“Ceritakanlah…nenek sudah siap mendengarkan kisah kalian, nenek sudah terlalu lama menderita, jadi kisah apapun tidak akan berpengaruh lagi ke jiwa nenek!” Radin menatap nenek Murni, dan dia mengakui sikap anggun dan elegan sebagai mantan seorang nyonyah dari istri seorang pengusaha kaya masih terlihat dari sikapnya ini, gayanya sangat aristrokrat dan tak berubah sampai kini.Setelah menatap Cynthia yang menganggukan kepala, Radin pun menceritakan nasib mantan suami ibunya dan kenapa dia bisa lahir dan siapa suami kedua dari ibunya Dewi.Nenek Murni hanya mendengarkan tanpa menyela…matanya seperti datar dan biasa-biasa saja, tidak ada kekagetan, penderitaan yang dia alami selama bertahun-tahun membuat nenek Murni kini tegar dan tidak lagi terguncang batinnya seperti dulu.“Om Daryanto meninggal dunia…karena dibunuh orang yang diduga suruhan Om Jaka Darminto, bunda Dewi yang berduka atas pesan Om Daryanto diminta jangan pula
Malam itu juga Radin mengontak Arman dan minta CEO nya ini selidiki perusahaan PT Kertajaya, Arman langsung bilang siap dan secepatnya akan memberi tahu Radin.Tak lama kemudian, Radin yang bermaksud istirahat di kamarnya yang mewah dan luks tersenyum saat smartphone mewahnya berdering dan yang menelpon adalah Sherin, si gadis lincah dari Banjarmasin. Radin sempat menepuk dahinya sendiri, kenapa sampai lupa dengan gadis cantik asal Banjarmasin ini.“Udah lupa yaaa sama Sherin….kok lama ga kontak-kontak Sherin…?” suara Sherin terdengar merajuk.“Ga donkkkk….bagaimana bisa lupa…tapi abang memang sangat sibuk…!” sahut Radin bikin alasan yang masuk akal.“Kok sampai hampir satu bulan lebih nggak kontak Sherin, kemana aja sihh?”“Kenapa…kangen yaaa…?” ceplos Radin sambil tertawa.“Huhhh…segitunya, mentang-mentang punya pacar baru yaa di J
“Kita ke dalam Radin, Cynthia, bikinkan Radin kopi, biar dia tak ngantuk dengar cerita tentang ibunya!” Cynthia tertawa dan diapun ke dalam, Radin hanya tersenyum mendengar gurauan Tante Desta ini. Setelah Cynthia datang dengan segelas kopi hitam yang masih mengepul, Tante Desta pun memulai kisahnya.“Sebenarnya, kalau kamu terbuka sejak awal kalau ibumu adalah Dewi, tante pasti akan terbuka tentang ka Dewi itu. Tapi kamu hanya cerita soal ayah dan kakekmu saja. Tapi ga-papa, tante maklum karena kamu sendiri baru tahu seperti apa wajah ka Dewi, setelah bertemu nenek Murni. Jangankan kamu, tante aja luar biasa kagetnya ternyata ibu kandungmu adalah ka Dewi,” Tante Desta menatap Radin dan Cynthia yang juga menatapnya yang sedang bercerita tentang sosok Dewi, yang selama ini sangat gelap bagi Radin.Tante Desta pun mulai bercerita….Orang tua Dewi adalah Adri Kertajaya dan Ida, mereka hanya memiliki satu anak bernama Dewi Kertajaya. &
“Ma...maafff…!” Radin langsung sigap memegang tubuh yang ditabraknya karena dilihatnya wanita ini agak oleng. Saat itulah Radin dan wanita ini saling berpandangan dan si wanita lupa sesaat kalau dia tak lagi memegang anak gadisnya yang baru berusia 3,5 tahun dan kini malah melenggang bebas dari pegangan ibunya, gadis cilik yang terlihat menggemaskan ini berjalan menuju bibir pantai.Wanita dengan rambut panjang berombak agak dipirangin ini sekilas mirip sekali dengan artis yang suka sekali berbuat ulah sensasional, yakni Pamela Dou Serigala. Kebetulan dada wanita yang saat itu mengenakan baju kaos ketat ini juga hampir sama, yakni dengan ukuran di atas rata-rata, dengan perut ramping, di tunjang kulitnya yang putih mulus dan celana pendek ketat.“Ga papa…lain kali kalau jalan liat-liat ya…!” suaranya agak mendesah dan Radin langsung tersenyum lalu menarik tubuh wanita yang berbau harum ini agar tegak lagi.“Ehhh kemana tadi Vanya…anakku!” wanita cantik dan seksi ini langsung kebingung
