Home / Romansa / CINTAKU SALAH ALAMAT / BAB 6 PRIA ANEH

Share

BAB 6 PRIA ANEH

Author: Van Rehance
last update Last Updated: 2022-09-03 10:22:24

Damar tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Zivana yang menurutnya sangat lucu. Zivana merasa sedang dikerjai. Sehingga dia merasa sangat kesal sekali. Dia pun meninggalkan Damar yang masih menertawakannya. 

“Pria aneh!” umpat Zivana, kesal.

Zivana berjalan menuju kamarnya, karena merasa sudah tidak ada gunanya lagi berada di sana. Dia merasa harus memikirkan kembali apa yang sudah dia putuskan tadi. Tentang membuka hatinya kembali. Mungkin dia akan membuka hatinya itu untuk seseorang, tetapi bukan pria aneh bernama Damar itu.

Zivana mendengus kesal. Tak habis pikir bagaimana bisa ada orang seperti pria itu. “Seharusnya pria itu memperlakukanku dengan baik, mengingat aku adalah calon jodohnya. Tetapi ini tidak, dia malah membuatku kesal terus-terusan. Cakep sih cakep tapi kelakuan minus.”

Zivana sebal bukan main. Malam ini dia terus-terusan mengatakan pria itu menyebalkan. Hingga dia terlelap dalam tidurnya, dia masih saja mengumpat Damar. Gadis itu tidak tahu bahwa itu adalah awal bagaimana hatinya tidak akan bisa melupakan pria itu nantinya.

***

Keesokan paginya, Zivana terbangun saat mendengar suara berisik di depan rumah. Zivana membuka pintu yang tersambung ke balkon depan. Rupanya pria itu sedang melakukan senam pagi dengan mendengarkan musik yang sangat keras. Zivana yang tidak terbiasa dengan kebisingan, karena dia lebih menyukai suasana yang tenang pun protes. 

“Maaf Pak, bisa dikecilkan sedikit suaranya? Kamu mengganggu tidurku.”

Damar pun berjalan ke pengeras suara yang terletak di atas meja dan mengecilkannya. Lalu melihat ke Zivana. Pria itu kembali tersenyum setengah terpesona, melihat Zivana yang posisinya saat ini sedang menghalangi sinar matahari. Dan itu terlihat seolah-olah Zivanalah yang bersinar. Damar terpesona beberapa detik, mengagumi kecantikan Zivana. 

“My Sunshine,” lirih Damar. 

Senyum di bibir Damar pun kembali terbit. Membuat Zivana kembali takut karena melihat pria itu kembali tersenyum tanpa alasan. Dia berlari kembali masuk ke kamarnya dan menutup pintu balkon itu, takut jika Damar kemudian nekat naik ke atas dan mendatanginya. 

ZIvana bergidik, dia melihat ke jam yang ada di atas nakasnya. Dia pun segera berlari ke kamar mandi karena hari ini ada mata kuliah pagi yang tidak boleh terlewatkan. Jika tidak, nilai mata kuliahnya akan merah di semester ini. 

Setelah beberapa menit kemudian, Zivana sudah bersiap mengenakan celana jeans dan kemeja berwarna biru. Dia mengambil tas dan bukunya lalu turun ke bawah. Rupanya kedatangannya bersamaan dengan Damar yang masuk dan kemudian ikut duduk salah satu kursi menghadap ke meja makan.

Mereka saling menatap satu sama lain beberapa detik. Kebetulan Rika melihat hal tersebut dan tersenyum, dia pikir Zivana telah menerima perjodohan itu. Dan kemudian tercetus ide di kepalanya. 

“Nak Damar, ada acara hari ini?” tanya Rika, tiba-tiba.

Hal itu membuat Damar sedikit gelagapan. Dia pun terlihat menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil tersenyum ke arah Ibu Zivana. 

“Eh, tidak ada. Baru nanti siang aku akan membantu di supermarket Pak Ahmad,” jawab Damar. 

