Selain menjenguk Maya, Ella juga menjenguk Nadine. Saat ini Ella sedang duduk di ruang khusus orang yang ingin mengunjungi para tahanan. Nadine pun dipanggil polisi untuk menemui Ella.Nadine datang dengan wajah masam. Raut tak suka di wajahnya sangat kentara. "Apa apa?" Nadine bertanya ketus.Ella menarik nafas lalu berucap, "Seminggu yang lalu ayahmu menyuruh orang untuk menaruh bom di mansion suamiku. Namun rencana itu gagal lantaran keamanan di mansion Ares sangat ketat. Lalu ayahmu dijatuhi hukuman penjara selama dua belas tahun dan denda dua ratus ribu dollar. Ayahmu shock ketika mendengar hukuman yang akan ia terima. Lalu ayahmu terkena serangan jantung dan sekarang sedang berada di rumah sakit."DegNadine membeku setelah mendengar penjelasan Ella. Berita ini sungguh tidak bisa dicerna oleh pikiran Nadine. Nadine merasa masalahnya sangat rumit saat ini."Tolong cabut tuntutanmu kepada ayahku dan aku," ucap Nadine."Ini pertama kalinya kamu meminta tolong kepadaku," ucap Ella
Maya sudah dibebaskan dari penjara karena tuntutannya sudah dicabut oleh Ella. Dan dengan baiknya Ella mencarikan pekerjaan untuk Maya. Akhirnya Maya bekerja sebagai cleaning service di salah satu hotel Roy Mason.Ella juga memberikan sejumlah uang kepada Maya untuk melanjutkan pengobatan ibunya. Sungguh Ella sangat baik hati. Walaupun dia telah disakiti, dia tetap berusaha berbuat baik kepada orang lain.Jadi tadi setelah menemui Nadine, Ella menjemput Maya lalu mengantarnya pulang ke rumah. Namun sebelum pulang ke rumah, Maya diantar mendaftar pekerjaan dulu di hotel Roy Mason. Lalu setelah mengantar Maya pulang, barulah Ella pulang ke mansion.Saat Ella memasuki mansion, sudah ada Ares yang menunggu di ruang tamu."Halo, Ares. Apakah jadwalmu kosong sehingga ada di rumah?" ucap Ella kepada Ares."Ada yang ingin ku bicarakan kepadamu." Ares menarik tangan Ella menuju lift untuk ke lantai tiga tempat kamar mereka berada.Setelah masuk ke kamar, Ares mengunci pintu kamarnya."Ini apa?
"Ini soalnya sudah saya tulis di papan tulis. Sekarang saatnya kalian membentuk kelompok, satu kelompok berisi dua orang tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih. Dan ibu yang akan menentukan kelompoknya," ucap guru ber-name tag Marista.Miss Marista pun mulai membacakan nama-nama siswa untuk dijadikan kelompok. Hingga tibalah giliran Lia."Lia satu kelompok dengan Feryan," ujar Miss Marista yang membuat mata Lia terbelalak."Sa-saya satu kelompok dengan Feryan?" Lia mengulangi ucapan Miss Marista."Iya, dan tidak ada yang boleh memprotes keputusan saya," sahut Miss Marista.Lia mengumpat dalam hati. Feryan adalah orang yang paling Lia hindari saat kerja kelompok. Karena sepengalaman Lia, Feryan pasti sibuk menggoda, menggombal, dan ceplas-ceplos saat bersama Lia. Lia merasa Feryan naksir berat kepadanya dan itu membuat Lia risih."Silahkan kalian mencari materi atau jawaban di perpustakaan sekolah," ucap Miss Marista sebelum keluar dari kelas.Feryan pun menghampiri Lia. "Hai Lia, ay
Sore hari, Angel datang ke mansion Ares untuk menemui Ella."Ada apa Kak?" Ella bertanya setelah mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu."Kakak mau bilang sesuatu sama kamu, ini tentang Nadine," ujar Angel. "Kakak boleh minta kamu bebaskan Nadine?"Ella terdiam, matanya menatap Angel lekat. "Kenapa Kakak ingin aku membebaskan Nadine?"Angel menunduk, otaknya berpikir mencari alasan yang tepat. Angel pun menegakkan kepalanya dengan senyum yang mengembang. "Kamu tahu sendiri 'kan kalau Nadine adalah sahabatnya Kakak""Maaf Kak, tapi apa yang dilakukan Nadine kepadaku itu sudah sangat keterlaluan," sahut Ella."Memangnya selain Nadine menculik kamu, kamu diapakan lagi?" Angel bertanya."Aku hampir diperkosa para anak buah Nadine," jawab Ella.Angel terpaku ketika mendengar jawaban Ella. "Oh my God!""Jadi sekarang biarkan Nadine mendekam di penjara. Aku berencana mencabut tuntutanku satu tahun kemudian. Bukankah itu tetap tidak adil bagiku? Apalagi aku mencabut tuntutannya sekarang," uja
