Share

87. Kerinduan

Dengan pandangan berputar dan telinga berdenging, Max mencoba meraih Snowy. Setelah berhasil mendapatkan boneka beruang putih itu, ia keluar dari mobil yang dipenuhi balon kempis.

“Tuan, apakah Anda tidak apa-apa?” tanya seseorang yang tidak dihiraukan oleh Max. Pria itu terus berjalan sempoyongan sambil mengucapkan nama sang istri. Tidak ada darah yang terlihat. Namun, semua orang khawatir dengan wajah pucatnya.

“Tuan? Bagaimana kalau kita ke rumah sakit?”

Max menoleh ke arah wanita yang berdiri tidak jauh darinya itu. Alih-alih menjawab, ia malah berbisik, “Gabriella?”

Selang dua detik, pria itu jatuh membentur aspal. Pekik histeris langsung terdengar dari orang-orang yang mengelilinginya.

“Cepat panggil ambulans!”

“Adakah dokter di sekitar sini?”

“Bagaimana kalau kita bawa saja ke rumah sakit terdekat?”

Max sama sekali tidak mengetahui kepanikan orang-orang itu. Dirinya telah terlelap dengan bayangan Gabriella sebaga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Indah Carolina
ampun... ini malah menggalau sendiri suami kecelakaan ituuuu ih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status