Sambil menatap Radin dan melihat Vanya lalu meminta anaknya turun dari bahu Radin, namun Vanya tak mau dia malah memeluk kepala Radin.Radin kaget, ternyata Celine adalah istri muda atau bisa jadi istri ke sekian dari suaminya. Radin hanya diam tak lagi bertanya. Setelah sampai di teras resort, Radin menurunkan Vanya dan gadis kecil ini malah seakan tak mau pisah dari Radin.“Om ikut ke kamalll Nia yuksss…mandi balinggg Nia ya Om!”“Hehehe…masa mandi bareng sihhh….nanti dimarahin maminya lohh?” kata Radin tertawa kecil.“Ga-papa mas, kalau mau mandi di kamar kami…temanin Vanya, kayaknya dia udah suka sama kamu nihhh!” Radin kaget dengan tawaran Celine.“Atau ke kamar saya ajahhh…mau ga Vanya?” Radin malah menawarkan kamarnya sendiri. Vanya langsung setuju, ternyata Celine juga malah tersenyum dan mengangguk dan tidak menolak tawaran Radin.Radin kemudian mengg
Celine akhirnya terkapar mabuk di kursi, Radin lalu mengangkat wanita ini ke ranjang satunya, dia sengaja memisahkan tidurnya dengan Vanya, Radin khawatir kalau gadis cilik ini akan kenapa-kenapa karena Celine yang sedang mabuk berat, setelah minum hingga 3 botol wine.Radin akhirnya tidur di samping Vanya dan dia tersenyum sambil memeluk gadis cilik yang menggemaskan ini, dia makin suka setelah tahu kalau Vanya ternyata bukan anak Jaka Darminto. Jam 2 dinihari, Celine terbangun dan dia bingung kenapa tidur di sebuah kamar yang asing dan bukan kamar yang dia chek in dihotelnya bersama anaknya.Dia juga bingung dan mulai khawatir karena Vanya tak ada di sampingnya, dia sempat panik lalu berjalan pelan menuju toilet dan mencuci wajahnya di sana, tak lama diapun muntah di toilet, setelah muntah, diapun kini merasa baikan dan akhirnya dia tersenyum, ingat kalau dia sekarang ada di kamar Radin, pria muda yang baru di kenalnya sore kemarin di pantai ini.Celine lalu menjenguk ke kamar sebel
Radin tertarik mendengar seperti ada suara orang lagi berdebat, suara laki-laki dan wanita, suara wanita itulah yang membuat Radin jadi tertarik, karena seperti suara Celine. Radin pun jalan berendap-endap dan akhirnya dia bisa melihat seorang laki-laki membelakangi tempatnya bersembunyi dan didepannya Celine sedang dimarahi laki-laki itu.“Kamu tahu…perusahaanku kini di ujung kebangkrutan, aku telah kalah tender senilai 7 trilyun, aku rugi tak sedikit, hampir 200 milyar, kamu malah enak-enakan liburan terus dengan anak haram kamu itu, ngabisin duit tak sedikit!” terdengar suara lelaki itu yang nadanya lumayan keras memarahi Celine.“Jaka…ga usah kamu sebut Vanya anak haram, kalau kamu sudah tak suka denganku, silahkan ceraikan aku, tapi ingat perjanjian kita, kalau kita cerai kamu wajib memberi aku dana cash 25 milyar dan biaya bulanan 100 juta sampai aku menikah lagi!” jawab Celine.“Hmmmm…jangan-jangan kamu s
