Share

Canggung

Penulis: Meyyis
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-01 12:03:45

Tias juga sebenarnya merasakan hal yang sama. Sungguh pun, dia menginginkan lelaki itu. Tapi, pilihannya jatuh kepada kesetiaan pada sumpah pernikahan yang telah di binanya sepuluh tahun yang lalu. Ilham merasa kecewa sekaligus bahagia bersamaan. Berarti, dia menjatuhkan cinta pada wanita yang benar meskipun kenyataannya belum bisa memiliki.

“Ibu, Bapak ... maaf.” Suster terpaku di depan pintu melihat adegan mereka. Mereka intensif saling berpandangan dengan tangan Tias berada di mulut Ilham menekan sehingga terihat hal yang sangat privasi, walau sebenarnya mereka tidak melakukan apa pun karena dilihat dari pintu, perawat tersebut hanya melihat punggung Ilham yang menutupi tubuh Tias. Dengan posisi tangan Ilham memegang kedua bahu Tias. Sehingga perawat itu berstigma bahwa mereka sedang berciuman.

“Suster, silakan masuk. Ada apa? Sudah boleh pulang ‘kah?” tanya Tias sambil melongok.

“Maksud saya begitu. Saya akan menyerahkan s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CEO Mencari Cinta   Lepaskan Aku

    “Mas, ini ... “ Tias menoleh kemudian terjadi hal yang membuat keduanya merasa canggung. Entah bahagia atau bahkan harus sedih. Keduanya menunduk, kemudian tergagap karena bel di belakang sudah berbunyi tidak sabar menanti mereka yang tidak juga bergerak.Entah Tuhan atau Setan yang memepertemukan bibir mereka. Tias ngedumel karena serentetan klakson mengusir mereka dari tempat itu. Jika boleh diulangi, Tias merasa sangat mendamba sentuhan itu yang sudah entah terakhir kapan didapatkan dari suami tercintanya.Wanita itu menyetir dalam diam. Mereka membeku tanpa ada yang ingin memulai pembicaraan. Hanya deru mesin saja yang menemani mereka. Semua terasa beku, canggung dan dingin. Ciuman tidak sengaja itu membuat batas tembok raksasa antara mereka. Deru mobil berjalan lebih cepat dari batas waktu yang seharusnya. Tias seorang supir yang handal. Jangankan di jalan mulus, di jalan berlumpur dan bergelombang saja dia ahlinya.&

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-02
  • CEO Mencari Cinta   Tolongin Gue

    Ilham berjalan menuju ke arah lift untuk menuju ke kubikel apartemennya. Saat sebuah suara teguran menyapanya, membuat dia tergagap. Lorong itu menjadi jejak-jejak dirinya memenuhi pikirannya dengan sang wanita. Wanita yang dari enam belas tahun lalu menjadi penghuni di dasar hatinya. lelaki berambut undercut itu membuka apartemennya dengan kartu kunci. Setelah menempelkan kartu itu, lelaki itu membuka pintu kamar, kemudian merebahkan diri. Rasa nyeri mulai terasa, karena anastesi mungkin sudah hilang pengaruhnya dari tubuhnya.Lelaki itu melihat ke arah lukanya. Tertembus darah dari dalam perbannya. Dia meringis merasakan perih yang mendera. Dengan sedikit usaha, membuka perbannya untuk melihat lukanya, mengapa bisa mengeluarkan darah lagi. Di ambil gawai dari saku celananya. Setelah ketemu, di dial nomer telepon sahabatnya, untuk melihat dan mengobati lukanya.“Hallo, Vid. Tolongin gue.” Suara Ilham sedikit berat karena menahyan nyeri.“Lo di

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-03
  • CEO Mencari Cinta   Lo Gila

    Ilham membuka kulkas yang berada di pojokan, kemudian melemparkan minuman kaleng yang selalu tersedia di lemari pendingin itu. Dia mengambil juga beberapa cemilan untuk di makan mereka berdua sambil ngobrol. etelah melempar kaleng itu dan di tangkap oleh David, Ilham duduk di kursi ruangan itu, diikuti oleh dokter muda itu di depannya. Bunyi karbonasi dari soda terdengangar tanda kaleng mulai di buka.“Lo jangan kaget. Gue bertemu dengan Tias,” ucap Ilham.David berhenti meminum minumannya, merasa kaget. Lelaki berperawakan tinggi tegap itu sedikit tidak suka dengan perkataan sahabatnya itu. Pasalnya, karena wanita itu sahabatnya itu tidak mau mengenal wanita lain selain dirinya. Bahkan terkesan antipati pada wanita. Oleh sebab itu, David tidak suka jika sahabatnya itu ketemu lagi dengan wanita itu. Entahlah, bukan bahagia, tapi malah merasa tidak suka. Alasannya, karena belum tentu wanita itu mencintai Ilham seganteng apapun rupanya. Karena kad

