Share

Chaos After Being With You
Chaos After Being With You
Penulis: Putkerr

Prolog

Penulis: Putkerr
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-18 09:20:41

“Teman tidak melakukan hal yang dilakukan oleh pasangan.”

~Airin

Dengan perasaan pasrah dan penuh air mata, Airin membiarkan sahabatnya, Raihan, menjamah seluruh tubuhnya malam ini, menjadi pemilik pertama tubuh dari pemilik yang katanya konservatif tentang hubungan modern (?) itu setelah 27 tahun hanya diketahui oleh dirinya sendiri. Walau dalam keadaan tak terkendali, dipenuhi emosi, benci, dan amarah yang terpendam, Airin sangat menyayangi pria ini. 

Lebih dari 20 tahun menjalani hari bersama-sama sebagai sahabat yang baik, hari ini menjadi yang paling berat, yang pernah mereka alami.

Padahal baru kemarin malam, Ia dan Raihan bersenda gurau, dengan teriakan dan penuh tawa, untuk merayakan pernikahan Raihan dan kekasihnya, Zahra, yang seharusnya digelar pada hari ini. Tapi malah ia yang berada di atas ranjang pada malam pernikahan Raihan sekarang.

Giginya meringis kesakitan sambil memegang belakang kepala Raihan yang sedang berada di ceruk lehernya, posisinya tak tenang, air matanya mengalir, mulutnya menahan sesenggukan, menutup rapat, tangan kirinya berusaha menepuk, menyadarkan pria ini, sementara tangan kanannya tidak bisa melakukan apapun karena luka pisau siang tadi. Berkali-kali ia menyebut, memanggil nama Raihan. Tapi rupanya pria itu malah terlihat seperti hanya sedang melakukan pelampiasan.

Kasar, amarah, dan yang paling membuatnya sakit hati.. dia sama sekali tidak menyebut nama Airin dari mereka masuk kamar bersama status suami istri tadi.

Dalam posisi seintim ini, jangankan menyebut nama orang yang sedang bersamanya, melihat wajahnya saja tidak. Padahal dengan jelas, gadis dibawahnya saat ini menatapnya dengan air mata mengalir deras. Bukan karena fisik, tapi batinnya cukup sakit.

Airin tidak menginginkan hal ini!

Hubungan suami istri yang ia dambakan adalah hubungan dua arah, yang tidak mementingkan ego dari satu pihak. Saling mendukung, dan sangat bahagia jika berdua.

Bukan seperti ini!

Saat ini mungkin bibirnya bungkam, tapi jiwanya sudah menangis sangat keras! Sama sekali tidak menyangka bahwa hidupnya akan berubah 180 derajat dalam 1 hari.

Saat kedua insan itu sudah mulai mencapai puncak dari pelampiasan Raihan, secara mengejutkan, Raihan tiba-tiba menangis tersedu-sedu.

Kepalanya jatuh di atas dada dan leher Airin yang tidak memakai apapun. Airin yang merasa bahwa ceruk lehernya terasa ada sedikit air yang menetes, sadar bahwa Raihan saat ini sedang menangis. Ia reflek menyadari hal itu dan mengeceknya secara langsung.

Benar saja, pundaknya bergetar dan tangisannya makin kencang. Suara tangis Raihan terdengar sangat memilukan. 

Haaa… haa… “ Suara tangis Raihan lengkap dengan sesenggukannya membuat Airin turut merasakan luka yang ia alami.

Dua hari lalu mereka masih berhura-hura, mengadakan pesta lajang bersama teman-teman mereka yang lain, sibuk mempersiapkan pernak-pernik pernikahan Raihan. Saat itu, status mereka masih ‘teman’, tapi sekarang? 

Teman tidak melakukan  hal yang dilakukan oleh pasangan.

Raihan mungkin sahabatnya, tapi tadi namanya yang disebut di kolom akad sebagai seorang istri yang ia nikahi. Statusnya adalah pasangan Raihan sekarang, resmi, negara, serta agama.

Airin yang melihat Raihan menangis di atasnya akhirnya ikut menangis juga.

