Home / Romansa / CINTA UNTUK GADIS TERNODA / 17. Tentang Harga Diri

Share

17. Tentang Harga Diri

Author: Sayap Ikarus
last update Last Updated: 2025-02-11 08:26:40

Ryu mengembuskan asap rokoknya ke udara, membuatnya berbentuk lingkaran kecil-kecil yang cantik. Terhitung sudah 3 batang rokok ia habiskan tanpa bicara apa-apa sementara Rara sesekali di sebelahnya mengusap air mata.

"Gimana saya bisa menghindar lagi kalau Ibu sudah minta ketemu ayah saya besok sore, Pak," lirih Rara tersendat.

Ryu tak langsung memberi tanggapan, jemarinya asik menjentik abu rokok ke asbak kantin yang sedikit menghitam pinggirannya itu. Ya, meski beberapa karyawan lain tampak menatap aneh pada keduanya, baik Rara maupun Ryu tak memiliki pilihan tempat lain untuk bicara berdua karena Mika dan Rain masih ada di ruang manager.

"Sejak ayah kamu pensiun, informasi cuma beliau dapet dari ibu tiri kamu kan?" tanya Ryu. "Menurut saya, beliau belum denger soal ini," tambahnya.

"Terus kalau nanti Ayah ketemu Bu Mika dan Pak Rain, apa nggak bakalan denger juga? Pak Ryu pikir B
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   18. Kesempatan Terbaik

    "Azura," desah Ryu merasa bersalah. "Saya hanya akan menginjak-injak ibu tiri kamu, bukan kamu!" tegasnya meralat. "Maaf Pak, saya mau ketemu temen saya dulu," tunjuk Rara pada Arum, seorang guru yayasan yang nampak berjalan ke arahnya. "Boleh?" tanyanya. "Silakan, ini masih jam makan siang," ucap Ryu, ia memilih untuk pergi ke lain meja, menjauh dari Rara dan sahabatnya. Tampak Arum mengangguk sopan ke arah Ryu, melempar senyum. Seperti biasa, Ryu cukup mengedikkan dagunya sebagai balasan, sudah sangat dihafal oleh orang-orang di sekitarnya. Sang GM mungkin cukup penasaran dengan obrolan asistennya itu, tapi ia berusaha terlihat tak terlalu peduli. "Nggak ngasih tau kalau kamu lagi ngobrol sama si Tantrum," ujar Arum setengah berbisik, takut Ryu bisa mendengarnya. "Kami habis ketemu Pak Rain sama Bu Mika, ngobrolin soal nikah lagi," jawab Rara mengurut keningnya frustasi. "Seri

    Last Updated : 2025-02-11
  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   19. Sepengetahuan Ryu

    Ryu menyesap kopi susu buatan Rara yang sengaja dihidangkan oleh sang asisten sebagai suguhan. Matanya terpejam sebentar, semanis dan seharum itu mahakarya Rara di kopi miliknya. Malam sudah hampir bertamu, mengganti senja yang kembali ke peraduannya saat Ryu datang mengantar Rara pulang ke rumahnya di kampung Borneo Capital. "Rara nggak ngasih kabar kalau Bapak mau datang, jadi kami nggak persiapan apa-apa ini Pak," ucap Darwis sangat hormat, ia tahu Ryu adalah anak tampan Rain yang kini menjabat sebagai General Manager di Agrorei Palm Oil Company. "Nggak pa-pa, saya sengaja datang mendadak," balas Ryu tenang. "Silakan Pak, dinikmati yang ada, kebetulan tadi saya habis menjala, ini ikannya masih segar," tawar Darwis ramah. "Masih banyak ikan di danau sekarang Pak?" tanya Ryu setelah mengangguk dan dengan senang hati menerima uluran piring dari Rara. "Ya walau kecil-kecil kayak ini, lumayan Pak kalau untuk ko

    Last Updated : 2025-02-11
  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   20. Sangat Berharga

    Ryu mengangguk, "Itulah alasan utama kenapa saya pengin menikahi Azura. Bapak juga tau bagaimana ibu saya melindungi Azura selama ini, memastikan keselamatan dan kesejahteraannya. Bapak ragu dengan saya? Bukannya Pak Darwis yang paling tau gimana perasaan saya terhadap Azura?" ucapnya menuntut. "Saya hanya belum bisa mencerna kebaikan keluarga Pak Ryu yang luar biasa. Pak Ryu tau, anak saya tidak seperti perempuan lajang lainnya," ujar Darwis putus asa. "Dia berharga untuk saya," sambar Ryu. "Dan saya tau, Azura juga sangat berharga bagi Pak Darwis. Itulah kenapa saya sengaja datang ke sini, meminta secara pribadi untuk menggantikan tugas Bapak dalam menjaga dan melindungi Azura." "Pak Rain dan Bu Mika?" gumam Darwis sangsi. "Semua sudah atas ijin dan restu mereka. Besok sore, ibu saya mengundang Pak Darwis untuk makan bersama, saya ke sini adalah untuk sekalian menyampaikan undangannya," balas Ryu. "Saya sud