“Bagus! Bisa antarkan Zivana ke kampus? Karena aku akan pergi dengan supir ke arisan, jadi dia tidak ada yang mengantar Zivana pergi ke kampusnya.” 

Zivana seketika mendelik, dia tak menyangka ibunya akan melakukan hal ini. Padahal selama ini, ibunya itu selalu cerewet jika dirinya dekat dengan teman pria di kampusnya. Tetapi kenapa sekarang Ibunya itu malah meminta Damar untuk mengantarnya.

"Apakah dia akan berusaha membuat pria aneh itu dekat denganku hari ini?"

Zivana sudah bisa menebak isi kepala Ibunya, dia menatap ibunya dan berniat memprotes perkataan ibunya, tetapi Ibunya setengah melotot kepadanya. Itu sebagai tanda bahwa dirinya dilarang protes dan wajib menurut. Zivana pun hanya bisa menghela napas berat sambil memutar matanya jengah. Mau tidak mau dia pun harus menurut dengan apa yang diinginkan ibunya itu.

Saat Zivana merasa keberatan dengan permintaan ibunya, Damar malah berbungah-bungah seolah mendapatkan lampu hijau untuk perasaannya kepada gadis itu. Dia sungguh harus berterima kasih kepada Pram yang dalam hal ini adalah atasannya. Karena tugas yang diberikannya, dia bisa bertemu dengan gadis yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. 

“Oh tentu saja dengan senang hati, Nyonya.” 

“Panggil Ibu, Nak.” 

Senyum Damar semakin lebar tatkala mendengar ibu Zivana seperti membuka tangan lebar-lebar mempersilahkan dirinya memasuki keluarganya. Itu artinya peluang mendapatkan restu untuk menjalin hubungan kepada Zivana semakin besar. Damar merasa sangat senang dan beruntung sekali.   

“Kalau begitu aku akan bersiap dulu,” kata Damar, antusias lalu pergi ke kamarnya.

Zivana yang sudah sarapan pun menunggu Damar yang akan mengantarkan dirinya ke kampus. Dia menunggu dengan cemas, apakah dirinya akan baik-baik saja bersama dengan pria itu. Mengingat beberapa hari ini jantungnya sungguh sedang tidak dalam keadaan normal. Apalagi dia harus berdekatan dengan pria aneh ini. 

“Berangkat sekarang?” tanya Damar begitu keluar dari dalam rumah dan menghampiri Zivana. 

Zivana seketika tercengang melihat Damar yang tampil kasual dengan balutan celana Jeans warna biru tua dengan kaos berwarna putih yang pas banget di badannya. Belum lagi kaca mata hitam yang nangkring di atas hidungnya. Membuatnya bak seorang model yang akan berjalan di catwalk. 

“Mau kemana?” 

Iseng Zivana bertanya kepada Damar, entah mendapat keberanian dari mana dia hingga berani menyapa pria yang semalaman hampir membuat jantungnya hampir meledak saking cepatnya berdegup.

“Mengantarmu ke kampus,” jawab Damar, enteng.

Zivana tertawa, tanpa mengatakan apapun dan masuk ke dalam mobil.  Dia masih tidak bisa menghentikan tawanya bahkan saat Damar mulai menjalankan mobil itu. Damar sesekali terlihat mencuri pandang ke Zivana. Dia seolah tak mau kehilangan pemandangan saat ini, sehingga dia tak berhenti mencuri pandang ke arah gadis itu.

Rupanya Zivana menyadari bahwa pria itu sedari tadi mencuri pandang ke arahnya. Dia pun menghentikan tawa, dan mengusap butir air mata karena rasa geli yang menggelitik perutnya. Lalu melihat ke Damar.

“Kenapa kamu tidak bertanya kenapa aku tertawa?”

Damar menggeleng. Dengan pandangan masih fokus ke depan.

