Saat acara utama dimulai yaitu drama musikal yang dibawakan Irena dan teman-temannya. Semua nampak larut dan seakan ikut mendalami kisah si bebek buruk rupa yang dihina dan tidak mempunyai teman. Dia dikucilkan dan dibenci oleh semuanya karena buruk rupa. Akting Irena yang memukau dan suaranya yang menghipnotis banyak orang membuat decak kagum semua orang. Makcik Yuyu sibuk dengan ponselnya, merekam calon menantunya yang sedang berakting dan bernyanyi di atas panggung.
Saat akting menangis, semua ikut laut dalam kisahnya si bebek ini. Mereka ikut menangis, bahkan Bu Titin dan Mak Esih—ibunya Irena, menangis tersedu-sedu. Mak Esih sangat terharu dan bangga dengan putri kecilnya. Dia begitu mendalami perannya dengan baik dan membuat semua orang berdecak kagum.
“Tuh liat, Pak. Si Eneng hebat pisan nya.” Mak Esih menyeka air matanya dengan sapu tangan. Pak Tatang ingin menangis juga kalau saja dia tidak malu dengan postur tubuhnya yang tinggi besar. Pak T
Mengubah kebiasaan memang sulit tapi Irena berusaha keras untuk menjadi lebih baik. Setiap pagi dia akan bangun, lalu meminum dua gelas air putih hangat dan memulai rutinitas dengan gerakan kecil. Dia mulai menyukai pelajaran olahraga Pak Suklan.“Aku bukan ingin kurus tapi pengen sehat.” Itulah jawaban Irena saat orang bertanya mengapa dia sekarang rajin olahraga.Mobil yang dikendarai Arie berhenti di depan rumah Irena. Sepertinya Pak Tatang dan istrinya sudah tidur. Irena masih di dalam kursi depan bersama Arie, dia menatap kekasihnya yang tampan seperti pahatan dewa Yunani.“Terima kasih udah nganterin aku pulang, Kak. Mau mampir?”“Tidak usah, sudah malam. Kapan-kapan saja … oh ya, aku berangkat ke Belanda nanti hari Minggu.”“Baiklah, semoga selamat di perjalanan jangan lupa kabari aku. Maaf aku enggak bisa nganterin Kak Arie ke bandara.” Irena menatap Arie penuh rasa sesal. Arie berangka
Waktu cepat berlalu, Irena sudah memasuki masa kuliah. Karena Pak Tatang sayang banget sama anaknya, Irena enggak bisa kuliah jauh-jauh. Kahida sekarang bekerja di sebuah perusahaan swasta, karyawan dia sekarang. Udah bisa beli mobil bakal Emak dan Bapaknya jalan-jalan ya walau cicilan. Kahida kerja di luar kota, tapi sebulan sekali dia pulang buat nengok kedua orang tuanya.Arie dan Irena masih berhubungan, meskipun interaksi keduanya sekarang jarang. Arie sibuk dengan kuliahnya begitu juga dengan Irena. Tapi Irena tidak pernah berpikir negatif tentang Arie, dia percaya Arie menjaga hati dan cintanya. Begitu juga dengan dia, tidak akan pernah dia berpikir untuk selingkuh.“Hoi! Jangan melamun lu! Baik-baik ntar kesambet setan penunggu kamar mandi!” Seseorang menepuk pundak Irena. Gadis berpipi chubby itu mendelik kesal. Siapa lagi kalau bukan Ignatius, cowok nyebelin yang akhirnya satu kampus juga dengan Irena. Hubungan dia dan Rara sudah lama kan
Keduanya masih berada di depan mini market, Irena membelikan Igna roti dan juga air mineral lalu menyuruhnya meminum obat pereda sakit. Gadis itu tak berhenti mengomel seperti ibu yang mengomeli anaknnya yang nakal. Igna sering sekali berkelahi dengan teman kampusnya atau kampus lainnya. Sifat bad boy-nya tetap melekat hingga dia kuliah, dia menarik tangan sang gadis yang kini berdiri dan terus mengoceh padanya. Irena duduk disampingnya dan mengerjapkan mata lucu.“Kak?”“Ya ….”“Masih sakit? Apa kita perlu ke dokter?”“Tak usah, gue pergi aja ke kosan. Maafin gue ya repotin lu, dan makasih udah obatin gue.” Kata Igna tersenyum, Irena mengangguk meskipun cemas. Di sepanjang perjalanannya, Igna terus meyakinkan dirinya, dia tidak boleh begini, dia tidak mau menjadi orang ketiga hubungan Irena dan Arie. Walaupun hubungan temannya itu kini sedang tidak baik-baik saja, sebutlah mungkin sedang dalam
