Rumah Saras sudah selesai di renovasi. Kini Saras, Lia, dan Angel kembali ke rumah mereka. Ares mengirimkan dua pembantu ke rumah Saras untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah atas permintaan Ella.Setelah selesai melakukan homeschooling, Ella berolahraga di ruang olahraga dengan seorang guru olahraga. Ella memang sangat menjaga kandungannya. Apapun ia lakukan demi kandungannya.Setelah olahraga, Ella beristirahat dan menonton film di kamar seraya dipijat oleh Rahma. Di nakas terdapat segelas susu ibu hamil merk Lev yang merupakan susu dari perusahaan Levis-Ayah Livia. Ella bersorak gembira saat film sudah berakhir. Film kartun barbie favoritnya keluaran terbaru yang selalu berhasil menyita seluruh perhatian Ella. Perasaan Ella tidak akan tenang sebelum ia menonton setiap film barbie keluaran terbaru.Ella memejamkan matanya dan menarik nafas untuk menjernihkan pikirannya. Hal ini Ella pelajari dari psikolog untuk menjaga pikiran agar tetap positif. Setelah selesai melakukannya, E
Di gedung hotel mewah Roy Mason digelar acara pertunangan Rayhan dan Livia. Banyak kolega bisnis dan orang-orang penting hadir di acara itu. Bahkan reporter pun hadir.Acara sudah dilaksanakan sejak satu jam yang lalu. Kini waktunya acara tukar cincin. Dengan senyum manisnya, Rayhan memasangkan sebuah cincin perak ke jari manis Livia. Livia pun melakukan hal yang sama ke Rayhan.Riuh tepuk tangan memenuhi ruangan ketika mereka selesai memasangkan cincin satu sama lain. Rayhan pun mencium bibir Livia yang membuat suasana semakin riuh. Setelah acara tukar cincin, Rayhan dan Livia berbincang-bincang dengan para tamu."Yang pria tampan, yang wanita cantik. Sangat serasi," celetuk seorang tamu."Terima kasih," ucap Rayhan.Satu jam kemudian acara pertunangan berakhir. Rayhan dan Livia berganti pakaian dengan pakaian couple yang lebih simpel. Rayhan dan Livia melepas penat dengan berdiri di balik pembatas balkon seraya menatap padatnya kota Kaleya di bawah sana."Ternyata dewasa secepat ini
Sebulan berlalu, kini Rayhan harus kembali ke Wakasi. Ares dan Ella pun mengantarkan Rayhan ke Wakasi menggunakan kapal pesiar. Livia dan kedua orang tuanya pun ikut mengantarkan Rayhan."Semangat kuliahnya," ucap Anya seraya menyalami Rayhan."Terima kasih, Tante.""Jangan lirik-lirik wanita lain," ujar Livia."Iya-iya, bawel." Rayhan mengacak-acak rambut Livia.Rayhan pun memeluk Ares dengan kencang. "Jangan rindu, Kak! Berat.""Jangan berlebihan! Kakak sesak." Ares menepuk-nepuk punggung Rayhan karena Ares merasa sesak.Rayhan melepaskan pelukannya seraya menyengir. Lalu yang terakhir, Rayhan menyalami Ella. Mereka berdua hanya saling memberikan senyum tipis dan keduanya saling membuang pandangan setelah beberapa detik bersitatap.Rayhan pun turun dari kapal pesiar lalu melambaikan tangannya yang dibalas oleh lambaian tangan juga. Ares memandang sendu kepergian Rayhan. Tak terasa, setetes air mata jatuh dari matanya. Ia begitu terharu karena bisa menyekolahkan adiknya ke jenjang pe