“Kenapa?” tanya Zivana, penasaran.

“Aku senang melihatmu tertawa seperti sekarang ini, kalau bisa jangan berhenti tertawa. Agar aku bisa melihat tawamu itu terus.”

Bukan tersanjung, Zivana malah menghentikan senyumnya. Dia lupa jika yang di depannya sekarang ini adalah pria aneh yang bisa tertawa sendiri dan kini dia menyuruhnya untuk tidak berhenti tertawa. 

“Apakah dia ingin aku gila sepertinya?” pikir Zivana.

Zivana pun kesal dan mulai membenarkan posisi duduknya. Kini pandangan matanya melihat ke depan. 

“Kenapa berhenti tertawa?” tanya Damar.

Sesekali Damar melirik gadis yang sekarang sedang cemberut itu. Dia kembali tersenyum, melihat bagaimana gadis itu bisa dengan cepat berubah mood dan ekspresi. Hal ini menjadi hiburan tersendiri di hati Damar. Sepertinya dia akan sangat menyukai gadis ini. 

“Aku tidak mau gila sepertimu?” jawab Zivana, ketus. 

Seketika Damar menginjak rem mobil dan mobil berhenti mendadak. Hampir saja Zivana terbentur dashboard mobil karena aksi Damar itu. Dia langsung melihat tajam ke arah Damar. 

Namun saat melihat Damar, Zivana terkejut. Damar terlihat marah dan bertanya, terlihat jelas di wajah pria itu bahwa dia tidak menyukai kata-katanya tadi.

“Apakah kamu baru saja mengatakan aku gila?” tanya Damar, tidak suka. 

Related chapters

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 7 KARENA KAMU

    Beberapa detik Zivana berpikir, bahwa Damar marah karena ucapannya barusan. Dia merasa tidak enak jika ucapannya tadi benar-benar menyinggung pria itu. Namun, dia tak mau pria itu salah paham. Dan kemudian menjelaskan kenapa dirinya sampai mengatakan hal tersebut. “Sekarang kamu pikir deh, dari pertama kamu datang dan kita bertemu, aku melihatmu selalu tersenyum sendiri. Tidak jelas. Dan tadi kamu memintaku untuk tidak berhenti tertawa. Apa namanya kalau kamu tidak gila?” Damar memejamkan matanya, entah kenapa dia terlihat begitu sakit saat mendengar kata-kata gila yang disebutkan oleh Zivana untuknya. Sebenarnya Zivana melihat hal itu, tetapi rasa penasaran untuk mengetahui apa yang membuat Damar tertawa sendiri dari kemarin. Jujur itu membuat Zivana tidak nyaman, takut jika dia menertawakan dirinya. Karena tidak mudah bagi Zivana bertemu dengan orang baru, dia merasa sangat tidak percaya diri apalagi melihat Damar yang selalu tertawa didepannya. “Oh itu, kamu mau tahu kenapa ak

    Last Updated : 2022-09-03
  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 8 KESAL

    Zivana kesal sekali dengan Damar. Sampai kemudian dia berjanji tidak mau lagi diantar oleh pria itu. Bahkan dia sengaja pulang sendiri tanpa memberitahukan Damar. Padahal pria itu sudah datang menjemputnya. Dia sengaja pulang sembunyi-sembunyi, agar dia tidak bertemu dengan Damar lagi. Sampai di rumah ternyata Ayah dan Ibunya sedang di ruang tamu. Gadis itu langsung menyalami kedua orang tuanya, dan ikut duduk sebentar. “Kamu pulang sendiri? Lalu di mana Damar?” tanya Rika. “Lho? Bukannya dia sudah pulang?" tanya Zivana balik. Zivana sengaja berpura-pura tidak tahu, karena tak ingin orang tuanya tahu bahwa dia telah meninggalkan Damar di kampusnya. Karena Ibunya pasti akan marah dan mengomelinya seharian jika tahu. "Mungkin dia sedang ada urusan di luar, Bu. Aku ke kamar dulu ya,"kata Zivana. Dia pun segera naik ke dalam kamar karena tak mau sampai Damar datang dan kebohongannya terbongkar. Namun, kini ada rasa tidak tega di hati kecilnya. Setelah meninggalkan Damar yang sed

