Share

Bag 24

Penulis: _belummandi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-05 23:01:52

Ken pergi ke ruangan kerjanya yang berada di lantai dua. Di dalam ruangan tersebut kedap sengaja dibuat kedap suara. Ia membanting guci – guci dan melemparkan semua buku – buku yang tersusun rapih di rak. Tak satu pun yang mendengar murkanya.

Mengacak – acak rambutnya kesal. "Dasar kau wanita tidak tahu di untung Lisa !!" Teriaknya kesal. "Aku akan memberimu pelajaran karena telah berani menolaku. Tak satu pun di dunia ini yang boleh menolakku !!"

Frustasi. Ya dia benar – benar gila karena sikap yang diberikan oleh Lisa. Menarik kursinya dan duduk menghadap jendela. Menyalakan sebatang rokok dan perlahan menghisapnya. Amarah Ken belum juga mereda.

Teriknya matahari tak membuatnya bergeming. Dia tetap berjaga, menatap pemdangan halaman depan rumah sambil menatap para pelayan dan penjaga rumah yang sedang bekerja. Sesekali ada yang menunjukkan tawa kebahagiaannya, namun Ken masih berwajah datar dengan sebatang rokoknya.

"Ceklek.."

Pintu ruangan terse

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Inon Chantiik
ko jahat kali sih ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 25

    Zae masih belum beranjak dari tempat duduknya. Dia menatap laptop yang ada di meja kerja milik Ken. Langkah kakinya berat untuk membuat surat perjanjian seperti apa yang dimintai oleh Ken."Apa aku harus membuat kontrak untuk menyiksa Lisa ??" tanyanya.Ia menyerah. Menyadarkan kepalanya ke sofa. Tiba – tiba suatu ide cemerlang lewat di otaknya. Zae segera menangkapnya. "Aku akan melakukannya, semoga saja dengan kontrak ini Lisa bisa merubah Ken." Gumamnya.Tak lama setelah ide itu masuk. Ponselnya dalam saku bergetar. Banyak pesan singkat dari Ken. Memberitahu apa secara singkat apa yang harus di tuliskan dalam kontrak.Mendengus kesal ? Tentu. Otaknya hampir meledak mengurusi Ken yang lebih dari tua darinya itu. Tapi bagaimana pun juga, ia punya tanggung jawab dan tuga besar untuk merubah, mendidik dan menjaga Ken.Hampir satu jam Zae bergelut dengan laptop sambil beberapa kali Zae mengirimkan hasilnya dengan Ken namun selalu saja di tolak.

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-06
  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 26

    Ken memang tidak dikenali karena keadaannya yang mabuk serta rambut dan pakaian yang berantakan. Di tambah lagi dengan wajah yang memar karena pukulan laki – laki yang membela gadis tadi. Memang laki – laki tadi langsung memukul Ken tanpa melihat dulu siapa yang menjatuhkan adiknya."Gleg..."Dengan susah payah ia menelan salivanya. Semua orang yang berada di club tersebut tertunduk takut, tak terkecuali orang yang pertama kali memukul, gadis penggoda dan pemilik club tersebut.Ken dengan segera menghempaskan dua orang laki – laki yang memegang kedua tangannya. "Sudah ku katakana tadi. Kalian memang sudah bosan hidup."Pemilik club berlari mendekati Ken. "Tuan Ken," tegur pemilik club tersebut. Kemudian beralih pada Zae, "Sekertaris Zae." Wajahnya menunduk pucat. "Maafkan atas keteledoran kami."Zae yang memapah Ken hanya diam. Dia menunggu jawaban dari Ken. "Segera urus penutupan club ini dan dia.." Ken menujuk gadis yang menggodanya. "Dia.. Dia..

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-07
  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 27

    Matahari belum menampakkan diri, Ken sudah bangun dari tidurnya. Tangannya memeluk paha Lisa yang tertidur bersandar tempat tidur. Senyum smirk menghiasi kedua sudut bibirnya.Mengusap pipi kiri Lisa dengan punggung tangannya. "Kau adalah perempuan sombong yang berani menolakku. Aku aku membalas semua perbuatan mu." Lisa masih lelap dalam tidurnya.Bibir Ken mendekati telinga milik Lisa dan tak segan menggigitnya pelan. "Aku tidak akan melepaskan apa yang sudah menjadi milikku." Bisikan tersebut tidak membuat Lisa terbangun, nafasnya masih teratur dengan dengkuran halus.Ken segera beranjak dari tempat tidurnya, keluar menuju ruang kerjanya yang berada di lantai dua. Wajahnya nampak berbinar dan tubuhnya sudah pulih kembali setelah semalam banyak memar dalam wajahnya.Sementara itu tak lama setelah Ken bangun, Lisa juga segera sadar dari alam mimpinya. Meregangkan ototnya dan mengucek kedua kelopak matanya.Setelah membuka mata dengan sempurna, ked

