Home / Romansa / CINTAKU SALAH ALAMAT / BAB 4 ANTUSIAS IBU

Share

BAB 4 ANTUSIAS IBU

Author: Van Rehance
last update Last Updated: 2022-08-10 18:18:20

“Tunggu apalagi Yah, ayo temui dia!” kata Rika, panik.

Ahmad menoleh ke arah Zivana. Tatapannya sendu karena mengasihi sang putri. Dia tidak menyangka bahwa istrinya telah mengatur semuanya dengan cepat. Sehingga pria yang dijodohkan dengan putrinya itu telah datang. 

Ini pasti menjadi hal yang paling sulit untuk Zivana. Ahmad mendekati putrinya yang terlihat diam saja sedari tadi, 

“Kamu tidak apa-apa, sayang?” tanya Ahmad, lembut.

Zivana menoleh ke ayahnya, lalu mengangangguk. Dia memaksakan bibirnya tersenyum agar ayahnya tidak mencemaskan dirinya. Padahal hatinya kini sudah tidak karuan. Terlebih saat mendengar bahwa pria itu sudah ada di sini, di rumahnya.

“Jika kamu belum siap bertemu dengannya, kamu masuk ke dalam saja. Biar ayah sama ibu yang menemui dia.” 

Zivana mengangguk. Lalu dia meninggalkan ayahnya dan pergi ke kamar. Berjalan menuju kamarnya, Zivana bisa melihat pria yang sedang menunggu di ruang tamu itu dari atas. Sejenak Zivana berhenti melangkah dan melihat ke pria yang kini sedang duduk itu.

“Apakah dia yang akan menjadi suamiku?” 

Seolah merasakan jika Zivana sedang memperhatikannya, pria itu menengadahkan kepalanya ke atas dan melihat Zivana yang sedang melihat ke arahnya. Kedua mata itu bertemu, saling pandang. Sejenak mereka sama-sama terpaku satu sama lain. 

“Kamu Damar?” kata Rika, menyapa ramah.

Damar pun mengalihkan pandangannya ke wanita separuh baya di depannya. Begitu juga dengan Zivana, dia langsung bersembunyi agar sang ibu tidak mengetahui bahwa dirinya tadi mengintip dari atas. Dia tidak mau ibunya berpikir bahwa dia mau menerima perjodohan ini. 

Zivana berjalan kembali ke kamarnya dengan pikiran yang penuh tentang pria itu. Dari segi fisik, dia tidak buruk. Malah dia terlihat seperti seorang model papan atas, tiba-tiba dia teringat kejadian saat matanya saling bertemu dengan mata pria itu. Matanya tajam, tegas namun teduh. Hidungnya mancung dan bibirnya tipis. Jika dilihat postur tubuhnya juga bagus. 

“Tunggu-tunggu kenapa aku jadi memuji pria ini?” 

Zivana menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba mengusir bayangan pria itu dari dalam kepalanya. Secara tidak sadar, Zivana sudah mondar-mandir di kamarnya. Dia terlihat gusar, merasa terancam karena sebentar lagi pasti sang ibu akan memanggilnya untuk menemui pria itu. Dia bingung, bagaimana harus bersikap di depan pria itu.

Dan benar, beberapa detik kemudian teriakan sang ibu terdengar.

“Zivana! Turunlah!” 

Zivana memejamkan matanya, saat mendengar panggilan sang ibu itu. Prediksinya benar, ibunya itu tidak akan menunggu lama untuk mempertemukan dirinya dengan pria itu. Jika bisa, mungkin malam ini juga dia akan diseret ibunya ke pelaminan, jika memungkinkan. Saking antusiasnya dia dengan perjodohan ini. Apalagi pria itu sangat kaya, pemilik perusahaan besar. Siapa yang akan menolak? Tidak ada, termasuk ibunya.

Mau tidak mau Zivana pun menemui pria itu, dia berjalan menuju ruang tamu di mana Ibu dan ayahnya sudah duduk di ruang tamu. Zivana melihat pria itu dengan ekspresi datar. 

“Hai, Aku Damar. Salam kenal,” kata pria itu saat Zivana tiba di depannya. 

