author-banner
Charisma Fatimah Azzahro
Author

Novel-novel oleh Charisma Fatimah Azzahro

COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi

COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi

Marsyilaya Sukmawati, lebih akrab dipanggil Syila. Mahasiswa akhir kampus ternama di Universitas Negeri Cilacap (UNICILA) Kabupaten Cilacap. Duduk di bangku program studi Pendidikan Bahasa Inggris, ia bercita-cita menjadi guru bercap PNS atau minimal P3K di tingkat sekolah dasar. Rutinitasnya saat ini banyak direpotkan oleh skripsinya. Syila, gadis berparas anggun dengan pipi mungil dan tinggi badan tak sampai 160 cm. Ia berasal dari keluarga sederhana bersama kedua orang tuanya dan seorang kakak laki-laki. Ia juga gadis modern yang punya pola pikir terbuka. Keluarganya ketat mendidiknya dengan sentuhan-sentuhan halus ajaran agama. Perjalanannya meniti cita-cita tak semulus paras ayunya. Lika-liku dan medan terjal kerap menghadang niat dan tekad cita-citanya. Ujian bertubi-tubi dari berbagai arah hampir berkali-kali mematahkan semangatnya. Lantas, sampai manakah Syila sanggup menghadapi rentetan cobaan hidup? Akankah ia tiba di titik impian yang didambakannya? *** Rendika Rama Saputra, pemuda berusia dua puluh empat tahun yang banyak dicambuk kerasnya kehidupan. Ia tengah memulai karir di sebuah perusahaan peninggalan orang tuanya yang entah di mana keberadaannya. Ia memiliki seorang adik di bangku SD. Ia berjuang untuknya bersama seorang asisten rumah tangga yang telah menemaninya belasan tahun. Pertemuannya dengan Syila menghadirkan warna baru di kehidupan hitam putihnya. Meski tak jarang bertengkar, ia menyadari kenyamanan bersama Syila. Semesta selalu menawarkannya celah bertemu dengan sang gadis. Kehidupan Rendi yang kelam masih terus menggelayutinya. Urusan dengan kekasih kontrak tak sedikit menimbulkan masalah hebat di hidupnya. Dayanya kerap terkuras saat bermediasi dengan kekasih yang tak pernah dicintainya. Kekelaman itu kian pekat tatkala kedua orang tuanya mendadak merebut adiknya. Tentu kali ini Rendi takkan membiarkan kemalangan terus menyapa hidupnya. Lalu, bagaimana ia memadamkan ledakan-ledakan drama kehidupannya? Dapatkah ia menjumpai kebahagiaan juga ketenangan yang dinantikannya?
Baca
Chapter: CHAPTER 30 HARI WISUDA
Beberapa hari telah berlalu. Hari yang dinanti tiba. Sabtu, 5 Maret 2022, adalah hari wisuda kelulusan Syila dan sahabat-sahabatnya. Ia sudah tidak sabar naik ke panggung, menuntaskan pendidikan strata satunya, dan mulai merangkai mimpi besarnya sebagai seorang PNS guru.Pagi itu, mentari mengintip malu-malu dari celah jendela kamar Syila. Sinar keemasan menyapu perlahan meja belajar yang penuh dengan buku catatan dan tumpukan kertas ujian yang kini hanya menjadi kenangan. Syila menguap kecil, lalu beranjak membuka lemari pakaian dengan semangat. Toga yang telah lama tersimpan rapi di dalamnya menunggu untuk dipakai. Namun, saat membuka lemari, sebuah kain biru wardah terjatuh ke lantai.Syila memungut kain itu perlahan, memandanginya dengan tatapan yang berubah sendu. Kain tersebut adalah hadiah dari ibunya saat ulang tahunnya yang ke-20. Sebuah simbol harapan dari sang ibu agar Syila mulai mengenakan kerudung, sesuatu yang telah lama menjadi keinginan ibunya.“Ya Allah, aku udah ban
Terakhir Diperbarui: 2025-01-07
Chapter: BAB 29 MERAJUK LAGI
Rendi dan Shinta duduk di sebuah meja sudut restoran dekat supermarket. Suasana di antara mereka penuh keheningan yang aneh. Rendi tampak canggung, jemarinya terus memainkan gelas air mineral di depannya. Di sisi lain, Shinta menatap ke arah jendela dengan wajah sendu, seolah sedang menata pikirannya sebelum berkata.“Kenapa, Ren?” Shinta akhirnya memecah keheningan. Suaranya pelan, tapi sarat emosi. “Kenapa kamu nggak pernah kasih kabar? Teleponku nggak kamu angkat, pesan-pesanku nggak satu pun dibalas.”Sembari menarik napas berat Shinta lanjut mengeluh, “Aku rasa dua minggu adalah waktu yang cukup untuk kamu menenangkan diri. Aku rindu.” Shinta memandang kekasihnya dengan manik mata yang nanar.Rendi terdiam, berusaha merangkai jawaban yang tak terlalu menyakitkan. “Maaf ya, Shin. Aku memang udah tenang, tapi pekerjaan di kantor lagi padat banget.”Shinta mengangguk kecil, meski jelas raut wajahnya menyiratkan kecewa. “Aku mengerti. Tapi, aku cuma ingin tahu kamu baik-baik aja. Aku