Semua ini terlalu cepat bagi mereka. Sama sekali tidak ada gambaran menjadi seorang suami istri selama 20 tahun lebih mereka bersahabat. Perubahan keputusan dan status hanya dalam satu hari membuat baik Raihan maupun Airin tidak tahu langkah apa yang harus mereka ambil kedepannya.

Ada terlalu banyak perbedaan dan keputusan yang sama sekali belum mereka perbincangkan. Apalagi perbedaan pandangan kedepan. Airin memejamkan mata, kepalanya langsung terasa pusing membayangkannya. Bagaimanapun juga, ia sudah resmi menjadi istri sahabatnya sendiri sekarang. 

Lahir dan batin.

Besok saat ia membuka pintu melihat langit pagi, dia bukan lagi seorang gadis yang bebas kemanapun tanpa membawa status. Ia sudah menjadi wanita bersuami. 

Dialihkan lagi pandangannya ke arah Raihan yang masih menyembunyikan tangisnya di dada Airin. Tak kuasa ia melihat sahabat yang sangat ia sayangi menangis dengan tersedu-sedu. Tangannya akhirnya meraih Raihan dan memeluk kepalanya erat.

Airin ikut menangis bersama Raihan sepanjang malam itu.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
ceritanya menarik padahal baru awal2.. pengen aku share ke sosmed trs tag akun author tp akunnya ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Chaos After Being With You   BAB 1 | Saat Kita Masih Bahagia

    “Saat Raihan bilang tidak, rasanya agak mengganjal jika dia meneruskannya, jika Raihan bilang iya untuk pilihannya, maka Airin tidak akan ragu untuk mengiyakannya juga.!” ~Raihan dan Airin 2 Hari yang lalu Airin terlihat memilih-milih sepatu di salah satu butik mode di mall di kawasan mall Suroria, pusat kota. dibelakangnya, Raihan yang dengan muka jengkel membawa seluruh hasil belanjaan Airin pasrah ditertawai oleh pelayan toko yang sedang mendampingi Airin di depannya. Airin yang rupanya sadar, ikut tertawa bersama pelayan toko tersebut seraya menimpali, “Biarin dia menderita hari ini, mbak. HAHAHAHA! 2 hari lagi dia bakal nikah, dan hidup

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • Chaos After Being With You   Bab 2

    1 Hari yang lalu, H-1 Hari Pernikahan “Hai hai hai!!” Sapa Airin heboh sambil tangannya bersandar ke pintu atas, ia menuju dapur di belakang rumah Raihan, tempat para ibu-ibu yang sedang memasak untuk persiapan pernikahan Raihan. Seorang wanita paruh baya, Bu Dewi, ibu dari Raihan tersenyum melihat gadis yang sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri itu datang dengan tumpukan kantong belanja di tangannya. “Sini, Rin! Ambil nasi, makanannya sudah matang!” Ajaknya pada Airin. “Mama barusan anak mama udah bikin aku makan banyak, sekarang mama juga?” Airin memang terbiasa memanggilnya mama, karena Raihan adalah seorang anak tunggal dan mamanya pernah memiliki anak perempuan sebelum Raihan yang wafat saat masih bayi.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • Chaos After Being With You   Bab 3 | Firasat Buruk Airin

    “Benar-benar tidak akan ada yang menyangka kapan datangnya kematian. Dia bisa datang saat kau sedang bahagia, sedih, bahkan juga ketika kau tidak melakukan apapun.” Pagi hari. Hari-H pernikahan Raihan dan Zahra Airin yang sudah rapi memakai kebaya putih yang senada dengan seluruh teman dekat dan keluarga yang sudah hadir untuk acara akad Raihan hari ini terlihat masih khawatir dan sudah mondar-mandir dari depan ke dapur berkali-kali. Melihat Airin seperti itu, Ibu Raihan, Bu Dewi, menghampirinya, “Kenapa, Rin? Ada yang kamu cari?” Tanya beliau. Airin tidak menjawab, hanya menelan liurnya berat. Dia sudah bangun jauh sebelum subuh, perasaannya sudah tidak enak sejak kemarin malam. Ada pengantin yang mau akad esok hari tapi masih belum