Zivana tersenyum canggung sambil menyambut uluran tangannya. 

“Zi-Zivana,” jawab Zivana, canggung.

Pria itu tersenyum, terpesona dengan gadis di depannya. Dia sungguh merasa tidak menyesal saat tiba-tiba mendapat tugas untuk mendatangi rumah salah satu kandidat yang akan mendapatkan investasi dari perusahaan di mana dirinya bekerja. Padahal awalnya dia sangat malas sekali harus terbang ke Surabaya hanya untuk kunjungan survey ini. Tetapi begitu melihat ada gadis cantik bernama Zivana, dia langsung bersemangat.

“Mari silakan duduk,” kata Ahmad, memecahkan kecanggungan.

Zivana pun duduk di samping sang ayah.

“Kedatangan saya ke sini untuk…” ucapan Damar terputus dengan Ibu Zivana yang saking antusiasnya bertemu calon menantunya. 

“Iya kami sudah tahu. Berapa lama Nak Damar akan di sini?” tanya Rika, begitu saja. 

Zivana merasa tidak suka dengan ibunya yang menunjukkan betapa bahagianya dia bertemu dengan pria itu. Zivana mendengus kesal. Mukanya terlihat cemberut. 

“Oh baguslah kalau begitu Pak, Bu. Saya jadi tidak perlu menjelaskannya lagi. Mungkin dua hari, Bu.” 

Damar merasa lega dan senang karena kedatangannya disambut dengan hangat oleh keluarga itu. Sesekali dia mencuri pandang ke arah Zivana yang kini sedang terlihat cemberut. Hingga tanpa sadar membuat Damar terkekeh karena merasa gemas dengan ekspresi Zivana. 

“Oh begitu, Kalau begitu saya tinggal dulu sebentar.”

Damar mengangguk sopan, sambil matanya tidak lepas dari Zivana. Rika mengajak Zivana masuk ke dalam. Lalu mengambil sprei dan selimut dari lemari besar dan memberikannya kepada Zivana. 

“Ini, bersihkan dan rapikan kamar tamu untuk Damar ya? Lihat sendiri kan, calon suamimu begitu tampan dan sopan.”

Zivana hanya diam saja, tidak menyahuti ucapan ibunya itu. Dia tahu, bahwa ibunya tidak akan berhenti berusaha untuk membuatnya menerima perjodohan ini. Zivana hanya memutar bola matanya malas sambil membawa apa yang diberikan ibunya tadi ke kamar tamu.

“Cepat selesaikan, yang bersih!” teriak Rika. 

Zivana segera menyelesaikan apa yang ditugaskan ibunya. Dia tidak mau ibunya itu mengomel semalaman hanya karena dirinya tidak melakukan tugas itu dengan baik. Dia mulai mencopot sprei lama yang ada di tempat tidur dan menggantinya dengan yang baru. Lalu melipat selimut dan meletakkannya di pinggir. Dia menepuk-nepuk selimut itu lalu mengibaskannya, untuk merapikan selimut. Lalu dia menepuk-nepuk kedua tangannya setelah melihat tugasnya selesai.

Dia tersenyum melihat hasil kerjanya. Saat dia berbalik ingin keluar dari kamar itu, dia terkejut saat tiba-tiba melihat ada seseorang di depannya yang hampir saja dia tabrak.

"Kamu?"

Related chapters

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 5 KAMU

    “Kenapa disini!” pekik Zivana, terkejut. Melihat Damar yang tiba-tiba saja di depannya membuat hati Zivana mencelos. Gadis itu sibuk menetralkan degup jantungnya bukan hanya karena kaget saja tetapi juga karena baru kali ini dia berdekatan dengan pria selain ayahnya. “Maaf, aku mengejutkanmu ya?” kata pria bernama Damar itu. Matanya tak pernah lepas dari Zivana, sekecil apapun gerakan Zivana, seolah menjadi hal yang menarik bagi pria itu. Misalnya sekarang ini, saat Zivana sedang sibuk mengatur degup jantungnya. Dia mengelus dadanya agar degup jantungnya kembali normal. Damar menatap Zivana dengan senyum yang tak pernah pudar sedikitpun. Seolah itu adalah pemandangan langkah yang harusnya tidak dia lewatkan. Tanpa sadar Damar terkekeh. Zivana menatap pria itu aneh, semakin takut karena pria itu tanpa sebab tertawa sendiri. Namun dia penasaran sebenarnya apa yang membuat pria itu tertawa. Padahal sekarang ini tidak ada hal yang menurutnya lucu dan bisa ditertawakan. Tetapi dia eng