    Last Updated : 2025-02-11
  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   21. Kecanggungan Yang Merebak

    "Saya tau Pak Ryu bakalan bilang gitu," Rara mendengus, ia sudah duduk di kursi penumpang mobil Ryu. Mereka dalam kembali ke arah pabrik, pulang ke rumah dinas Rara. "Lhoh? Saya salah? Kan emang kamu berharga, bisa keteteran kerjaan kantor saya kalau kamu nggak ada. Siapa yang bakalan ngatur jadwal dan lain-lain," bahas Ryu tak ingin Rara tahu bagaimana perasaannya yang sebenarnya. Jemarinya sibuk mengutak-atik music player di dashboard, sarana lari dari cecaran pertanyaan Rara. "Nikah itu bukan perkara gampang, mana bisa saya tinggal serumah sama buta hejo yang hobi tantrum? Serius 24 jam penuh saya nggak bisa lepas dari Pak Ryu?" gumam Rara kelepasan. "Buta hejo tantrum? Kamu kayaknya lagi mabuk perjalanan ya Azura?" Spontan, Rara menutup mulutnya, ia nyengir kuda ke arah Ryu yang menatapnya sedingin salju di kutub utara. Buru-buru Rara melempar pandangannya dari Ryu, kikuk. Ryu

    Last Updated : 2025-02-12
  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   22. Jika Menikah

    "Rame-rame apaan itu?" tunjuk Ryu di blok perumahan dinas sebelah, tak jauh dari blok Rara. "Mungkin orang kumpul-kumpul, Pak," jawab Rara menduga. "Ada Mas Jaka," gumam Ryu, otomatis melangkah mendekat ke arah tunjukannya, sedikit buru-buru. "Iya, tumben rame banget gitu," ujar Rara bermonolog, ikut mengekor Ryu mendekat. "Ada apaan Mas?" tegur Ryu hingga banyak orang yang tengah berkumpul, menoleh. "Pak GM!" sambut Pak Hengky, sang chief security aktif di estate Sungai Merah tempat Rara tinggal. "Ada maling, Bapak," lapornya. "Maling?" desis Ryu kaget. "Ketangkep?" tanyanya. "Enggak Pak, kabur masuk ke kebun sawit. Susah kami ngejarnya soalnya cuma pake kancut, apalagi masuk ke kebun, sama kayak nyari jarum di j

    Last Updated : 2025-02-12
  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   23. Apa Tentangku?

    Akhirnya, bukannya pulang dan beristirahat, Ryu justru bertahan di rumah Rara sampai tengah malam. Suasana di luar masih ramai karena adanya pencurian tadi, banyak orang-orang estate yang berjaga malam, melakukan ronda. Sementara Ryu sudah menghabiskan setidaknya 6 batang rokoknya ditemani kopi buatan Rara. Minuman yang sempat Ryu tolak sebelumnya itu akhirnya ia terima untuk menghilangkan kecanggungan. "Saya sebenernya mikir keras, Pak. Gimana kita bakalan nikah kalau Pak Ryu sendiri nggak punya perasaan terhadap saya," lirih Rara buka suara, membahas hal serius di antara hal receh yang dikatakannya pada sang GM. "Pak Ryu segalak dan seketus itu sama saya selama ini, saya takut kena KDRT," ungkapnya konyol. Mulut Ryu spontan melongo, ia berkedip-kedip syok. Pikiran Rara memang tidak bisa ditebak, lebih misterius ketimbang pikiran laki-laki. "Gimana, gimana? KDRT?" gumam Ryu melotot. "Kekerasan Dalam Rumah Tangga, gitu?" ulangnya tampak syok. "Maksud saya, ehm, iya gimana ya P

    Last Updated : 2025-02-13
  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   24. Berhadapan Langsung Dengan Saya

