Home / Romansa / Cinderella After Marriage / Memulai Kehidupan Baru

Share

Memulai Kehidupan Baru

Author: Queen Natha
last update Last Updated: 2022-05-15 22:39:09

Delapan Bulan Kemudian…

“Selamat nyonya, bayi anda laki-laki,” kata dokter kepada Nora yang baru saja berjuang melahirkan seorang anak di salah satu rumah sakit di Melbourne, Australia, Nora tak hentinya tersenyum bahagia melihat wajah kecil yang berada di gendongannya, dari luar dia bisa melihat Tomi tersenyum melihat Nora menggendong bayi itu.

“Bolehkah dia masuk dokter,” kata Nora sambil menunjuk Tomi yang masih tersenyum di balik jendela.

“Tentu saja, suami anda tidak pernah pergi dari rumah sakit selama proses operasi persalinan anda,” kata dokternya tersenyum.

Nora tersipu, meskipun dia ingin mengatakan bahwa Tomi bukanlah suaminya tapi bila melihat apa yang Tomi lakukan kepadanya selama dia hamil, Nora tidak tega mengatakan itu kepada orang lain.

Tomi masuk setelah dokter mempersilahkan dia untuk melihat Nora dan bayinya, Tomi berdiri di samping Nora, dia melihat wajah bayi yang sedang tertidur di gendongan Nora, “Bayimu sangat tampan Nora, kau sangat beruntung memilik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinderella After Marriage   The Wedding Day : Second Wedding (21+)

    Nora melihat dirinya di cermin, setelah tadi pagi dia dan Tomi menikah di masjid raya kota Melbourne, sore ini adalah acara pesta perayaan pernikahan mereka, Tomi memesankan gaun panjang putih gading untuknya yang saat ini sedang dia pakai dan dia lihat di cermin, rambutnya hanya di sanggul cepol dan sedikit aksesoris di kepala, sederhana tapi membuat Nora sangat cantik memakainya. “Aku memang tidak salah memilih gaun itu untukmu,” kata Tomi yang berdiri memandang Nora dari depan pintu, Nora spontan menoleh, di belakang Tomi berdiri Sumi yang juga tersenyum sambil menggendong Bian. Qiana tersenyum, berjalan mendekati Tomi lalu meminta Sumi untuk memberikan Bian padanya, hari itu Nora dan Tomi merasa seperti keluarga yang tidak pernah di dapatkan Nora saat masih bersama Tian. “Acara sudah mau mulai, mempelai silahkan bersiap-siap ya,” kata seorang wanita yang membantu mengurus pernikahan mereka. “Baiklah, sebentar lagi kami turun,” jawab Tomi, Nora memberikan Bian pada Sumi k

    Last Updated : 2022-05-16
  • Cinderella After Marriage   Kedatangan Adeline

    “Selamat pagi istriku,” sapa Tomi sambil mengecup pipi Nora, wajahnya terlihat sangat bahagia, pagi pertama menjadi seorang suami bagi Nora. Nora mencoba membuka matanya, dia melihat Tomi berjalan ke arah kamar mandi, dia melirik jam yang berada di atas meja disampingnya, pukul enam pagi, Nora bangkit dari tempat tidurnya lalu keluar kamar untuk membuatkan Tomi sarapan. Nora membuatkan Tomi sepiring omlet dan jus jeruk, dia duduk menunggu Tomi turun sambil melihat ke halaman samping tempat Bian bermain dengan Sumi, wajah Bian yang sangat mirip dengan Tian membuat Nora selalu mengingat mantan suaminya, bagi Nora, Bian adalah seorang anak yang akan selalu mengingatkan Nora akan Tian, namun dia tidak pernah memperlihatkan hal itu pada Tomi sekalipun. “Kau sedang memikirkan apa, sayang,” kata Tomi tiba-tiba yang sudah memeluk Nora dari belakang dan mengecup rambutnya. “Tidak, aku hanya melihat Bian sedang bermain dengan Sumi,” jawab Nora. “Aku sudah membuatkanmu sarapan,”

