Hari ini selama di kantor Alena terlihat sangat murung, matanya juga terlihat sangat sembab. Sejujurnya dia tidak ingin berangkat kerja hari ini tapi ada beberapa hal penting yang harus dia urus di kantor. Sarah yang sedari pagi bolak-balik ke ruangan Alena merasa iba melihat keadaan Alena yang terlihat sangat merasa bersalah dan menyesali semua kejadian dua tahun lalu itu. Kali ini Sarah datang membawakan secangkir coklat panas kesukaan Alena, Sarah meletakkannya di meja kerja Alena, dan setelah itu Sarah duduk tepat dihadapan Alena.
“Lo okay Al?” Lirih Sarah.
Alena hanya mengangguk pelan, padahal hatinya sangat tidak baik-baik saja hari ini, sangat hancur.
“Lo jangan sedih terus ya, lo sama Rama sekarang masing-masing berhak untuk bahagia dengan cara kalian masing-masing. Kejadian di masa lalu itu harus bisa kalian jadiin pelajaran yang sangat amat berharga!” Nasehat Sarah.
“Gue harus minta maaf ke Rama sama keluarganya Sar
Sepulang dari acara dinner, Sarah dan Rio merasa sangat kelelahan, dan saat Sarah melihat jam ternyata sudah pukul 11 malam. Dan saat itu juga Sarah berfikir kalau Alena pasti sudah pulang ke rumah karena ini sudah larut, sehingga Sarah tidak menghubungi dan mencari Alena. Disamping itu dia juga lelah ditambah lagi dia besok harus berangkat lebih pagi karena ada suatu kerjaan yang harus dia selesaikan pagi-pagi sekali.****Rama dan Alena terlihat sedang duduk berdua di taman belakang rumah Rama sambil menikmati beberapa makanan yang sudah Rama pesan dari restoran. Mereka berdua sesekali tertawa kecil, karena Rama kini sudah memaafkan kesalahan yang telah Alena perbuat dua tahun lalu dan Rama memberi kesempatan kedua kepada Alena.“Makasih ya Ram, uda mau maafin aku!” Lirih Alena sambil memegang tangan Rama.“Aku uda maafin kamu dari dulu Al, aku sayang banget sama kamu gimana bisa aku benci sama kamu!&r
“Gue percaya kok sama lo, tapi ada hal penting yang mau gue bahas sama lo!” Ucap Sarah serius.“Apa Sar?” Tanya Rama serius.“Lo cukup sampai disini aja deketin Alena, jangan terlalu jauh Ram!” Sahut Sarah.“Maksudnya gimana?”“Lo jangan mulai membuka luka lama lagi Ram, sampai kapanpun lo nggak bisa bersatu sama Alena!”“Lo ngomong apa sih Sar, kalau emang Alena masih sayang sama gue gimana?”“Kalau lo nggak datang dan ngedeketin Alena lagi dia bisa ngelupain lo Ram, dia uda bisa kok ngelupain lo selama ini, tapi karena lo datang lagi sekarang kenangan itu kebuka lagi!”“Terserah apa kata lo Sar, tapi yang pasti sekarang ini gue sama Alena masih sama-sama sayang, dan kali ini gue pastiin kisah gue sama Alena bakalan berakhir bahagia!” Tegas Rama.Rama lalu berlalu pergi meninggalkan Sarah, terlihat wajah Sarah sangat kecewa dan juga
Pagi-pagi sekali Alena sudah mendapatkan sebuah paket dari Narandra, sebuah box berwarna merah muda dengan hiasan pita di atasnya. Alena segera membuka box hadiah itu dengan penuh rasa penasaran, ternyata box itu berisi sebuah gaun berwarna sage green yang sangat indah dan cantik.Didalam box itu juga terdapat sebuah kartu ucapan, Alena mengambil kartu ucapan itu dan segera membacanya.To AlenaSampai ketemu nanti malam ya princess, danSemoga kamu suka gaunnya.From NarandraAlena terlihat tersenyum manis saat membaca pesan dan melihat gaun yang indah itu. Lalu Alena mengambil ponselnya yang ada di atas meja rias lalu menghubungi Narandra.“Halo Ndra!” Sapa Alena manis.“Gimana suka?” Tanya Narandra seolah-olah sudah tahu apa yang akan Alena bahas.“Suka banget, ini gaunnya bagus banget Ndra!”“Nanti
“Will you marry me Alena?” Pinta Narandra dengan tulus dan penuh harapan.Alena terdiam memandang sendu wajah Narandra yang terlihat penuh harapan. Kini semua tamupun menatap bahagia Alena dan Narandra, tapi Alena merasa sangat gugup dan bingung untuk menghadapi situasi ini. Dia tidak bisa menerima lamaran dari Narandra tapi dia juga tidak mau membuat Narandra malu karena Alena menolak lamaran Narandra.“Terima…terima…terima!!” Riuh sorak dari semua tamu undangan terus terngiang di telinga Alena.Kini Alena benar-benar tidak tahu harus menjawab apa, semakin lama wajah Narandra semakin terlihat sendu dan berkaca-kaca mungkin di dalam hatinya dia tahu kalau Alena tidak akan menerima lamarannya itu. Narandra sebenarnya tahu kalau di hati Alena masih ada Rama tapi entah kenapa Narandra masih sangat ingin berjuang untuk Alena.“Gimana Alena? Kamu mau nggak jadi istri aku?” Tanya Narandra sekali lagi.Ale
