Minggu demi minggu berlalu, Ella telah terlambat haid selama satu minggu. Ia juga merasa mual dan sering muntah-muntah. Ella dan Ares sama-sama menduga bahwa Ella hamil. Ares pun membelikan lima test pack untuk Ella.Ella pun mencoba test pack tersebut di kamar mandi dengan perasaan campur aduk. Setelah selesai, Ella keluar dari kamar mandi untuk menunggu hasilnya bersama Ares. Menit demi menit berlalu, dan semua test pack menunjukkan dua garis merah."Aku hamil Ares!" seru Ella seraya memeluk Ares."Syukurlah, puji Tuhan." Ares menengadahkan kedua tangannya seraya mengucap syukur.Ares pun menggendong Ella seraya berputar-putar. Ella tertawa lepas begitupun dengan Ares."Sudah cukup. Nanti baby-nya terguncang," ucap Ella.Ares pun menurunkan Ella dari gendongannya. "Mari kita beli perlengkapan ibu hamil," seru Ares."Let's go!" seru Ella.•••Livia beserta orang tuanya sedang melakukan video call dengan Rayhan. Ini adalah kali pertama Rayhan melihat kedua orang tua Livia secara lang
Ares mengijinkan Rahma untuk beralih pekerjaan menjadi asisten pribadi Ella. Hari ini, Rahma menemani Ella check up ke dokter kandungan."Selamat, ya. Bayinya kembar," ucap dokter kandungan.Sontak Ella dan Rahma merasa bahagia mendengar kabar tersebut. Ella menatap Rahma begitupun sebaliknya. Tatapan mereka yang bertemu seolah menyalurkan perasaan senang."Jenis kelaminnya apa, dokter?" Ella bertanya seraya menatap takjub layar monitor yang menampilkan janinnya yang masih kecil."Belum kelihatan karena usia kandungannya masih sangat muda yaitu lima minggu. Bentar, saya print hasil usg dulu, ya.""Baik dokter," sahut Ella.Ella turun dari ranjang dibantu oleh Rahma. Ella lalu duduk di kursi pasien. Beberapa menit kemudian, dokter kandungan datang dan duduk di kursi dokter."Ini hasil usg-nya beserta resep vitamin," ucap dokter kandungan seraya memberikan hasil usg dan resep vitamin."Jangan melakukan pekerjaan yang berat-berat, ya. Pola makan dijaga dan jangan stress berlebihan." Dokt
Sesuai permintaan Ella, Ares pulang jam tiga sore. Ia pulang membawakan makanan berupa brownies atas permintaan Ella. Begitu tiba di rumah, brownies tersebut langsung disantap oleh Ella.Ella memakan brownies seraya menonton film bersama Ares di laptop. Mereka menonton film seraya Ares memijat kaki Ella."Kamu belum minum susu 'kan?" Ares bertanya."Belum.""Aku buatkan, ya?""Iya."Ares pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar kamar. Beberapa menit kemudian, Ares kembali dengan segelas susu di tangannya."Terima kasih, Ares," ucap Ella seraya menerima segelas susu dari Ares."Oh iya, aku belum memberi tahu kamu hasil check up ke dokter kandungan," ujar Ella.Ella pun berdiri dengan niat ingin mengambil print hasil usg namun dicegah oleh Ares."Biar aku saja," ucap Ares."Baiklah. Hasilnya ada di tasku yang di atas meja."Ares pun berjalan ke arah meja lalu mengambil tas tersebut. Dibukanya tas itu dan ia mengeluarkan satu lembar print hasil usg.Ares terkejut ketika meli
Hari ini adalah hari dilaksanakannya sidang kasus pengeboman di mansion Ares beberapa minggu yang lalu. Ella dan para pekerja di mansion Ares menjadi saksi peristiwa tersebut. Ditambah bukti CCTV yang tentunya akan menyudutkan Adam sebagai tersangka utama."Hakim yang terhormat, setelah jaksa penuntut umum mempelajari barang bukti, saksi ahli, dan wawancara sidang dengan terdakwa, saya memutuskan untuk memberikan tuntutan hukuman penjara sepuluh tahun kepada tersangka utama yaitu Adam Chris Zaint selaku dalang dibalik semua ini. Dan tuntutan hukuman delapan tahun penjara untuk tersangka Alfa Raja selaku orang yang melempar bom ke mansion Tuan Ares Roy Mason."Tok tok tok"Tuntutan dikabulkan," ucap sang hakim lantang.BrakAdam jatuh pingsan setelah mendengar hukuman penjara yang akan ia terima. Para tenaga medis pun langsung membopong Adam keluar ruangan."Syukurlah kasus ini sudah selesai," ujar Ella kepada Ares."Iya, aku bakal pastikan orang-orang yang mengganggu kita apalagi kamu
