Home / Romansa / Terjebak Obsesi Boss Gila / Bagian 23 : Cemburu?

Share

Bagian 23 : Cemburu?

Author: leecu
last update Huling Na-update: 2025-03-08 21:52:43

"Mungkin untuk permulaan aku buat dia cemburu," gumam Zavira menatap kosong pada makanannya. Ia kini berada di kantin perusahaan dan duduk seorang diri.

Hingga beberapa rekan kantor yang ia kenal datang menghampiri untuk menemaninya. Dengan akrab mereka saling menyapa.

"Halo Bu Sekretaris," sapa keduanya lalu duduk di depan Zavira tanpa membawa makanan.

Zavira yang baru saja selesai makan tersenyum berujar senang, "eh hai!"

"Bu, gimana rasanya jadi sekretaris?" Salah satunya berceletuk, pria itu penasaran dan ingin tahu beberapa hal mengenai Zavira.

Zavira menatap Rio, beberapa hari lalu, dia begitu ketara ingin mendekatinya. "Ah rasanya yaa capek jelas, apalagi pak Aksara kelakuannya bikin stress."

Riana yang merupakan adik Rio pun berkata, "oh iya Bu Sekretaris, memang di sini ada rumor kalo pak bos itu orangnya ngeselin, apalagi dia tuh gak profesional, kalau ada masalah ntah apa, pasti kita yang kerja di sini bakal kena," curhatnya dengan nada sedih.

Zavira mengangguk paham, "bebe
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 24 : Mantan

    Zavira mengerutkan keningnya ketika melihat pesan masuk dari mantan pacarnya. Selalu saja ada yang menganggu ketika ia mulai menjalani hidup tenang. Sebuah pesan mengatakan bahwa pria itu ingin bertemu dengannya. Sebelumnya, saat mereka putus, Alex selalu mengirim pesan padanya. Pria itu mengatakan ingin memberi kejelasan. Tapi, pikir Zavira nasi telah menjadi bubur. Sungguh ia merasa jijik pada dirinya serta Alex. Bagaimana mungkin pria itu melakukan sex di tempat umum. Ya meskipun saat itu kondisi kantor sepi. Ketika pesan kembali muncul, Zavira merasa tertarik. Alex mengatakan bahwa penjelasan ini tentang Aksara. Alex begitu bersi keras ingin bertemu dengannya karena dia tahu, jika ia jelaskan di chat, Zavira tak akan membaca pesan panjang itu dan menganggap itu hanya omong kosong belaka. Zavira segera membalas pesan Alex dengan tertera bahwa ia mengajak bertemu di sebuah cafe yang tak jauh dari kantor barunya. Tok tok tok. Zavira mendongak ketika melihat Aksara sudah membu

    Huling Na-update : 2025-03-10
  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 25 : Fakta

    Zavira mengedipkan matanya berkali-kali, ia tidak menyangka saat mendengar cerita itu dari mulut Alex secara langsung. Ternyata semua hal yang ia alami, ada hubungannya dengan Aksara."Jadi kamu dari awal gak cinta aku, ya?" Zavira bertanya memastikan, ia bahkan tidak sanggup menatap wajah Alex.Ia tahu dirinya terlalu naif, tapi sisa rasa cinta yang belum sepenuhnya move on dari Alex membuat ia ingin menangis kembali.Berpacaran selama 3 tahun bukanlah hal mudah ia jalani. Apalagi perpisahan mereka karena perselingkuhan dari pihak pria.Alex menggelengkan kepalanya dengan panik segera memegang kedua bahu Zavira. "Aku cinta kamu Rara, memang awalnya aku ngga, tapi cinta itu tumbuh setelah kita berpacaran, aku terpaksa harus melakukan hubungan itu saat Aksara tahu aku suka kamu."Zavira lalu mendorong Alex, "aku paham kondisi kamu, kamu lakuin itu semua karena ibu kamu. Aku titip pesan buat ibu, maaf Zavira gak bisa nikah sama kamu."Alex menatap Zavira dengan panik saat dia keluar dar

    Huling Na-update : 2025-03-11
  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 26 : Menunggu