BelandaArie Lucas, pemuda itu semakin bertambah tampan dan dikagumi semua orang. Terlebih mereka yang tahu siapa keluarganya. Arie benar-benar super sibuk saat penerimaan mahasiswa baru, dia bahkan tak sempat untuk berlibur. Ah, sungguh dia rindu pada Angry duck-nya dan juga ini sudah hampir 2 tahun lamanya. Arie harus bertahan demi menepati janjinya pada sang ayah, ayahnya akan menyetujui hubungannya dengan Irena jika Arie bertahan di Belanda sampai lulus. Ayahnya bahkan melarangnya pergi ke Indonesia, ah banyak hal yang terjadi selama dia di Belanda. Banyak peristiwa yang terjadi saat dia meninggalkan Indonesia.Kedua orang tuanya berpisah, itu karena Sang Mama tidak tahan dengan sikap otoriter Ayahnya. Mama Arie—Mama Ayuni, tidak bisa lagi bersama dengan sang suami, salah satu alasannya adalah dia bertengkar hebat saat mengetahui Arie mempunyai pacar di Indonesia dan bukan perempuan yang seperti keinginannya. Saat itu Arie terpukul, namun dia
Igna menatap punggung Irena yang sedang mencuci piring, rambut ikal panjangnya diikat ke atas menampakkan leher yang berwarna kuning langsat. Gadis di depannya memang tidak seperti tipe dia selama ini. Yang memiliki kulit putih dan badan langsing, sementara Irena jauh dari kata langsing, dia masih berbobot 80 kg, kulitnya kuning langsat dengan tahi lalat di bagian pipi mirip Alm, Suzzana. Rambutnya panjang dan ikal berombak berwarna hitam, hidungnya tidak mancung tidak juga pesek dan kalau diperhatikan bibirnya begitu lucu dan menggemaskan. Igna berani bertaruh sekarang atensinya pada gadis 80 kg ini begitu besar. Bahkan sering memperhatikannya, dia tidak dapat menepis semua yang ada dalam dirinya untuk memperhatikan gadis itu lebih dari biasanya.“Ih, enggak lah. Gue juga bisa cuci piring doang mah.” Igna memaksa, dia mendorong sedikit tubuh Irena ke samping. Lalu, dia mulai mencuci piring yang sudah disabuni Irena.‘Inikah rasanya kalau su
“Kak Arie! Mau ke mana?” Irena menahan pundak Arie yang tampak memunggunginya. Arie berbalik lalu menatap Irena. Tidak ada tatapan hangat di kedua matanya, tatapan penuh kasih yang selalu dia berikan hilang berganti dengan tatapan penuh benci.“Lepaskan tanganmu dariku.”“Apa yang Kakak katakan? Kak … aku sangat kangen sama Kakak.”“Pergi!”“Apa? Kak ada apa denganmu?” tanya Irena, Arie dengan kasar menepis tangan Irena yang meraih tangannya. Irena menangis, saat Arie pergi meraih tangan sosok perempuan lain yang tak terlihat wajahnya. Irena berteriak memanggil nama Arie namun sosok Arie terus pergi meninggalkannya.“Kak!”“Astagfirullah, mimpiku jelek sekali ya Tuhan. Ada apa ini? Mungkin ini karena pikiranku yang selalu memikirkan Kak Arie jadi aku mimpi buruk tentangnya.” Irena mengecek ponselnya
Irena enggak paham sama Igna, sepertinya dia berlebihan. Dulu waktu dia masih pacaran sama Rara tidak seperti itu. Irena bingung dan juga enggak paham sama jalan pikiran Igna. Irena berusaha konsentrasi pada pelajaran di depannya, namun otaknya melayang mengingat kejadian tadi dan juga mimpi buruknya semalam. Irena sampai lupa sarapan dan hanya minum air putih saja tadi. Bel tanda berakhirnya pelajaran berbunyi, rasanya Irena ingin segera pulang karena perutnya lapar, memakan masakan ibunya dan makan bersama keluarga itu mungkin bisa mengurangi rasa galau dalam hatinya.“Ir!” Irena menatap cowok yang tengah senyum ke arahnya itu dengan tatapan kesal. Igna seperti hantu ada di mana-mana.“Ada apa?”“Kita ‘kan mau pergi jalan-jalan lu lupa?”“Malas ah, harusnya lu itu nyesel gebukin anak orang.”“Harusnya lu belain gue dong, dia udah menghina lu.”“Gue udah biasa dipanggil
Igna gelisah sepanjang malam, matanya susah untuk terpejam. Amarah menguasai dadanya, dan semua terasa sesak. Memang dia ingin Irena putus dengan kekasihnya tapi bukan dengan cara seperti ini, Igna masih tidak yakin dan percaya jika Arie selingkuh. Dia berusaha melakukan panggilan pada nomor line Arie namun tidak tersambung, begitu juga chat yang berkali-kali dia kirim meminta penjelasan tidak ada jawaban apa pun. Hida pun sama, mereka saling bertukar pesan dan Hida meminta Igna buat merahasiakan ini dari Irena. Namun Igna enggak bisa jamin gadis itu tidak tahu."Sial!" Igna mengumpat kesal lalu membungkus tubuhnya dengan selimut berharap bisa tidur.Igna sampai repot-repot membeli air humidiffier dan menggunakan aroma terapi agar bisa secepatnya tidur. Besok hari libur, dia sudah mempunyai janji dengan gadis chubby itu untuk pergi ke taman hiburan.Igna menonton tutorial yoga dan meditasi di youtube namun tetap saja dia tidak bisa tidur. Akhir