    Last Updated : 2022-08-10
  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 6 PRIA ANEH

    Damar tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Zivana yang menurutnya sangat lucu. Zivana merasa sedang dikerjai. Sehingga dia merasa sangat kesal sekali. Dia pun meninggalkan Damar yang masih menertawakannya. “Pria aneh!” umpat Zivana, kesal. Zivana berjalan menuju kamarnya, karena merasa sudah tidak ada gunanya lagi berada di sana. Dia merasa harus memikirkan kembali apa yang sudah dia putuskan tadi. Tentang membuka hatinya kembali. Mungkin dia akan membuka hatinya itu untuk seseorang, tetapi bukan pria aneh bernama Damar itu. Zivana mendengus kesal. Tak habis pikir bagaimana bisa ada orang seperti pria itu. “Seharusnya pria itu memperlakukanku dengan baik, mengingat aku adalah calon jodohnya. Tetapi ini tidak, dia malah membuatku kesal terus-terusan. Cakep sih cakep tapi kelakuan minus.” Zivana sebal bukan main. Malam ini dia terus-terusan mengatakan pria itu menyebalkan. Hingga dia terlelap dalam tidurnya, dia masih saja mengumpat Damar. Gadis itu tidak tahu bahwa itu adalah aw

    Last Updated : 2022-09-03
  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 7 KARENA KAMU

    Beberapa detik Zivana berpikir, bahwa Damar marah karena ucapannya barusan. Dia merasa tidak enak jika ucapannya tadi benar-benar menyinggung pria itu. Namun, dia tak mau pria itu salah paham. Dan kemudian menjelaskan kenapa dirinya sampai mengatakan hal tersebut. “Sekarang kamu pikir deh, dari pertama kamu datang dan kita bertemu, aku melihatmu selalu tersenyum sendiri. Tidak jelas. Dan tadi kamu memintaku untuk tidak berhenti tertawa. Apa namanya kalau kamu tidak gila?” Damar memejamkan matanya, entah kenapa dia terlihat begitu sakit saat mendengar kata-kata gila yang disebutkan oleh Zivana untuknya. Sebenarnya Zivana melihat hal itu, tetapi rasa penasaran untuk mengetahui apa yang membuat Damar tertawa sendiri dari kemarin. Jujur itu membuat Zivana tidak nyaman, takut jika dia menertawakan dirinya. Karena tidak mudah bagi Zivana bertemu dengan orang baru, dia merasa sangat tidak percaya diri apalagi melihat Damar yang selalu tertawa didepannya. “Oh itu, kamu mau tahu kenapa ak

    Last Updated : 2022-09-03
  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 8 KESAL

    Zivana kesal sekali dengan Damar. Sampai kemudian dia berjanji tidak mau lagi diantar oleh pria itu. Bahkan dia sengaja pulang sendiri tanpa memberitahukan Damar. Padahal pria itu sudah datang menjemputnya. Dia sengaja pulang sembunyi-sembunyi, agar dia tidak bertemu dengan Damar lagi. Sampai di rumah ternyata Ayah dan Ibunya sedang di ruang tamu. Gadis itu langsung menyalami kedua orang tuanya, dan ikut duduk sebentar. “Kamu pulang sendiri? Lalu di mana Damar?” tanya Rika. “Lho? Bukannya dia sudah pulang?" tanya Zivana balik. Zivana sengaja berpura-pura tidak tahu, karena tak ingin orang tuanya tahu bahwa dia telah meninggalkan Damar di kampusnya. Karena Ibunya pasti akan marah dan mengomelinya seharian jika tahu. "Mungkin dia sedang ada urusan di luar, Bu. Aku ke kamar dulu ya,"kata Zivana. Dia pun segera naik ke dalam kamar karena tak mau sampai Damar datang dan kebohongannya terbongkar. Namun, kini ada rasa tidak tega di hati kecilnya. Setelah meninggalkan Damar yang sed

