Sebulan berlalu, kini Rayhan harus kembali ke Wakasi. Ares dan Ella pun mengantarkan Rayhan ke Wakasi menggunakan kapal pesiar. Livia dan kedua orang tuanya pun ikut mengantarkan Rayhan."Semangat kuliahnya," ucap Anya seraya menyalami Rayhan."Terima kasih, Tante.""Jangan lirik-lirik wanita lain," ujar Livia."Iya-iya, bawel." Rayhan mengacak-acak rambut Livia.Rayhan pun memeluk Ares dengan kencang. "Jangan rindu, Kak! Berat.""Jangan berlebihan! Kakak sesak." Ares menepuk-nepuk punggung Rayhan karena Ares merasa sesak.Rayhan melepaskan pelukannya seraya menyengir. Lalu yang terakhir, Rayhan menyalami Ella. Mereka berdua hanya saling memberikan senyum tipis dan keduanya saling membuang pandangan setelah beberapa detik bersitatap.Rayhan pun turun dari kapal pesiar lalu melambaikan tangannya yang dibalas oleh lambaian tangan juga. Ares memandang sendu kepergian Rayhan. Tak terasa, setetes air mata jatuh dari matanya. Ia begitu terharu karena bisa menyekolahkan adiknya ke jenjang pe
5 bulan kemudian, Lia dan Ella lulus SMA secara bersamaan. Sebenarnya Lia lulus satu bulan mendahului Ella tapi mereka merayakannya bersamaan. Lia dan Ella melakukan foto kelulusan menggunakan seragam wisuda dari lembaga homeschooling. Seragam berwarna hitam dengan topi wisuda terpasang indah di tubuh Lia dan Ella.Mereka melakukan foto mandiri dan berdua. Sepuluh menit kemudian, acara sesi foto selesai."Selamat ya, Ella dan Lia. Semoga apa yang menjadi cita-cita kalian tercapai," ujar Miss Laila."Terima kasih, Miss," sahut Lia dan Ella bersamaan."Lulus SMA bukan berarti berhenti belajar. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari hidup ini. Terus semangat dan bahagia selalu, ya," ujar Miss Liona."Terima kasih Miss," sahut Lia dan Ella bersamaan.Ella dan Lia pun berpelukan dengan Miss Laila dan Miss Liona. Ella dan Lia memberikan tas brand Roy Mason kepa Miss Laila dan Miss Liona sebagai hadiah. Setelah itu, kedua guru itu pun pergi dari mansion.Ella menatap ijazah di tangannya. Ia
Sesuai janji Ares, Randy didaftarkan di Qotarnus University. Randy akan kuliah disana jurusan arsitektur selama 4 tahun. Kabar ini tentunya mengejutkan para pekerja di mansion Ares termasuk Rahma. Entah kenapa Rahma merasa sedih dan tak rela jika harus berpisah dengan Randy selama 4 tahun.Teman-teman Randy pun juga tak rela berpisah dengan Randy. Tapi ini demi masa depan Randy. Selain Randy, Lia juga didaftarkan kuliah namun beda universitas. Lia akan berkuliah di Varinda bersama Bernard.Jam tujuh pagi, Ares, Ella, Saras, dan Rahma mengantarkan Randy dan Lia ke bandara. Angel tidak ikut karena ia sedang kuliah."Jangan telat makan, jaga kesehatan, sering kasih kabar." Saras memberi nasehat kepada Lia."Pasti, Bu," sahut Lia.Lia pun berpelukan dengan Saras lalu berpamitan kepada yang lainnya. Sedangkan Randy berpamitan kepada Ares dan yang lainnya lalu yang terakhir ia berpamitan kepada Rahma. Pandangan Randy dan Rahma bertemu. Kedua netra mereka memancarkan rasa tak rela. Mereka ta
"Bernard," seru Lia seraya berjalan menghampiri Bernard.Mereka pun berpelukan lalu Bernard menggendong Lia secara berputar-putar."Sekarang kita akan selalu bertemu," ujar Lia."Aku senang sekali. Terima kasih ya Tuhan," cetus Bernard.Mereka pun menaiki mobil Bernard menuju apartemen yang akan ditinggali Lia. Lia akan tinggal di apartemen yang sama dengan Bernard tapi tentu saja beda kamar.Mereka pun sampai di apartemen. Bernard langsung membantu Lia menata barang-barangnya di kamar. Selesai menata barang-barang, Bernard dan Lia duduk di sofa seraya menikmati es coklat."Aku merasa sangat bahagia karena kedepannya aku bakal sama kamu terus," ucap Lia memulai pembicaraan."Sama, aku juga," sahut Bernard.Lia tersenyum bersamaan dengan pikirannya yang menerawang ke masa lalu. "Dulu… aku cuma bisa memendam perasaanku sendiri. Aku tidak pernah membayangkan akan bisa sedekat ini denganmu.""Kamu tahu? Aku juga menyukaimu sejak dulu tapi aku tidak punya keberanian untuk mengungkapkannya,
