I'm going under and this time I fear there's no one to save me (Aku akan bangkrut dan kali ini aku khawatir tidak ada yang menyelamatkan aku)
This all or nothing really got a way of driving me crazy (Ini semua atau tidak sama sekali benar-benar membuat aku gila)
I need somebody to heal (Aku butuh seseorang untuk menyembuhkan)
Somebody to know (Seseorang yang tahu)
Somebody to have (Seseorang untuk dimiliki)
Somebody to hold (Seseorang untuk dipegang)
It's easy to say (Mudah dikatakan)
But it's never the same (Tapi itu tidak pernah sama)
I guess I kinda liked the way you numbed all the pain (Aku kira aku agak suka cara Kamu menghilangkan rasa sakit)…..!
Baik Salman dan juga Brigitta tentu saja tau apa makna lagu itu, saat menyanyikan lagu ini dan masuk ke reff, si penyanyi itu mendekati Salman dan meminta Salman meneruska
Salman sendiri sampai kaget kalau Brigitta masih perawan, tapi semua sudah terlanjur terjadi dan tak bisa di putar balik lagi.Setelah puas, keduanya terhempas di ranjang empuk dan mewah ini dengan pikiran masing-masing, nafsu yang tadi menggebu-nggebu sudah tuntas dengan permainan panjang yang sangat menggairahkan dan panas.Keheningan terasa sekali di kamar ini, setelah sebelumnya terdengar deritan kasur serta lengkuhan-lengkuhan panjang.Cukup lama mereka berdiam diri, Brigitta sampai tak sadar dia terlentang dengan masih polos tanpa selimut dan baju. Tubuh semampainya yang mulus tanpa cacat dan putih bening terpampang di depan Salman.Saat Salman menoleh ke samping, dia kaget karena di sudut mata Brigitta mengalir airmata, entah airmata bahagia atau penyesalan.“Maafkan abang…abang janji akan bertanggung jawab!” Salman menarik pelan kepala Brigitta dan mendekap di dadanya yang bidang sambil tetap rebahan.Brigitta mand
Saking penasarannya dengan kelakuan Salman, sepulang dari Banjarmasin Radin sengaja mengunjungi Salman di rumahnya, alasan kangen dengan dua cucu dijadikan alibi Radin saat bertemu Vanya.Karena jarang-jarang mertuanya berkunjung, kecuali ada sesuatu yang sangat urgen atau sangat penting. Karena Vanya lah yang rutin ke rumah mertuanya.Ketika melihat Salman berada di ruang kerjanya, Radin lalu permisi dengan Vanya sambil melepaskan gendongan baby Celine dan mengelus kepala Ryan yang kini sudah kelas 1 SD.Salman tentu saja kaget saat papinya datang menemui dia di rumah dan masuk ke ruangan kerjanya.Padahal selama ini belum pernah papinya ini datang berkunjung hingga masuk ke ruang kerjanya.Begitu duduk di kursi tamu yang ada di ruangan itu dan berbasa-basi sejenak, Radin kini meminta Salman duduk di depannya.“Kamu harus jujur dengan papi…ngapain kamu selama tiga bulanan ini selalu ke Banjarmasin?” Radin langsung saja me
Vanya masih sempat ucapkan terima kasih pada Brigitta lalu diapun memejamkan mata lagi dan langsung di tangani seorang dokter.Brigitta terus menatap wajah cantik yang terlihat pucat yang kini sudah masuk ruangan IGD itu, dia kemudian memarkir mobilnya dan saat itulah dia melihat tas bermerek mahal milik Vanya.Brigitta kemudian mengambil tas dan membukanya bermaksud mencari identitas Vanya. Dia melihat ada beberapa kartu-kartu kredit dan debet merek bank-bank ternama.Setelah mengambil KTP dan membaca nama lengkap Vanya, Brigitta terkesiap, karena nama di KTP itu tertulis Vanya Salman Durangga.Dia kemudian mengambil hape bermerek premium milik Vanya, saat di pegang otomatis terbuka screennya dan ada foto Vanya bersama siapa lagi kalau bukan dengan Salman dan bersama dua anak mereka yang lucu dan menggemaskan.Brigitta sedikit shock, tidak dia kira orang yang di tolongnya barusan adalah istri dari kekasihnya sendiri, setelah terdiam beberapa saat,
