Hari Selasa adalah salah satu hari yang membuat manusia sibuk setelah hari Senin. Namun, untuk hari ini Ares dan Ella berencana menghabiskan waktu berdua saja. Ares sudah mengosongkan jadwal-jadwalnya hari ini dan selebihnya ada Liam yang meng-handle."Aku ajak kamu naik helikopter. Okey?" ucap Ares."Siap," sahut Ella.Beberapa menit kemudian mereka sudah siap dengan pakaian santai mereka. Mereka berdua bergegas turun ke lantai dasar untuk sarapan. Setelah sarapan, mereka menaiki helikopter menuju tempat tujuan utama mereka yaitu pantai Hileya.Ella sibuk memotret pemandangan saat menaiki helikopter. Dengan menggunakan kamera yang harganya seribu dollar, Ella dapat menangkap gambar yang sangat bagus."Ares, ayo kita foto!" seru Ella kepada Ares.Ares pun merangkul pundak Ella dan berpose dua jari. Setelah mendapat beberapa foto, Ella menyudahi kegiatan selfie mereka.Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di pantai Hileya. Kedatangan Ares dan Ella langsung disambut oleh banyak
Di sore hari, Ella dan Ares duduk di pasir pantai untuk menikmati langit senja. Dengan ditemani sosis bakar, minuman air kelapa, bakso bakar, dan mie yang pedas. "Langitnya indah, ya? Padahal tadi langitnya sempat gelap lho," celetuk Ella."Namanya juga cuaca, berubah-ubah itu wajar. Senja dan pelangi ibarat hal-hal indah yang pasti akan datang sesudah kita melewati hari-hari buruk dengan sabar," papar Ares.Ella pun terdiam sambil mencerna ucapan Ares. Apakah pria itu sedang memberi wejangan kepada Ella? Kenapa kata-kata yang keluar dari Ares benar-benar menggambarkan kondisi Ella."Ares, aku mau tanya. Mantan kekasihmu itu ada berapa?" ucap Ella."Tiga," jawab Ares singkat."Yang duanya siapa?"Ares melirik Ella sebentar lalu pandangan Ares kembali menatap lurus ke langit senja."Yang pertama adalah kekasihku waktu SMA dulu. Itu sudah lama sekali dan setelah putus aku tak pernah bertemu lagi dengannya. Aku hanya ingat namanya dan wajahnya samar-samar. Kami berpisah karena aku fokus
"Halo, selamat pagi," ucap Ella kepada gadis muda berumur sekitar tujuh belas tahun yang bernama Aura."Pagi Kak Ella," sahut Aura.Aura dan Risma memang sudah kenal Ella karena Maya dimasukkan ke dalam penjara. Baik Risma maupun Aura tidak menyalahkan Ella karena sudah memasukkan Maya kedalam penjara. Sebaliknya, mereka malah malu kepada Ella atas kelakuan Maya."Ini, Kakak bawakan sembako, pakaian, dan alat tulis untuk kamu dan Ibumu sebagai tanda permintaan maafku karena sudah membuat kakakmu masuk penjara sehingga kalian sekarang tidak memiliki tempat untuk bergantung." Ucapan Ella terjeda saat Risma memanggil Aura."Ayo Kak masuk dulu," ucap Aura.Ella, Ares, serta para bodyguard yang membawa barang-barang pun masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu sudah terdapat Risma yang duduk di kursi. Tangan Risma kaku dan tidak bisa digerakkan yang membuat Ella merasa bersalah. Ella segera mencium tangan Risma setelah masuk ke dalam rumah. "Maafkan saya Bu Risma. Gara-gara saya, Maya dipenjar
Lia berpelukan erat dengan Bernard. Sebenarnya Lia malu melakukan hal itu di depan umum. Namun rasa takut kehilangan dan rasa rindu lebih besar dari pada rasa malu.Lia berbisik kepada Bernard, "Jangan telat makan, jaga kesehatan, sering-sering menghubungiku, dan jaga pergaulan. Oke?""Siap, laksanakan!" Bernard memperagakan gerakan hormat yang membuat Lia terkekeh."Ayah, aku berangkat dulu, ya. Ayah jaga kesehatan. Jangan makan sembarangan, nanti kolesterolnya kumat," ucap Bernard kepada Aron."Pasti anakku. Justru kamu lah yang harus jaga diri disana. Belajar yang rajin biar bisa segera lulus dan mendapatkan nilai terbaik. Buat Ayah bangga sama kamu, nak," ujar Aron.Bernard tersenyum getir. Ia ingat ketika waktu kecil dirinya sering mendapat perlakuan kasar dari ayahnya jika nilai Bernard jelek. Lalu sejak SMP Bernard mulai belajar dengan sungguh-sungguh bahkan ia meminta guru les privat agar lebih mudah memahami pelajaran. Hingga kekerasan dari ayahnya sudah jarang ia dapatkan."