Terakhir Diperbarui: 2025-01-05
Chapter: CHAPTER 28 DUGAAN
"Terima kasih, Kak." Syila menerima kembalian dari total bayaran belanjaannya di lantai tiga. Satu kantong besar berisi dua boneka beruang mini dan perlengkapan untuk membuat buket. Di sampingnya, masih berdiri lelaki yang sejak tadi setia menemaninya belanja. Rendi belum bosan membersamai gadis yang dijulukinya perempuan pemarah. Dengan percaya diri, dia menawarkan untuk membawakan belanjaan Syila."Enggak usah!" Syila menyingkirkan tangan Rendi tanpa ragu, tatapannya tajam, seolah mengukuhkan penolakan. Rendi pun berdecak kesal. Dia mengikuti langkah Syila menuruni eskalator ke lantai dua."Alyaa pasti terharu kalau tahu sahabatnya sangat perhatian," celetuk Rendi lantas merogoh ponsel di saku kemejanya, berpura-pura hendak memotret. Syila menatap tajam wajah Rendi sembari mengepalkan tangan ke sisi tubuh dan mengancam, "Awas kalau sampai macam-macam!" Namun, ancamannya tak menjadi persoalan bagi Rendi. Lelaki itu justru tertawa cekikikan karena mendapati wajah masam gadis di sebel
Terakhir Diperbarui: 2025-01-04
Chapter: CHAPTER 27 BONEKA NOSTALGIA
Waktu bergulir cepat hingga kalender telah menunjuk akhir Februari 2022. Waktu kian mendekati jadwal wisuda UNICILA. Para mahasiswa yang telah menyelesaikan administrasi dan yudisium bersiap menghadapi momen istimewa itu. Syila termasuk di antara mereka, kini sibuk mempersiapkan kebutuhan wisudanya.Siang ini, Syila berada di supermarket ternama di Cilacap. Dua tas belanjaan tergantung di tangannya. Sebelum naik ke lantai tiga, ia menitipkan barang bawaannya pada petugas. Setiba di sana, rak-rak besar penuh boneka berjejer memikat perhatiannya. Matanya langsung tertuju pada boneka-boneka beruang kecil lengkap dengan topi wisuda. Senyum sumringah terpancar di wajahnya."Mereka pasti senang kalau aku kasih kejutan ini," gumamnya sambil memandangi deretan teddy bear.Hari-hari sebelumnya, Syila telah berdamai dengan rasa cemburunya pada Marsya. Ia memutuskan untuk melupakan prasangka tak beralasannya. Persahabatannya jauh lebih penting daripada ego pribadi. Ia bahkan berencana memberi ha
Terakhir Diperbarui: 2025-01-03
Chapter: CHAPTER 26 PANGGILAN RASA
Cling! Cling!Nama “Mas Rendi” terpampang nyata di layar ponsel Syila saat dering telepon memanggil. Keringat dingin mulai menyelimuti Syila. Jika ia angkat panggilan tersebut ia akan gugup. Tapi jika ia biarkan, bisa-bisa ia akan diteror oleh orang itu. “Sekian pertemuan dengannya sudah cukup membuatku tahu kalau dia memang manusia menyebalkan,” pikir Syila, seraya menimbang pilihan.Dengan segala keberanian yang tersisa dan mengusir pikiran negatif, Syila akhirnya menerima panggilan itu."Anda siapa? Anda kurang kerjaan ya teror saya? Saya nggak suka Anda teror seperti ini. Kalau kita ada masalah mainnya pakai cara yang gentle, dong," sergah Rendi di ujung sana dengan nada tajam dan menohok. Bentakan itu sontak mengusir sisa ketenangan di hati Syila. Tangannya bergetar, tapi ia mencoba menjawab."Eh, enggak enggak!" ucap Syila secara spontan. Ia sangat gugup.Rendi pun terkejut mendengar suara perempuan di speaker ponselnya. Ia seperti mengenal suara perempuan itu. Tapi siapa, piki
Terakhir Diperbarui: 2025-01-02
Chapter: CHAPTER 25 DEMAM KATA DI UJUNG SUARA
Syila seketika terkesiap saat mendadak suara yang dikenalinya memanggilnya. Ia bangkit dari kursinya dan menghadap ke asal suara. Wajahnya mendadak pucat, guratan kegugupan terlihat jelas di raut wajahnya. Di sana, tak jauh darinya, Arfan berdiri dengan ekspresi serius. Kehadirannya begitu tiba-tiba, membuat pikiran Syila penuh tanda tanya.Apakah dia telah memantaunya sejak tadi? Apakah Arfan sudah menantinya di belakang sedari lama? Apakah Arfan mendengar obrolannya tadi? Deretan pertanyaan penuh kegugupan mencecar batin dan pikiran Syila."Kamu dari tadi di sini? Kakak dari tadi nunggu kamu, loh,” ujar Arfan dengan nada yang sedikit menegur, alisnya mengerut menandakan kekecewaan.Syila tersentak, bola matanya menggelandang tak tentu arah. Ia mencoba mencari alasan yang masuk akal dan tak menambah kekecewaan Arfan. "M-maaf, Kak. Dari tadi—aku tunggu toilet sepi—lama banget antrenya." Syila tergagap. Ia tidak mungkin mengatakan ia menghabiskan waktu bersama Rendi, seorang lelaki ya
Terakhir Diperbarui: 2024-12-31
DMCA.com Protection Status