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • Chaos After Being With You   Bab 4 | Menerima Kabar Buruk

    Tatapan khawatir yang berasal dari mata Bu Dewi membuat Airin merasa bahwa sepertinya ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.Dan ya.. Sekaligus juga menambah alasan ketakutan Airin pada firasat buruknya. Ia sudah kehilangan hasrat untuk hidup saat melihat wajah Bu Dewi yang pucat walau dengan riasannya yang mencolok. Ini adalah saat-saat yang paling menakutkan baginya.Dia benci berencana karena yang ada di pikirannya hanya akan ada firasat buruk saja. Dan sialnya, dia punya takdir yang membuat firasat buruknya selalu saja jadi kenyataan.Seolah-olah dia bisa melihat hal buruk yang akan terjadi di depan matanya.Airin bersama dengan ketakutannya, berjalan mundur, berharap ia tak akan mendengar apapun yang keluar dari mulut Bu Dewi sebentar lagi,

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • Chaos After Being With You   Bab 5

    Melihat Airin dan Raihan keluar dari kamar setelah berjam-jam, menimbulkan dua perasaan yang bertolak belakang dalam hati Bu Dewi, Ibunda Raihan. Satu sisi ia lega, putranya tidak melakukan hal buruk, namun di sisi lain, ia juga khawatir.Setelah ada celetukan kerabatnya untuk menikahkan mereka berdua, dia khawatir. Khawatir karena dalam keputusan hatinya yang paling dalam, ia setuju dengan kerabatnya itu, tapi kondisi saat ini juga begitu mengkhawatirkannya.Tapi .. Jika Airin jauh dari Raihan, Bu Dewi tidak tahu hal apa yang akan terjadi nanti karena Raihan jelas akan menjadi penyendiri. Dia tidak tahu harus mengandalkan siapa lagi, karena hingga saat ini, hanya Airin yang dapat diandalkan untuk mempercayakan Raihan padanya.Dia memutuskan untuk keluar, mengikuti Raihan dan Airin.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-18
  • Chaos After Being With You   Bab 6 | Perubahan Poros Hidup Airin

    “Raihan bukan orang yang baru kenal kemarin sore, tapi juga tidak kamu siapkan untuk hidup bersama dia selamanya sebelum ini. Tapi kami, tidak akan menanyakan kenapa kamu memilih keputusan ini” Rabu, 16 Juni 2021, Rumah keluarga Raihan, Puncak. “Kamu yang bakal jadi pengantinnya Raihan.” Airin menatap ibu Raihan makin serius sekaligus terkejut. “Apa maksud Mama?” “Acara pernikahannya nggak jadi batal hari ini. Cuma pengantinnya yang diganti.” Airin mengerutkan kening, menyatukan alisnya. Wajar saja, siapa yang tidak terkejut dengan kalimat itu? Sahabatnya baru saja kehilangan calon istri dan batal menikah, tiba

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-27
  • Chaos After Being With You   BAB 7

    Kamis, 17 Juni 2021, Rumah keluarga Raihan, Puncak. Airin membuka matanya berat. Dilihat samping ranjangnya kosong dan suara shower kamar mandi terdengar kencang, mungkin Raihan di sana. Dia beranjak duduk, sadar bahwa dirinya tak memakai apapun, Airin mengeratkan selimut, memutari tubuhnya. Ia bangkit mencari bajunya yang berserakan di lantai untuk dipakainya lagi. Belum selesai memungut, tiba-tiba saja Raihan keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk berwarna putih melingkar menutupi pinggang. Dia dan Airin sama-sama terkejut saat melihat satu sama lain. Lalu berakhir canggung setelah Airin reflek mengalihkan pandangan sesaat melihat ke arah badan Raihan yang atletis sedang terbuka jela

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-07
  • Chaos After Being With You   Bab 8