Radin dan rombongannya kembali nginap di Bali selama 2 malam, setelah memimpin metting singkat, Radin jalan-jalan di pulau yang sangat indah ini.Walaupun Sherin dan Cynthia ngotot ingin nyusul, namun Radin selalu menolak dengan halus, pria ini benar-benar ingin konsentrasi dengan Jaka Darminto, dia tak mau persoalan pribadi merusak planningnya.Arman menelpon dan bilang Jaka Darminto menyerah dan meminta tim penilai dari RC agar segera bekerja untuk meng audit perusahaannya secepat-cepatnya.“Paling lambat lusa kamu sudah kirim tim ke perusahaan itu, ikan ini sudah siap kita panggang lalu di eksekusi!” itu lah bahasa isyarat Radin pada Arman, yang artinya perusahaan ini akan segera masuk perangkap mereka dan pemilik lama otomatis hanya tinggal sejarah.Arman juga mengatakan, Jaka Darminto minta waktu malam ini untuk bertemu dengannya secara pribadi, Radin mengiyakan dan minta Arman aturkan tempat di hotel dan resort tempat m
Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga, waktu tiga bulan sangat cepat, tapi bagi Ryan dan Reni sangat lama. Pernikahan lanjut resepsi keduanya di gelar di sebuah hotel berbintang 5.Tamu-tamu VVIP dari Presiden, Wapres, para Menteri Kabinet, hingga ratusan pengusaha kakap ikut hadir, termasuk para petinggi Polri mengucapkan selamat pada pasangan yang sedang berbahagia ini.Radin Durangga yang sudah sepuh senang sekali bisa bertemu rekan-rekan pengusahanya yang juga sepuh-sepuh dan bisa hadir di resepsi Ryan dan Reni, mereka bak reuni saja dan rame bersenda gurau di usia yang masing-masing sudah senja ini.Radin Durangga juga selalu hadir kalau ada anak atau cucu rekan pengusaha atau sahabatnya menggelar pesta perkawinan.Julian datang dengan menggandeng dua wanita cantik sekaligus. Namun saat bertemu ketiga ortunya, Julian tentu saja ngacir ga berani memperlihatkan kenakalannya, dia paling takut dengan kedua Maminya tersebut.Yang lucu adik-adik Julian yang mulai beranjak abe
Wisuda S2 Reni berlangsung sangat khidmad dan sakral, 2.500 mahasiswa di wisuda hari ini, bukan hanya lokal Inggris tapi juga dari berbagai negara.Sejak awal Reni yang berpakaian sangat cantik ini selalu di gandeng Ryan yang bertubuh tinggi besar dan memakai baju yang sangat fashionable dan pastinya sangat mahal, badan Ryan tak kalah dengan tubuh para bule yang juga tinggi-tinggi.Reni menggunakan heel hingga 10 centimeter, sehingga kini tubuhnya makin menjulang dan saat berjalan dia sangat serasi sekali di samping Ryan, banyak yang iri melihat kebahagian pasangan muda ini.Tante Shania dan Om Darma khusus datang dari Jakarta, ikut mendampingi putri kesayangannya ini.Saat menjemput di Bandara bersama Ryan, Shania sudah maklum keduanya pasti sudah memiliki hubungan khusus, terlihat dari genggaman tangan Ryan dan Reni yang sangat erat dan seakan enggan melepas satu sama lain.Dan apa yang dia duga benar adanya, saat dalam mobil Jaguar, Ryan yang saat itu lagi memegang setiran, apa ada
