Home / Young Adult / COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi / CHAPTER 11 HAI, KITA BERTEMU LAGI!

Share

CHAPTER 11 HAI, KITA BERTEMU LAGI!

Author: Kata Pena
last update Huling Na-update: 2024-12-11 21:01:27

Rendi masuk mobil dengan wajah yang semringah. Hatinya amat lega bisa mengungkapkan semua yang ia rasakan kepada Shinta. Ia berharap semoga Shinta bisa mencerna baik-baik kalimatnya. Bahkan jika perlu, Shinta benar-benar sadar kesalahannya dan mau diajak mengakhiri hubungan.

"Huffft! Untuk sementara gue bisa bebas dari Shinta." Rendi mengembuskan napas lega. Sejujurnya, terbersit rasa bersalah dalam benaknya terhadap Shinta. Ia mengakui dalam hati apa yang dilakukannya boleh dibilang keterlaluan. Sejak awal berpacaran, Rendi tak berkenan menerima perasaan Shinta. Namun, berbekal rasa simpati dan kekhawatiran memaksanya menerima Shinta sebagai kekasihnya. Ia berpikir barangkali ia bisa perlahan menumbuhkan cinta untuk perempuan yang gemar menggerai rambut blondenya yang panjang. Akan tetapi, ada banyak sifat Shinta yang tak disenanginya sehingga tak mampu memantik cinta di hati Rendi.

Rendi mengusap wajah lelahnya lalu menyalakan mesin mobilnya. Ia bergegas pergi dari tempat itu, taku
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 12 TERIMA KASIH

    Syila menderapkan langkah cepat di tepi jalan menuju rumahnya. Tak sampai satu menit, kakinya sudah berjejeran dengan bumper mobil Avanza yang terparkir di halaman rumahnya. Ia amat mengenali pemilik mobil berwarna hitam itu. Stiker beruang coklat masih menempel erat di pinggir atas kiri kaca depan mobil itu.Tok! Tok! Tok!"Assalamualaikum." Syila masuk ke rumah. "Wa'alaikumsalam." Dua orang yang ada ruang tamu menjawab serempak. Mereka adalah ayah Syila dan seorang tamu.Persis seperti dugaan Syila. Arfan datang ke rumahnya. Ia tengah duduk santai di kursi ruang tamu bersama ayahnya. Syila pun segera duduk di kursi yang berseberangan."Kak Arfan kok ada di sini?" tanya Syila sambil meletakkan tas kuliahnya. "Hush! Nggak sopan," tegur ayah. Syila menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal sambil nyengir. "Kak Arfan sudah lama di sini?" Syila mengganti pertanyaannya. "Nah, itu lebih baik," puji ayah. Syila tersenyum kaku. Arfan ikut terkekeh pelan. Arfan menjawab jika ia sudah set

    Huling Na-update : 2024-12-12
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 13 KENANGAN DIBALIK SYAL MERAH

    Usai melepas kepergian Arfan, gadis yang rambutnya tergerai anggun itu masuk ke rumah. Syila langsung menuju kamar. Ia merenung di dalam kamarnya. Matanya tertuju pada figura berisi foto masa kecilnya bersama Arfan. Tepatnya saat mereka masih menjabat pengurus OSIS di SMP. Ia kemudian membuka laci yang ada di bawah lemari pakaiannya. Ia mengambil sebuah barang dari sana. Ada sebuah syal di dalam sana. Syal yang pernah dijahit oleh tangan Arfan sendiri dan diberikan kepada Syila tepat saat kelulusan SMA Syila. Dulu Syila pernah bermimpi bisa datang ke negara bermusim salju. Namun, sekarang mimpi itu masih sebatas angan. Tekadnya masih terjaga, tetapi ia menggenggam prioritas lain. "Kak Arfan. Kakak selalu baik ke aku. Meskipun aku tahu kebaikan Kakak cuma untuk persahabatan. Tapi aku nggak bisa mengelak lagi. Aku menganggap perhatian Kakak ke aku lebih dari sekedar sahabat," kata Syila menatap sayu syal di tangannya. **Flashback on**Pada suatu Sabtu di tahun 2018, gerombolan siswa