    "Itu kakak aku," jawab Aksara singkat, pria itu semakin memeluk erat Zavira membuat si empu merasa sesak.Belum sempat Zavira berkata, Aksara segera berujar, "maaf, tolong berikan aku waktu untuk menceritakan semuanya nanti."Zavira mendorong Aksara sehingga pelukan terlepas karna dia tidak menyangka Zavira akan mendorongnya. Dengan cekatan, ia menahan tubuh wanita itu agar tidak terjatuh karena keduanya masih berada di sofa ruang tamu, meski sofa itu besar, tetap saja jika dua orang dewasa berbaring akan sempit."Kenapa mendorongku?" tanya Aksara murung, ia merasa segan untuk memeluk Zavira kembali, tangannya hanya menahan pinggang wanita itu saja agar tidak terjatuh."Ah aku ingin lihat wajah kamu, oiya, kenapa gak bisa sekarang?" tanya Zavira penasaran, menatap ke bawah di mana Aksara menahan diri tidak memeluknya."Besok lusa aku akan pergi dinas, jika kuceritakan sekarang, aku tidak tahu bagaimana sikapmu setelah aku pulang dinas, bahkan sekarang kamu mendorongku," jelasnya denga

    Huling Na-update : 2025-03-12
  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 27 : Treat You Better

    Lily menatap terkejut ketika mengetahui bahwa Zavira selama tinggal di rumah Aksara tak pernah berciuman. Padahal Lily pikir jika mereka serumah akan terjadi hal panas, tetapi nyatanya tidak."Kok bisa sih?" tanya Lily heran. Keduanya kini sedang berada di rumah Lily pada hari sabtu, hanya akan menginap semalam Zavira esoknya segera pulang."Dia aja sempet ragu meluk aku pas ngira aku kesel sama dia," jawabnya mengingat beberapa saat lalu."Ah terus Pak Aksara sekarang dinas, kan? Kamu sendiri di rumah dia?" tanya Lily kembali, ia benar-benar penasaran kehidupan sahabatnya setelah tinggal serumah dengan pria kaya.Zavira mengangguk, "ya sekitar 3 sampai 4 hari Aksara nanti bakal pulang, sekarang udah jalan 3 hari, seharusnya besok pulang sih." Tebaknya sembari mengingat jadwal Aksara yang telah Zavira rancang.Lily mengangguk mengerti, ia pun segera menarik selimutnya dan menyuruh Zavira segera tidur. Karna pagi sekali Lily akan mengajak Zavira ke suatu tempat sebelum Zavira kembali k

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 28 : Marahan

    "Kita mau ke mana sih?" Zavira bertanya heran ketika Lily sejak pagi tidak memberitahu ke mana ia akan dibawa. Lily masih sama jawabannya, tersenyum senang membuat ia menatapnya sinis. "Ish, senyam senyum mulu, apa susahnya coba ngomong kita mau ke ini," omelnya dengan mencebikan bibir.Ketika sampai di lapangan komplek perumahan Lily, ia melihat punggung pria yang sangat ia kenal. Dan pria itu melihat ke belakang saat mendengar suara langkah kaki keduanya."Fabian," gumam Zavira sedikit terkejut, sudah lama sekali ia tidak melihat Fabian, pesan yang pria itu kirim sengaja tidak ia balas dari beberapa minggu lalu.Fabian memeluknya dengan erat sementara Zavira entah mengapa merasa tidak nyaman mencoba mendorong Fabian. Belum sempat ia mendorongnya, tarikan cepat dari arah belakang membuat pelukan Zavira terlepas sepenuhnya."Aksara?" Ia mendongak, menatap terkejut ketika melihat Aksara menampilkan raut ekspresi marah, nampak urat-urat lehernya serta tangan menggenggam dirinya begitu

    Huling Na-update : 2025-03-14
  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 29 : Baikan

    Zavira baru saja keluar ruangan dan melihat Aksara bersandar pada punggung kursi, ia tidak menatap laptopnya selain menutup mata menggunakan pergelangan tangan kanan.Zavira menghela napas dan mengabaikan itu, ia memilih keluar ruangan dan pergi menuju lantai bawah di mana kantin berada.Sesampainya di sana, temannya Rio dan Riana mendatangi Zavira dengan wajah serius. "Bu, ini ada masalah lagi."Zavira mengedipkan matanya beberapa kali, "aku ambil makan dulu, kalian duduk aja duluan."Rio serta Riana mengangguk dan segera mencari tempat duduk yang paling sepi agar percakapan mereka tidak terdengar. Meskipun tidak serius, tetap saja harus berhati-hati jika mengobrol rumor kantor di dalam perusahaan.Saat mengambil makanan, ia sesekali mendengar suara orang berbisik ke arahnya. Itu hal biasa yang ia dapatkan, jadi Zavira tidak heran lagi.Berjalan kembali ke arah Rio dan Riana berada, ia lalu duduk di antara kursi kosong yang sengaja disediakan berada di tengah."Ada apa?" tanya Zavira

    Huling Na-update : 2025-03-15
  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 30 : Awal Bertemu