    Last Updated : 2022-05-18
  • Cinderella After Marriage   Foto Dari Adeline

    “Kandunganku keguguran, tepat saat menginjak usia dua belas minggu,” kata Adeline sambil memberikan sebuah foto USG janin pada Nora. Nora mengambil foto itu, melihatnya, di belakangnya ada foto Adeline yang sedang tersenyum sambil memamerkan perutnya, di belakang foto itu tertulis, “24 September 2021, aku akan memberitahu ayahmu saat semuanya sudah siap, terima kasih telah hadir di hidupku,” Entah Nora harus berkata apa, Adeline sampai menyusul mereka ke sini bukanlah membawa suatu omong kosong, Nora menutup mulutnya, bagaimana ini bisa terjadi bahkan di hari pertama mereka baru menjadi sepasang suami istri. “Tenang saja, aku tidak akan mengganggu kalian, saat tahu bahwa Tomi akan menikah denganmu, aku hanya ingin memberikan foto itu pada Tomi,” kata Adeline. “Aku ingin memenuhi janjiku pada anakku, bahwa aku harus memberitahukan ayahnya,” kata Adeline lagi, Nora bisa mendengar bahwa Adeline menahan air matanya. “Aku..aku hanya ingin Tomi tahu bahwa dia pernah hampir

    Last Updated : 2022-05-19
  • Cinderella After Marriage   Maafkan Aku Bila Egois

    “Aku akan pergi membawa Bian untuk imunisasi,” kata Nora sambil memasukan keperluan Bian ke dalam tasnya. “Apakah perlu ku antar?” tanya Tomi sambil memakai dasi di lehernya. “Tidak usah, aku bersama Sumi saja, SIM ku kan sudah jadi kemarin,” jawab Nora tersenyum sambil menunjukan SIM yang baru dia dapatkan kemarin sore. “Bagaimana kalau besok kita beli mobil baru untukmu,” kata Tomi sambil mencium kening Nora. “Tidak usah, lagipula mobil itu masih sangat bagus kok,” jawab Nora lagi. Mobil yang di kirimkan kantor Tomi untuk Nora belajar masih terparkir manis di halaman mereka, bagi Nora mobil itu sudah sangat bagus untuknya, jadi dia pikir tidak perlu membelinya lagi, hanya buang-buang uang saja. “Itu kan mobil kantor, lagi pula pembelian empat tahun yang lalu, pokoknay besok kita pergi ke dealer mobil dan beli satu untukmu dan Bian,” kata Tomi lagi. “Kau hanya membuang-buang uang mas,’ kata Nora. “Aku pemimpin perusahaan besar Nora, beli mobil tidak membuang uangku,”

    Last Updated : 2022-05-22
  • Cinderella After Marriage   Dia Tak Pernah Hilang

    Nora sampai di rumah saat sore hari, dia sudah membeli bahan makanan setelah dari rumah sakit, sepanjang perjalanan dia memikirkan perkataan Tomi tentang kedatangan Adeline nanti malam ke rumah mereka, Setelah dia memastikan Bian sudah tertidur di kamarnya dan Sumi yang segera membereskan belanjaan di dapur, Nora berjalan ke kamarnya, dia duduk di pinggir tempat tidur lalu membuka laci di sampingnya, Nora mengeluarkan dua lembar foto yang di berikan Adeline padanya tempo hari, “Haruskah aku mengatakannya pada mas Tomi?” kata Nora pelan. “Mengatakan apa sayang?” tiba-tiba suara Tomi mengagetkan Nora sehingga foto-foto tersebut terjatuh di lantai, Nora spontan menoleh ke arah Tomi yang sedang berdiri di depan pintu. “Sejak kapan kau berdiri di sana?” tanya Nora dnegan wajah terkejut. “Baru saja, kau sedang melihat apa?” tanya Tomi sambil berjalan mendekat. Nora langsung buru-buru mengambil foto Adeline yang terjatuh di lantai, namun tangan Tomi sudah lebih dulu meraihnya, Tomi m