    Huling Na-update : 2024-12-13
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 14 PERASAAN YANG TAK TERUNGKAP

    Sore itu, Rendi bersandar di tembok teras rumahnya, menyesap udara senja yang terasa lembut. Ia menunggu kedatangan Alyaa, pengajar les adiknya. Pandangannya terarah ke langit, pikirannya terbang kembali pada peristiwa siang tadi. Peristiwa yang mengobrak-abrik separuh prinsip awalnya yang tak berniat menyukai gadis itu.Sebuah senyum tipis terlukis di wajah maskulin Rendi, namun segera diiringi helaan napas panjang. Meski masih kesal dengan insiden di kantor yang mencoreng namanya, ia tak mengerti mengapa pertemuannya dengan gadis bernama Syila justru menghadirkan perasaan senang."Syila... Nama yang cantik, persis seperti pemiliknya," gumam Rendi pelan. Bayangan Syila kembali hadir, mengingatkannya pada pertemuan pertama mereka yang penuh adu mulut. Gadis keras kepala itu, entah bagaimana, berhasil menarik perhatian Rendi. "Coba saja aku belum punya Shinta, pasti aku bisa lebih bebas membiarkan kepalaku memikirkan Syila. Kasihan juga Shinta karena harus jadi korban rasa nggak enakk

    Huling Na-update : 2024-12-15
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 15 PERCIK API CEMBURU

    Keesokan harinya, Syila meminta bertemu dengan kedua sahabat perempuannya. Ia harus mencurahkan kebimbangannya atas keinginan ibu. Ia ingin meminta pendapat kedua sahabatnya yang barangkali bisa memberi solusi. Mereka bertemu di kafe langganan mereka. Kebetulan mereka sedang tak punya jadwal ke kampus. "Aku lagi bingung. Ibu minta sesuatu ke aku yang mana aku belum siap buat memenuhi keinginan itu." Syila memperlihatkan raut bimbangnya. Dagunya menempel pada meja kafe."Memang apa yang diminta sama ibumu?" tanya Alyaa berpangku sebelah tangan. Syila menarik napas sebentar dan mengangkat wajahnya. Kemudian ia mulai bercerita kejadian sore kemarin saat ibunya menunjukan dua helai kerudung. Ibunya ingin setelah lulus, ia bisa mantap menggunakan kerudung. Ibu menuturkan kepadanya bahwa menutup seluruh aurat adalah kewajiban seorang muslimah. Sementara selama ini Syila tidak pernah menggunakan kerudung di kesehariannya kecuali ketika datang ke pengajian atau ketika hari raya tiba. "Aku

    Huling Na-update : 2024-12-16
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 16 HAI, PEREMPUAN PEMARAH

    Sore hari Syila berpamitan kepada ibu, ayah, dan kakaknya—hendak menemani temannya pergi. Ibu menatap Syila sedikit kecewa karena putrinya masih belum menggunakan kerudung. Syila yang memahami arti tatapan ibunya segera keluar dari rumah sambil memberi salam. Syila berjalan sebentar hingga pertigaan di mana di sana sudah ada Alyaa yang menunggunya di dalam sebuah taksi. Syila masuk ke taksi. Ia meminta maaf sudah membuat Alyaa menunggu lama. Alyaa merasa tidak keberatan. Taksi berjalan dengan kecepatan 60km/jam. Sesekali dalam perjalanan, Alyaa dan Syila bercakap-cakap. "Ini nggak masalah kan kalau aku ikut denganmu?" tanya Syila. Alyaa seraya memeriksa sesuatu di tasnya menjawab, "Nggak apa-apa. Kamu santai aja. Aku lagi malas berpergian sendiri saja, kok.” Syila mengangguk.‘Hari ini aku nggak boleh canggung di depan Mas Rendi. Aku harus jadi Alyaa yang dia kenal,’ ucap Alyaa dalam hati. Lima belas menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di rumah tempat Alyaa mengajar les. Usai

