Share

69. Mengungkap Identitas si Peneror

“Sejujurnya, aku mulai curiga saat pertama kali dia memanggilku Gaby. Aneh rasanya ketika seseorang yang tidak begitu akrab menyebut nama itu,” jabar Gabriella sebelum menggeleng samar. “Tapi itu hanya berdasarkan perasaanku saja.”

Mata pria yang menyimak langsung menyipit. “Apakah ada hal lain?”

Sang wanita mengangguk. “Dia terlalu sering menanyakan tentang proyek rahasiamu. Seolah-olah, ada sesuatu yang mendesaknya untuk segera tahu.”

“Selain itu?”

Alis Gabriella berkerut semakin dalam. “Peneror itu berkata bahwa kami pernah bertatap muka beberapa kali. Satu-satunya pria yang memenuhi kondisi itu adalah Sebastian.”

“Bagaimana dengan Julian? Bukankah kalian juga pernah bertemu?”

“Tidak. Sebelum aku menerima telepon itu, kami hanya bertemu dua kali. Dan, aku yakin bukan dia orangnya.”

Helaan napas berembus samar dari mulut Max. “Kenap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Indah Carolina
nah ketaun si bas betot
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status