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-04
  • CEO Mencari Cinta   Aku Lelah

    “Dari mana kamu?” Tias yang tadi mengendap bangkit dan menegakkan tubuhnya.“Aku sudah bilang kerja. Kenapa, Mas? Tumben kamu peduli. Itu terasa aneh.” Tias mulai tidak respek lagi dengan suaminya itu.“Kerja? Kerja apa? Tidur dengan laki-laki? Sampai nggak pulang sehari semalam.”Dada Tias naik turun mendengar hal itu. Rasanya ingin meledak saja. Bagaimana bisa, lelaki yang sudah di nikahinya sepuluh tahun itu bicara seenak jidadnya seperti itu.“Bisa nggak nggak ngaco ngomongnya. Aku kerja dan kamu tahu, aku hampir mati karena di begal. Kamu seenak jidadnya bilang aku tidur dengan lelaki!” teriak Tias.“Alah, bilang aja lo kesepian. Ini yang buat gue malas pulang. Lo selalu membosankan dan suka menentang gue,” sarkas Galih.Suara nafas Tias kembang kempis menahan amarah dia lemparkan tasnya ke sembarang arah, kemudian menuju kamar mandi. Dihidupkannya shower untuk menimpa tubuhnya

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-05
  • CEO Mencari Cinta   Mulut Pedas Galih

    “Siapa yang mulai?” bela diri Galih, padahal jelas dirinya yang mulai mengeluarkan kesarkasan pada tias.“Siapapun yang mulai, tidak penting. Aku capek, dan mau ganti baju kalau tidak masuk angin.” Tias berjalan meninggalkan Galih. Tapi Galih tidak terima dan mengikuti Tias dari belakang. Setelah sampai mengejar wanita berhanduk itu, menghadang wanita itu untuk masuk ke kamar sebelah.“Tunggu! Makin hari, kamu makin kurang ajar. Aku belum selesai bicara!” Galih menghadang langkah Tias dengan merentangkan tangannya.“Mas, aku punya batas kesabaran. Kalau mau bicara, ayok. Tapi aku mau ganti baju dulu, dingin masuk angin.” Tias menyingkirkan tubuh suaminya, kemudian menutup pintunya rapat-rapat. Demi Tuhan! Kemarahannya sudah sampai di tenggorokan. Tapi, dia wanita dewasa. Tidak baik jika harus berantem terus. Lelah rasanya. Tias segera menyelesaikan mengganti baju. Setelah selesai, dia memoles sedikit wajah dengan m

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-06
  • CEO Mencari Cinta   Tidak Ada Lagi

    Mata Tias mulai memanas. Tapi, dia harus kuat. Jangan meneteskan air mata di depan orang tak tahu diri itu. Lelaki yang selama ini di pujanya, hanya menjadi seseorang yang menghancurkan mentalnya pelan-pelan. Lelaki itu selalu melakukan hal itu, sampai Tias merasa muak jika ada dia di rumah.“Tidak ada lagi yang kita bicarakan. Kamu hanya menghina dan mencaciku saja. Aku permisi!” Tias mengepalkan tangannya, kemudian akan beranjak. Dia sudah berdiri.Bersamaan dengan itu, Galih yang memang tujuan pulang ingin menyalurkan hasratnya, menjadi kalap pada penolakan Tias. Dia menghampiri Tias dan mencekal lengannya. Tias menajamkan matanya. Sorotnya terlihat tidak terima pada perlakuan lelaki bertubuh tinggi itu, dan berkulit putih.“Lepaskan aku, Mas. Jangan paksa aku untuk membela diri!” Tias masih diam dan berupaya agar lelaki itu melepaskan cekalannya dengan suka rela. Tapi, ternyata dia salah. Lelaki itu semakin mengeratkan pegangan tangan