    Last Updated : 2022-09-11
  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 9 PERTOLONGAN

    Zivana dan Damar segera melepaskan diri dan saling menjauh setelah melihat bahwa ayahnya telah berdiri di belakang mereka, menatap keduanya tajam. “Tidak Yah, tidak apa-apa. Aku hanya akan jatuh dan Damar menolongku.” Zivana mencoba menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada ayahnya itu. Agar ayahnya tidak salah faham dengannya. Sedangkan Damar hanya meringis, kikuk. Karena terciduk sedang mengagumi Zivana dari dekat. “Ayah sedang apa?” tanya Zivana balik. “Ayah mau ambil minum, sudah malam Zi, tidurlah!” Zivana pun mengangguk dan kemudian pergi ke kamarnya. Karena memang dia sudah selesai di dapur. Zivana melirik ke Damar sebentar lalu kemudian melangkahkan kakinya menapaki anak tangga menuju kamarnya. Jangan tanya bagaimana hatinya saat ini, jantungnya seakan mau meloncat dari tempatnya. Namun ada sesuatu di dalam sana, yang membuat hatinya berbunga-bunga. *** Keesokan paginya, Kebetulan hari ini hari minggu, Zivana berjanji kepada ayahnya akan membantu di supermarket m

    Last Updated : 2022-09-11
  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 10 PENIPU

    Perhatian Zivana membuat Damar berbunga-bunga hatinya. Begitu juga dengan ZIvana. Rasa kesal dengan Damar seakan sirna begitu saja karena Damar yang datang menyelamatkannya saat Adam berusaha menculiknya. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi dengannya jika Damar tidak datang untuk menolongnya. “Terima kasih,” kata Zivana sambil menempelkan plester ke luka di sudut bibir Damar. Damar memegang tangan Zivana dan mata mereka saling beradu. Keduanya sesaat hanyut dalam perasaan masing-masing. Zivana sendiri merasa degup jantungnya kembali berdegup kencang saat Damar kambali menatapnya dengan dekat. Hingga tanpa disadarinya Zivana memegang dadanya takut jika Damar mendengar suara degup jantungnya. “Ada apa?” tanya Damar, takut. “Tidak apa-apa. Hanya…” Zivana tidak melanjutkan ucapannya. “Aku akan bereskan ini dulu,” kata Zivana mengalihkan pembicaraan. Damar menggenggam tangan Zivana. Agar gadis itu menghentikan apa yang dilakukannya dan fokus dengan apa yang ingin dibicarakannya

    Last Updated : 2022-09-21
  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BUKAN DIA

    "Ternyata pemuda itu menipu kita, Pak. Dia bukan pimpinan perusahaan yang dimaksud Sherafina. Dia hanya penipu yang memiliki nama yang sama." "Lalu, apa yang harus kita lakukan?" "Apa lagi? usir pemuda itu!" Ibu Zivana terlihat sangat marah sekali, setelah mengatakan hal itu dia pergi mencari keberadaan Zivana di kamarnya. Namun, Ayah ZIvana masih tertegun tak percaya, bagaimana hidup seperti sedang mempermainkannya. Yang menjadi pikirannya adalah, putri kecilnya Zivana. Bagaimana perasaannya saat ini? Padahal beberapa hari yang lalu dia dan Ibunya selalu mendorong putri kecilnya itu agar dekat dengan pemuda itu. "Pak, dimana Zivana? Di kamarnya tidak ada." "Mungkin dia..." "Hai Pak, Bu, ada apa mencariku?" Zivana tiba-tiba masuk saat Ayahnya baru akan menjawab pertanyaan Ibunya itu. Namun Ayah dan Ibunya tidak ada yang menjawab pertanyaan Zivana, sehingga membuat gadis itu terlihat bingung. Rasa senang, yang dirasakan Zivana karena perasaannya bersambut dan sekaligus itu artin

    Last Updated : 2023-05-02
  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 1 MENIKAHLAH

