Share

Aku Suapin Ya?

Penulis: Meyyis
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-07 10:30:24

“Aku nggak gila, Mas,” cibik Tias. Wanita itu sedikit kesal pada diri Ilham.

“Siapa yang bilang kamu gila? Konsultasi dengan dokter kejiwaan tidak harus kita gila, Sayang. Kamu sering mimpi buruk. Berarti kamu butuh penanganan. Karena aku tidak ingin kamu gila, makanya aku mengundangnya.” Ilham membujuk wanita itu. Akan tetapi, Tias masih merasa kesal. Dia mmebalik wajahnya hingga menghadap ke tembok.

“Sayang, menghadap kemari, Dong. Marah, ya?”  bujuk Ilham.

“Tinggalkan aku, Mas. Aku pingin sendiri,” pinta Tias.

“Baiklah. Aku akan meninggalkanmu sepuluh menit saja. Selesaikan ngambekmu,” Ilham mencium belakang kepala Tias. Sejujurnya, dia mulai lelah posisi tengkurap seperti itu. Akan tetapi, sakit pada punggungnya yang mengharuskan dia berbaring dengan tengkurap.

“Ah, sakit banget lagi. Kenapa kamu harus men

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CEO Mencari Cinta   Mimpi Itu Selalu Sama

    “Masuk!” Ilham menyuruh sang pengetuk untuk masuk. Terlihat seorang wanita muda yang cantik jelita mengenakan hijap berwarna hijau pucuk daun. Bajunya agak longgar dengan celana kulot panjang. Wanita itu mengenakan sepatu fantofel berhak sepuluh senti kira-kira. “Apa kabar bapak dan ibu,” sapa wanita itu. Wanita cantik berkerudung itu berjalan mendekat ke arah ranjang. “Apa kabar ibu Tias? Lama tidak ketemu, ya?” sapa dokter Dian Carolina. “Dokter? Jadi anda?” tukas Tias. “Ah, kita ‘kan sudah lama kenal? Jangan formal, ya? Panggil nama saja. Saya dengar kamu ketembak? Kok bisa? Boleh cerita?” Dokter Dian Carolina mulai mendekati Tias. Dia akan mendiaknosa lebih dalam penyebabnya. Kalau dulu, dia memang menangani Tias. Waktu itu dokter mengira bahwa Tias terkena trauma karena kekerasan yang dilakukan oleh suaminya. Namun, ternyata lain. Bukan hanya itu. “Kapan, ya terakh

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-07
  • CEO Mencari Cinta   Siapa Itu?

    “Aku tidak tahu, Dok. Aku benar-benar bingung. Mimpi itu selalu datang dan sama,” ungkap Tias.“Sama? Maksudnya?” tanya dokter cantik tersebut.“Maksudnya, mimpi itu sama. Ada wanita di aniaya seorang laki-laki, kemudian ... au ....” Tias tidak bisa lagi melanjutkan kalimatnya. Dia memgang kepalanya karena bayangan dari kejadian itu sungguh nyata. Carolina mengernyitkan dahinya. Sepertinya, ada hal yang pernah terjadi sebelumnya, hingga wanita itu mengalami trauma yang sangat dalam.“Tias, tidak perlu terlalu keras. Hus ... jangan dipaksakan kalau kau sakit mengingatnya,” tukas Carolina. Dia memeluk Tias, dengan tangan lembutnya dia mengelus kepala Tias. Carolina mengalami polidaktilae jemarinya berjumlah enam. Meski begitu, keadaannya itu tidak membuat aktifitasnya terganggu.Tias lama-lama tertidur di pelukan Carolina.Wanita itu terlelap dengan damai.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-07
  • CEO Mencari Cinta   Tias Diculik

    “Baik, Dok. Saya akan berusaha semampu saya. Saya terima kasih sudah di bantu. Kapan jadwal dia konsultasi lagi?” tanya Ilham sambil jalan dan mengantar dokter cantik itu keluar dari ruangan itu. Dia mengantar dokter cantik itu ke parkiran, karena Tias tertidur. Setidaknya, ada informasi tambahan saat mereka bisa mengobrol sambil jalan. Banyak yang masih akan ditanyakan Ilham kepada dokter wanita cantik itu mengenai keadaan Tias.“Siapa itu? Aku pernah kenal seperti ....” Ilham berlari ke atas setelah menyadari bahwa lelaki itu adalah orang yang dikenalnya. Dia mengingat, bahwa lelaki itu adalah seseorang yang pernah membegalnya. Diantara semua kejadian yang dia alami, berarti ada hubungannya. Penembakan di depan kedinasan saat pertama dia bertugas, penjagalan, penembakan Tias ketiga masalah itu adalah satu dalang. Jika benar, siapa sebenarnya Galih?Ilham tidak sabar menunggu lift terbuka. Dia langsung berlari ke rua