    Last Updated : 2022-05-23
  • Cinderella After Marriage   Tomi dan Dua Pilihan

    “Apa ini?” tanya Tomi pada Adeline yang duudk di hadapannya sambil menyodorkan sebuah foto yang dia dapatkan dari Nora. Adeline menelan ludahnya, dia terdiam sejenak, “Maafkan aku, aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya ingin memberitahumu, tapi aku rasa sudah terlambat karena aku mendnegar pernikahan kalian,” jawab Adeline. “Aku hanya ingin kau memberitahuku yang terjadi Adeline, kenapa bisa ada foto ini?” tanya Tomi lagi hati-hati. Adeline menundukan kepalanya, dia menghela napas lalu menatap Tomi, “Maafkan aku, aku benar-benar minta maaf, tidak bisa menjaganya,” kata Adeline. “Apa kau ingat saat aku mengatakan ingin pergi ke Paris?” tanya Adeline, “Bahkan aku masih mengingat wajahmu saat itu,” kata Adeline sambil tersenyum tipis, namun matanya terlihat sekali memendam kesunyian. Tomi mengangguk, “Iya, saat itu aku tidak bisa mengatakan apa-apa, karena aku harus menghadiri rapat penting,” jawab Tomi. Adeline tersneyum lagi, “Kau saat itu terlihat sangat tampan, kau s

    Last Updated : 2022-05-28
  • Cinderella After Marriage   Andai Aku Bisa Membuatmu Kembali

    “Apakah semua sudah siap?” kata Dion pada Adeline. Adeline masih saja duduk menatap sebuah lukisan yang terpampang di dinding apartemennya di Sydney, “Sudah,” jawabnya sambil mengangguk. “Kenapa kita harus berangkat sangat awal sekali?” tanya Dion lagi. Adeline menatap mata Dion, “Entahlah, aku tidak ingin lebih lama lagi di sini,” jawab Adeline. Tapi pesawat kita akan berangkat pukul empat sore nanti, dan ini baru pukul..,” kata Dion sambil melihat jam di tangannya. “Sebelas siang,” kata Dion lagi. “Aku tahu, tenanglah, banyak yang bisa kita lakukan di bandara,” kata Adeline sambil berdiri dan berjalan menggiring kopernya keluar di ikuti Dion. Mereka berdua mamasuki taksi yang sudah menunggu di lobby apartement dari sepuluh menit yang lalu, Adeline mengatakan kepada supir taksi untuk membawa mereka ke bandara, sepanjang perjalanan Adeline tidak pernah mengatakan apapun, bahkan setelah pulang dari rumah Nora dan Tomi, Adeline tidak membicarakan apapun pada Dion.

    Last Updated : 2022-06-02
  • Cinderella After Marriage   Pengakuan Tomi

    Tomi mengendarai mobilnya menuju rumah, dia masih bisa membayangkan wajah Adeline yang tertunduk saat dia pergi meninggalkan acces lounge di bandara tadi, entah mengapa perasaannya tidak menentu, perpisahannya dengan Adeline sudah berlalu empat tahun yang lalu, meskipun saat itu Tomi masih mengharapkan Adeline namun dia mencoba menerima kenyataan dan membuah semua perasaannya pada Adeline, dan untuk membuka hatinya kembali dia harus melewati waktu yang tak pendek, hingga dia bertemu dengan Nora. “Seharusnya aku tidak merasa seperti ini, ada Nora di sampingku sekarang,” kata Tomi dalam hati. “Namun, Adeline mengandung anakku, meskipun dia tidak terlahir ke dunia,” batin Tomi lagi dalam hati sambil memukul setir mobil, Tomi menginjak gas dalam-dalam. Jalanan sangat lengang kala itu, namun mendung sudah menemani sejak Tomi keluar dari pintu bandara, dia menepikan mobilnya ke salah satu coffee shop di jalan Orchad St, dan memesan satu capucinno, Tomi memilih duduk di luar ked