    Huling Na-update : 2024-12-17
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 17 MELEPAS RINDU

    Malam hari Rendi menyambangi rumah David. Usai dua hari terkena skors, ia perlu menemui rekan kerja sekaligus sahabatnya. Setidaknya ia butuh melepas rindu sekaligus bertanya perihal tugas kantor yang tertinggal. Dalam hati, ia berharap tidak ada tumpukan tugas di meja kerjanya saat besok ia kembali bekerja. "Sejauh ini kantor lagi aman-aman aja. Semua tugas kamu udah terkover sama aku," kata David mengambil posisi jekang di sofa ruang tamu. "Fiuuuh...syukurlah. Seenggaknya besok aku nggak kaget datang ke kantor." Rendi menyandarkan punggung ke sofa, merasa lega. "Tapi itu artinya potongan gaji kamu buat bonus gaji aku dong, hahaha." David tertawa jahil. "Semprul!" Rendi mendengus, meski senyum kecilnya tak dapat disembunyikan. Pandangan Rendi berkeliling, menyapu setiap sudut rumah sahabatnya. Bola matanya seperti mencari sesuatu. Setelah beberapa saat, ia bertanya, “Orang tua kamu mana? Kok nggak kelihatan?” “Mamah sama papah lagi ke rumah nenek,” jawab David santai.

    Huling Na-update : 2024-12-19
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 18 POTONGAN TRAUMA

    Rendi begitu lembut mengusap wajah mulus adiknya, seolah khawatir belaiannya yang terlalu keras akan menggugah tidur lelap Lisa. Jemari maskulinnya menyasar pipi Lisa secara perlahan. Ia mencoba menyerap kehangatan yang terpancar dari muka mungilnya. Dengusan napas kasar diembuskannya berulang-ulang. Ia tak sanggup menyembunyikan sesak yang menyergap dadanya.Mata Rendi tak kunjung lepas dari wajah polos gadis itu. Setiap lekuk wajah Lisa kembali mengingatkannya akan tanggung jawab besar yang dipikulnya. Terbersit rasa bersalah yang selalu menghantui hatinya. Ia sadar, tak sepantas gadis belia di sampingnya menerima penderitaan sehebat ini.“Eheemmm…” Lisa tiba-tiba menggeliat, tangannya mengarah ke atas, tak sengaja menyentuh wajah Rendi.“Kakak?” Lisa mengerjapkan matanya.“Hei, kamu terbangun lagi?” Rendi berhenti mengusap wajah Lisa. “Kakak ganggu kamu, ya?” tanya Rendi yang langsung ditanggapi gelengan kepala oleh Lisa. Gadis kecil itu bangkit dari rebahannya.“Maaf ya, tadi Kak

    Huling Na-update : 2024-12-20
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 19 RETAKAN LUKA

    PRAAKK! Pukulan keras menghantam permukaan kaca, membuatnya retak seketika.PRAANGG!Gema pecahan kaca memenuhi udara, bergaung di antara dinding kamar yang sunyi. Serpihan kaca berjatuhan satu per satu, menciptakan dentingan halus yang menambah ketegangan di ruang itu.Ting! Ting!Ruangan itu mendadak diselimuti keheningan tegang. Hanya terdengar serpihan-serpihan kaca yang menggesek permukaan lantai. Kini tersisa kepingan-kepingan kaca asimetris yang masih menempel di dinding.Malam yang tenang seperti menjadi saksi bisu, menemani emosi yang mengepul di ubun-ubun Rendi. Genggaman tangannya masih erat, seolah dia mencoba menahan segala amarah yang terus menggerogoti dirinya. Perlahan, ia menurunkan tangan kiri yang gemetar, membiarkan tetesan darah menetes dan meresap ke lantai kamar yang dingin. Mata lelaki itu bak elang yang sedang menerkam musuh bebuyutannya, menyala dengan amarah yang tak lagi bisa disimpan.Kilau serpihan kaca di bawah sinar lampu kamar, seolah mempertegas jeja