    Last Updated : 2022-09-11
  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 9 PERTOLONGAN

    Zivana dan Damar segera melepaskan diri dan saling menjauh setelah melihat bahwa ayahnya telah berdiri di belakang mereka, menatap keduanya tajam. “Tidak Yah, tidak apa-apa. Aku hanya akan jatuh dan Damar menolongku.” Zivana mencoba menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada ayahnya itu. Agar ayahnya tidak salah faham dengannya. Sedangkan Damar hanya meringis, kikuk. Karena terciduk sedang mengagumi Zivana dari dekat. “Ayah sedang apa?” tanya Zivana balik. “Ayah mau ambil minum, sudah malam Zi, tidurlah!” Zivana pun mengangguk dan kemudian pergi ke kamarnya. Karena memang dia sudah selesai di dapur. Zivana melirik ke Damar sebentar lalu kemudian melangkahkan kakinya menapaki anak tangga menuju kamarnya. Jangan tanya bagaimana hatinya saat ini, jantungnya seakan mau meloncat dari tempatnya. Namun ada sesuatu di dalam sana, yang membuat hatinya berbunga-bunga. *** Keesokan paginya, Kebetulan hari ini hari minggu, Zivana berjanji kepada ayahnya akan membantu di supermarket m

    Last Updated : 2022-09-11
  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 10 PENIPU

    Perhatian Zivana membuat Damar berbunga-bunga hatinya. Begitu juga dengan ZIvana. Rasa kesal dengan Damar seakan sirna begitu saja karena Damar yang datang menyelamatkannya saat Adam berusaha menculiknya. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi dengannya jika Damar tidak datang untuk menolongnya. “Terima kasih,” kata Zivana sambil menempelkan plester ke luka di sudut bibir Damar. Damar memegang tangan Zivana dan mata mereka saling beradu. Keduanya sesaat hanyut dalam perasaan masing-masing. Zivana sendiri merasa degup jantungnya kembali berdegup kencang saat Damar kambali menatapnya dengan dekat. Hingga tanpa disadarinya Zivana memegang dadanya takut jika Damar mendengar suara degup jantungnya. “Ada apa?” tanya Damar, takut. “Tidak apa-apa. Hanya…” Zivana tidak melanjutkan ucapannya. “Aku akan bereskan ini dulu,” kata Zivana mengalihkan pembicaraan. Damar menggenggam tangan Zivana. Agar gadis itu menghentikan apa yang dilakukannya dan fokus dengan apa yang ingin dibicarakannya

    Last Updated : 2022-09-21
  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BUKAN DIA

    "Ternyata pemuda itu menipu kita, Pak. Dia bukan pimpinan perusahaan yang dimaksud Sherafina. Dia hanya penipu yang memiliki nama yang sama." "Lalu, apa yang harus kita lakukan?" "Apa lagi? usir pemuda itu!" Ibu Zivana terlihat sangat marah sekali, setelah mengatakan hal itu dia pergi mencari keberadaan Zivana di kamarnya. Namun, Ayah ZIvana masih tertegun tak percaya, bagaimana hidup seperti sedang mempermainkannya. Yang menjadi pikirannya adalah, putri kecilnya Zivana. Bagaimana perasaannya saat ini? Padahal beberapa hari yang lalu dia dan Ibunya selalu mendorong putri kecilnya itu agar dekat dengan pemuda itu. "Pak, dimana Zivana? Di kamarnya tidak ada." "Mungkin dia..." "Hai Pak, Bu, ada apa mencariku?" Zivana tiba-tiba masuk saat Ayahnya baru akan menjawab pertanyaan Ibunya itu. Namun Ayah dan Ibunya tidak ada yang menjawab pertanyaan Zivana, sehingga membuat gadis itu terlihat bingung. Rasa senang, yang dirasakan Zivana karena perasaannya bersambut dan sekaligus itu artin