    “Menikahlah dengan pria ini, kamu akan bahagia.”Sebuah kalimat keluar dari bibir sang ibu. Wanita setengah baya yang melahirkan dirinya itu menyuruh dia untuk menerima kehadiran seorang pria sebagai calon suaminya. “Iya dia pria baik, dia adalah pemilik perusahaan besar, rekanan dari perusahaan kakak.”Satu kalimat pendukung pun meluncur dari bibir sang kakak yang baru dia lihat. Karena sejak menikah dia tinggal di Jakarta bersama suaminya. Dan dia datang hari ini hanya demi memberikan informasi bahwa dirinya akan melakukan perjodohan dengan seorang pria yang sama sekali tidak dia kenal. Zivana pulang tergesa-gesa dari kampusnya demi memberikan kejutan kepada keluarganya karena dia telah berhasil mendapatkan juara pertama dari kompetisi debat antar mahasiswa tingkat provinsi.Dia memang sengaja tidak memberitahukan kepada keluarganya tentang kompetisi ini, khususnya sang ayah karena dia ingin memberikan kejutan. Tetapi sampai di rumah, dia malah diberikan kejutan oleh Ibu dan kakak

    Last Updated : 2022-08-10

Latest chapter

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BUKAN DIA

    "Ternyata pemuda itu menipu kita, Pak. Dia bukan pimpinan perusahaan yang dimaksud Sherafina. Dia hanya penipu yang memiliki nama yang sama." "Lalu, apa yang harus kita lakukan?" "Apa lagi? usir pemuda itu!" Ibu Zivana terlihat sangat marah sekali, setelah mengatakan hal itu dia pergi mencari keberadaan Zivana di kamarnya. Namun, Ayah ZIvana masih tertegun tak percaya, bagaimana hidup seperti sedang mempermainkannya. Yang menjadi pikirannya adalah, putri kecilnya Zivana. Bagaimana perasaannya saat ini? Padahal beberapa hari yang lalu dia dan Ibunya selalu mendorong putri kecilnya itu agar dekat dengan pemuda itu. "Pak, dimana Zivana? Di kamarnya tidak ada." "Mungkin dia..." "Hai Pak, Bu, ada apa mencariku?" Zivana tiba-tiba masuk saat Ayahnya baru akan menjawab pertanyaan Ibunya itu. Namun Ayah dan Ibunya tidak ada yang menjawab pertanyaan Zivana, sehingga membuat gadis itu terlihat bingung. Rasa senang, yang dirasakan Zivana karena perasaannya bersambut dan sekaligus itu artin

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 10 PENIPU

    Perhatian Zivana membuat Damar berbunga-bunga hatinya. Begitu juga dengan ZIvana. Rasa kesal dengan Damar seakan sirna begitu saja karena Damar yang datang menyelamatkannya saat Adam berusaha menculiknya. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi dengannya jika Damar tidak datang untuk menolongnya. “Terima kasih,” kata Zivana sambil menempelkan plester ke luka di sudut bibir Damar. Damar memegang tangan Zivana dan mata mereka saling beradu. Keduanya sesaat hanyut dalam perasaan masing-masing. Zivana sendiri merasa degup jantungnya kembali berdegup kencang saat Damar kambali menatapnya dengan dekat. Hingga tanpa disadarinya Zivana memegang dadanya takut jika Damar mendengar suara degup jantungnya. “Ada apa?” tanya Damar, takut. “Tidak apa-apa. Hanya…” Zivana tidak melanjutkan ucapannya. “Aku akan bereskan ini dulu,” kata Zivana mengalihkan pembicaraan. Damar menggenggam tangan Zivana. Agar gadis itu menghentikan apa yang dilakukannya dan fokus dengan apa yang ingin dibicarakannya