    Last Updated : 2022-06-05

Latest chapter

  • Cinderella After Marriage   Rencana Almeera (Part 3)

    Almeera terbangun dari tidurnya, kepalanya terasa sangat berat, entah berapa gelas wine yang dia minum semalam, tapi seingatnya semalam dia minum di sofa ruang tengah apartemennya bukan di kamar, saat menyadari itu Almeera langsung terduduk di tempat tidur sambil memegang kepalanya, dia mencoba mengingat-ingat tentang semalam, apakah dia sendiri yang berjalan ke kamar. “Tenryata kau sudah bangun,” suara laki-laki membuat Almeera terperanjat, dia melihat Luki berdiri di depan pintu kamar tidurnya sambil menyilangkan tangan di dada. “Kau, sejak kapan kau ada disini?” tanya Almeera sambil menahan sakit kepalanya. “Semalam,” jawab Luki singkat. “Kau yang membawaku ke kamar?” tanya Almeera lagi, Luki hanya mengangguk. “Tenang saja, aku tidak berbuat sesuatu terhadapmu,” kata Luki sambil memandang Almeera. Almeera mencoba membuar dirinya sadar penuh, tapi kepalanya benar-benar berat, “Ah sial, kepalaku sakit sekali,” kata Almeera setengah berbisik. “Kau menghabiskan dua bot

  • Cinderella After Marriage   Rencana Almeera (Part 2)

    Almeera berdiri di balkon apartemennya sambil sesekali meneguk wine dan memikirkan rencana untuk membuat Tian tetap bersamanya, dia mulai merasakan Tian terganggu dengan kedatangan Nora kembali ke Jakarta. “Seharusnya aku sudah mempertimbangkan hal ini, bagaimana aku bisa lengah,” kata Almeera dalam hati, dia masih memikirkan cara untuk mempertahankan hubungannya dengan Tian. “Bagaimanapun juga Tian tidak boleh kembali pada wanita kampungan itu,” kata Almeera lagi dalam hati. Dia masuk ke dalam apartemen mengambil ponselnya dan menghubungi salah satu nomor kenalannya, entah apa yang di pikirkan Almeera tapi saat ini dia hanya butuh teman bicara, mungkin saja orang ini bisa memberikanku solusi. “Halo?” jawaban dari seberang sana saat panggilan Almeera di respon “Hai..apa kabar?” jawab Almeera, orang itu terdiam cukup lama. “Hmm..kabarku baik, bagaimana denganmu, apakah sudah sangat menikmati peranmu sebagai nyonya winata junior?” kata orang itu lagi. “Nadamu sepert

  • Cinderella After Marriage   Almeera dan Tian (Satu Malam)

    Almeera mengendarai mobilnya menuju kantor Tian, pagi-pagi sekali dia sudah siap untuk melaksanakan rencananya, semalaman Almeera berpikir tentang Tian, dia yakin Tian bukanlah pria yang bodoh, tapi Almeera bisa membuat seorang Tian bertekuk lutut kepadanya, lagi pula Tian memang pria yang sangat tampan, wangi parfumnya sangat berkelas, penampilannya sangat maskulin, sekilas pikiran Almeera melayang nakal. “Sudah kuputuskan, dia akan jadi milikku,” kata Almeera dalam hati sambil menginjak gas, hari ini Almeera akan membuat Tian mengahbiskan waktu dengannya. “Tok..tok..tok,” Sekretaris Tian mengetuk dan membuka pintu ruangan Tian yang saat itu baru selesai meeting dengan klien. “Pak. Nona Almeera sudah menunggu di depan,” kata sekretarisnya, Tian terdiam sebentar. “Bagaimana pak, apa saya perbolehkan nona Almeera masuk ke ruangan bapak?” tanya sekretarisnya lagi. “Suruh dia masuk saja, lalu siang nanti tolong reservasikan restoran untuk makan siang,” jawab Tian. “Baik pa