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-07
  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 28

    "Tok.. Tok.. Tok..""Masuk !" Lisa mempersilahkan masuk namun pintu kembali terketuk. "Masuk !" Lisa meninggikan intonasinya."Ini paman Li." Ucap seseorang yang mengetuk pintu tadi. Lisa yang sudah lelah berteriak akhirnya membukakan pintu untuk paman Li."Saya dari tadi sudah mempersilahkan paman untuk masuk," kesal Lisa. Paman Li masih bersikap sopan menundukkan kepalanya di depan Nyonya Mudanya."Maaf Nyonya, tapi kamar Tuan Ken kedap suara." Ucapnya dengan sopan."Oh."Kamar Ken memang kedap suara, sehingga hanya bisa mendengarkan suara dari luar sementara dari luar tidak dapat mendengarkan suara dari dalam. "Ada apa?" tanya Lisa dengan ketus."Saya hanya menjalankan tugas dari Tuan Ken untuk memberikan ini." Paman Li memberikan satu buah buku yang sangat tebal, Lisa menaikan alisnya bingung. "Itu adalah aturan-aturan hidup Nyonya Muda dan kewajiban Nyonya Muda menjadi istri dari Tuan Muda mulai dari bangun tidur pagi sampai tidu

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-07
  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 29

    "Selamat pagi manager Wily," sapa salah seorang pelayan restaurant X yang sedang bersih-bersih di dekat pintu masuk."Ya pagi," balas Wily tak lupa sambil tersenyum.Ia melanjutkan langkahnya, sambil sesekali melirik ke kanan-kiri mencari keberadaan Lisa. Hanya sehari tidak datang ke tempat kerja sudah cukup membuatnya khawatir."Pagi Manager," tegur pelayan lainnya.Wily menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, "ya selamat pagi." Langkahnya terhenti, rasa penasarannya kini sudah tak terbendung lagi. "O iya, Lisa dari kemarin kemana ya ? Kok saya ngak lihat ?" tanya Wily basa basi."Lisa siapa ya ?" tanya pelayan wanita itu balik. Ia berdiri memegang sapu sambil berpikir, nama Lisa memang masih sangat asing. Sebab Lisa baru masuk sekali dan hari keduanya pun dia tidak berangkat bekerja.Wily mendengus kesal. Bisa-bisanya karyawannya sendiri tidak mengenali anak baru tersebut, apa yang dikerjakan oleh Mira. Apa dia tidak bisa mendidik anak b

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-08
  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 30

    Setelah keluar dari ruangan Wily, Lisa segera mencari keberadaan Mira. Dia tidak ingin adanya kesalah pahaman. Apalagi Mira sudah berbuat baik pada Lisa sejak ia pertama masuk bekerja di tempat ini.Lisa langsung menjelaskan semuanya kepada Mira, sama halnya yang ia jelaskan pada Wily tadi di ruanganya. Tidaklah mungkin kalau ia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi."Oh jadi itu seperti itu," Mira manggut-manggut setelah mendengar penjelasan dari Lisa. "Tuan Wily memang baik Lisa," Mira tersenyum dan memegang bahu Lisa. "Lain kali jangan kecewakan dia lagi." Imbuhnya lagi.Lisa mengangguk seraya mengerti. "Iya Mir, aku janji lain kali kalau ada kepentingan yang mendesak lagi aku akan usahakan untuk meminta izin pada kalian." Ucap Lisa dengan mantap. "Ya meskipun aku tidak mempunyai ponsel untuk menghubungi kalian," lirih Lisa. "Tapi aku akan usahakan," ucap Lisa kembali lantang."Kamu yang sabar ya Lisa," Mira sambil tersenyum. "Ponsel tidaklah terlalu

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-10
  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 31