Ares dan Ella pulang ke rumah pada hari Sabtu. Di kediaman Ares kedatangan satu penghuni baru yaitu Kiko si kucing imut. Rupanya Ares sudah menyiapkan sebuah kamar hanya untuk tempat tinggal Kiko. Di dalam kamar Kiko terdapat berbagai macam tempat tidur kucing, mainan kucing, toilet kucing, dan lain-lain.Setelah sampai di mansion, Ella langsung mendatangi kamar Kiko untuk membantu Kiko beradaptasi dengan lingkungan baru. Ella sibuk mengajak Kiko bermain dan memberinya makan. Kiko pun semakin senang menggesekkan kepalanya ke kaki Ella tanda ia suka kepada Ella.Ares yang mengintip dibalik pintu tersenyum ketika melihat Ella bermain dengan Kiko. "Dengan hewan peliharaan saja kamu sangat menyayangi, bagaimana dengan anak kita nanti?" gumam Ares yang hanya dapat ia dengar sendiri.•••"Angel, ayo kemasi barang-barangmu," ucap Saras."Lho, kenapa Bu?""Kita akan pindah ke apartemen sementara rumah kita direnovasi," jelas Saras."Ibu yang akan merenovasi rumah ini?""Bukan.""Lalu siapa?"
Hari pertama tinggal di apartemen tidaklah buruk. Saras, Angel, dan Lia melakukan aktivitas seperti biasa. Saras sekarang sudah tidak lagi bekerja di keluarga Crown. Biaya hidupnya sudah ditanggung Raymond dan Ella. Di hari Minggu ini, Lia pergi ke perpustakaan kota untuk mencari referensi tugas. Sedangkan Saras hari ini melakukan spa di salon. Lalu Angel hanya di kamar bermain ponsel dan melihat film di laptop. Angel sebelumnya tak memiliki laptop, dan laptop yang sekarang ia pakai adalah laptop pemberian Ares karena sebelumnya Angel mau bekerja di perusahaan Ares.Angel mendadak panik ketika melihat riwayat telepon di ponselnya. Ada beberapa panggilan masuk dari Zaley. Angel ragu ketika ingin menelpon Zaley sekarang. Namun Angel juga merasa bersalah karena menghilang tanpa kabar.Akhirnya Angel memutuskan untuk tetap menelpon Zaley. Berkali-kali teleponnya tidak diangkat oleh Zaley. Hingga panggilan kesepuluh baru Zaley mengangkat teleponnya."Halo, ini Lia atau Angel, ya?"DegAng
Setelah dilacak, akun misterius yang meneror Ella berada di negara Qotarnus bagian barat. Lumayan jauh jika diukur dari Kaleya yang terletak di Qotarnus bagian tengah. Liam menduga bahwa orang dibalik akun misterius tersebut adalah suruhan seseorang. Ada orang yang tidak terima Nadine dipenjara maka dari itu orang tersebut membayar seseorang untuk meneror Ella.Sebenarnya Liam mencurigai seseorang yang memungkinkan besar adalah dalang dibalik teror ini. Namun karena tidak adanya bukti jadi Liam hanya diam. Namun ada ide cemerlang di otak Liam. Yaitu di sekeliling mansion Ares akan dipasang CCTV dan dijaga oleh banyak bodyguard, lalu di sekeliling rumah Ares juga akan ditaruh beberapa alarm keamanan yang akan mendeteksi benda-benda berbahaya seperti bom, pistol, gas berbahaya, dan lain-lain.Para bodyguard dengan sigap melaksanakan perintah Liam untuk memasang CCTV dan alarm keamanan. Pertahanan keamanan sudah siap, semuanya tinggal menunggu hari esok.•••Di malam hari, rumah Saras k
Berita teror bom di mansion Ares sudah tersebar ke segala penjuru negeri. Banyak reporter datang ke mansion Ares untuk meminta keterangan namun hanya dilayani oleh Liam yang menjawab pertanyaan reporter sesingkat mungkin.Pria asing yang membawa bom sedang diinterogasi oleh polisi. Awalnya si pria asing tidak mau memberitahu siapa yang sudah menyuruhnya. Namun karena para polisi terus mendesaknya, pria asing tersebut akhirnya mengucapkan sebuah nama yang membuat semua orang terkejut.Adam Chris Zaint, dialah dalang dibalik semua ini. Ternyata, akun bernama ADC yang meneror Lia beberapa hari yang lalu adalah akun milik Adam. ADC adalah singkatan dari Adam Chris Zaint.Penangkapan Adam pun dilakukan. Ella shock ketika mengetahui semua fakta ini. Ella selalu bertanya-tanya, apa salahnya kepada Nadine hingga Nadine begitu ingin mencelakainya? Bahkan ayahnya Nadine sampai ikut mencelakakan Ella.Kabar lain tentang Adam, perusahaannya bangkrut akibat banyaknya perusahaan dan investor yang m