    Rara tidak mengejar Ryu, ia memilih duduk diam di kursinya, merenungkan kalimat-kalimat yang Ryu lontarkan barusan. Seakan mereka sudah sangat dekat dulu, tapi Rara sama sekali tidak memiliki memori tentang itu. Apa yang sudah Rara lewatkan dan tak ia sadari? Bukankah mereka saling mengenal hanya sejak Ryu resmi ditunjuk Rain untuk menggantikan posisi sebagai GM di kebun? Lantas kenangan apa yang sempat Rara lupakan hingga Ryu memintanya untuk mencari kepingan masa lalu yang tak ingin diingatnya? "Azura, saya pamit pulang," suara Ryu menyadarkan Rara dari lamunan. "Ah, iya Pak. Saking fokusnya saya melamun sampe lupa Pak Ryu di depan dari tadi," kata Rara seketika bangkit dari kursi. "Pintu jangan lupa dikunci," pesan Ryu perhatian. "Awas besok telat!" ancamnya kemudian berbalik melangkah ke pintu depan. "Kalau saya telat ya Bapak yang tanggung jawab. Pak Ryu di rumah saya sa

    Last Updated : 2025-02-13
  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   25. Setulus dan Sebesar Itu

    "Saya nggak mau kamu diremehin, nanti ganggu kinerja kamu," jawab Ryu. "Saya pulang dulu," pamitnya lagi. Rara tak menanggapi, ia iringi langkah Ryu hingga ke pintu depan. Suasana halte bus di dekat koperasi masih ramai oleh bapak-bapak yang berjaga, takut ada maling lagi. Sementara Jaka tampak sudah duduk manis di kursi kemudi mobil Ryu, rupanya Ryu meminta Jaka untuk mengantar pulang. "Kamu hati-hati, jangan lupa cek lagi pintu dan jendela sebelum tidur," pesan Ryu masih menyempatkan diri untuk berbalik ke arah Rara. Tatapannya pada Rara terlihat seperti tak tega untuk pulang meninggalkannya. "Iya Pak," jawab Rara mengangguk. "Kenapa Pak? Ada yang ketinggalan?" tanyanya seolah tahu sorot teduh mata Ryu yang tidak seperti biasanya. "Aman kan ya Mas, ini?" bukannya menjawab Rara, Ryu justru menoleh Jaka. "InsyaAllah aman Pak. Banyak yang begadang untuk berjaga j

    Last Updated : 2025-02-13

Latest chapter

  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   114. Kenyataan Yang Tersembunyi

    "Iyah," ucap Rara mantap. "Kayaknya Ayah udah sampe," bisiknya melihat ada sebuah motor yang terparkir di mana nomor polisinya sangat familiar. Beriringan, Ryu dan Rara masuk ke dalam rumah makan setelah mencari tempat parkir yang teduh lebih dulu. Nampak Pak Darwis berdiri untuk menyambut, ada rindu di mata tuanya yang sendu. Senyum simpul Pak Darwis terkembang, ia datang sendirian. "Rara," ucap Pak Darwis spontan memeluk anak perempuan tercintanya. "Ayah udah pesen minum?" tanya Rara setelah melepas pelukannya. "Udah, kalian udah pesen makanannya juga ya?" tanya Pak Darwis balik. "Sudah Yah, tadi lewat WA," Ryu yang menjawab sembari menyodorkan minuman yang dibawakan seorang pelayan. "Aku udah inget semuanya, Yah," ungkap Rara tanpa basa-basi. "Semuanya, nggak ada yang terlewatkan," sebutnya. Pak Darwis terpana. Ia yang semula siap meneguk teh manisnya, memilih meletakkan kemba

  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   113. Sembuh Sepenuhnya

    "Alhamdulillah Rara," Luna meremas lembut kedua sisi pundak Rara. "Makasih udah berjuang bareng kita," ucapnya. "Makasih juga Dokter Luna, Dokter yang selalu sabar dampingi saya," jawab Rara mematri senyum cantiknya. "Apa ke depannya ada kemungkinan saya bakalan lupa sama kenangan saya lagi, Dok?" tanyanya. Luna menoleh Ryu dulu sebelum menjawab pertanyaan Rara. Ryu hanya mengangguk dengan senyum simpul yang menghiasi wajah setampan dewanya. Semua pengobatan Rara termasuk penyembuhan kejiwaannya Ryu serahkan sepenuhnya pada Luna. "Semua itu tergantung sama diri kamu sendiri, Rara. Tapi kalau kamu sekuat ini, saya yakin kamu bakalan baik-baik aja. Ada keluhan lain nggak?" tanya Luna sambil kembali duduk lagi di kursinya. "Masih suka sesak dada saya kalau secara nggak sengaja saya keinget kejadian itu. Kepala tiba-tiba pusing, kayak saya jadi menggigil ketakutan, panik gitu, Dok," sebut Rara. "Nggak pa-pa. Kamu penyintas PTSD, wajar masih ada gejala begitu. Tapi perkembangan kamu