Sore hari, Ares pulang lebih cepat. Ia pulang membawa hadiah untuk istrinya. "Ella," seru Ares ketika memasuki kamar.Saat pintu dibuka, tampaklah Ella sedang menggendong Elard di depan jendela agar bisa menikmati angin sejuk. Ella tersenyum melihat kedatangan Ares. "Tumben pulang cepat," ucapnya.Ares menutup pintu lalu melangkahkan kakinya menghampiri Ella. "Karena aku kangen dengan bidadariku dan kedua malaikat kecilku," ujarnya.Ella terkekeh pelan. "Ayah jago gombal," ucapnya dengan nada yang dibuat seperti anak kecil.Ares merebahkan dirinya di kasur. Ia memandangi wajah tenang putri kecilnya yang sedang tertidur. Dielusnya pipi anak perempuannya dengan lembut."Kimberly cantik sekali, seperti dirimu," ucap Ares kepada Ella."Elard juga tampan sekali seperti dirimu," timpal Ella.Ares pun mendekap Kimberly dan ia menghujani ciuman ke wajah anak perempuannya. "Jangan sampai membangunkannya," peringat Ella."Aku tidak tahan melihat wajah lucunya," celetuk Ares.Ella geleng-geleng
Keesokan harinya, Angel, Ailee, dan Abigail mengunjungi Nadine di penjara sesuai janji. Tidak ada raut bahagia sedikitpun di wajah mereka kecuali Angel. Angel tetap memasang senyum manisnya walau hanya dibalas dengan wajah datar oleh Nadine, Ailee, dan Abigail.Tidak ada yang memulai percakapan yang membuat suasana semakin terasa tidak mengenakkan. Angel lalu membuka tasnya dan mengeluarkan buku "cita-cita kita dua tahun lagi". Nadine, Ailee, dan Abigail terpaku ketika melihat buku tersebut.Angel membuka buku tersebut seraya berkata, "Dua tahun lalu, kita membicarakan tentang cita-cita kita. Apakah kalian masih mempunyai keinginan untuk mewujudkannya?"Hening, tidak ada yang bersuara.Angel memasang senyumannya. "Aku sudah berhasil membeli mobil dan sebuah rumah dari hasil kerja kerasku sendiri.""Ailee sudah mewujudkan impiannya untuk mempunyai mobil seharga 50.000$. Dan kamu Abigail? Apakah kamu sudah memiliki pacar?" sambung Angel.Abigail mengangguk."Dan Nadine… kamu dulu tidak
Nadine resmi dikeluarkan dari penjara. Ia juga sudah didaftarkan di Wakasi University oleh Ella. Namun Adam masih tetap mendekam di penjara hingga batas waktu yang ditentukan.Pembebasan Nadine dirayakan oleh Angel, Ailee, dan Abigail. Kini mereka kembali bersama-sama. Mereka sudah melupakan hal buruk di masa lalu dan membuka lembaran baru.Mereka berempat pergi ke mall bersama-sama dan ditraktir Angel. Mereka makan di restoran seafood. Angel juga membelikan mereka banyak barang-barang seperti pakaian, tas, sepatu, dan yang lainnya dengan memakai kartu debit dari Ella.Nadine jatuh miskin karena perusahaan ayahnya bangkrut dan seluruh harta ayahnya habis untuk membayar hutang. Jadi sekarang Nadine tidak memiliki apa-apa. Ia tinggal di apartemen milik Ares.Sebenarnya Ares masih marah kepada Nadine. Tapi atas bujukan Ella, Ares mau menolong Nadine. Hal itu membuat Ares kagum dengan Ella. Ella berhasil membuat Ares jatuh cinta semakin dalam kepadanya karena kebaikan hati Ella."Hebat ka
Akhirnya hari keberangkatan Nadine pun tiba. Nadine diantar oleh teman-temannya ke bandara. Ella tidak bisa ikut karena harus menjaga bayinya.Nadine dan teman-temannya menyempatkan diri untuk makan bersama di restoran sebelum pergi ke bandara. Mereka selfie bersama sebagai kenang-kenangan. Lembaran foto selfie mereka di tempel Angel ke buku cita-cita mereka."Akhirnya foto di buku ini sudah lengkap. Kita sudah mencapai cita-cita masing-masing," ucap Angel bangga."Iya, tidak disangka ya bakal seperti ini. Tapi tidak apa-apa, kok. Bagaimanapun jalannya, asal kita yakin kita pasti bisa," ujar Ailee."Kamu benar. Aku sekarang lebih menghargai waktu dan setiap proses yang aku lewati," sahut Abigail."Itu harus, waktu dan proses ktu sangat berpengaruh bagi kita," timpal Angel.Sedangkan Nadine hanya tersenyum seraya menitikkan air mata. "Aku begitu terharu memiliki teman-teman seperti kalian. I love you guys."Mereka berempat pun berpelukan dan menangis bersama. Mereka menumpuk telapak ta