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-07
  • CEO Mencari Cinta   Hanya Pertengkaran

    “Tunggu! Makin hari, kamu makin kurang ajar. Aku belum selesai bicara!” Galih menghadang langkah Tias dengan merentangkan tangannya.“Mas, aku punya batas kesabaran. Kalau mau bicara, ayok. Tapi aku mau ganti baju dulu, dingin masuk angin.” Tias menyingkirkan tubuh suaminya, kemudian menutup pintunya rapat-rapat. Demi Tuhan! Kemarahannya sudah sampai di tenggorokan. Tapi, dia wanita dewasa. Tidak baik jika harus berantem terus. Lelah rasanya. Tias segera menyelesaikan mengganti baju. Setelah selesai, dia memoles sedikit wajah dengan make-up yang ada di kamar itu. Kebetulan hanya ada krim malam saja, dan sedikit bedak tabur. Tidak ada lipstik yang bisa dia gunakan untuk memerahi bibirnya.Tias memegang knop pintu, kemudian membuka daun pintu itu. Keluarlah wanita dengan rambut masih setengah basah itu, karena mengenakan hair drayer hanya sebentar Galih sudah menggedor pintu.“Lama amat, sih?&

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-08
  • CEO Mencari Cinta   Pemaksaan

    “Lepaskan aku, Mas. Jangan paksa aku untuk membela diri!” Tias masih diam dan berupaya agar lelaki itu melepaskan cekalannya dengan suka rela. Tapi, ternyata dia salah. Lelaki itu semakin mengeratkan pegangan tangannya.“Apa maksudmu membela diri?” tanya Galih.“Lepaskan sekarang!” Galih makin menarik lengan Tias untuk berada di pelukannya. Dengan rakus dia meraih mulut Tias dan membabatnya habis. Meskipun jago bela diri, kemarahannya kali ini mengalahkan segalanya. Otaknya tidak reflek merespon pada gerakan Galih. Dia seperti orang linglung membiarkan Galih menikmati bibirnya. Setelah satu menit berlalu, Galih melepaskannya.Lelaki berambut agak gondrong itu bermaksud membawa tubuh istrinya untuk menuju ranjang. Tapi, Tias mulai bergerak. Dia sadar yang di lakukan Galih hanya pelampiasan saja, bukan ingin memberikan cinta pada istrinya. Tias memberontak dengan melepaskan diri dari gendongan Galih. Dia akan meloncat dari gendongannya.Lelaki itu lebih era

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-09

Bab terbaru

  • CEO Mencari Cinta   Kebahagiaan Yang Tanpa Henti

    “Sepertinya, sudah waktunya.”“Oh, Galih maaf, aku harus membawanya.” Ilham menggendong sang istri untuk keluar dari pesta itu dia sangat panik. Sedangkan orang-orang juga memandang ke arah kepergian mereka. Ada bisik-bisik doa dari mereka, semoga baik-baik saja.***Meyyis_GN***Ilham langsung memasukkan tubuh sang istri ke dalam mobilnya. Keringatnya bercucuran, karena merasa tegang. “Huff … aduhhh ….”“Tahan, Sayang. Kamu kesakitan begitu. Ya Allah, semoga ….”“Mas, konsen nyetir … hufff ….” Tias menarik napas dan mengembuskan dengan berlahan lewat muluah.“Ahh … sabar, Sayang. Papa sedang berusaha, kita ke rumah sakit, ya?” Tias mengelus perutnya dan menahan rasa sakit yang teramat hebat. Dia menggigit bibir bawahnya. Ahirnya, lelaki itu

  • CEO Mencari Cinta   Konteraksi

    “Kamu tidak perlu mengajariku, kamu tahu … Mas Galih tidak akan pernah menyukai gaya itu lagi. Aku akan selalu membuatnya puas, sehingga tidak akan ada waktu lagi untuk memikirkan hal lain selain diriku. Apalagi, memikirkan masa lalu yang menjijikkan.” Mira sepertinya bukan lawan yang sangat tanggung bagi Milea. Dia tersenyum dan mulai berbalik turun. Kepala Milea sudah panas dan berasap. Ingin dia meledak sekarang, tapi tunggu nanti, hingga seluruh orang fokus pada makanannya, itu akan lebih mudah.Milea turun. Dia mengambil gelas dan sendok dan menabuhnya. Mereka semua melihat ke arah Milea. “Mohon perhatiannya, permisi!” Galih sudah tidak tahan lagi, tapi Mira mencegahnya.“Jangan, Mas. Biarkan dia berbuat semaunya. Nanti dia sendiri yang akan malu.” Galih mengangguk.“Kalian tahu, kedua mempelai? Mereka adalah pembatu dan suamiku, ups aku lupa … tepatnya mantan.