    Huling Na-update : 2024-12-22

Pinakabagong kabanata

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 55 DUA KALI DIKECEWAKAN

    Pukul 19.45, Arfan masih belum juga muncul di halaman rumah Rendi. Situasi kian mengguncang kesabaran Syila. Baru saja ia melakukan dua panggilan. Namun, benar-benar tak ada jawaban. Sedikit pesan pun tak diterima dari sahabatnya.Mata Syila mulai panas menahan emosi. Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri. Pandangannya beralih ke jalan depan rumah Rendi, berharap menemukan siluet Avanza yang dikenalnya. Angin malam berembus menusuk kulit, membawa aroma petrikor yang samar tercium. Jemarinya meremas kuat rok panjangnya, menyalurkan kekesalan yang kian memuncak.“Masih belum datang, Syil?”Suara Rendi membuat Syila menoleh. Lelaki itu baru saja keluar dari rumah setelah memastikan adiknya sudah makan malam. Syila hanya menggeleng pelan, tanda pasrah.Tanpa banyak kata, Rendi menyodorkan sebuah jaket berwarna army kepadanya. "Kamu nggak mau saya antar pulang aja?" tawarnya, suaranya lebih lembut dari biasanya.Syila menatap jaket itu sekilas, lalu mengabaikannya begitu saja

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 54 JANJI YANG TERLUPAKAN

    Adzan Maghrib telah berkumandang sejak lima belas menit yang lalu. Gerombolan burung telah terbang kembali ke sarang. Binatang-binatang malam mulai memamerkan suaranya, menyongsong terbitnya bulan. Langit malam ini tampak cerah, walaupun embusan dingin menusuk kulit.Syila masih duduk tenang di ruang tamu rumah Rendi sambil memainkan ponselnya. Baris teratas dari kolom pesannya menunjukkan nama “Kak Arfan || SMP.” Ia baru saja mengabari sahabatnya bahwa pelajaran telah selesai, ia siap dijemput. Balasan pesannya juga memperlihatkan kalau Arfan sudah sedang meluncur ke lokasi.Tak berselang lama, Rendi muncul dari kamarnya. Dia baru selesai melaksanakan shalat Maghrib.Sambil terus berjalan, Rendi menegur, “Arfan udah di jalan?”Syila berdiri—menyambut, “Udah.”Rendi mengangguk. Dia menawarkan agar Syila tetap menunggu penjemputnya di ruang tamu. Akan tetapi, Syila tak berkenan dan lebih nyaman menunggu di bangku teras. “Lagipula, kalau di sana kan saya bisa langsung tahu kalau Kak Ar

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 53 CERITA DI SEMANGKUK BUBUR

    Hari mulai menuju senja. Semburat jingga telah melambaikan sinarnya, mengisyaratkan malam segera berlayar. Saat ini, Syila sudah menyelesaikan tugasnya untuk mengajar Lisa. Ia senang bisa mentransfer pengetahuan yang dipelajarinya selama kuliah kepada orang lain. Apalagi Lisa sebenarnya anak yang cerdas. Dia mudah belajar hal-hal baru. Gadis kecil itu hanya kurang pendampingan dari orang-orang di sekitarnya.“Terima kasih ya, Kak. Kak Syila baiiiiikkk banget. Aku suka sama Kakak,” seru Lisa, matanya berbinar saat memeluk erat buku-bukunya.Syila tersenyum, meraih kepala Lisa dan mengusapnya lembut. “Sama-sama. Kakak juga suka. Semangat terus, ya!” pesannya."Kalau begitu Lisa ke kamar dulu ya. Daaah!" Lisa berlari ke kamarnya membawa buku pelajarannya tadi. Syila tersenyum melihat kepergian gadis kecil itu, lalu merapikan beberapa buku di meja. Syila melepas napas ringan, lalu menoleh ke arah Rendi yang duduk di sofa seberang. Sejak tadi, lelaki itu ikut menemani mereka belajar, ses