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 9 PERTOLONGAN

    Zivana dan Damar segera melepaskan diri dan saling menjauh setelah melihat bahwa ayahnya telah berdiri di belakang mereka, menatap keduanya tajam. “Tidak Yah, tidak apa-apa. Aku hanya akan jatuh dan Damar menolongku.” Zivana mencoba menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada ayahnya itu. Agar ayahnya tidak salah faham dengannya. Sedangkan Damar hanya meringis, kikuk. Karena terciduk sedang mengagumi Zivana dari dekat. “Ayah sedang apa?” tanya Zivana balik. “Ayah mau ambil minum, sudah malam Zi, tidurlah!” Zivana pun mengangguk dan kemudian pergi ke kamarnya. Karena memang dia sudah selesai di dapur. Zivana melirik ke Damar sebentar lalu kemudian melangkahkan kakinya menapaki anak tangga menuju kamarnya. Jangan tanya bagaimana hatinya saat ini, jantungnya seakan mau meloncat dari tempatnya. Namun ada sesuatu di dalam sana, yang membuat hatinya berbunga-bunga. *** Keesokan paginya, Kebetulan hari ini hari minggu, Zivana berjanji kepada ayahnya akan membantu di supermarket m

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 8 KESAL

    Zivana kesal sekali dengan Damar. Sampai kemudian dia berjanji tidak mau lagi diantar oleh pria itu. Bahkan dia sengaja pulang sendiri tanpa memberitahukan Damar. Padahal pria itu sudah datang menjemputnya. Dia sengaja pulang sembunyi-sembunyi, agar dia tidak bertemu dengan Damar lagi. Sampai di rumah ternyata Ayah dan Ibunya sedang di ruang tamu. Gadis itu langsung menyalami kedua orang tuanya, dan ikut duduk sebentar. “Kamu pulang sendiri? Lalu di mana Damar?” tanya Rika. “Lho? Bukannya dia sudah pulang?" tanya Zivana balik. Zivana sengaja berpura-pura tidak tahu, karena tak ingin orang tuanya tahu bahwa dia telah meninggalkan Damar di kampusnya. Karena Ibunya pasti akan marah dan mengomelinya seharian jika tahu. "Mungkin dia sedang ada urusan di luar, Bu. Aku ke kamar dulu ya,"kata Zivana. Dia pun segera naik ke dalam kamar karena tak mau sampai Damar datang dan kebohongannya terbongkar. Namun, kini ada rasa tidak tega di hati kecilnya. Setelah meninggalkan Damar yang sed

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 7 KARENA KAMU

    Beberapa detik Zivana berpikir, bahwa Damar marah karena ucapannya barusan. Dia merasa tidak enak jika ucapannya tadi benar-benar menyinggung pria itu. Namun, dia tak mau pria itu salah paham. Dan kemudian menjelaskan kenapa dirinya sampai mengatakan hal tersebut. “Sekarang kamu pikir deh, dari pertama kamu datang dan kita bertemu, aku melihatmu selalu tersenyum sendiri. Tidak jelas. Dan tadi kamu memintaku untuk tidak berhenti tertawa. Apa namanya kalau kamu tidak gila?” Damar memejamkan matanya, entah kenapa dia terlihat begitu sakit saat mendengar kata-kata gila yang disebutkan oleh Zivana untuknya. Sebenarnya Zivana melihat hal itu, tetapi rasa penasaran untuk mengetahui apa yang membuat Damar tertawa sendiri dari kemarin. Jujur itu membuat Zivana tidak nyaman, takut jika dia menertawakan dirinya. Karena tidak mudah bagi Zivana bertemu dengan orang baru, dia merasa sangat tidak percaya diri apalagi melihat Damar yang selalu tertawa didepannya. “Oh itu, kamu mau tahu kenapa ak

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 6 PRIA ANEH

    Damar tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Zivana yang menurutnya sangat lucu. Zivana merasa sedang dikerjai. Sehingga dia merasa sangat kesal sekali. Dia pun meninggalkan Damar yang masih menertawakannya. “Pria aneh!” umpat Zivana, kesal. Zivana berjalan menuju kamarnya, karena merasa sudah tidak ada gunanya lagi berada di sana. Dia merasa harus memikirkan kembali apa yang sudah dia putuskan tadi. Tentang membuka hatinya kembali. Mungkin dia akan membuka hatinya itu untuk seseorang, tetapi bukan pria aneh bernama Damar itu. Zivana mendengus kesal. Tak habis pikir bagaimana bisa ada orang seperti pria itu. “Seharusnya pria itu memperlakukanku dengan baik, mengingat aku adalah calon jodohnya. Tetapi ini tidak, dia malah membuatku kesal terus-terusan. Cakep sih cakep tapi kelakuan minus.” Zivana sebal bukan main. Malam ini dia terus-terusan mengatakan pria itu menyebalkan. Hingga dia terlelap dalam tidurnya, dia masih saja mengumpat Damar. Gadis itu tidak tahu bahwa itu adalah aw

