Share

Bab 76. Pengganggu

Sebulan berlalu, kini Rayhan harus kembali ke Wakasi. Ares dan Ella pun mengantarkan Rayhan ke Wakasi menggunakan kapal pesiar. Livia dan kedua orang tuanya pun ikut mengantarkan Rayhan.

"Semangat kuliahnya," ucap Anya seraya menyalami Rayhan.

"Terima kasih, Tante."

"Jangan lirik-lirik wanita lain," ujar Livia.

"Iya-iya, bawel." Rayhan mengacak-acak rambut Livia.

Rayhan pun memeluk Ares dengan kencang. "Jangan rindu, Kak! Berat."

"Jangan berlebihan! Kakak sesak." Ares menepuk-nepuk punggung Rayhan karena Ares merasa sesak.

Rayhan melepaskan pelukannya seraya menyengir. Lalu yang terakhir, Rayhan menyalami Ella. Mereka berdua hanya saling memberikan senyum tipis dan keduanya saling membuang pandangan setelah beberapa detik bersitatap.

Rayhan pun turun dari kapal pesiar lalu melambaikan tangannya yang dibalas oleh lambaian tangan juga. Ares memandang sendu kepergian Rayhan. Tak terasa, setetes air mata jatuh dari matanya. Ia begitu terharu karena bisa menyekolahkan adiknya ke jenjang pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status