    Zavira menjatuhkan tubuhnya ke bawah ketika melihat figura kecil di dalam laci lemari Aksara. Awalnya pria itu menyuruh mengambil dokumen, karena tak kunjung ketemu, Zavira mengoreh laci lemari dan menemukan foto figura milik Aksara saat masih muda. Aksara yang mendengar suara gaduh dari arah kamarnya segera datang menghampiri Zavira dan melihat wanita itu memegang foto dirinya. "Aku baru sadar, kamu Xander," ucap Zavira seraya menatap foto Aksara dan pria itu secara bergilir. Flashback On. "Aksara, mau ke mana kamu?!" tanya sang ibu dengan nada tak suka menatap anak bungsunya. Aksara sengaja tidak menjawab dan segera berlari keluar rumah dengan wajah penuh luka. Sudah seminggu ini ia izin kuliah karena suatu alasan. Kini berada di tempat favorit, Aksara duduk santai dengan sesekali meringis saat angin menerpa wajahnya yang lukanya masih belum kering. "Aish." Rasanya ia ingin kabur, tetapi ia bingung harus ke mana karena uang yang ia miliki dibatasi oleh ayahnya yang seng

    Huling Na-update : 2025-03-16
  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 31 : Pelaku Asli

    Teringat kenangan lalu, Zavira merasa canggung, Xander dulu yang ia kenal ternyata Aksara merupakan bos perusahaannya dan kini terobsesi padanya. "Kenapa? Apa kamu nggak suka?" tanya Aksara dengan raut wajah panik memegang tangan Zavira agar wanitanya tidak terus menghindar. "Nggak, aku mau urus dokumen dulu, tadi juga Morgan telepon ingin bicarain sesuatu," jelas Zavira berusaha melepaskan genggaman Aksara. "Kumohon, bagaimana bisa aku menceritakan alasannya jika kamu teringat masa lalu saja sudah menghindar?" tanya Aksara mengeratkan genggamannya. Zavira terdiam, ia sungguh penasaran, tetapi dirinya juga butuh waktu sendiri sebentar saja. Entah mengapa mengetahui Aksara adalah Xander membuat ia menjadi canggung, sungguh. "Haa, ya udah kamu mau ceritain sekarang? Aku gak akan ngehindar," jawab Zavira akhirnya hingga genggaman tangan Aksara melonggar. Aksara mengangguk, ia menyandarkan kepalanya pada bahu Zavira. "Ingin duduk di mana?" Kini keduanya sedang berdiri di depan

    Huling Na-update : 2025-03-17

Pinakabagong kabanata

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 59 : Sibuk

    Selama dua minggu ini, Aksara sangat sibuk karena mempersiapkan pernikahannya dengan Zavira. Ia begitu tidak sabar untuk mengikat hubungannya dengan Zavira lebih dalam.Zavira yang tidak begitu banyak membantu merasa tidak enak. Ia melihat Aksara baru saja pulang padahal hari ini hari minggu, tetapi pria itu tidak beristirahat."Kenapa kamu gak minta bantuan aku?" Zavira mengusap kepala Aksara dengan lembut, menatapnya penuh kekhawatiran."Aku tak ingin istriku lelah." Ia menyembunyikan wajahnya pada perut Zavira. Mendengar itu, ia terkekeh dan mencubit gemas pipi pria itu. "Terima kasih sudah bekerja keras hari ini."Aksara mengangguk dan menarik selimut menutupi sebagian tubuh keduanya. Zaviea mematikan lampu dan menyalakan lampu tidur, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Angin malam berhembus kencang dari arah balkon. "Aku mau nutup pintu balkon," ucap Zavira mendapati penolakan dari pria itu."Biar aku saja."Zavira menahan tubuh Aksara. "Nggak boleh, kamu capek, istir

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 58 : Ciuman

    "Kamu?" Aksara memincingkan matanya. "Dipecat, tidak alasan lagi, jangan pernah merendahkan calon istriku, ini peringatan untuk kalian semua yang mendengarkan." Aksara menatap pada karyawan lainnya lalu masuk kembali ke dalam lift.Saat pintu tertutup, Zavira menghela napas berat. Ia tida memprotes, sejujurnya ia merasa sakit hati dikatakan demikian. "Ah, harusnya aku berhenti kerja aja ya secepatnya," ucap Zavira dengan perasaan berkecamuk.Aksara menatap dengan khawatir. "Sayang, aku gak mau kamu keluar kerja karena orang lain, tapi kalau kamu gak nyaman, aku bakal ikutin kemauan kamu." Aksara memegang kedua pipi Zavira, menatap lebih sendu pada Zavira yang lebih rendah darinya.Zavira terdiam sejenak lalu berujar, "ah maaf, aku plin plan banget."Aksara menggelengkan kepalanya, "nggak, jangan pikirkan itu, ikuti saja kata hatimu sayang.""Makasih banyak." Ia tersenyum lega, mencoba menghilangkan pikiran negatif dan fokus pada pekerjaannya.Beberapa saat kemudian, Zavira kini keluar

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 57 : Menikah?