    Kamis, 17 Juni 2021, lt.17 gedung kantor bersama, ruangan Consultant Engineering, Airin Wijaya.Airin hanya diam menatap pemandangan gedung-gedung tinggi dari jendela kantornya pada pagi hari menjelang siang ini. Sejak keluar dari rumah Raihan tadi pagi, yang harus melalui 2 jam perjalanan naik turun bukit menuju apartemennya, hingga perjalanan menuju kantor tempat ia bekerja, pikirannya hanya mengarah pada satu hal,“Seberapa rendah posisinya saat ini?”Pagi ini, sebenarnya bisa saja dia tidak pergi ke kantor karena tidak ada hal mendesak yang harus diurus secara langsung. Tapi juga sangat tidak menyenangkan jika Raihan kesanan nantinya. Kantor di lantai 17 ini adalah satu-satunya tempat dimana

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-14

Bab terbaru

  • Chaos After Being With You   BAB 43 | Bertemu

    Sepasang sahabat yang sudah saling mengenal selama 20 tahun, yang tanpa diduga dalam suatu hari, diiringi kejadian klise dan sangat tak bisa diterima logika kebenarannya, hanya berdiri mematung, saling berpandangan dalam diam. Tak satu patah kata pun keluar dari mulut mereka walau pandangan mata mereka saling berebut dan mencoba untuk mengatakan banyak hal dari sana.Airin tak pernah memandang Raihan selama ini. Sejak dahulu, gadis itu enggan untuk menatap mata siapapun terlalu lama, kemalangan yang sering ia terima di sepanjang hidupnya membuat dia memiliki rasa empati berlebihan yang menganggap bahwa semua orang punya banyak masalah dan tak seharusnya menjadi penopang masalahnya. Tapi pada orang lain, dia melakukan kebalikannya.Kepada Raihan contohnya.Airin menjadi orang yang tahu betul bagaimana Raihan struggling menjalani hidupnya sendiri, yang baginya nampak lebih berat daripada apa yang ia rasakan. Menjadi korban perundungan hanya karena kondisi lahiriyah manusia, sungguh tida

  • Chaos After Being With You   BAB 42 | Akhirnya Bertemu

    “Harus banget, ‘mas yang nganterin?” Tanya Raihan kala sedari tadi pagi, Tito yang sejak kembali ke rumah seminggu lalu itu hanya mendiamkan dan sesekali mendengus sinis padanya, memaksa untuk mengikuti dirinya entah kemana.Pertanyaan Raihan tentang tujuan kemana sang adik hendak membawanya pergi sama sekali tak digubris. Pria muda yang gerak geriknya sangat jelas masih menaruh kesal pada sang kakak itu hanya mengatakan satu kalimat ‘hari ini ikut adek.’yang bagi Raihan terasa seperti perintah.Ia tak mampu menolak maupun mengabaikan permintaan sang adik, karena jujur, di dalam hatinya, ada sedikit rasa bersalah karena membiarkan hal yang tak normal terus terjadi seolah tak ada apa-apa di sana. Melihat sang adik mau untuk setidaknya meminta suatu hal, walau tak jelas maksudnya, membuat Raihan sedikit bisa bernafas lega.“Aku nggak pernah minta apa-apa sebelumnya, ‘kan? Setelah ini, semuanya aku pasrahin ke mas, gimanapun mau mas Raihan.” Tito sedikit menambahkan clue setelah mereka s

  • Chaos After Being With You   BAB 41 | Meminta Bantuan Tito

    Entah keberuntungan atau kemalangan yang menimpa Tito saat ini. Dia mendapat kesempatan untuk berdinas di pelabuhan di dekat rumahnya selama 2 bulan ke depan, harusnya dia bahagia karena tak lagi jauh dengan keluarga, tapi di sisi lain, dia harus terus menerus menghadapi fakta bahwa di hadapannya, kebingungannya tentang kepulangan Zahra dan kepergian Airin masih belum terjawab.Seperti hari ini contohnya. Walau Tito tahu pasti Zahra lagi yang akan menyambut kepulangannya, dia tetap saja masih terkejut dan terheran-heran, ditambah lagi dengan kelakuan sang kakak yang entah dia benar tidak peka atau pura-pura tidak tahu akan sikap risih yang jelas ditunjukkan di tengah keluarganya yang sedang tidak baik-baik saja.“Mas.” Sapa Tito tegas, saat ini secara kebetulan mereka datang bersama dari tempat kerja, dan hanya ada mereka berdua di tambah Zahra yang menyambut seperti biasa di daun pintu.Kali ini dengan berdalih melepas tali sepatu, Raihan masih seperti hari kemarin, selalu menghindar