Lia sudah kembali bersekolah meski tangannya masih diperban. Lia menguatkan hati dan mental sebelum memasuki kelas. Setelah merapalkan doa dalam hati, Lia melangkahkan kakinya memasuki kelas.Tubuh Lia gemetaran ketika ditatap Feryan. Lia menunduk demi menghindari tatapan Feryan. Tangan Lia yang diperban mengundang perhatian penghuni kelas. Para siswa siswi oun berbondong-bondong menghampiri Ella untuk menanyakan apa yang terjadi pada telapak tangan kanan Lia."Ini karena jatuh terpeleset di jalan lalu tanganku tertancap bantu," ucap Lia memberi alasan seraya melirik Feryan dari ekor matanya."Semoga cepat sembuh, ya," ucap salah satu siswa."Iya, terima kasih," sahut Lia.Para siswa siswi pun langsung kembali ke tempat duduk masing-masing setelah bel sekolah berbunyi tanda pelajaran akan segera dimulai. Lia melirik Feryan yang masih menatapnya yang membuat tatapan mereka bertemu. Lia menyunggingkan senyum manis kepada Feryan seolah-olah Feryan tidak ada hubungannya dengan kejadian be
Selama satu bulan Feryan menjaga jarak dengan Lia. Feryan tidak lagi mengganggu Lia yang sedang tidur di kelas, Feryan tidak lagi memberikan makanan atau minuman untuk Lia, Feryan tidak lagi mengajak Lia bercanda. Feryan benar-benar menjauh dan Lia sangat bersyukur atas itu.Di hari kamis ini, Lia bangun seperti pagi-pagi sebelumnya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 05.45 pagi dan Lia masih sangat mengantuk. Ini karena Lia semalam begadang sampai larut malam untuk belajar karena hari ini Lia ujian tengah semester. Ujian ini sudah dilaksanakan sejak kemarin senin.Dengan langkah gontai, Lia berjalan ke kamar mandi untuk mandi. Beberapa menit kemudian Lia keluar dari kamar mandi dengan wajah yang terlihat lebih segar. Lia pun segera memakai seragam lalu memakai skin care.Dahi Lia mengernyit ketika melihat sebuah tulisan di kaca riasnya. Tulisan tersebut ditulis memakai liptint. Isi tulisan tersebut adalah:'Aku adalah penunggu apartemen ini. Jika kamu ingin selamat, maka pergilah ke d
Lia menjerit kencang setelah memakan coklat dari temannya sebagai kado ulang tahunnya. Saat awal-awal Lia memakan coklat itu tidak ada kejadian apa-apa. Baru lah saat coklat tersebut tinggal setengah, Lia merasa ada sesuatu bergerak-gerak di dalam mulutnya. Dan saat Lia memuntahkan coklat yang ada di mulutnya, betapa terkejutkan Lia ketika menemukan beberapa belatung bergerak-gerak di muntahan coklatnya.Lia sampai menangis saking takutnya. Saras pun datang ke kamar Lia setelah mendengar teriakan Lia."Ada apa, Lia?" Saras bertanya seraya memasuki kamar Lia."I-itu." Lia mengarahkan telunjuknya ke muntahan coklatnya di lantai dan coklatnya yang tersisa setengah bungkus di atas meja."Ya Tuhan…" Saras menutup mulutnya karena kaget ketika melihat banyak belatung di coklat yang ditunjuk Lia."Kamu dapat coklat ini dari mana, Lia?""Dari teman sekolahku.""Siapa?"Lia pun mencoba mengingat-ingat. Tapi karena teman-teman sekelasnya banyak yang memberinya kado jadinya ia lupa siapa yang mem
Bulan berganti bulan, usia kandungan Ella sudah mencapai dua bulan lebih sedikit. Perut Ella sudah sedikit membesar. Kini Ella sudah selesai melaksanakan ujian kenaikan kelas. Sedangkan Lia sudah selesai melaksanakan ujian tengah semester satu.Ella ingat bahwa hari ini, Jumat tanggal 10 desember merupakan hari ulang tahun Ares. Ella berencana memberikan sweater rajut couple buatannya untuk Ares. Sebenarnya Ella membuat empat sweater, karena selain untuk Ares, ia juga akan membuat sweater untuk dirinya dan kedua anak kembarnya.Sweater rajut yang sudah jadi itu dimasukkan ke dalam kotak kado lalu diberi kartu ucapan. Isi kartu ucapan itu adalah:'Happy birthday, Ares. Kado ini memang bukan kado yang mahal. Kado ini memang bukan pakaian branded seperti setiap pakaian yang kamu pakai. Tapi aku membuat sweater ini dengan penuh cinta. Aku merajutnya setiap siang hari. Aku juga sudah membuat sweater yang sama untukku dan anak-anak kita. Tujuanku membuat sweater ini agar kamu selalu menging