    "Maaf, sejujurnya aku takut untuk hamil lagi, meskipun aku bener-bener pengen hamil dan ngandung anak aku," ucap Zavira memegang kedua pipi Aksara agar pria itu tidak mengalihkan pandangannya.Aksara terdiam sementara. "Sayang …, apa kamu pikir pernikahan selalu mengarah tentang hamil?""Menurutku begitu, aku pikir semua cowok gak akan mau sama cewek yang nunda punya anak, mungkin mereka ngerasa lebay kalau lihat istrinya trauma sama hamil." Penjelasan itu membuat Aksara mendengarnya sedih."Sayang, gak semua begitu.""Aku tahu." Kini ia melepaskan genggaman pada pipi Aksara.Aksara lalu berdiri, mengangkat tubuh Zavira dan ia bawa agar wanitanya duduk di atas paha ia. Duduk di pinggir kasur dengan Zavira di atas pahanya, Aksara memulai percakapan dengan cukup dalam."Aku akan selalu berusaha menghargai pendapatmu. Aku menikahimu karena ingin hidup selamanya denganmu. Jika kamu ingin nunda punya anak atau kehamilan, aku tak apa, kita bisa menunggu sampai kamu siap." Aksara tersenyum,

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bab 56 : Pekerjaan

    Zavira baru saja pulang dari kantor pada pukul sepuluh malam. Ia sengaja lembur karena sempat libur dua minggu saat kejadian kemarin.Pekerjaan yang menumpuk mengharuskannya menyelesaikan lebih cepat. Dan sesekali ia kelimpungan disebabkan Aksara yang rewel menyuruh Zavira pulang.Kini di parkiran sudah ada mobil Aksara dengan pria itu menyetir di dalamnya. "Lama." Satu kata lolos ketika Zavira baru saja masuk ke dalam."Berapa puluh kali kamu ngomong lama," omel Zavira, ia menarik sabuk pengaman dan menyimpan tas di tempat duduk belakang."Hmm." Aksara berdeham, ia sedikit takut jika ia mengeluh lagi pada Zavira karena keterlambatan pulangnya.Kepala Zavira di sandarkan pada kaca yang setengah terbuka, ia memejamkan mata ketika mobil di jalankan, menikmati hembusan angin malam masuk ke dalam."Mau apa?" tanya Zavira dengan mata masih tertutup.Tangan kiri Aksara yang baru saja ingin memegang rambut si empu terhenti. "Aku …, mau megang rambut kamu." Dengan nada memohon ia menjawab.Za

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 55 : Hutang Nyawa

    Masih berada di ruang tamu, Zavira telah selesai mengobati luka pada tangan Aksara. Kini ia masih duduk di atas paha kekasihnya dengan tangan pria itu merengkuh erat pinggangnya.Melirik ke arah telinga Aksara yang memerah, Zavira lalu memegang telinga kekasihnya yang sensitif. "Ah." si empu menahan tangan Zavira agar tidak mengusap sensual telinganya."Kenapa?" Ia memiringkan kepala, menatap Aksara yang menatapnya dengan tatapan aneh."Sensitif," jawab Aksara singkat, ia menarik tangan Zavira agar memegang pipinya saja."Ah aku paham." Zavira mengangguk mengerti, yang ia tahu jakun Aksara lah yang sensitif, ternyata telinga juga sama halnya.Kepala Aksara di sandarkan pada bahu Zavira, kini kedua tangannya memeluk erat pinggang ramping kekasih. "Sayang.""Hmm?" Zavira membalas dengan dehaman, mengusap belakang kepala Aksara dengan ibu jari yang mengelus pinggir matanya."Tidur di kamar bersamaku lagi, ya?" pinta Aksara, ia menatapnya dengan mata berbinar-binar."Iyaa." Zavira mengang