  • Chaos After Being With You   BAB 40 | Kebingungan Tito

    Sepulang dari mengantarkan Airin kembali ke rumah 2 bulan yang lalu, Tito yang disambut dengan kabar mengejutkan akan kembalinya Zahra, sama sekali tak dapat hidup tenang di tengah penugasannya.Tito tak sempat meminta penjelasan apapun saat itu, karena ia harus buru-buru kembali ke pelabuhan sebelum kapal tempat ia bertugas kembali berlayar. Alhasil, dua bulan belakangan, pikirannya tak bisa fokus pada penugasan, karena dipenuhi akan banyak pertanyaan yang ingin ia segera temukan jawabannya. Apalagi saat itu, dia kembali ke penugasan dengan keputusan sang kakak ipar yang bersikukuh ingin berpisah, segera saat ia melihat Zahra berdiri di rumahnya.Tito yang mengetahui bahwa sang kakak kesayangannya itu tengah berbadan dua, tak tenang kala membayangkan bagaimana ia harus hamil sendirian karena bercerai, dan calon keponakannya lahir dengan kedua orang tua yang sudah berpisah.Pertanyaan itu yang paling menghantui kepalanya hingga sekarang.Tetapi, di luar dugaannya, dimana dia berharap

  • Chaos After Being With You   BAB 39

    Kembalinya Zahra (dari sisi Raihan)Dengan kembalinya Zahra di tengah kehidupan kami, tak mengartikan bahwa keadaan akan kembali seperti semula, seperti hari-hari sebelum pernikahan.Tidak sama sekali. Jika ditanya apakah saya bahagia? Tentu, sangat bahagia. Gadis yang sangat saya cintai di lima tahun belakangan itu, yang sama sekali masih belum saya terima kepergiannya. Ketika ia kembali, dalam keadaan bugar, di hadapan saya, belum mati, tentu saja saya sangat bahagia.Hal itu seolah mengembalikan semua kebahagiaan yang menyingkir dari hidup saya sejak 3 bulan ke terakhir. Tak ada yang mampu saya katakan selain bersyukur dan merangkul dia dalam pelukan hangat, menenangkan Zahra yang sedang menceritakan keadaan pilu, yang berhasil ia lewati selama 3 bulan pasca kecelakaan tragis itu.Bagaimana saya tega dan tak terharu tentang bagaimana Zahra mungkin ketakutan, sendiri melewati masa kritis di tempat dimana tak satu orang pun mengenalnya.Zahra adalah anak tunggal kesayangan orang tu

  • Chaos After Being With You   BAB 38 | Kebodohan Raihan

    Airin, (masih) dari sisi Raihan (II)Sudah saya bilang kan, bahwa saya yang bodoh disini. Saya yang menjadi saksi Airin tumbuh bersama luka, saya juga yang menabur garam di atas lukanya.Membuat panas dan perih luka lama, serta menimbulkan luka baru yang menganga basah.Airin mencoba untuk tetap membuat saya nyaman sebagai suaminya, saya sadar itu. Walau mimpi buruk masih dialaminya tiap malam, dia masih bisa tersenyum di pagi hari sembari menyiapkan sarapan, padahal saya tahu, Airin benci menyiapkan makanan untuk orang lain sebelum dia sendiri makan dan buru-buru berangkat bekerja pula.Dia juga yang menyadarkan saya akan eksistensinya, kala dengan bangsatnya saya memikirkan orang lain saat kami berada dalam peluh di atas ranjang, padahal itu adalah sarana pelampiasan segala emosi saya.Bodoh, ‘kan? Memang.Dosa? Jangan ditanya. Mungkin karma untuk saya sedang dibuat list nya sekarang.Tapi bodohnya lagi, saya tak menyesal. Hanya setelah berhubungan badan itu lah, saya bisa memeluk A