    Last Updated : 2023-05-02
  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 1 MENIKAHLAH

    “Menikahlah dengan pria ini, kamu akan bahagia.”Sebuah kalimat keluar dari bibir sang ibu. Wanita setengah baya yang melahirkan dirinya itu menyuruh dia untuk menerima kehadiran seorang pria sebagai calon suaminya. “Iya dia pria baik, dia adalah pemilik perusahaan besar, rekanan dari perusahaan kakak.”Satu kalimat pendukung pun meluncur dari bibir sang kakak yang baru dia lihat. Karena sejak menikah dia tinggal di Jakarta bersama suaminya. Dan dia datang hari ini hanya demi memberikan informasi bahwa dirinya akan melakukan perjodohan dengan seorang pria yang sama sekali tidak dia kenal. Zivana pulang tergesa-gesa dari kampusnya demi memberikan kejutan kepada keluarganya karena dia telah berhasil mendapatkan juara pertama dari kompetisi debat antar mahasiswa tingkat provinsi.Dia memang sengaja tidak memberitahukan kepada keluarganya tentang kompetisi ini, khususnya sang ayah karena dia ingin memberikan kejutan. Tetapi sampai di rumah, dia malah diberikan kejutan oleh Ibu dan kakak

    Last Updated : 2022-08-10
  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 2 DEMI KELUARGA

    “Kamu ini dasar anak tidak sopan! Ini semua kami lakukan demi kebahagiaan kamu,” ucap Rika, penuh tekanan. Rika masih saja berbicara kalimat penuh paksaan dengan dalih demi kebaikan Zivana yang semakin lama membuatnya tidak tahan karena Zivana tahu bahwa satu-satunya orang yang mendapatkan untung dari pernikahan ini adalah Kakaknya."Sungguh tidak adil!"Zivana terlihat begitu murung. Dia tidak bisa menerima rencana perjodohan ini. Melihat bagaimana sang ibu tetap ingin memaksakan rencananya tanpa mau mendengar dan mengerti bagaimana perasaannya. Membuat hatinya begitu sakit.Ingin mengajukan protes seperti apapun dirinya, ibunya itu tidak akan pernah mau mendengar. Sehingga dia hanya memilih diam. Ahmad sudah merasa tidak tahan dengan sikap istrinya itu. Tetapi dia tidak bisa melawan istrinya itu. Tidak ada yang bisa melawan sang istri jika dia sudah memiliki keinginan. sehingga kemudian dia memilih untuk pergi dari kamar Zivana demi tidak terjadi keributan.. “Istirahatlah, jangan

    Last Updated : 2022-08-10
  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 3 NAMANYA DAMAR

    Karena kesal dengan Kakaknya, Zivana sampai tidak bisa memejamkan matanya. Bayangan bahwa sebentar lagi akan ada pria asing yang datang dalam hidupnya membuat dia tidak tenang. Hampir seharian dia mengurung diri di kamar, demi menunjukkan protesnya kepada Ibu dan Kakaknya. Pria yang akan membuat hidupnya yang sudah aman dan tentram sekarang ini menjadi berubah. Zivana bergidik, memikirkan bagaimana saat dia tidur tiba-tiba ada seseorang yang tidur di sebelahnya. Zivana tahu bahwa saat itu akan tiba, tetapi tidak sekarang, di saat dia sedang ingin menata hidupnya setelah kuliahnya selesai. Dia masih ingin bekerja, berlibur dan melakukan apapun yang menjadi kesukaannya. Rencananya untuk bisa hidup sendiri setelah kuliah, akan gagal jika dia menikah. "Menyebalkan," pekik Zivana, kesal.Hari berganti, dari siang menjadi malam.Zivana memutuskan turun dari kamarnya saat merasakan lapar yang teramat karena seharian memikirkan tentang perjodohan itu. Dia pun turun dari kamarnya dan meliha