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 54 : Mawar Merah

    Malam-malam sekali, ketika melihat bulan bersinar indah. Zavira yang ingin melihatnya dari taman, hal itu membuatnya segera keluar kamar dan menuruni anak tangga.Ketika melihat Aksara sedang duduk di sofa sembari bersandar, Zavira seperti biasa akan selalu mengabaikannya. Akan tetapi, kali ini berbeda, Zavira melihat tangan Aksara yang berdarah sedang memegang bunga mawar.Secara perlahan ia mendekati pria itu yang sedang memejamkan matanya, menutup dengan pergelangan tangan kiri sementara telapak tangan telah berdarah serta tangkai mawar yang dicengkram erat.Apa ini perumpamaan? Batin Zavira bertanya. Jika di umpakan, dirinya adalah mawar, lalu duri itu adalah konfliknya.Apa kini Aksara sedang berusaha terus mendapatkan Zavira meski harus melewati konflik hingga mempertaruhkan nyawanya? Entah mengapa Zavira merasa konyol akan perumpamaannya.Ketika ia ingin pergi berlalu, Aksara yang memang tidak tidur sejak awal segera menarik Zavira membuat kekasihnya itu duduk di atasnya.Belum

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 53 : Hadiah dan Penolakan

    Pagi-pagi sekali, Zavira keluar dari kamarnya, ia ingin menghirup udara segera setelah kemarin merasa sumpek diam di kamar serta kamar rumah sakit beberapa hari lalu.Ketika ia sedang menuruni anak tangga, Zavira melihat Aksara tanpa mengenakan pakaian hanya dengan celana tidurnya sedang menyeduh teh hangat.Memilih mengabaikan kehadiran pria itu, Zavira terus melanjutkan jalannya menuju pintu. Panggilan dari Aksara yang menyadari kehadirannya tidak membuat langkah Zavira berhenti.Terdengar suara langkah kaki cepat lalu menahan langkahnya. Aksara memeluknya dari belakang dengan wajah murung. "Kamu ingin pergi?"Zavira menggelengkan kepalanya, mendorong tubuh Aksara yang begitu mudah pelukannya terlepas. Biasanya Aksara akan memeluknya dengan erat, tetapi kini pria itu suka rela di dorong.Aksara hanya takut Zavira semakin membencinya, mengingat perkataan kemarin yang ia ketahui bahwa Zavira menyesal menolongnya.Padahal ucapan yang selanjutnya Zavira katakan, ia menyesal mengatakan i

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 52 : Benci?

    Selama 3 hari di rumah sakit dalam masa pemulihan, Zavira akhirnya di perbolehkan pulang, selama itu pula Zavira masih marah dengan Aksara. Pintu kamar terbuka, Aksara dengan kemeja putih yang nampak berantakan. Ia mencoba membantu Zavira turun dari kasur. Namun, di tepis oleh si empu. "Aku bisa sendiri," ucapnya dengan nada dingin, berjalan mendahului Aksara yang menatap punggung Zavira dengan perasaan sedih. Sungguh ia masih merasa bingung mengapa perkataannya salah. Selama ini ia tak pernah di ajarkan untuk memahami penderitaan yang orang lain rasakan. Orang tuanya hanya melakukan kekerasan padanya. Dari belakang, Aksara membawa tas berisi barang perlengkapan Zavira, sementara kekasihnya itu masih terus berjalan ke depan tanpa melirik ke belakang. Langkah Zavira terhenti ketika di pertengahan lorong, ia meminta tas pada Aksara. "Biar aku yang bawa," ujarnya tanpa mau menatap wajah Aksara sedikit pun. Aksara mengernyitkan keningnya, ia lalu menggelengkan kepala seraya berkata

  • Terjebak Obsesi Boss Gila   Bagian 51 : Keguguran

    Terbangun dari pingsannya, Zavira melihat dokter serta suster yang sedang melakukan pengecekkan padanya. "Dokter?" Zavira bertanya lemas, menggerakkan kepalanya, menatap ke segala arah."Ah iya, apakah ada yang sakit?"Zavira menggelengkan kepala pelan, lalu terdiam, "bagian sini, terasa aneh," gumamnya memegang perut.Dokter itu menunjukkan ekspresi sedih, "apa Anda ingin mendengar kabar ini sekarang juga? Jika tidak, saya akan memberitahu saat kondisi Anda benar-benar pulih."Zavira menggelengkan kepalanya, "aku mau denger sekarang juga," pintanya dengan tangan memegang lemas tangan dokter tersebut.Dokter tersebut menghela napas pelan, lalu ia berkata, "Kami telah melakukan pemeriksaan dan menemukan bahwa janin Anda tidak dapat dipertahankan."Zavira terdiam, ia lalu memegang perutnya dengan wajah murungnya. Tunggu, mengapa dirinya tidak sadar bahwa telah hamil?"Sayangnya, kami telah menemukan bahwa janin Anda telah mengalami keguguran karena cedera yang Anda alami," lanjut dokte

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status