    "Selamat malam Nyonya ?" Tegur para pelayan pada Lisa saat di dapur. "Apa yang Nyonya butuhkan disini, biar kami siapkan!" Imbuhnya lagi."Tidak," Lisa menggeleng dengan wajah datarnya. "Aku hanya ingin membuat cokelat hangat untuk Tuan Muda." Berlalu meninggalkan para pelayan yang menunduk hormat.Mereka saling bersitatap kebingungan, bagaimana mungkin dia mencegah kemauan Nyonya nya tapi di sisi lain mereka sudah dilarang oleh Tuan Mudanya agar Lisa tidak mengerjakan pekerjaan rumah."Kenapa kalian diam saja," tegur bi Nar yang baru saja tiba. "Apa kalian mau dapat hukuman," mereka hanya bisa menunduk ketakutan.Bi Nar hanya mendengus kesal dan mendekati Lisa. "Maaf Nyonya. Apa yang Nyonya butuhkan, kenapa tidak menyuruh kami ?""Ah Bibi." Tersenyum. "Tidak perlu Bi. Aku hanya membuat secangkir cokelat hangat untuk Tuan Muda." Sambil mengaduk minuman yang hampir jadi. "Tidak perlu khawatir Bi, lagi pula aku juga sudah selesai." Kembali meyakinkan

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-10
  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 32

    Semalaman Ken tidur di ruang kerjanya, sambil merenungi apa yang diucapkan oleh Zae. "Tidak ada perempuan yang suka dengan laki-laki yang kasar. Perlakukan dia dengan baik, pasti dia juga akan memperlakukanmu dengan baik.""Lupakan kontak, fokus buat dia jatuh cinta padamu." Pikirnya.Pagi-pagi sekali dia sudah bangun, sementara Lisa masih terlelap di sofa dengan televisi yang masih menyala. Ia menyempatkan diri mematikan TV tersebut dan mengusap lembut rambut Lisa. "Maafkan sikapku yang kasar. Aku tahu aku salah, seharusnya bukan seperti itu memperlakukanmu." Lirihnya.Tak lupa mengecup pucuk kepala istrinya dan segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Karena Lisa belum bangun, dengan sangat terpaksa dia menyiapkan air hangat sendiri untuk berendam. Ini pertama kali baginya, tapi mau bagaimana lagi. Dia sudah terlanjur melarang paman Li menyiapkan segala keperluannya karena sudah memliki istri.Air hangat cukup membuatnya rileks, di tambah lagi dengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-11

Bab terbaru

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 80

    Menginap semalaman dan menghabiskan malam-malam indah dengan bercinta ternyata tak membuat Zae puas. Rasa rindu itu masih menyelimuti dirinya, mengingat beberapa bulan Zae tak bertemu dengan kekasihnya.Siang ini Juwita dan Zae pergi ke sebuah pusat perbelanjaan di ibu kota. Dengan senang hati Zae menemani Juwita untuk pergi berbelanja, melewatkan pekerjaannya di perusahaan yang sebenarnya menumpuk.Mereka bergandengan layaknya pasangan kekasih. Hehe, tapi memang benar sih mereka adalah pasangan kekasih. Mengacuhkan setiap perkataan orang yang mencibir hubungan mereka. Itu adalah sesuatu yang wajar, nitizen julid selalu akan menghujat kebaikan dan semakin menghujat keburukan.Juwita mengenakan pakaian casual, leging hitam, kaos berwarna nude pink dengan dipadukan rompi hitam dan rambut yang diikaf ke atas. Sementara Zae masih setia dengan pakaian formalnya, kemeja berwarna navy dan celana hitam. Mereka nampak serasi meskipun usia yang terpaut jauh, perempuan

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 79

    Elga terkekeh. "Ah kau ini. Nampaknya belum tahu ya jika pagi ini aku mendapatkan undangan spesial dari adik ipar." Lisa mempertajam tatapannya. Elga mengangguk antusias. "Ya, undangan sarapan pagi bersama kalian." Elga melirik Ken. "Artinya aku orang terpenting di mansion ini bukan?" Seringai itu terbit di bibir Elga.Lisa menatap tajam ke arah suaminya, melipat kedua tangannya di atas perut. Bibirnya semakin mengerucut, membuatnya menggemaskan.Tingkah Lisa membuat Ken tak berkedip sedikitpun. "Ah, menggemaskan." Pikir Ken. Bisa-bisa disaat seperti ini menganggap Lisa menggemaskan. Dasar kau, Ken.Merasa kesal diacuhkan, Lisa mencubit lengan Ken dengan keras. Hingga Ken terpekik kesakitan. "Aw," keluhnya. Ken mengusap bekas cubitan dari Lisa yang mungkin sudah memerah.Ken membawa Lisa ke dalam dekapannya. Membisikkan sesuatu yang membuat Lisa tersenyum.Adegan mesra itu terlalu membuat Elga memanas. Ia meleraikan pelukan sepasang suami istri tersebut