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 52 GELAGAT RASA

    Pikiran Syila masih berputar perihal menerka gelagat tak biasa dari sahabat laki-lakinya. Bahkan setelah panggilan berakhir pun, logikanya tak dapat menemukan jawaban atas keheranannya. Oleh karena itu, ia memutuskan tak mengambil pusing percakapan tersebut dan fokus pada agendanya saat ini. Namun, alangkah terkejutnya saat dia berbalik badan, Rendi sudah berada di belakangnya."Arfan cemburu ya kamu ke sini?" tanya Rendi dengan ekspresi yang dingin.“Mas Rendi?!” Mata Syila membulat. “Dari tadi menguping?” tuduhnya kesal."Hmm... mungkin," jawab Rendi santai.Syila mendengus pelan, ekspresinya semakin muram."Udah, saya nggak bakal tanya macam-macam. Ayo masuk!" ajak Rendi, setengah menyeret langkahnya.Syila akhirnya menurut.Begitu masuk, Rendi kembali memperkenalkan Syila kepada Lisa. Ia menjelaskan bahwa mulai sekarang, Syila akan menggantikan Alyaa sebagai guru privat Lisa. Alyaa mengangguk membenarkan.Lisa tampak senang. Setidaknya, ia masih bisa belajar di rumah dengan seseor

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 51 CEMBURU TAK KASAT MATA

    Waktu seolah bergulir tanpa henti. Siang yang terik menggantikan sejuknya pagi, lalu berangsur meredup menuju sore. Jalanan disesaki kendaraan pribadi yang bergegas pulang dari kantor, sedangkan angkutan umum berdesakan dengan para penumpang yang ingin segera sampai ke tujuan. Hiruk-pikuk kota seolah menjadi irama rutin yang menemani kepulangan banyak orang.Di dalam sebuah taksi yang melaju perlahan di antara padatnya lalu lintas, Syila duduk berdampingan dengan Alyaa. Mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah Rendi, menyelesaikan sebuah urusan yang tak bisa ditunda. Suasana dalam taksi terasa nyaman meski laju kendaraan sesekali tersendat akibat kepadatan jalanan. Untuk mengusir kejenuhan, mereka mulai bercakap-cakap."Aku masih heran, kamu bisa berubah pikiran dan akhirnya terima tawaran aku," ujar Alyaa tiba-tiba, memecah keheningan.Syila menoleh, menatap sahabatnya sejenak sebelum tersenyum tipis. "Aku juga nggak menyangka akan setuju. Tapi ada satu hal yang bikin aku akhirnya

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 50 TABIR BAHAGIA RENDI

    Keesokan harinya, matahari tak malu-malu menampakkan sinar kuningnya di pagi hari. Gerombolan awan menghiasi langit, melukiskan suasana pagi yang lebih sejuk. Kicauan burung bersahutan, menambah syahdu pesona pagi yang perlahan menggeliat dari kantuknya.Di tengah pagi yang cerah itu, Rendi baru saja mengantarkan adiknya ke sekolah. Ia berdiri di sisi kanan gerbang, mengawasi Lisa yang bersiap memasuki area sekolah."Sekolah yang benar! Dengarkan kata Bu Guru," pesan Rendi lembut, memastikan adiknya benar-benar siap menjalani hari."Iya, Kak. Nanti Kakak nggak usah jemput Lisa. Biar Bi Sumi aja yang ke sini. Kakak fokus kerja aja ya," balas Lisa. Ia menyambar lembut tas gendong yang sejak tadi ditenteng kakaknya.Awalnya Rendi tampak ragu. Lisa jarang sekali berkata seperti itu. Namun, tatapan mata bulat adiknya yang penuh keyakinan membuatnya luluh. Dengan senyum tipis, ia akhirnya mengangguk.Lisa pun mencium punggung tangan kakaknya dengan penuh hormat. Sebelum berbaur dengan gerom