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 5 KAMU

    “Kenapa disini!” pekik Zivana, terkejut. Melihat Damar yang tiba-tiba saja di depannya membuat hati Zivana mencelos. Gadis itu sibuk menetralkan degup jantungnya bukan hanya karena kaget saja tetapi juga karena baru kali ini dia berdekatan dengan pria selain ayahnya. “Maaf, aku mengejutkanmu ya?” kata pria bernama Damar itu. Matanya tak pernah lepas dari Zivana, sekecil apapun gerakan Zivana, seolah menjadi hal yang menarik bagi pria itu. Misalnya sekarang ini, saat Zivana sedang sibuk mengatur degup jantungnya. Dia mengelus dadanya agar degup jantungnya kembali normal. Damar menatap Zivana dengan senyum yang tak pernah pudar sedikitpun. Seolah itu adalah pemandangan langkah yang harusnya tidak dia lewatkan. Tanpa sadar Damar terkekeh. Zivana menatap pria itu aneh, semakin takut karena pria itu tanpa sebab tertawa sendiri. Namun dia penasaran sebenarnya apa yang membuat pria itu tertawa. Padahal sekarang ini tidak ada hal yang menurutnya lucu dan bisa ditertawakan. Tetapi dia eng

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 4 ANTUSIAS IBU

    “Tunggu apalagi Yah, ayo temui dia!” kata Rika, panik. Ahmad menoleh ke arah Zivana. Tatapannya sendu karena mengasihi sang putri. Dia tidak menyangka bahwa istrinya telah mengatur semuanya dengan cepat. Sehingga pria yang dijodohkan dengan putrinya itu telah datang. Ini pasti menjadi hal yang paling sulit untuk Zivana. Ahmad mendekati putrinya yang terlihat diam saja sedari tadi, “Kamu tidak apa-apa, sayang?” tanya Ahmad, lembut. Zivana menoleh ke ayahnya, lalu mengangangguk. Dia memaksakan bibirnya tersenyum agar ayahnya tidak mencemaskan dirinya. Padahal hatinya kini sudah tidak karuan. Terlebih saat mendengar bahwa pria itu sudah ada di sini, di rumahnya. “Jika kamu belum siap bertemu dengannya, kamu masuk ke dalam saja. Biar ayah sama ibu yang menemui dia.” Zivana mengangguk. Lalu dia meninggalkan ayahnya dan pergi ke kamar. Berjalan menuju kamarnya, Zivana bisa melihat pria yang sedang menunggu di ruang tamu itu dari atas. Sejenak Zivana berhenti melangkah dan melihat ke

  • CINTAKU SALAH ALAMAT   BAB 3 NAMANYA DAMAR

    Karena kesal dengan Kakaknya, Zivana sampai tidak bisa memejamkan matanya. Bayangan bahwa sebentar lagi akan ada pria asing yang datang dalam hidupnya membuat dia tidak tenang. Hampir seharian dia mengurung diri di kamar, demi menunjukkan protesnya kepada Ibu dan Kakaknya. Pria yang akan membuat hidupnya yang sudah aman dan tentram sekarang ini menjadi berubah. Zivana bergidik, memikirkan bagaimana saat dia tidur tiba-tiba ada seseorang yang tidur di sebelahnya. Zivana tahu bahwa saat itu akan tiba, tetapi tidak sekarang, di saat dia sedang ingin menata hidupnya setelah kuliahnya selesai. Dia masih ingin bekerja, berlibur dan melakukan apapun yang menjadi kesukaannya. Rencananya untuk bisa hidup sendiri setelah kuliah, akan gagal jika dia menikah. "Menyebalkan," pekik Zivana, kesal.Hari berganti, dari siang menjadi malam.Zivana memutuskan turun dari kamarnya saat merasakan lapar yang teramat karena seharian memikirkan tentang perjodohan itu. Dia pun turun dari kamarnya dan meliha

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status