5 bulan kemudian, Lia dan Ella lulus SMA secara bersamaan. Sebenarnya Lia lulus satu bulan mendahului Ella tapi mereka merayakannya bersamaan. Lia dan Ella melakukan foto kelulusan menggunakan seragam wisuda dari lembaga homeschooling. Seragam berwarna hitam dengan topi wisuda terpasang indah di tubuh Lia dan Ella.Mereka melakukan foto mandiri dan berdua. Sepuluh menit kemudian, acara sesi foto selesai."Selamat ya, Ella dan Lia. Semoga apa yang menjadi cita-cita kalian tercapai," ujar Miss Laila."Terima kasih, Miss," sahut Lia dan Ella bersamaan."Lulus SMA bukan berarti berhenti belajar. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari hidup ini. Terus semangat dan bahagia selalu, ya," ujar Miss Liona."Terima kasih Miss," sahut Lia dan Ella bersamaan.Ella dan Lia pun berpelukan dengan Miss Laila dan Miss Liona. Ella dan Lia memberikan tas brand Roy Mason kepa Miss Laila dan Miss Liona sebagai hadiah. Setelah itu, kedua guru itu pun pergi dari mansion.Ella menatap ijazah di tangannya. Ia
Sesuai janji Ares, Randy didaftarkan di Qotarnus University. Randy akan kuliah disana jurusan arsitektur selama 4 tahun. Kabar ini tentunya mengejutkan para pekerja di mansion Ares termasuk Rahma. Entah kenapa Rahma merasa sedih dan tak rela jika harus berpisah dengan Randy selama 4 tahun.Teman-teman Randy pun juga tak rela berpisah dengan Randy. Tapi ini demi masa depan Randy. Selain Randy, Lia juga didaftarkan kuliah namun beda universitas. Lia akan berkuliah di Varinda bersama Bernard.Jam tujuh pagi, Ares, Ella, Saras, dan Rahma mengantarkan Randy dan Lia ke bandara. Angel tidak ikut karena ia sedang kuliah."Jangan telat makan, jaga kesehatan, sering kasih kabar." Saras memberi nasehat kepada Lia."Pasti, Bu," sahut Lia.Lia pun berpelukan dengan Saras lalu berpamitan kepada yang lainnya. Sedangkan Randy berpamitan kepada Ares dan yang lainnya lalu yang terakhir ia berpamitan kepada Rahma. Pandangan Randy dan Rahma bertemu. Kedua netra mereka memancarkan rasa tak rela. Mereka ta
"Bernard," seru Lia seraya berjalan menghampiri Bernard.Mereka pun berpelukan lalu Bernard menggendong Lia secara berputar-putar."Sekarang kita akan selalu bertemu," ujar Lia."Aku senang sekali. Terima kasih ya Tuhan," cetus Bernard.Mereka pun menaiki mobil Bernard menuju apartemen yang akan ditinggali Lia. Lia akan tinggal di apartemen yang sama dengan Bernard tapi tentu saja beda kamar.Mereka pun sampai di apartemen. Bernard langsung membantu Lia menata barang-barangnya di kamar. Selesai menata barang-barang, Bernard dan Lia duduk di sofa seraya menikmati es coklat."Aku merasa sangat bahagia karena kedepannya aku bakal sama kamu terus," ucap Lia memulai pembicaraan."Sama, aku juga," sahut Bernard.Lia tersenyum bersamaan dengan pikirannya yang menerawang ke masa lalu. "Dulu… aku cuma bisa memendam perasaanku sendiri. Aku tidak pernah membayangkan akan bisa sedekat ini denganmu.""Kamu tahu? Aku juga menyukaimu sejak dulu tapi aku tidak punya keberanian untuk mengungkapkannya,
Sore hari, Ares pulang lebih cepat. Ia pulang membawa hadiah untuk istrinya. "Ella," seru Ares ketika memasuki kamar.Saat pintu dibuka, tampaklah Ella sedang menggendong Elard di depan jendela agar bisa menikmati angin sejuk. Ella tersenyum melihat kedatangan Ares. "Tumben pulang cepat," ucapnya.Ares menutup pintu lalu melangkahkan kakinya menghampiri Ella. "Karena aku kangen dengan bidadariku dan kedua malaikat kecilku," ujarnya.Ella terkekeh pelan. "Ayah jago gombal," ucapnya dengan nada yang dibuat seperti anak kecil.Ares merebahkan dirinya di kasur. Ia memandangi wajah tenang putri kecilnya yang sedang tertidur. Dielusnya pipi anak perempuannya dengan lembut."Kimberly cantik sekali, seperti dirimu," ucap Ares kepada Ella."Elard juga tampan sekali seperti dirimu," timpal Ella.Ares pun mendekap Kimberly dan ia menghujani ciuman ke wajah anak perempuannya. "Jangan sampai membangunkannya," peringat Ella."Aku tidak tahan melihat wajah lucunya," celetuk Ares.Ella geleng-geleng
