Chapter: BUKAN DIA"Ternyata pemuda itu menipu kita, Pak. Dia bukan pimpinan perusahaan yang dimaksud Sherafina. Dia hanya penipu yang memiliki nama yang sama." "Lalu, apa yang harus kita lakukan?" "Apa lagi? usir pemuda itu!" Ibu Zivana terlihat sangat marah sekali, setelah mengatakan hal itu dia pergi mencari keberadaan Zivana di kamarnya. Namun, Ayah ZIvana masih tertegun tak percaya, bagaimana hidup seperti sedang mempermainkannya. Yang menjadi pikirannya adalah, putri kecilnya Zivana. Bagaimana perasaannya saat ini? Padahal beberapa hari yang lalu dia dan Ibunya selalu mendorong putri kecilnya itu agar dekat dengan pemuda itu. "Pak, dimana Zivana? Di kamarnya tidak ada." "Mungkin dia..." "Hai Pak, Bu, ada apa mencariku?" Zivana tiba-tiba masuk saat Ayahnya baru akan menjawab pertanyaan Ibunya itu. Namun Ayah dan Ibunya tidak ada yang menjawab pertanyaan Zivana, sehingga membuat gadis itu terlihat bingung. Rasa senang, yang dirasakan Zivana karena perasaannya bersambut dan sekaligus itu artin
Terakhir Diperbarui: 2023-05-02
Chapter: BAB 10 PENIPUPerhatian Zivana membuat Damar berbunga-bunga hatinya. Begitu juga dengan ZIvana. Rasa kesal dengan Damar seakan sirna begitu saja karena Damar yang datang menyelamatkannya saat Adam berusaha menculiknya. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi dengannya jika Damar tidak datang untuk menolongnya. “Terima kasih,” kata Zivana sambil menempelkan plester ke luka di sudut bibir Damar. Damar memegang tangan Zivana dan mata mereka saling beradu. Keduanya sesaat hanyut dalam perasaan masing-masing. Zivana sendiri merasa degup jantungnya kembali berdegup kencang saat Damar kambali menatapnya dengan dekat. Hingga tanpa disadarinya Zivana memegang dadanya takut jika Damar mendengar suara degup jantungnya. “Ada apa?” tanya Damar, takut. “Tidak apa-apa. Hanya…” Zivana tidak melanjutkan ucapannya. “Aku akan bereskan ini dulu,” kata Zivana mengalihkan pembicaraan. Damar menggenggam tangan Zivana. Agar gadis itu menghentikan apa yang dilakukannya dan fokus dengan apa yang ingin dibicarakannya
Terakhir Diperbarui: 2022-09-21
Chapter: BAB 9 PERTOLONGANZivana dan Damar segera melepaskan diri dan saling menjauh setelah melihat bahwa ayahnya telah berdiri di belakang mereka, menatap keduanya tajam. “Tidak Yah, tidak apa-apa. Aku hanya akan jatuh dan Damar menolongku.” Zivana mencoba menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada ayahnya itu. Agar ayahnya tidak salah faham dengannya. Sedangkan Damar hanya meringis, kikuk. Karena terciduk sedang mengagumi Zivana dari dekat. “Ayah sedang apa?” tanya Zivana balik. “Ayah mau ambil minum, sudah malam Zi, tidurlah!” Zivana pun mengangguk dan kemudian pergi ke kamarnya. Karena memang dia sudah selesai di dapur. Zivana melirik ke Damar sebentar lalu kemudian melangkahkan kakinya menapaki anak tangga menuju kamarnya. Jangan tanya bagaimana hatinya saat ini, jantungnya seakan mau meloncat dari tempatnya. Namun ada sesuatu di dalam sana, yang membuat hatinya berbunga-bunga. *** Keesokan paginya, Kebetulan hari ini hari minggu, Zivana berjanji kepada ayahnya akan membantu di supermarket m
Terakhir Diperbarui: 2022-09-11