  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   112. Terima Kasih Selalu

    Keduanya lantas bangkit, mereka keluar dari kamar beriringan, Ryu merangkul pundak istrinya mesra. Melihat atmosfer itu, Susi terpaku takjub. Ditatapnya Rara dan Ryu bergantian, tak percaya bahwa Rara akan dengan santainya menerima perlakuan manis sang suami. "Mbak Rara, udah enakan?" tanya Susi reflek mengambilkan piring untuk Rara. "Nggak saya suapin di kamar?" tawarnya. "Aku mau disuapin suamiku, Mbak," kata Rara nyengir. "Hah?" Susi terpana. "Bu GM udah inget saya, Mbak," ucap Ryu. "Tolong ambilin obatnya Azura aja ya Mbak, di kamar, saya lupa bawa karena saking senengnya," pintanya. "Ehm, iya Pak, siap," sahut Susi tergagap tapi tetap bergegas beranjak ke kamar Ryu. "Makasih kalian, orang-orang hebat yang dikasih banyak kesabaran buat ngehadapin kegilaanku," desis Rara sambil menatap punggung Susi yang berjalan ke kamarnya. "Ini bukti kalau setelah hujan badai halilintar, T

  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   111. Kutemani

    "Mas," bisik Rara, ia usap punggung Ryu yang masih memeluknya erat. "Mas Ryu," panggilnya lembut. "Inget aku? Inget suamimu?" tanya Ryu masih terlihat gugup, ia lepas pelukannya. Rara nampak membasahi bibirnya, "Aku nggak lupa rasanya," bisiknya seraya meraba bibir. "Maafin aku Mas, maaf aku lupain Mas segitu gampangnya," katanya. "Enggak, nggak pa-pa," balas Ryu menggeleng-geleng. Ia kecup mesra kening istrinya, "makasih Azura," tukasnya. "Semua udah terkumpul Mas, semua kepingan ingatanku yang hilang, puzzle di kepalaku udah tersusun rapi," aku Rara. "Azura," lirih Ryu menundukkan kepala. "Istriku," desahnya penuh rasa syukur. "Mas nangis?" tanya Rara menaikkan pandangan suaminya dengan menangkup rahang Ryu. "Jangan nangis," pintanya. "Aku lega, lega banget." "Maafin aku ya Mas. Maaf karena udah bikin Mas secapek ini. Aku tau seminggu belakangan ini aku ngrepotin banget kan Mas? Aku teriak-teriak histeris, nggak mau dipegang Mas Ryu, maafin aku ya Mas." "Aku masih belom pe

  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   110. Kamu, Kurindu

    "Aku emang punya mimpi untuk bisa hidup normal sebelum memutuskan untuk memilih mati. Tapi mimpi seindah ini, apa boleh aku minta selamanya aja terjadi? Aku nggak boleh bangun kan?" gumam Rara. Ryu meraih jemari Rara, dibawanya agar bisa menyentuh pipinya. Senyum Ryu melebar, sebelah tangannya yang lain meraba kepala Rara, mengusapnya penuh cinta. "Apa kamu nggak bisa ngerasain kalau ini nyata? Aku nyata, Azura. Suamimu, Ryu Raiden Dhananjaya, orang yang selama 10 tahun belakangan ini cuma ngeliat ke kamu aja, cinta sama kamu," terang Ryu tak lagi memikirkan resiko akibat kalimatnya. Benar kata Luna, Rara masih tetap tenang, tidak histeris atau menolak fakta yang Ryu ungkapkan. Senyum Rara justru terkembang, ia sendiri yang menangkup kedua pipi Ryu tanpa ragu. "Kamu suamiku? Kenapa aku nggak punya ingatan sedikitpun tentang kamu kalau kamu emang nyata? Dari dunia mana kamu berasal? Dunia Rara yang berantakan?" desis Rara bingung, matanya berkaca-kaca. "Dari dunia Lembayung Azura

  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   109. Aku Nyata Untukmu

    "Ini kemajuan, Ryu," ucap Luna tersenyum lega. "Tapi dia lupa semuanya tentang pernikahan kami, Mbak," tandas Ryu tak mengerti. Ditolehnya Rara yang tengah tertidur pulas, kelelahan. "Dia bisa nerima kenyataan yang kamu kasih tau, soal Bu Endah, soal status kamu, itu adalah momen baru yang jadi bukti kalau emosinya berkembang, dia membentuk pertahanan yang udah bagus banget. Kepingan kenangan yang dia blokir karena dia trauma, lama-lama bisa dia terima tanpa harus bikin pertahanan apa-apa," terang Luna. Ryu mengurut tengkuknya, sebenarnya ia tak berharap apapun lagi setelah tahu bahwa Rara justru melupakan seluruh kenangan mereka. Namun, jika bagi Rara melupakannya berarti sebuah kemajuan dari pertahanan dirinya, Ryu tidak punya pilihan kecuali menerimanya. Bukankah semua yang ia lakukan untuk sang istri adalah demi kesembuhan? "Mbak, dia bisa hidup normal lagi kan meski dia punya semua kenangan menyakitkan dan mengingatnya?" tanya Ryu. Luna mengangguk, "Rara bakalan lebih resist