  • Cinderella After Marriage   Almeera dan Tian (Part 2)

    “Hey..kau tidak berangkat ke kantor,” suara Tomi membuat tidur Tian terganggu, dia melihat arloji di tangannya, jam menunjukan pukul delapan pagi, Tian langsung terbangun dari sofa dan mencari kunci mobil yang semalam ditinggalkan supirnya. “Kenapa lo gak bangunin gue lebih pagi,” jawab Tian setengah terhuyung dan melihat Tomi sudah rapih dengan baju kerjanya sambil menyeruput kopi. “Sudah, kau tak bangun,” kata Tomi sambil mengambil jasnya lalu mengambil kunci mobil. Tomi dan Tian sama-sama pergi keluar apartemen, hanya yang satu sangat terlihat rapih dan yang satu terlihat baru bangun tidur dengan wajah bantal. Mereka masuk ke mobil masing-masing, Tian akan langsung ke kantornya, dia sudah mengirimkan pesaan kepada sekretarisnya untuk menyiapkan baju kerjanya di ruangannya, dan menahan siapapun yang ingin masuk ke dalam ruangannya. “Sampai nanti,” kata Tomi sambil meninggalkan Tian dengan mobilnya, Tian hanya menganggukan kepala. Sesampainya di kantor, Tian bergegas masu

  • Cinderella After Marriage   Almeera dan Tian (Part 1)

    “Al, lo udah siap tampil?” kata salah seorang kru di backstage tempat para model bersiap untuk penampilan fashion show tahun ini. “Yang lo lihat gimana, masa gue udah dandan kaya gini masih dibilang belom siap,” jawab Almeera sambil melirik ke arah kru. “Beruntung lo hari ini, direktur utama Winata Grup gak bisa hadir,” kata kru itu lagi. “Loh kok beruntung, lo kan tau gue lagi berusaha promosiin diri gue untuk jadi model tetap perusahaan mereka, kalo direktur utamanya gak datang, rencana gue bubar dong,” kata Almeera sambil mengernyitkan dahi. “Direktur Utamanya emang gak datang, tapi dia di wakilin sama anaknya, Bastian Abimana,” kata kru itu lagi sambil tertawa seakan mengisyaratkan sesuatu. “Oh, baguslah meskipun bukan bapaknya, seenggaknya kesempatan gue gak hilang kan,” kata Almeera lagi. “Lo kenapa sih, kok ketawanya begitu?” tanya Almeera. “Duh tuan putri, harusnya lo bisa berpikir jauh ke depan, kalo lo mau promosiin diri lo, sekalian gaet anaknya dong, dua

  • Cinderella After Marriage   Pertanyaan Tian (Part 3)

    Mobil Tomi berjalan masuk ke dalam pekarangan rumahnya, dia melihat Nora dan Bian tertidur di sampingnya, Nora tertidur sangat lelap saat itu karena malam tadi dia tidak bisa memejamkan mata hingga dini hari. “Sayang kita sudah sampai,” kata Tomi perlahan membangunkan Nora. Nora perlahan membuka matanya, dia melihat ke sekeliling, rumah yang indah dan halaman yang asri. “Ini rumah kita, kita akan tinggal disini sementara,” kata Tomi yang lekas turun dari mobilnya, dan menyuruh supirnya untuk menurunkan barang-barang bawaan mereka. Nora mengikuti Tomi turun dari mobil sambil menggendong Bian, dia belum pernah melihat rumah yang akan mereka tempati selama di Jakarta. “Apakah kau membelinya?” tanya Nora pada Tomi. “Tidak, ini adalah rumahku, aku hanya sedikit merenovasinya sebelum berangkat ke Australia,” jawab Tomi. Nora mengikuti Tomi masuk ke dalam rumah, meskipun rumah ini lama tidak di tempati oleh Tomi namun rumah ini terlihat sangat bersih dan tidak berbau khas ru