Keesokan harinya, Angel, Ailee, dan Abigail mengunjungi Nadine di penjara sesuai janji. Tidak ada raut bahagia sedikitpun di wajah mereka kecuali Angel. Angel tetap memasang senyum manisnya walau hanya dibalas dengan wajah datar oleh Nadine, Ailee, dan Abigail.Tidak ada yang memulai percakapan yang membuat suasana semakin terasa tidak mengenakkan. Angel lalu membuka tasnya dan mengeluarkan buku "cita-cita kita dua tahun lagi". Nadine, Ailee, dan Abigail terpaku ketika melihat buku tersebut.Angel membuka buku tersebut seraya berkata, "Dua tahun lalu, kita membicarakan tentang cita-cita kita. Apakah kalian masih mempunyai keinginan untuk mewujudkannya?"Hening, tidak ada yang bersuara.Angel memasang senyumannya. "Aku sudah berhasil membeli mobil dan sebuah rumah dari hasil kerja kerasku sendiri.""Ailee sudah mewujudkan impiannya untuk mempunyai mobil seharga 50.000$. Dan kamu Abigail? Apakah kamu sudah memiliki pacar?" sambung Angel.Abigail mengangguk."Dan Nadine… kamu dulu tidak
Pesta ulang tahun Clara berantakan. Vania memutar video penggeledahan kamar Bram di hadapan semua orang yang hadir di pesta ulang tahun."Cepat katakan, siapa yang menyuruhmu?!" bentak Vania kepada Bram.Clara memandang Bram tajam seakan mengisyaratkan untuk tidak membocorkan kejadian sebenarnya."Tidak ada," jawab Bram pelan."Tidak mungkin! Kau tidak akan seberani ini jika tidak ada yang menyuruh dan melindungimu," teriak Vania. "Jika kamu tidak mau mengaku, maka aku akan menelepon polisi dan kau akan dipenjara!"Perlahan, Bram mengangkat jari telunjuknya. Suasana semakin tidak karuan ketika Bram menunjukkan jarinya tepat ke arah Clara."Tidak! Jangan percaya padanya! Dia bohong," teriak Clara dengan tubuh gemetar."Aku ada buktinya, tapi tolong jangan penjarakan aku."Suasana tegang itu sedikit teralihkan ketika Ella bangun dari pingsannya."Aku dimana? Aku kenapa?" Ella bermonolog.Vania pun segera memberikan segelas air putih kepada Ella. Setelah Ella meneguk air putih tersebut,
Ini adalah pertama kalinya Ella membuka masker di kelas karena presentasi. Semua mahasiswa kaget ketika melihat wajah Ella. Kini siapa yang tak kenal Ella istri Tuan Ares Roy Mason? Tentu semua orang mengenalnya.Selesai jam pelajaran, para mahasiswa menghampiri Ella. Banyak yang meminta foto kepada Ella."Saya mau pulang, sopir saya sudah menunggu," ucap Ella ketika teman-teman sekelasnya menghalangi Ella untuk pulang."Kau boleh pulang jika kau sudah menandatangani bukuku," ucap seorang mahasiswa.Ella menghela nafas lelah dan memilih menuruti teman-teman sekelasnya. Tanpa mereka ketahui, ada beberapa wanita yang memandang Ella sengit. Mereka adalah sebuah geng yang populer yaitu geng beautiful devil. Geng tersebut adalah sebuah geng berisi anak para pengusaha terkenal.Clara, ketua geng itu adalah anak pengusaha pelayanan jasa transportasi. Dan dua antek-antek Clara yaitu Megan dan Zerlin. Dengan dagu terangkat, Clara menerobos kerumunan menghampiri Ella. Para mahasiswa pun menyin