Chapter: BAB 8 KESALZivana kesal sekali dengan Damar. Sampai kemudian dia berjanji tidak mau lagi diantar oleh pria itu. Bahkan dia sengaja pulang sendiri tanpa memberitahukan Damar. Padahal pria itu sudah datang menjemputnya. Dia sengaja pulang sembunyi-sembunyi, agar dia tidak bertemu dengan Damar lagi. Sampai di rumah ternyata Ayah dan Ibunya sedang di ruang tamu. Gadis itu langsung menyalami kedua orang tuanya, dan ikut duduk sebentar. “Kamu pulang sendiri? Lalu di mana Damar?” tanya Rika. “Lho? Bukannya dia sudah pulang?" tanya Zivana balik. Zivana sengaja berpura-pura tidak tahu, karena tak ingin orang tuanya tahu bahwa dia telah meninggalkan Damar di kampusnya. Karena Ibunya pasti akan marah dan mengomelinya seharian jika tahu. "Mungkin dia sedang ada urusan di luar, Bu. Aku ke kamar dulu ya,"kata Zivana. Dia pun segera naik ke dalam kamar karena tak mau sampai Damar datang dan kebohongannya terbongkar. Namun, kini ada rasa tidak tega di hati kecilnya. Setelah meninggalkan Damar yang sed
Terakhir Diperbarui: 2022-09-11
Chapter: BAB 7 KARENA KAMUBeberapa detik Zivana berpikir, bahwa Damar marah karena ucapannya barusan. Dia merasa tidak enak jika ucapannya tadi benar-benar menyinggung pria itu. Namun, dia tak mau pria itu salah paham. Dan kemudian menjelaskan kenapa dirinya sampai mengatakan hal tersebut. “Sekarang kamu pikir deh, dari pertama kamu datang dan kita bertemu, aku melihatmu selalu tersenyum sendiri. Tidak jelas. Dan tadi kamu memintaku untuk tidak berhenti tertawa. Apa namanya kalau kamu tidak gila?” Damar memejamkan matanya, entah kenapa dia terlihat begitu sakit saat mendengar kata-kata gila yang disebutkan oleh Zivana untuknya. Sebenarnya Zivana melihat hal itu, tetapi rasa penasaran untuk mengetahui apa yang membuat Damar tertawa sendiri dari kemarin. Jujur itu membuat Zivana tidak nyaman, takut jika dia menertawakan dirinya. Karena tidak mudah bagi Zivana bertemu dengan orang baru, dia merasa sangat tidak percaya diri apalagi melihat Damar yang selalu tertawa didepannya. “Oh itu, kamu mau tahu kenapa ak
Terakhir Diperbarui: 2022-09-03
Chapter: BAB 6 PRIA ANEHDamar tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Zivana yang menurutnya sangat lucu. Zivana merasa sedang dikerjai. Sehingga dia merasa sangat kesal sekali. Dia pun meninggalkan Damar yang masih menertawakannya. “Pria aneh!” umpat Zivana, kesal. Zivana berjalan menuju kamarnya, karena merasa sudah tidak ada gunanya lagi berada di sana. Dia merasa harus memikirkan kembali apa yang sudah dia putuskan tadi. Tentang membuka hatinya kembali. Mungkin dia akan membuka hatinya itu untuk seseorang, tetapi bukan pria aneh bernama Damar itu. Zivana mendengus kesal. Tak habis pikir bagaimana bisa ada orang seperti pria itu. “Seharusnya pria itu memperlakukanku dengan baik, mengingat aku adalah calon jodohnya. Tetapi ini tidak, dia malah membuatku kesal terus-terusan. Cakep sih cakep tapi kelakuan minus.” Zivana sebal bukan main. Malam ini dia terus-terusan mengatakan pria itu menyebalkan. Hingga dia terlelap dalam tidurnya, dia masih saja mengumpat Damar. Gadis itu tidak tahu bahwa itu adalah aw
Terakhir Diperbarui: 2022-09-03