“Aku bobo di kamar sebelah yaa!” “Disini saja sama-sama, ranjang ini sangat luas kok!” Ryan tersenyum, dia langsung menganggukan kepala. Reni menyandarkan kepalanya di dada berotot Ryan sambil bersandar di ujung ranjang dan kaki di selonjorkan, keduanya kadang tertawa bersama menyaksikan acara TV yang menyajikan komedi. Mereka bak sepasang kekasih yang sedang memadu cinta, padahal sampai detik ini, Reni belum menyatakan dia mau jadi kekasih Ryan, dia tahu dari sikap dan perbuatan pemuda ini, rasa cinta Ryan makin hari makin besar. “Musim semi agaknya bakal tiba yaa…cuaca juga sudah mulai hangat!” kata Reni, setelah acara komedi di TV yang tertempel di dinding kamar Ryan berakhir. “Iyahh…sayangnya kamu bulan depan wisuda dan langsung pulang ke Jakarta…aku ga ada teman menikmati musim semi itu!” sungut Ryan pelan. Reni tertawa dan dia malah memancing, Ryan tinggal pilih, sangat banyak teman-temannya yang masih jomblo dan tak kalah cantik
Empat bulan sudah Ryan tinggal di London, dia benar-benar tekun kuliah, semangatnya terus saja naik berlipat-lipat, karena Reni selalu setia menemaninya kemanapun dia jalan sepulang kuliah atau pas waktu lowong.Ryan juga benar-benar tak mau mendekati wanita manapun, bahkan saat Reni mengenalkan dengan teman-teman wanitanya, baik dari Asia, bahkan bule, semuanya hanya di tanggapi biasa-biasa saja oleh Ryan, tidak ada yang istimewa di matanya.Padahal rata-rata teman-teman Reni cantik-cantik dan orang tua mereka pun kaya raya, mereka juga menunjukan ketertarikan ke Ryan, tapi pemuda ini tetap beranggapan tak ada yang seperti Reni.Suatu hari, Ryan bingung telpon dan sms nya tak di balas Reni, padahal mereka sudah janji akan jalan-jalan, sekalian Ryan ada yang di cari ke Kota Manchester. Mereka berencana akan naik kereta api cepat saja ke kota itu.Ryan kemudian berniat mendatangi Reni ke apartemennya, lalu diapun naik ke lantai 15. Dia sudah siap dengan ba
Tengah malam Reni terbangun, dia kaget saat melihat posisi tidurnya malah sedang memeluk tubuh Ryan, cuaca makin dingin karena London memang sedang musim dingin, Reni lalu ke kamar dan mengambil mengambil selimut tebal.Dia kemudian menyelimuti tubuh Ryan, saat itulah matanya memandang wajah pemuda ini. Reni tersenyum saat meraba bibir Ryan yang tadi sore dia gigit, Reni lalu kembali melanjutkan tidurnya di samping pemuda ini.Paginya, bukan Reni yang duluan terbangun, tapi Ryan, dia kaget saat melihat Reni sangat erat memeluk tubuhnya, gadis ini agaknya kedinginan, Ryan memeriksa jam tangannya, sudah hampir jam 6.30 waktu setempat.Ryan lalu pelan-pelan melepas pelukan Reni dan merapikan selimut sehingga gadis ini tidak merasa kedinginan.Ryan lalu ke kamar mandi dan mencuci muka, lalu ambil wudhu dengan air hangat, Ryan pun melakukan kewajibannya, sholat subuh.Ryan sudah terbiasa bangun pagi, dia kemudian menghidupkan pemanas ruangan, karena cuaca benar-benar sangat dingin.Setelah
Sambil memperbaiki syal yang melilit lehernya, pria muda dengan tinggi badan yang menjulang hampir 185 centimeter, serta badan yang kokoh berotot ini keluar dari Bandara Internasional Heathrow, London, Inggris.Walaupun dulu waktu kecil dia beberapa kali ke negara kerajaan ini, namun kali ini dia agak pangling juga melihat perubahan-perubahan salah satu bandara terbesar di negeri yang kental dengan dunia sepakbola ini.Wajah pria ini terlihat sangat tampan dengan kumis dan cambang yang tipis, wajahnya lebih banyak cool serta cuek dengan keadaan sekeliling.Setelah keluar dari bandara, dengan menarik tas bagasinya yang tak terlalu besar, diapun menunggu taksi yang terlihat antre secara tertib menjemput para penumpang di area kedatangan.Setelah duduk dalam taksi dan menyebutkan alamatnya, taksi ini pun lalu meluncur menuju alamat yang di maksud.Satu jam setengah kemudian, dia tiba di alamat yang di tuju, kini dia mengamati kondisi bangunan tinggi dengan gaya khas Eropa bertingkat hing