Pagi-pagi sekali Narandra sudah sampai di rumah Alena, dari sorot matanya terlihat Narandra sangat bahagia dari pada hari biasanya. Di tangan kirinya sudah ada bouqet bunga mawar putih kesukaan Alena dan ditangan tangannya ada bingkisan makanan untuk Alena. Narandra mengetuk pintu rumah Alena dan tak butuh waktu lama Bibi membukakan pintu itu untuk Narandra.“Mas Narandra, selamat pagi mas!” Sapa Bibi.“Pagi Bi!”“Ayo masuk mas!” Ajak Bibi.“Iya Bi, oh ya tolong ini sarapan untuk Alena disiapin ya Bi!” Pinta Narandra sambil mengulurkan makanan yang tadi dia pegang pada Bibi.Narandra kemudian berjalan mengikuti langkah Bibi dari belakang, Narandra kemudian duduk di meja makan saambil menunggu Alena turun dari kamar. Tak lama kemudian Alena turun dari kamar dengan wajah yang terlihat bimbang.“Pagi sayang!” Sapa Narandra.“Hai pagi!” Ucap Alena.Alena kemudi
“Gue nggak tahu bisa cinta apa nggak sama Narandra Sar!”Sarah menarik nafas panjang, dan menatap Alena yang tengah bimbang dan terlihat gelisah. Sarah kemudian berdiri dari duduknya dan lalu pergi meninggalkan Alena sendiri dalam ruangannya.Alena hanya diam saat melihat Sarah bergegas pergi, lalu Alena kembali melihat ponselnya dan membaca lagi berita tentang dirinya. Dia kini semakin diambang dilema, dia tidak mungkin mematahkan hati Narandra dalam waktu dekat ini melihat berita dan tanggapan positif terhadap berita viral hari ini. Beberapa saat kemudian ada salah seorang karyawan Alena yang masuk menghampiri Alena.“Bu Alena!” Sapa karyawan perempuan yang tampak bahagia itu.“Ada apa?” Tanya Alena ketus.“Saya mau ada laporan ke Bu Alena!”“Laporan apa?”“Ini bu berkat berita Bu Alena hari ini, sosial media kita mulai dibanjiri pujian dna follower kita naik drastis
Narandra menemani Alena sepanjang siang hingga jam pulang kerja, setelah selesai semua pekerjaan Alena, lalu Narandra dan Alena pergi ke salah satu Mall untuk berjalan-jalan. Ini adalah ngedate pertama mereka setelah resmi berpacaran. Alena juga tak sedikitpun menolak ajakan Narandra itu, karena sebenarnya Alena juga merasa terbantu karena Narandra. Sepanjang perjalanan mereka saling melempar canda dan tawa, mereka terlihat sangat bahagia, sejenak Alena melupakan kebimbangan dalam hatinya. “Kamu mau nonton, makan, belanja atau ngapain ?” Tanya Narandra sambil terus mengendarai mobilnya. “Belum tahu sih yang penting jalan-jalan aja dulu!” Ucap Alena riang. Setelah sampai di Mall, Narandra dan Alena memutusan untuk menonton film , dan film yang mereka tonton kali ini adalah film yang ingin Rama tonton bersama Alena. Sesaat sebelum film dimulai Narandra menguplod fotonya berdua bersama Alena bersama tiket nonton mereka dengan caption emot love.
Alena hari ini bersiap untuk berangkat kerja dan pagi ini dia juga dijemput oleh Narandra yang kini menjadi kekasihnya. Setelah selesai sarapan Narandra dan Alena segera berangkat, dan hari ini Narandra bisa melihat kalau Alena sedang merasa tidak baik-baik saja.“Sayang kamu kenapa?” Tanya Narandra lembut.“Em nggak kok, aku nggak kenapa-napa!” Jawab Alena ragu.Dari raut wajah Alena terlihat kebimbangan dan kegelisahan dalam dirinya, mungkin itu karena percakapannya dengan Rama tadi malam. Narandra pun tidak mau mencoba untuk bertanya lagi, karena dia tidak mau membuat Alena semakin tertekan.Setelah sampai di kantor Alena, Narandra juga mengantarkan Alena sampai ruangan Alena.“Nanti siang mau makan apa, mau makan disini atau kita keluar?” Tanya Narandra.“Em nggak usah Ndra, nanti siang aku ada meeting sama tim jadi ada catering kok!” Ucap Alena.“Ya uda, nanti aku jemput ya!&r