    Last Updated : 2022-08-10

Latest chapter

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BUKAN DIA

    "Ternyata pemuda itu menipu kita, Pak. Dia bukan pimpinan perusahaan yang dimaksud Sherafina. Dia hanya penipu yang memiliki nama yang sama." "Lalu, apa yang harus kita lakukan?" "Apa lagi? usir pemuda itu!" Ibu Zivana terlihat sangat marah sekali, setelah mengatakan hal itu dia pergi mencari keberadaan Zivana di kamarnya. Namun, Ayah ZIvana masih tertegun tak percaya, bagaimana hidup seperti sedang mempermainkannya. Yang menjadi pikirannya adalah, putri kecilnya Zivana. Bagaimana perasaannya saat ini? Padahal beberapa hari yang lalu dia dan Ibunya selalu mendorong putri kecilnya itu agar dekat dengan pemuda itu. "Pak, dimana Zivana? Di kamarnya tidak ada." "Mungkin dia..." "Hai Pak, Bu, ada apa mencariku?" Zivana tiba-tiba masuk saat Ayahnya baru akan menjawab pertanyaan Ibunya itu. Namun Ayah dan Ibunya tidak ada yang menjawab pertanyaan Zivana, sehingga membuat gadis itu terlihat bingung. Rasa senang, yang dirasakan Zivana karena perasaannya bersambut dan sekaligus itu artin

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 10 PENIPU

    Perhatian Zivana membuat Damar berbunga-bunga hatinya. Begitu juga dengan ZIvana. Rasa kesal dengan Damar seakan sirna begitu saja karena Damar yang datang menyelamatkannya saat Adam berusaha menculiknya. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi dengannya jika Damar tidak datang untuk menolongnya. “Terima kasih,” kata Zivana sambil menempelkan plester ke luka di sudut bibir Damar. Damar memegang tangan Zivana dan mata mereka saling beradu. Keduanya sesaat hanyut dalam perasaan masing-masing. Zivana sendiri merasa degup jantungnya kembali berdegup kencang saat Damar kambali menatapnya dengan dekat. Hingga tanpa disadarinya Zivana memegang dadanya takut jika Damar mendengar suara degup jantungnya. “Ada apa?” tanya Damar, takut. “Tidak apa-apa. Hanya…” Zivana tidak melanjutkan ucapannya. “Aku akan bereskan ini dulu,” kata Zivana mengalihkan pembicaraan. Damar menggenggam tangan Zivana. Agar gadis itu menghentikan apa yang dilakukannya dan fokus dengan apa yang ingin dibicarakannya

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 9 PERTOLONGAN

    Zivana dan Damar segera melepaskan diri dan saling menjauh setelah melihat bahwa ayahnya telah berdiri di belakang mereka, menatap keduanya tajam. “Tidak Yah, tidak apa-apa. Aku hanya akan jatuh dan Damar menolongku.” Zivana mencoba menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada ayahnya itu. Agar ayahnya tidak salah faham dengannya. Sedangkan Damar hanya meringis, kikuk. Karena terciduk sedang mengagumi Zivana dari dekat. “Ayah sedang apa?” tanya Zivana balik. “Ayah mau ambil minum, sudah malam Zi, tidurlah!” Zivana pun mengangguk dan kemudian pergi ke kamarnya. Karena memang dia sudah selesai di dapur. Zivana melirik ke Damar sebentar lalu kemudian melangkahkan kakinya menapaki anak tangga menuju kamarnya. Jangan tanya bagaimana hatinya saat ini, jantungnya seakan mau meloncat dari tempatnya. Namun ada sesuatu di dalam sana, yang membuat hatinya berbunga-bunga. *** Keesokan paginya, Kebetulan hari ini hari minggu, Zivana berjanji kepada ayahnya akan membantu di supermarket m