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 78

    Keesokan harinya. Nampak Ken sudah bangun pagi sekali dari tidur panjangnya. Ia segera turun ke lantai dasar untuk menemui para koki.Masih mengenakan bathrobenya, dengan langkah yang angkuh namun berwibawa. Ken mendekati dapur, mengagetkan para koki dan maid yang sedang asyik dengan pekerjaan mereka.Mereka seketika langsung menunduk memberi rasa hormat, meski kaki mereka gemetar namun masih tetap beediri dengan tegak. Aura dingin mencengkram memenuhi dapur tersebut.Ini adalah kali petamanya Ken menginjakkan kakinya, apalagi wajahnya datar dan tatapannya masih saja tajam. Dan ini masih sangat pagi sekali, masih pukul setengah enam. Wajar saja semua pekerjannya bergetar ketakutan.Paman Li yang mengetahui situasi ini segera mendekati Ken, tak mau kondisi pagi ini menjadi semrawut. "Selamat pagi Tuan," sapa paman Li sambil tersenyum. "Maaf Tuan, kenapa merepotkan diri datang ke dapur. Tempat ini sangat kotor, kenapa tidak memanggil saya saja.""Ck!" Ken

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 77

    Harap bijak memilih bacaan, konten ini mengandung adegan dewasa. Bagi yang dewasa dan berpuasa, harap membaca setelah berbuka atau sebelum sahur. Terima kasih ;)"Antarkan mama pulang dan tanyakan apa yang sebenarnya terjadi!" Titah Ken pada Zae.Ken segera berlalu dari ruangan tersebut, lagi pula ia juga sudah mendengarkan sendiri bahwa Lisa baik-baik saja. Ia segera menuruni anak tangga melihat situasi dan kondisi di bawah sana. Baginya membiarkan Juwita berkeliaran sebentar saja sudah membuatnya was-was. Apalagi tadi ia menghabiskan beberapa menitnya menyaksikan Lisa baik-baik saja.Suara riuh dan gerumulan para maid membuat jantungnya berdesir begitu kencang. Zae mengedarkan pandangannya mencari sosok Juwita. Ia mempercepet langkah kakinya setelah mendapati Juwita sedang marah-marah pada Elga. Bukan karena ia khawatir pada Elga, melainkan karena ia khawatir pada Juwita.Juwita berdiri berkacak pinggang di hadapan Elga yang tersungkur di lantai, entah apa

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 76

    Juwita menghentikan langkahnya, mendengar sapaan tersebut. Ia menatap Elga dari ujung kaki hingga ujung rambut. Berasa asing dengan maid yang satu itu. Sementara itu Elga besar kepala, ia menunduk tersipu. Menyelipkan anak rambutnya di belakang telinga. Ia pikir Juwita terkesima karena kecantikannya.Juwita tesenyum masam. Sudah hafal dengan gelagat iblis betina itu sepertinya. "Apa kau baru disini?" Tanya Juwita dengan suara yang dingin.Elga masih belum menyerah menghadapi Juwita, orang yang ia klaim sebagai calon mertuannya tersebut. "Iya Nyonya," balasnya dengan suara anggun yang dibuat-buat.Juwita mengangkat dagu Elga agar menatapnya, ia tersenyum miring melihat Elga yang bersemu. "Memangnya kau pikir aku ku apakan," ucapnya mengejek.Rona wajah Elga memudar seketika. Raut wajahnya sudah masam, tapi dia tetap bersikap tenang agar tidak berbuat masalah pada Juwita yang telah ia klaim sebagai calon mertuanya tersebut.Kini Elga mengeluarkan jurus pa

