Share

Canggung

Tias juga sebenarnya merasakan hal yang sama. Sungguh pun, dia menginginkan lelaki itu. Tapi, pilihannya jatuh kepada kesetiaan pada sumpah pernikahan yang telah di binanya sepuluh tahun yang lalu. Ilham merasa kecewa sekaligus bahagia bersamaan. Berarti, dia menjatuhkan cinta pada wanita yang benar meskipun kenyataannya belum bisa memiliki.

“Ibu, Bapak ... maaf.” Suster terpaku di depan pintu melihat adegan mereka. Mereka intensif saling berpandangan dengan tangan Tias berada di mulut Ilham menekan sehingga terihat hal yang sangat privasi, walau sebenarnya mereka tidak melakukan apa pun karena dilihat dari pintu, perawat tersebut hanya melihat punggung Ilham yang menutupi tubuh Tias. Dengan posisi tangan Ilham memegang kedua bahu Tias. Sehingga perawat itu berstigma bahwa mereka sedang berciuman.

“Suster, silakan masuk. Ada apa? Sudah boleh pulang ‘kah?” tanya Tias sambil melongok.

“Maksud saya begitu. Saya akan menyerahkan s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status