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 8 KESAL

    Zivana kesal sekali dengan Damar. Sampai kemudian dia berjanji tidak mau lagi diantar oleh pria itu. Bahkan dia sengaja pulang sendiri tanpa memberitahukan Damar. Padahal pria itu sudah datang menjemputnya. Dia sengaja pulang sembunyi-sembunyi, agar dia tidak bertemu dengan Damar lagi. Sampai di rumah ternyata Ayah dan Ibunya sedang di ruang tamu. Gadis itu langsung menyalami kedua orang tuanya, dan ikut duduk sebentar. “Kamu pulang sendiri? Lalu di mana Damar?” tanya Rika. “Lho? Bukannya dia sudah pulang?" tanya Zivana balik. Zivana sengaja berpura-pura tidak tahu, karena tak ingin orang tuanya tahu bahwa dia telah meninggalkan Damar di kampusnya. Karena Ibunya pasti akan marah dan mengomelinya seharian jika tahu. "Mungkin dia sedang ada urusan di luar, Bu. Aku ke kamar dulu ya,"kata Zivana. Dia pun segera naik ke dalam kamar karena tak mau sampai Damar datang dan kebohongannya terbongkar. Namun, kini ada rasa tidak tega di hati kecilnya. Setelah meninggalkan Damar yang sed

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 7 KARENA KAMU

    Beberapa detik Zivana berpikir, bahwa Damar marah karena ucapannya barusan. Dia merasa tidak enak jika ucapannya tadi benar-benar menyinggung pria itu. Namun, dia tak mau pria itu salah paham. Dan kemudian menjelaskan kenapa dirinya sampai mengatakan hal tersebut. “Sekarang kamu pikir deh, dari pertama kamu datang dan kita bertemu, aku melihatmu selalu tersenyum sendiri. Tidak jelas. Dan tadi kamu memintaku untuk tidak berhenti tertawa. Apa namanya kalau kamu tidak gila?” Damar memejamkan matanya, entah kenapa dia terlihat begitu sakit saat mendengar kata-kata gila yang disebutkan oleh Zivana untuknya. Sebenarnya Zivana melihat hal itu, tetapi rasa penasaran untuk mengetahui apa yang membuat Damar tertawa sendiri dari kemarin. Jujur itu membuat Zivana tidak nyaman, takut jika dia menertawakan dirinya. Karena tidak mudah bagi Zivana bertemu dengan orang baru, dia merasa sangat tidak percaya diri apalagi melihat Damar yang selalu tertawa didepannya. “Oh itu, kamu mau tahu kenapa ak

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 6 PRIA ANEH

    Damar tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Zivana yang menurutnya sangat lucu. Zivana merasa sedang dikerjai. Sehingga dia merasa sangat kesal sekali. Dia pun meninggalkan Damar yang masih menertawakannya. “Pria aneh!” umpat Zivana, kesal. Zivana berjalan menuju kamarnya, karena merasa sudah tidak ada gunanya lagi berada di sana. Dia merasa harus memikirkan kembali apa yang sudah dia putuskan tadi. Tentang membuka hatinya kembali. Mungkin dia akan membuka hatinya itu untuk seseorang, tetapi bukan pria aneh bernama Damar itu. Zivana mendengus kesal. Tak habis pikir bagaimana bisa ada orang seperti pria itu. “Seharusnya pria itu memperlakukanku dengan baik, mengingat aku adalah calon jodohnya. Tetapi ini tidak, dia malah membuatku kesal terus-terusan. Cakep sih cakep tapi kelakuan minus.” Zivana sebal bukan main. Malam ini dia terus-terusan mengatakan pria itu menyebalkan. Hingga dia terlelap dalam tidurnya, dia masih saja mengumpat Damar. Gadis itu tidak tahu bahwa itu adalah aw