"Hahahahaha." Suara tawa memenuhi kebun belakang mansion Ares.Randy memanjat pohon mangga dan ditertawakan oleh semua orang. Ini semua Randy lakukan demi Rahma."Korban ngidam, hahahaha," ejek Shaka."Awas kamu Shaka!" ucap Randy kesal.Shaka memfoto Randy dengan ponselnya berkali-kali."Lumayan, dapat aib," ucap Shaka dalam hati.Setelah mendapat sepuluh mangga, Randy pun turun perlahan dari pohon. Di bawah pohon sudah terdapat Rahma yang menangkap mangga hasil memanjat Randy."Aziel mau, Tante." Aziel menengadahkan tangannya di hadapan Rahma."Ini." Rahma pun memberikan dua buah mangga kepada Aziel.Aziel pun bersorak bahagia dan segera menghampiri Ella yang baru saja pulang kuliah."Bunda, aku dapat buah!""Sini Bunda kupasin!""Saya saja yang kupasin agar sekalian," ucap Rahma menyela."Baiklah."•••Lagi dan lagi, Bernard menarik nafas lelah ketika melihat Lia terus saja diam. Mood gadis itu telah rusak gara-gara kejadian tak mengenakkan di pantai tadi. Bernard sudah berusaha me
Hari ini adalah hari pertama Ella kuliah. Ella sudah menyiapkan segala keperluan kuliahnya sejak subuh. Ares sampai geleng-geleng kepala melihat antusiasme Ella.Sebuah gaun berwarna putih dengan panjang dibawah lutut dengan blazer berwarna coklat tersemat di tubuh Ella. Rambutnya ia ikat menggunakan scrunchie. Ia juga memakai kacamata dan masker agar ia nanti tak menjadi pusat perhatian. Mengingat dirinya sudah dikenal sebagai istri seorang Ares Roy Mason."Bagaimana penampilanku, Ares?" Ella berputar-putar untuk meminta pendapat Ares."Always cantik."Ella tersenyum senang dengan pipi merona. Sejak dulu hingga kini, ia selalu baper setiap Ares memujinya."Sudah siap 'kan? Ayo aku antar," ucap Ares."Iya, ini sudah siap."•••"Huwek huwek." Rahma muntah-muntah di kamar mandi."Kenapa, sayang?" Randy bertanya."Tidak tahu, aku dari tadi mual," jawab Rahma.Raut wajah Randy tiba-tiba berubah menjadi senang. "Jangan-jangan kamu hamil?""Bisa jadi.""Aku beliin test pack, ya?" tawar Rand
Ella resmi diterima di Kaleya University. Ia mengambil jurusan manajemen bisnis. Mengetahui kabar bahagia itu, Ella pun menangis terharu seraya memeluk Ares."Akhirnya aku keterima, Ares," ucap Ella bahagia."Iya, sayang," ucap Ares lembut. "Bagaimana kalau kita rayain ini?""Mau, tapi aku boleh request perayaannya?""Boleh, dong, sayang.""Kita bagi-bagi sembako gratis dan uang untuk orang-orang fakir miskin. Boleh?"Hati Ares terenyuh melihat ketulusan di mata Ella ketika mengungkapkan permohonannya."Untuk yang kesekian kalinya, aku dibuat jatuh cinta sedalam-dalamnya kepadamu, Ella," celetuk Ares. "Hatimu itu terbuat dari apa?"Ella tersenyum. "Aku hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain.""Iya, boleh. Sekarang siap-siap dulu, yuk."•••Setelah menginap beberapa hari di hotel, Randy dan Rahma pulang ke rumah Randy yang baru. Rumah itu terletak tak jauh dari mansion Ares. Rumah itu adalah pemberian Ares sebagai kado pernikahan untuk Rahma dan Randy.Kini, Randy tetap beke
Acara pernikahan Rahma dan Randy digelar di hotel milik Ares. Setelah mengucap janji suci, pesta pernikahan pun digelar. Semua orang sibuk berdansa mengikuti alunan lagu.Tokoh utama acara ini, Randy dan Rahma berdansa di atas panggung sementara para tamu berdansa di bawah panggung."Kamu cantik," bisik Randy.Pipi Rahma bersemu merah. Ia pun menunduk karena malu dan salah tingkah."Angkat kepalamu, manis." Randy mengangkat dagu Rahma agar wanita itu mendongak."Randy, jangan terus menggombal," ucap Rahma."Hahahaha. Aku suka wajahmu yang memerah karena malu," sahut Randy."Ehem, panas banget hawanya," celetuk Shaka sambil melirik-lirik ke arah Randy dan Rahma."Kalau mau dingin ke kutub utara sana!" sahut seorang bodyguard."Males, tidak ada wanita di kutub utara," ujar Shaka."Dasar, pikirannya hanya tentang wanita saja," ucap Randy geleng-geleng kepala.•••Lia dan Bernard pergi ke kamar mandi untuk membenahi make up Lia yang luntur karena keringat. Berdansa selama beberapa puluh m