Ryan kemudian sempat ingat pepatah, kalau batin seorang wanita itu tajam serta tebakannya tepat, tandanya mereka akan segera berjodoh.“Ga…ga adaa…nih aku lagi balkon apartemen, lagi mandang kota Manado malam ini!”“Berani ga pindah ke vidcal!” tantang Reni.“Beraniiiii….ayooo…!” dan tiba-tiba saja panggilan pun berubah ke vidcal, Reni tertawa melihat wajah Ryan, Reni terlihat sedang makan malam, berupa buah salad, terlihat ada seorang ART di sampingnya yang ikut makan bersama.Tapi hati Ryan sebetulnya deg-degan juga, moga saja Flora tak bangun, batinnya lagi.Ryan sendiri akhir-akhir ini entah mengapa tak berani lagi bicara terbuka terkait sepak terjangnya dengan wanita pada Reni.Kalau dulu dia selalu terbuka, bahkan pernah saat mandi berdua dengan Tiara, dia enteng saja memvidcal sepupunya, Reni sambil tertawa bilang awasss jangan sampai anak orang bunting.“Kapan kuliah kamu selesai Ren?”“Masih lama…kenapa emankk?” kata Reni sambil terus makan buah.“Lama amattt sihh, emank kuli
Usai bertarung, pelatihnya Mang Dino mengajaknya santai di sebuah kafe di bilangan Kota Manado, Ryan oke-oke saja dan ikut bersama beberapa atlet tarung bebasnya lainnya.Kafe itu termasuk sangat eksklusif karena berada di bibir pantai, seperti biasa yang namanya kafe mereka pun tentu saja suka minum-minuman beralkohol, Ryan mengetahui hal itu langsung geleng-geleng kepala.Dia sejak dulu memang tak begitu suka dengan minuman keras dan selalu menghindari, kali inipun sama. Inilah yang membuat pelatihnya sangat salut, karena Ryan benar-benar tak suak minuman beraalkohol.Begitu melihat mereka mulai minum, termasuk Mang Dino, Ryan pun pindah ke kursi yang ada di bibir pantai. Tak ada yang berani memaksanya minum, sebab semua tahu siapa Ryan yang merupakan polisi aktif dan memiliki jabatan tinggi di sebuah Mapolres.Ryan termenung, pikiran ternyata jauh melayang ke London, siapa lagi kalau bukan sosok sepupunya, Reni.“Mengejar cintanya…baiklah…aku tak akan menyerah, tunggu saja!” batin
“Hahahaha…lucuuuu…Reni sama Ryan itu belum pernah pacaran Mami…kalau tiba-tiba kami menikah…waduhhh…gimana, jangan-jangan tiap hari kamu bertengkar mulu…pusinggg pala birbieee…!” Shania dan Om Darma langsung saling pandang kaget dengan jawaban Reni.“Lantas…apa sekarang maunya kamu Ren?” Om Darma, ayahnya yang kini menyela.“Hmmm…gini dehhh…papi dan mami bilangin ke maminya Ryan…Reni mau jadi istrinya Ryan…tapiiiii….dengan syarat…Reni mencintai Ryan…!”“Cara mencintai kamu gimana!” sahut Shania belagak pilon.“Ihhh mami, kayak ga pernah mude ajahh, tanya donk sama papi, gimana dulu papi ngejar mami, masa tanya ke Reni sih, udah yaaa….Reni mau istirahat, capeee dyehhh!” Reni pun pergi meninggalkan kedua orangtuanya yang hanya saling pandang dan geleng-geleng kepala.“Gimana ini pih…masa si Reni gitu jawabannya?”“Ya udah, mami bilang ajah gitu sama Brigitta…cape dyehhhh!” sahut Om Darma dan diapun ikutan tertawa dan jalan kayak Reni.Shania langsung jengkel dan melempar bantal ke suami