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 5 KAMU

    “Kenapa disini!” pekik Zivana, terkejut. Melihat Damar yang tiba-tiba saja di depannya membuat hati Zivana mencelos. Gadis itu sibuk menetralkan degup jantungnya bukan hanya karena kaget saja tetapi juga karena baru kali ini dia berdekatan dengan pria selain ayahnya. “Maaf, aku mengejutkanmu ya?” kata pria bernama Damar itu. Matanya tak pernah lepas dari Zivana, sekecil apapun gerakan Zivana, seolah menjadi hal yang menarik bagi pria itu. Misalnya sekarang ini, saat Zivana sedang sibuk mengatur degup jantungnya. Dia mengelus dadanya agar degup jantungnya kembali normal. Damar menatap Zivana dengan senyum yang tak pernah pudar sedikitpun. Seolah itu adalah pemandangan langkah yang harusnya tidak dia lewatkan. Tanpa sadar Damar terkekeh. Zivana menatap pria itu aneh, semakin takut karena pria itu tanpa sebab tertawa sendiri. Namun dia penasaran sebenarnya apa yang membuat pria itu tertawa. Padahal sekarang ini tidak ada hal yang menurutnya lucu dan bisa ditertawakan. Tetapi dia eng

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 4 ANTUSIAS IBU

    “Tunggu apalagi Yah, ayo temui dia!” kata Rika, panik. Ahmad menoleh ke arah Zivana. Tatapannya sendu karena mengasihi sang putri. Dia tidak menyangka bahwa istrinya telah mengatur semuanya dengan cepat. Sehingga pria yang dijodohkan dengan putrinya itu telah datang. Ini pasti menjadi hal yang paling sulit untuk Zivana. Ahmad mendekati putrinya yang terlihat diam saja sedari tadi, “Kamu tidak apa-apa, sayang?” tanya Ahmad, lembut. Zivana menoleh ke ayahnya, lalu mengangangguk. Dia memaksakan bibirnya tersenyum agar ayahnya tidak mencemaskan dirinya. Padahal hatinya kini sudah tidak karuan. Terlebih saat mendengar bahwa pria itu sudah ada di sini, di rumahnya. “Jika kamu belum siap bertemu dengannya, kamu masuk ke dalam saja. Biar ayah sama ibu yang menemui dia.” Zivana mengangguk. Lalu dia meninggalkan ayahnya dan pergi ke kamar. Berjalan menuju kamarnya, Zivana bisa melihat pria yang sedang menunggu di ruang tamu itu dari atas. Sejenak Zivana berhenti melangkah dan melihat ke

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 3 NAMANYA DAMAR

    Karena kesal dengan Kakaknya, Zivana sampai tidak bisa memejamkan matanya. Bayangan bahwa sebentar lagi akan ada pria asing yang datang dalam hidupnya membuat dia tidak tenang. Hampir seharian dia mengurung diri di kamar, demi menunjukkan protesnya kepada Ibu dan Kakaknya. Pria yang akan membuat hidupnya yang sudah aman dan tentram sekarang ini menjadi berubah. Zivana bergidik, memikirkan bagaimana saat dia tidur tiba-tiba ada seseorang yang tidur di sebelahnya. Zivana tahu bahwa saat itu akan tiba, tetapi tidak sekarang, di saat dia sedang ingin menata hidupnya setelah kuliahnya selesai. Dia masih ingin bekerja, berlibur dan melakukan apapun yang menjadi kesukaannya. Rencananya untuk bisa hidup sendiri setelah kuliah, akan gagal jika dia menikah. "Menyebalkan," pekik Zivana, kesal.Hari berganti, dari siang menjadi malam.Zivana memutuskan turun dari kamarnya saat merasakan lapar yang teramat karena seharian memikirkan tentang perjodohan itu. Dia pun turun dari kamarnya dan meliha

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status