  • Cinderella After Marriage   Pertanyaan Tian

    Tian terus menerus menatap ke arah Nora dan Tomi, meskipun dia tahu ada Almeera di sebesarng sana yang juga ikut memperhatikannya, namun Tian tidak dapat melepaskan pandangannya dari Nora, terlebih anak itu yang sedang Nora gendong yang membuat rasa penasaran Tian makin memuncak. Semalaman Tian tidak bisa tertidur, dia memilih untuk turun kebawah bersama para tamu yang datang melayat ke rumahnya, dia tidak tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya, setelah perpisahannya dengan Nora dua tahun lalu, Tian masih merasa bersalah jauh di dalam hatinya, dia tahu saat itu dia sudah mempunyai perasaan sedikit pada Nora, namun kehamilan Almeera membuatnya teralihkan dari Nora. “Apakah saat itu Nora sedang mengandung anakku?” kata Tian dalam hati. “Apakah dia anakku?” kata Tian lagi, seakan-akan pertanyaan di kepalanya tidak ada putusnya. Tian berjalan di samping ibunya, mengantar jenazah Tuan Winata, keadaan rumah sangat ramai, para pelayat yang terdiri dari kolega-kolega bisnis per

  • Cinderella After Marriage   Rencana Nora (Part 1)

    Malam itu Nora tidak bisa memejamkan matanya, dia melihat ke samping tempat tidur, sudah pukul satu dini hari, dia masih mengingat perkataan Almeera tadi, dia tahu Almeera tidak main-main dengan perkataannya. “Kau belum tidur?” tiba-tiba suara Tomi mengagetkan Nora. “Ada yang sedang kau pikirkan sayang?” kata Tomi lagi. Tomi memandang wajah Nora, dia melihat ada kegelisahan di wajahnya, Tomi tahu ada sesuatu yang membuat Nora tidak nyaman saat itu. “Tidak, aku hanya tidak bisa tertidur saja, mungkin karena malam pertama di tempat yang baru,” jawab Nora mencari alasan. Tomi hanya mengangguk, namun dia tidak eprcaya apa yang Nora katakan, dia tahu Nora bukanlah orang yang susah beradaptasi, saat pindah ke Australia, Nora tidak mempunyai masalah bergaul atau kesulitan tidur, dia tahu istrinya seperti itu bila ada sesuatu yang di pikirkannya. “Tidurlah, besok pagi kita akan pergi setelah pemakaman Om Winata, lagipula di bawah masih banyak tamu, mungkin aku akan tidur 2-3 ja

  • Cinderella After Marriage   Rencana Almeera (Part 1)

    “Brakkk,” Almeera membanting pintu kamarnya, wajahnya terlihat gusar campur marah, dia berjalan mondar mandir di dalam kamar, berpikir keras sambil menggigit ibu jarinya. “Sialan, kenapa perempuan itu datang kesini,” kata Almeera pelan, dia berkali-kali melirik ke arah pintu kamar. “Beraninya dia datang kesini membawa anak Tian,” katanya lagi. “Aku harus memikirkan cara agar dia tidak merebut posisiku lagi,” kata Almeera sambil duduk di tepi tempat tidur. Saat Almeera sedang berpikir keras, pintu kamar terbuka dan Tian berjalan masuk ke dalam kamar, wajahnya terlihat tidak biasa, keningnya berkerut dan sepertinya dia tidak sadar ada Almeera di sana “Kau dari mana?” suara Almeera mengagetkan Tian. “Bertemu para tamu, tapi sebagian dari mereka sudah pulang,” jawab Tian sambil menyandarkan badannya di sofa lalu memejamkan mata. “Tamu dari mana?” kata Almeera sambil memancing. “Apa maksudmu?” tanya Tian. Almeera terdiam, dia duduk di samping tempat tidur, dia ingin

DMCA.com Protection Status