1 tahun kemudian. Hari ini Randy telah melaksanakan wisuda ditemani oleh kedua orangtuanya.CekrekSeorang fotografer memotret Randy dan kedua orangtuanya. Ini adalah momen yang sangat mengharukan bagi Randy. Cita-citanya dari dulu kini tercapai."Ibu bangga sama kamu, Nak," ucap Ibu Randy seraya menangis.Sebuah mobil datang menjemput Randy. Mereka pun menaiki mobil untuk kembali ke mansion Ares.•••Kepulangan Randy disambut baik oleh semua orang di mansion Ares. Mereka semua telah lama menantikan kepulangan Randy, tak terkecuali seorang wanita muda yang telah lama mengharapkan kepulangan Randy, yaitu Rahma."Wih, ganteng juga pake baju toga," puji Shaka.Memang saat ini Randy masih memakai baju toganya."Iya, dong," sombong Randy."Jangan dipuji, nanti besar kepala," ucap salah satu bodyguard.Randy melirik sinis bodyguard itu. "Kepalaku emang besar!"Tak sengaja, Randy melihat Rahma yang bersembunyi di balik tembok. Dengan bahasa isyarat, Rahma mengatakan, "Temui aku di taman.""E
8 bulan kemudian, kandungan Livia sudah memasuki usia 9 bulan 5 hari. Perutnya sudah sangat besar. Ia jadi kesulitan bergerak bebas.Ia jadi lebih sering melakukan aktivitas dengan didampingi Rayhan. Seperti saat ini, Livia harus didampingi Rayhan untuk berjalan kesana kemari melakukan aktifitas sehari-hari. Mulai dari makan, mandi, berganti pakaian, berolahraga, dan lain-lain.Saat ini Livia sedang dipijat Rayhan setelah mandi."Bahuku pegal sekali, Rayhan. Tolong pijat bagian itu," ucap Livia.Rayhan pun menuruti Livia tanpa mengucap sepatah katapun. Tiba-tiba, Livia mengaduh kesakitan. Livia memegangi perutnya yang terasa mengeras."To-long, Rayhan…" lirih Livia.Rasa tidak nyaman menjalar ke seluruh bagian perut Livia. Dengan rasa panik, Rayhan menggendong Livia."Siapkan mobil cepat," teriak Rayhan seraya menuruni tangga."Kamu ikut, jaga Livia," ucap Rayhan kepada seorang pembantu.Rayhan pun segera membawa Livia masuk ke mobil lalu mereka melaju menuju rumah sakit.•••Rayhan m
"Livia! Livia!" Rayhan terus memanggil Livia seraya mengetuk pintu.Saat ini Rayhan sedang berusaha membujuk Livia untuk membukakan pintu kamar. Akibat kejadian tak mengenakkan di supermarket tadi, Livia mengunci diri di kamar.Seruan dari Rayhan sama sekali tak diindahkan Livia. Livia memasang earphone di telinganya lalu menutup telinganya dengan bantal.Rayhan pun pasrah dan memilih duduk di sofa ruang tamu. Rayhan menyugar ramburnya untuk menghilangkan stress.Lalu tangannya mengepal kuat. Ia sungguh marah saat ini. Bergegas ia membuka ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan untuk Lila.Rayhan: Jangan hubungi saya lagi!Rayhan: Gara-gara kamu, istri saya ngambekRayhan: Saya tidak kenal kamu, stop ganggu sayaRayhan lalu memblokir akun Lila."Kenapa jadi seperti ini ya Tuhan?"•••"Huek huek." Livia memuntahkan cairan bening di wastafel. Ia muntah-muntah sejak 5 menit yang lalu.Setelah puas memuntahkan isi perutnya, Livia pun berjalan pelan membuka pintu kamar. Ia celingak-celinguk