  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   108. Jadilah Nyata

    "Aku nggak ngerti," lirih Rara, tatapannya nanar ke arah jalanan di luar sana di mana pintu utama memang sudah sengaja dibuka oleh Susi. "Aku nggak ngerti," ucapnya lagi, memegangi kepalanya. "Kepalaku sakit," rintihnya tiba-tiba menangis, kesulitan bernapas. Cepat-cepat Ryu membopong istrinya. Namun, bukannya dibawa masuk ke dalam kamar, Ryu justru membawa istrinya keluar rumah menuju dermaga kecil di dekat guest house. Beruntung ini adalah akhir pekan, tetangga sekitar banyak yang sudah turun ke Sampit sore kemarin. Jadi, suasana di sekitar rumah Ryu cukup sepi dan Rara tak mendapat banyak perhatian. Air danau yang sedikit surut juga membuat tak banyak pencari ikan mendatangi sekitar guest house. "Yang tenang ya, kamu nggak harus memaksa diri kamu, Azura," ucap Ryu menurunkan Rara di ujung dermaga. Ia ikut duduk di lantainya sambil memeluk sang istri. "Liat, duniamu luas Azura, kamu nggak boleh terjebak sama masa lalu gila yang nggak perlu kamu inget," ujarnya. Rara masih ber

  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   107. Jangan Begini

    "Pagi Pak!" sapa Rara ketika Ryu keluar dari kamar tamu, kamar yang sebelumnya ditempati oleh Rara. Ryu menggaruk kepalanya, masih berusaha menyadarkan dirinya. Hari masih gelap, Ryu bangun agak kesiangan karena semalam ia menunggui Rara terlelap hingga pukul 00.30. Rara tampak duduk di ruang tamu, senyumnya terkembang. "Pagi," jawab Ryu sekenanya. Ia meregangkan tubuhnya sambil menguap santai. "Pak?" teriaknya kaget tiba-tiba. "Barusan manggil aku apa? Pak?" ulangnya reflek berbalik ke arah Rara. Senyuman Rara masih terpatri, ia mengangguk, "Pak GM kan?" tebaknya. "Kamu inget?" Ryu langsung mendekat. "Kata Mbak Susi," jawab Rara. "Mbak Susi cerita tadi ke aku kalau Mas yang udah nolongin aku selama aku hancur sejauh ini. Aku juga ditampung di sini di saat Ayah nggak peduli," tambahnya. Ryu lemas seketika, "Kukira kamu inget," desahnya kecewa. "Makasih Pak GM, udah bantu aku buat bertahan sampe sekarang. Padahal ini bukan tanggung jawab perusahaan," ucap Rara sangat po

  • CINTA UNTUK GADIS TERNODA   106. Kamu Harus Istirahat

    "Ayah ke mana?" tanya Rara tersadar. "Pak Darwis di Sampit, kamu lupa Ayah udah nikah lagi?" tanya Ryu balik, pelan-pelan menuntun ingatan Rara. Rara terpana, untuk beberapa saat ia terdiam sambil menutup mata. Tidak ada yang bisa ia ingat dari lelaki di depannya ini, tapi kenapa memori tentang ayahnya yang menikah lagi juga tidak ia temui? Meninggalnya sang bunda menjadi luka yang tak bisa Rara lupakan, dan kehadiran Bu Endah adalah luka lain baginya tapi masih bisa ia atasi. "Ayah nikah sama perempuan yang udah ngasih aku minuman aneh itu kan?" gumam Rara, tatapannya tampak kosong sekarang. "Kamu inget itu?" "Aku nggak bakalan lupa. Mas, kenapa dia beginiin aku? Kenapa dia jahat?" Ryu menghela napas sabar, ia raih jemari Rara dan digenggamnya jemari istrinya itu. "Aku boleh cerita?" tanya Ryu meminta ijin. "Boleh," jawab Rara lagi-lagi mengangguk. "Namanya Bu Endah, dulu satu SMA sama ayah kamu, mantan pacar lebih tepatnya," mulai Ryu hati-hati. Ia menghela napas sebentar,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status