Angel, Ailee, dan Abigail berada di sebuah kafe dekat kampus untuk membicarakan beberapa hal yang harus mereka selesaikan. Tidak ada raut bahagia di wajah mereka bertiga. Hanya ada raut wajah datar dan gugup."Jadi, harus menunggu satu tahun agar Nadine dibebaskan?" Ailee bertanya."Iya," jawab Angel pelan.Ailee terkekeh sinis. "Kamu tahu kenapa semuanya menjadi berantakan seperti ini?"Angel menggeleng."Itu karena kamu bohong! Kamu merusak semuanya. Harusnya dulu aku, Nadine, dan Abigail tidak perlu kenal manusia seperti kamu," ucap Ailee. "Kamu merusak pertemananku dengan Nadine dan Abigail. Dan lebih parahnya lagi kamu juga berbohong tentang Ella. Kenapa kamu melakukan semua ini Angel?"Maaf…" ucap Angel lirih.Flashback onUjian semester satu kelas sepuluh selesai dilaksanakan. Angel bahagia karena pasti nilainya bagus karena mendapat contekan dari Ella. Angel menggunakan trik cerdas agar bisa aman saat mencontek. Caranya adalah, Angel memotret kertas contekan menggunakan smartw
Minggu demi minggu berlalu, Ella telah terlambat haid selama satu minggu. Ia juga merasa mual dan sering muntah-muntah. Ella dan Ares sama-sama menduga bahwa Ella hamil. Ares pun membelikan lima test pack untuk Ella.Ella pun mencoba test pack tersebut di kamar mandi dengan perasaan campur aduk. Setelah selesai, Ella keluar dari kamar mandi untuk menunggu hasilnya bersama Ares. Menit demi menit berlalu, dan semua test pack menunjukkan dua garis merah."Aku hamil Ares!" seru Ella seraya memeluk Ares."Syukurlah, puji Tuhan." Ares menengadahkan kedua tangannya seraya mengucap syukur.Ares pun menggendong Ella seraya berputar-putar. Ella tertawa lepas begitupun dengan Ares."Sudah cukup. Nanti baby-nya terguncang," ucap Ella.Ares pun menurunkan Ella dari gendongannya. "Mari kita beli perlengkapan ibu hamil," seru Ares."Let's go!" seru Ella.•••Livia beserta orang tuanya sedang melakukan video call dengan Rayhan. Ini adalah kali pertama Rayhan melihat kedua orang tua Livia secara lang
Ares mengijinkan Rahma untuk beralih pekerjaan menjadi asisten pribadi Ella. Hari ini, Rahma menemani Ella check up ke dokter kandungan."Selamat, ya. Bayinya kembar," ucap dokter kandungan.Sontak Ella dan Rahma merasa bahagia mendengar kabar tersebut. Ella menatap Rahma begitupun sebaliknya. Tatapan mereka yang bertemu seolah menyalurkan perasaan senang."Jenis kelaminnya apa, dokter?" Ella bertanya seraya menatap takjub layar monitor yang menampilkan janinnya yang masih kecil."Belum kelihatan karena usia kandungannya masih sangat muda yaitu lima minggu. Bentar, saya print hasil usg dulu, ya.""Baik dokter," sahut Ella.Ella turun dari ranjang dibantu oleh Rahma. Ella lalu duduk di kursi pasien. Beberapa menit kemudian, dokter kandungan datang dan duduk di kursi dokter."Ini hasil usg-nya beserta resep vitamin," ucap dokter kandungan seraya memberikan hasil usg dan resep vitamin."Jangan melakukan pekerjaan yang berat-berat, ya. Pola makan dijaga dan jangan stress berlebihan." Dokt
Sesuai permintaan Ella, Ares pulang jam tiga sore. Ia pulang membawakan makanan berupa brownies atas permintaan Ella. Begitu tiba di rumah, brownies tersebut langsung disantap oleh Ella.Ella memakan brownies seraya menonton film bersama Ares di laptop. Mereka menonton film seraya Ares memijat kaki Ella."Kamu belum minum susu 'kan?" Ares bertanya."Belum.""Aku buatkan, ya?""Iya."Ares pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar kamar. Beberapa menit kemudian, Ares kembali dengan segelas susu di tangannya."Terima kasih, Ares," ucap Ella seraya menerima segelas susu dari Ares."Oh iya, aku belum memberi tahu kamu hasil check up ke dokter kandungan," ujar Ella.Ella pun berdiri dengan niat ingin mengambil print hasil usg namun dicegah oleh Ares."Biar aku saja," ucap Ares."Baiklah. Hasilnya ada di tasku yang di atas meja."Ares pun berjalan ke arah meja lalu mengambil tas tersebut. Dibukanya tas itu dan ia mengeluarkan satu lembar print hasil usg.Ares terkejut ketika meli