  • CEO Mencari Cinta   Tak-Tik Milea

    “Sudahlah, aku siap mendengarmu kapan saja. Tapi tidak sekarang, pengantin priamu sudah menunggu.” Mira bangkit dibantu oleh Tias. Mereka keluar menuju pelaminan. Karpet merah yang membentang menambah suasana dramatis, bagai ratu sejagad. Tias membantu memegang gaunnya, dengan anggun Mira melewati sejegkal demi sejengkal karpet merah itu. Kelopak mawar ditabur dari kanan dan kiri. Di ujung sebelum mencapai puncak Galih sudah siap menyambut pengantinnya dengan stelan jas tuxedo.***Meyyis_GN***Jangan lupa musik pengiring yang membuat suasana semakin sakral. Seluruh pasang mata berpusat ke arah kedatangan pengantin. Bisik-bisik terdengar, sehingga membuat suasana hati Milea semakin panas.“Kalian nora, pengantin ya cantik, tapi tidak alami.” Yang ada di sebelah Milea tersenyum sinis.“Kau iri? Makanya jangan berulah.” Milea yang sedang marah rasanya ingin meledak da

  • CEO Mencari Cinta   Pengantin

    “Tidak ada, hanya sedikit merasa menekan perut.” Ilham menggangguk.“Mau makan apa? Biar aku ambilkan, sebelum pengantin wanita keluar dan kita akan sibuk memandangnya.” Tias mencubit pinggang suaminya.***Meyyis_GN***“Sepertinya aku mau sate saja. Tapi tolong lepaskan dari tusuknya, ya? Kata mama tidak boleh orang hamil makan langsung dari tusuknya.” Ilham tersenyum. Dia meninggalkan sang istri duduk sendiri dan mengambilkan makanannya yang sudah dipesan istrinya. Lelaki itu dengan elegan menuju ke tempat prasmanan.“Oh, mantan istrinya Mas Galih diundang semua ternyata?” Milea mendekati Tias. Tias tersenyum.“Sebagai mantan istri, tentu masih berkewajiban menjaga tali silaturahmi ‘kan? Bagaimana pun, pernah tidur satu ranjang, jadi tidak ada salahnya kalau berbaik hati mengucapkan selamat pada wanita yang menggantikan menemaninya t

  • CEO Mencari Cinta   Pernikahan

    “Satu minggu terasa sangat lama. Sabar ya, Sayang. Kamu akan puas setelah ijab-kabul.” Galih menunjuk miliknya dan tersenyum setelah tatanan rambut selesai. Siang ini, dia akan bermanja-manja dengan Mira. Dia memiliki energi baru untuk memulai sebuah kehidupan. Senyumnya merekah membuai siang yang terasa terik, namun baginya berbalut dengan kesejukan. Dia sduah merindukan sentuhan wanita, menyata kulitnya yang begitu sensitif dengan rangsangan.Galih mempersiapkan pernikahan ini dengan sangat baik. Dia menyewa jasa wedding organizer terbaik untuk mempersiapkan pernikahan ini. Di gedung hotel ternama, sudah disusun acara dengan sangat baik. Galih mengenakan stelan jan warna hitam, karena memang konsepnya internasional. Dia mengenakan tuxedo itu dan memandang penampilannya sendiri di depan cermin. “Ini untuk yang ke tiga kalinya aku mengucapkan ijab kabul. Semoga ini yang terakhir.” Galih berdoa salam hati. Dia membetulkan dasi kupu-k

  • CEO Mencari Cinta   Rindu Sentuhan (21+)