“Ohh kamu Brigitta…ya Allah makin cantik saja kamu ini, dulu masih abege, kini udah dewasa dan cantik bangett!” Mami Priscilla langsung memeluk Brigitta dan mengucapkan terima kasih, karena sudah menolong menantunya ini.Mami Cynthia dan Mami Sherin juga memeluk Brigitta dan ketiganya kini sibuk bertanya ini itu pada Brigitta, termasuk keadaan Brigitta dan orang tuanya sekarang ini.Kini gantian Salman yang terdiam menatap Brigitta dan ketiga maminya rame ngobrol, dia tak berani bicara, karena tak mungkin menyebutkan kalau Brigitta ini selingkuhannya.“Agaknya Brigitta ini gadis yang baik…kamu harus segera ambil keputusan!” bisik Radin sambil memperhatikan para istrinya yang kini bercengkrama dengan Brigitta, Salman hanya mengangguk-anggukan kepala.Tak lama kemudian dokter Peter yang tadi merawat Vanya datang dan permisi mau masuk mencek kondisi Vanya yang terlihat mulai bangun dari tidurnya.Dokter Peter yang
Bicara pun kadang hanya seperlunya saja, benar-benar fotocopi Salman dalam bentuk anak kecil.Agak siangan, Mami Priscilla pun pulang di temani Ryan, sedangkan baby Celine tak mau pulang dia ingin tetap bersama maminya.Saat Vanya menidurkan Celine dan Salman sedang ke luar ruangan, datanglah Brigitta berkunjung, penampilannya agak beda dengan kemarin, dengan celana panjang agak lebar di bawah dan dress yang terlihat mewah serta make up tipis dan heel yang tingginya 5 centimeter, penampilan Brigitta membuat Vanya mau tak mau memuji gaya Brigitta.“Kamu makin cantik saja Brigitta!” puji Vanya.“Ahh kaka bisa aja, kaka juga di usia 35 an masih oke dan luar biasa cantiknya…ehh ini baby Celine yahh, wow kayak barbie ajahh!” Brigitta langsung mencium pipi Celine yang sudah tertidur lelap.Setelah kini duduk di kursi di samping tempat tidur Vanya, Brigitta bilang dia tak bisa lama, karena harus ke kantor siang ini.&
Pernikahan sekaligus resepsi Rey dan Viola berlangsung sangat mewah di sebuah hotel berbintang 5, saking mewahnya karena Rey yang berprofesi sebagai pengusaha sekaligus selebritas ini benar-benar membuat berita heboh sejagat media gossip.Reputasinya sebagai fuckboy mengejutkan semua orang, karena Rey memutuskan menikah.Tak sedikit para wanita yang kecewa berat begitu tahu kalau pria ini memutuskan menikah dan memilih gadis impiannya.Kembali semua keluarga Durangga hadir, hanya kali ini tak lengkap lagi, karena sudah banyak yang meninggal dunia.Kakek Marhan sudah berpulang tiga tahun yang lalu, termasuk ibunda angkat Radin, Bik Janah yang juga sudah berpulang satu tahun yang lalu menyusul suaminya kakek Zainul, yang sudah lama meninggal dunia.Darmo ayah Sherin tak bisa hadir karena factor usia yang sudah renta, sedangkan Purnama ibunda Sherin juga memutuskan tak bisa datang karena menemani suaminya.Bella khusus datang dari Belanda denga
Setelah selesai mencopoti semua perhiasan dan pernak pernik di kepala Viola, istrinya ini kembali bermanja-manja dan minta Rey lepas semua pakaian pengantennya.“Kalau yang ini sihh okeee…tanpa di suruh juga siap terusssss…!” sahut Rey kocak dan dia tanpa ampun mencopoti semua pakaian penganten istrinya, hingga tersisa hanya dua penutup lagi.“Hmm…ga ada romantis-romantisnya sihhh, malah cenderung kasar!”“Kasar dikit kan karena udah ga sabarannn!” sahut Rey cuek dan kini dia pun memeluk tubuh Viola yang bak pualam saking putih dan bersihnya.“Awas lo yaa…jangan grasa-grusu, istrimu ini masih perawan!” sungut Viola manja. Dan dia dengan nakalnya sempat menjentik punya Rey, hingga suaminya pura-pura kesakitan dan berguling di kasur, Viola tentu saja kaget dan langsung mendekati Rey.Namun itu hanya akal-akalan si fuckboy yang kini ngaku udah tobat, keduanya akhirnya benar-be
“Emmm…terserah kaka dehhh…!” suara Brigitta terdengar pelan.“Ihh kayak terpaksa gitu…yang tegas donkk, kaka mau dengar!”“I-iyaa kaka…Brigitta bersedia, tapi dengan syarat!” walaupun agak ragu, tapi Brigita akhirnya mampu juga mengungkapkan isi hatinya.“Lhooo kok ada syarat lagi sihh?” Vanya keheranan lagi sendiri.“Iya…syaratnya bukan buat kaka, tapi buat Abang Salman!”“Apa syaratnya Brigitta…?” desak Vanya.“Syarat pertama, kaka tetap istri nomor satu Abang Salman, syarat kedua, setelah sama kaka, barulah Abang sama Brigitta…yang lain-lain, nanti kita berdua bikin syarat ya Ka? Sementara itu dulu syarat dari Brigitta, kalau Abang Salman ga mau, Brigitta juga ga mau jadi istri kedua dia!” Vanya langsung tergelak di seberang telpon, benar-benar gadis yang baik, batin Vanya.“Kamu lucu Brigitta&h