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 75

    Iblis betina. Julukan yang sangat pantas untuk Rosa. Wanita penggoda dan perebut lelaki orang, selain itu ia juga sangat kejam pada anak tirinya."Tapi kau tenang saja sayang, kau akan sangat aman jika bersama dengan Ken."Lisa terdiam sejenak, mengingat kejadian tempo dulu. "Ya mama bisa katakan itu. Coba saja kalau tahu pernikahan ini dulunya bermula karena apa. Apa mama masih ingin mengatakan jika aku akan aman di dalam mansion ini?" Pikir Lisa.Juwita menautkan kedua ujung alisnya, ia merasa heran dengan diamnya Lisa. "Kenapa kau diam saja sayang? Apa anak nakal itu berbuat kasar padamu? Katakan saja, jangan takut. Karena mama yang akan maju untuk memotong burungnya."Lisa terkekeh. "Ya benar ma, burungnya sangat nakal tidak mau berhenti bermain di sarang." Balas Lisa, namun dalam hati. Mana mungkin ia berani mengatakannya langsung. Sama saja urat malunya telah putus jika mengatakan hal tersebut secara langsung."Dia sama sekali tidak berbuat macam-

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 74

    Lisa mengerutkan dahinya samar, meski tidak tahu kenapa Juwita menanyakan itu berulang. Meski ragu, Lisa tetap menjawabnya."Alyssa Caroline," jawab Lisa masih tenang.Tatapan dan aura dingin yang mencengkramkan kini melemah. Juwita menatap Lisa sendu, berjalan mendekati Lisa. Juwita memeluk Lisa, diikuti dengan buliran air mata yang membasahi wajahnya."Nyonya," Lirih Lisa. Bukannya menjawab, Juwita semakin erat mendekap Lisa dan semakin terisak. Lisa bingung atas apa yang terjadi pada ibu mertuanya tersebut."Caroline," Juwita terisak dalam pelukan Lisa. Lisa masih melongo mendapat perlakuan tersebut, terlebih Juwita menangis sendu. Lisa mengusap punggung ibu mertuanya tersebut, setidaknya untuk menenangkan.Lisa dengan lembut menenangkan Juwita, sampai suara isa itu melirih. Juwita melepaskan pelukannya dan meraih wajah Lisa. "Benar kau memang anaknya Caroline," ucap Juwita.Lisa terdiam, menatap kedua bola mata Juwita penuh

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 73

    "Kau tidak perlu khawatir, mama tidak akan pernah marah." Mengusap rambut Lisa lembut untuk meyakinkan. "Aku akan menjelaskan semuanya pada mama. Tetaplah di sini sampai aku kembali. Jangan keluar dari kamar sebelum aku menyuruhmu." Titah Ken.Lisa mengangguk, Ken mengecup pucuk kepala Lisa dan berlalu dari ruangan tersebut. Ken mendapat kabar dari Zae bahwa Juwita sudah hampir tiba di mansion.Sementara itu, Lisa berjalan mondar mandir di kamar. Rasa takut, cemas, khawatir dan gugup bercampur menjadi satu. Ini adalah kali pertamanya Lisa akan menemui ibu mertuanya.Tidak tahu bagaimana cara menyapanya dan tidak tahu pula apa yang akan ia bicarakan pada Juwita. Ketakutan terbesar dalam hidupnya adalah, takut bila Juwita tidak suka pada dirinya dan tak merestui pernikahan mereka. Sementara benih-benih cinta sudah mulai tumbuh di hati Lisa.Lisa berjalan menuju walk in closet miliknya, mencari pakaian yang ia anggap pantas dan sopan untuk bertemu dengan Juwita.

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bab 72

    "Kenapa tidak memberitahuku dulu?" Tanya Ken dalam panggilan ponselnya kesal. Namun panggilan tersebut segera terputus.Ken kesal karena tidak penelpon mematikankannya sepihak. "Sial! Sial! Sial!" Tetap saja, Ken tetap mengumpat kesal.Brak!Pintu ruangan kerja pribadi Ken yang ada di mansion terbuka, siapa lagi kalau bukan Zae yang masuk tanpa permisi.Prangggg!Ken melempar gawainya mengenai diding di samping Zae berdiri. Jantunh Zae terpacu dengan cepat, seperti hendak lepas dari tempatnya. Karena jika saja dia tadi bergesar seinci saja pasti ponsel itu akan mengenai kepalanya.Ken memang sengaja melempar ponselnya tepat di samping Zae karena kesal. Lemparan yang mematikan tersebut membuat Zae bergidik ngeri, ditambah lagi dengan aura Ken yang mengerikan. Sikap dewasanya yang suka berkata bijak hilang seketika, berganti menjadi tunduk ketakutan. Paham betul jika Ken sedang marah."Kau kenapa Ken?" Tanya Zae basa-basi. Sebenarnya dia juga

DMCA.com Protection Status