    “Aku ingin lihat! Pertontonkan saja!” Galih mengatakannya tanpa menoleh, dia melenggang pergi. Milea terasa meledak. Dia mengumpat sejadi-jadinya dan membuang benda apa saja ke arah kepergian Galih. Galih merasa lega setelah ancaman kepada Milea tersebut terlaksana. Dia menjadi geli sendiri, pernah tergila-gila pada wanita sejenis itu. Galih menyetir mobilnya dengan cepat menuju ke rumah, harus memastikan kekasihnya baik-baik saja.Galih langsung berlari menuju ke dalam rumah. Dia melihat kekasihnya sedang menggendong putranya, membuat dirinya lega. “Ada apa? Ada yang tertinggal?” Galih menggeleng. Dia memeluk sang istri dari belakang.“Aku mengkhawatirkanmu.” Mira mengerutkan keningya.“Mengkhawatirkanku? Kenapa?” Karena Gibran sudah tenang, maka dia menurunkan anak itu ke lantai yang dilapisi karpet tebal.“Milea tadi datang ‘kan?” M

  • CEO Mencari Cinta   Ancaman

    Mira luruh ke kursi. Dia menyadari, bahwa serangan dari Milea itu normal. Namun dia berpikir lagi, apakah yang dikatakan oleh Milea itu benar? Bahwa dirinya merebut Galih dari tangan Milea? Mira mengingat kembali, kapan mulai saling jatuh cinta dan menyesap indahnya ciuman nikmat.Milea pergi dari rumah Galih dengan tersenyum smirk. Dia yakin pasti Mira merasa tertekan. Dia mengenal Mira selama beberapa tahun, wanita itu berhati baik. Dia pasti akan merasa bersalah dengan tekanan yang diberikan oleh Mira.Sementara itu, Galih menyaksikan aksi manatan istrinya lewat CCTV yang memang sengaja dia pasang. Galih pernah menjadi manusia paling brengsek di muka bumi ini, jadi dia sangat hafal dengan trik brengsek yang dimainkan oleh Milea. Dia menarik napas untuk menenangkan syarafnya. Galih menyuruh ajudannya untuk menyiapkan mobil pribadinya. Dia akan mencari MIlea untuk memberinya pelajaran yang akan wanita itu sesali seumur hidupnya.

  • CEO Mencari Cinta   Dasar Gundik

    “Aku mencintaimu, apa pun yang kau inginkan akan aku lakukan. Apalagi hanya menemani tidur,” bisik Ilham. Lelaki itu tidak berapa lama kemudian terlelap ke alam mimpi menyusul sang istri. Terkadang memang bumil akan sedikit manja.***Meyyis_GN***Milea tidak terima dengan penolakan dari Galih. Dia mencari tahu penyebabnya, bahkan menyelidiki. Dia menemukan Mira sebagai pengasuh dari putranya yang dicintai Galih. Dia menunggu Galih pergi kerja. Pagi itu, terlihat Galih sedang berpamitan dengan Mira. Lelaki itu mencium kening Mira. Semakin terbakar hati Milea.“Kamu lihat nanti! Kalian terlalu enak menikmati masa pacaran, hingga lupa dengan aku yang sakit hati.” Milea menggenggam tanggannya dengan erat, hingga kukunya menancap ke telapak tangannya.“Sayang, jangan lupa kunci rumah. Jangan biarkan siapa pun masuk. Kecuali aku meneleponmu dan memperbolehkan dia masuk.

  • CEO Mencari Cinta   Gagal Tidur

    “Kan bisa mengingatkan baik-baik, kenapa harus teriak, sih?” protes Tias.“Aku nggak teriak, Sayang. Maaf, ih jangan nangis, dong!” Tias sudah hampir nangis karena ucapan Ilham yang agak bernada tinggi. Dasar bumil!Ilham meraih tubuh sang istri yang hampir bergoyang karena menangis. “Ah, seperti inikah orang hamil? Kenapa selalu saja sensitif,” batin Ilham.“Aku akan menggendongmu,” ucap Ilham. Lelaki itu memang sangat memanjakan sang istri. Walau Tias begitu sedikit ceroboh dan jorok, namun lelaki itu tidak masalah untuk membereskn kekacauan yang dibuat oleh istrinya. Terkadang, memang kekurangan pasangan kita yang menjadi dasar pemicu pertengkaran. Tapi tidak dengan Ilham. Dia menjadikan kekurang sang istri sebagai semangat. Terkadang, sepulang kerja dia harus rela membereskan beberapa kekacauan istrinya.Sebenarnya, kadang Tias sudah h

DMCA.com Protection Status