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 49 DASAR TAK PEKA

    Arfan terus mengikuti langkah Syila menuju tempat mobilnya terparkir. Dia tak hanya menemani, tetapi juga memastikan sahabatnya sampai di sisi pintu dengan aman. Sesampainya di sana, dia menyerahkan tas selempang kecil milik Syila.“Terima kasih ya, Kak,” ucap Syila seraya menerima tasnya.“Ayo pulang!” titah Arfan singkat. Ekspresinya dingin, tetapi menyimpan kesan protektif yang hanya bisa diterka oleh Syila.Saat Arfan hendak membuka pintu untuknya, Syila buru-buru menahan gerakan tangannya. “Aku bisa buka sendiri, Kak,” tegur Syila dengan ramah.Arfan tidak memberi jawaban—hanya mengangguk singkat sebelum berbalik menuju sisi kemudinya. Namun, langkahnya terhenti begitu melihat Syila merogoh tas dan mengambil ponselnya. Seketika, gadis itu tersenyum kecil saat membaca pesan di layar.Arfan menyipitkan mata, rasa penasaran berkelebat dalam benaknya. Siapa yang mengirimi Syila pesan sampai membuatnya tersenyum seperti itu?Sementara itu, Syila masih terpaku pada layar ponselnya. Sen

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 48 PERCAKAPAN INTIM

    Kini Rendi dan Syila sudah duduk bersisian di bangku taman rumah sakit. Bangku yang baru saja ditempati Syila beberapa saat lalu. Saat ini Rendi duduk di sebelahnya, dengan pandangan kosong yang tak beranjak dari lorong lobi rumah sakit. Ia terlihat gelisah, jemarinya terus mengusap-usap telapak tangannya sendiri, seolah mencari ketenangan dari kegelisahan yang tak terlihat.Syila meliriknya sekilas, tapi tak berkata apa-apa. Ia tahu ada yang ingin disampaikan Rendi, tapi lelaki itu tampaknya masih ragu untuk memulai. Suasana di sekitar mereka terasa sunyi meskipun di kejauhan terdengar sesekali suara langkah orang-orang yang berlalu lalang di lobi.“Saya nggak tahu, Syil,” akhirnya Rendi membuka suara, pelan dan berat. “Apakah langkah saya hari ini sudah bijak atau justru ceroboh.”Syila tak segera menanggapi. Ia memilih diam, membiarkan Rendi mengutarakan apa yang mengganjal di pikirannya tanpa tergesa-gesa.“Saya bertengkar hebat dengan pacar saya siang tadi,” lanjut Rendi, masih d

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 47 MASALAH BARU

    “Non Shinta kecelakaan.” Suara itu masih menggema di telinga Rendi yang baru saja tiba di teras rumahnya. Kabar itu seolah petasan yang memekakkan telinganya. “Shinta celaka? Hah?” Rendi masih terperangah, tak percaya. Sore ini ia baru saja melepas kepergiannya dengan hati yang dipenuhi amarah, dan kini mendengar kabar bahwa Shinta kecelakaan—sesingkat itu? Sekujur tubuhnya mendadak memanas. Bi Sumi berdiri di hadapannya, wajahnya cemas. “Dia ada di Rumah Sakit Azzahro. Keluarganya bilang, Non Shinta sakit gara-gara Nak Rendi.” Guncangan menghantam dada Rendi, membuatnya terdiam sesaat. "Gara-gara Rendi? Kok bisa?" tanyanya, masih kebingungan. Tangannya otomatis mulai melepas kancing lengan kemeja panjangnya. Bi Sumi menggeleng, matanya tak lepas dari wajah Rendi yang mulai tampak tertekan. “Bibi juga nggak tahu pasti. Mungkin Nak Rendi lebih baik ke rumah sakit sekarang.” Rendi menatap Bi Sumi dengan tajam, berusaha menenangkan dirinya yang bergejolak. Tanpa berkata banyak, ia

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status