  • Chaos After Being With You   BAB 37 | Cruel Social Facts

    Airin, dari sisi Raihan Saya dan Airin bersahabat sejak lama. Lama sekali, 20 tahunan mungkin. Dahulu, Papa saya, seorang pamong di desa kami. Alasannya klasik, karena kami dari keluarga berada katanya. Saya waktu itu masih berumur 5 tahun, tidak paham apa yang mereka maksud dengan berada, mengapa mereka kekeh menjadikan papa saya pamong desa. Sampai akhirnya saya sadar, ada efek dari ‘ketergantungan’ disana. Fakta sosial yang baru saya pelajari saat menginjak remaja. Saya tau, bahwa sejak dahulu, papa membayar orang yang membantunya memetik pucuk teh, mencabut rumput yang menghalangi jalan, penyapu latar rumah menuju gerbang depan, juga kepada sopir mobil pick up yang membawa puluhan, hingga ratusan karung daun teh menuju ke distributor lain atau pabrik yang sudah mengontrak salah satu hasil tanah di kebun teh, bapak bahkan membayar orang yang membantu menimbang sebelumnya. Dari situ saya tahu, ada suatu bentuk ‘ketergantungan’ para warga kampung terhadap papa saya. Airin meru

  • Chaos After Being With You   BAB 36 | Semakin Dekat

    Airin seolah hilang harapan kala percobaan keduanya untuk datang menemui Raihan dan menanyakan kejelasan hubungan mereka berdua kembali terhalang, saat pria itu bahkan tak muncul sama sekali di rumahnya. Wanita itu berusaha untuk menemui Raihan yang ia rasa selalu menghindarinya akhir-akhir ini. Hampir sebulan, sejak Airin terang-terangan meminta cerai dari dirinya, mereka sama sekali tak berbicara. Airin pikir mungkin karena dirinyalah yang meminta, jadi ia sendiri yang pergi untuk mendapatan surat pengajuan perceraian. Tapi setelah itu, tak ada lagi tindakan lanjut dari pihak Raihan. Sebulan lalu, saat dia mengangkut sedikit demi sedikit barang-barang pribadinya, baik dari rumah Raihan maupun dari rumah orang tuanya, pria itu masih membantu Airin, bahkan membantu menata barang di apartemen pribadi wanita itu. Namun lama kelamaan, Raihan seolah menghindari Airin. Dia mulai memotong pembicaraan Airin, tak lagi mengantar jemputnya bekerja seperti perjanjian awal mereka saat akan b

  • Chaos After Being With You   BAB 35 | Unexpected Bullshit Wedding 

    Airin benar-benar menganggap serius perkataannya pada Raihan hari itu. She’s exactly ready to take the worst risk that might happen in her future. Keputusannya sudah bulat untuk memutus hubungan dengan sang sahabat dari status suami dan istri mereka.Airin bahkan sudah memikirkan skenario bagaimana hidupnya akan sepenuhnya berubah setelah ini. Ia tak lagi dapat mengandalkan Raihan dan keluarganya, di antara kerapuhan internal keluarga Airin sendiri, dia juga tak dapat lagi menjadikan Raihan sebagai sahabat yang sama, hubungan mereka akan berbeda, bahkan jauh lebih berbeda sebelum pernikahan dadakan mereka.Sebagai langkah pertama, wanita itu beranjak keluar dari rumah keluarga Raihan, barang-barang pribadi yang ada di kamarnya di rumah Raihan –dimana kamar itu memang dikhususkan untuknya– mulai dipindahkan ke apartemen pribadinya.Barang-barangnya yang ia bawa dari rumah Raihan ke apartemen pribadinya juga tak dikembalikan, membuat rumah Raihan kian sepi dari suasana Airin. Mengenai

DMCA.com Protection Status