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • CEO Mencari Cinta   Diam

    Ilham dan orang tinggi tegap itu bertarung sengit. Bahkan beberapa kali dia terkena tendangan di perutnya. Namun, Ilham sudah terlatih sehingga sekeras apapun terkena tendangan, masih bisa bertahan.Bantuan datang. Anak buah Ilham datang tapi sudah terlambat. Baron sudah membawa Tias, dalam keadaan pingsan, karena rupanya mereka membiusnya. Ilham berteriak untuk mengejar mobil jep warna hijau. Salah satu orang turun dari mobil untuk membantu Ilham bertarung. Sedangkan yang lain mengikuti instruksi untuk mengejar mobil jep warna hijau. Setelah bantuan datang, lelaki yang bertarung dengan Ilham tadi dapat dilumpuhkan. Dia terkapar. Ilham memegang kepala belakangnya untuk menanyainya, kemana Tias akan dibawa, untuk jaga-jaga jika pengejaran tadi tidak menuai hasil.“Kamu sudah terkapar, bahkan teman-temanmu sudah kabur meninggalkanmu sendiri. Baiknya katakan, atau peluru ini akan menembus pelipismu! Kemana Tiasku akan kau bawa, cepa

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • CEO Mencari Cinta   Sisi Lain Ilham

    “Bos, apa tali ini tidak bisa disingkirkan dari tubuhku?” tanya Jabrik.“Diam! Atau kuhabisi kau!” bentak Ilham.“Ya, nasib jadi bawahan. Ngak di sini, nggak di sana selalu dibentak-bentak.”Ilham tidak menggubris perkataan Jabrik dia terus saja menghubungi orang-orangnya yang sedang melakukan pengejaran. Dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada wanitanya itu. Mereka tidak menjawab telepon Ilham. Lelaki berparas tampan itu menjadi gusar. Rasanya, dia ingin memakan orang saat ini. Kepalanya ingin meledak.Lelaki itu duduk di depan sambil sesekali menjambak rambutnya untuk meredakan kegusarannya. Sedangkan Aditia duduk di depan para keparat itu, untuk menjaganya. Tidak lama, pihak kepolisian datang untuk menjemput tawanan.“Lapor! Saya Putra, anggota kepolisian di bawah kapolresta AKBP Mario Alviano. Beliau mengutu

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • CEO Mencari Cinta   Alasan Di Balik Kejahatan

    “Bos, terima kasih,” teriak Jabrik sambil terus tersenyum. Polisi membawa mereka menuju ke dalam mobil untuk di bawa ke penjara. Meskipun akan menjalani hari-hari penuh dengan kedinginan dan membosankan, Jabrik tidak masalah selama adik-adiknya ada yang memberi makan. Lelaki itu tersenyum puas, kemudian bersandar di dandaran mobil. Ilham melambaikan tangan ketika mobil itu mulai berjalan.Ilham memasuki rumah lagi, disusul Aditia dibelakangnya. Setelah sampai di ruang tamu, mereka duduk di sofa warna biru laut. Ilham menghempaskan nafasnya sangat berat. Satu masalah seleai. Tapi, sampai sekarang belumada kabar dari anak buahnya ataupun Mario. Dia sedikit gusar.“Dit, kamu cari keluarga Jabrik. Beri santunan. Kalau perlu, beri mereka jalan agar bisa mandiri tanpa kakaknya. Dia akan agak lama di penjara,” titah Ilham. Lelaki itu mengangguk kemudian keluar dan melajukan mobilnya. Jalanan malam yang sedikit lengang menjadikan dia dapat menyetir

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • CEO Mencari Cinta   Kebaikan Ilham

    “Ah, nama saya Aditia. Saya teman Jabrik. Kebetulan dia ada tugas, jadi meminta saya untuk mengunjungi adiknya,” bohong Aditia. Dia terpaksa berbohong jika tidak ingin kena masalah. Sebab, pekerjaan Jabrik memang tidak layak. Kalau dia bilang Jabrik di penjara, kemungkinan akan fatal. Sebab mungkin saja masyarakat akan menilai jika Jabrik kriminal, sehingga berdampak pada kedua adiknya. Wanita itu terlihat mengangguk.“Dimana pak lurah perkotaan henteu sumping wengi tadi wengi, Bu lurah?” tanya mang Ujang.“Ka bumi camat henteu terang aya uleman ti siang ayeuna,” jawab wanita itu. Aditia hanya tersenyum saja, meskipun tidak mengerti yang di katakan.“Sebentar, saya teleponkan suami saya biar cepat pulang,” tukas wanita itu. Lagi-lagi, wanita itu meninggalkan mereka. Terdengar suara bisik-bisik dari dalam saat wanita itu pamit menelpon. Sedangkan Aditia berbincang dengan man

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • CEO Mencari Cinta   Solusi Terbaik

    “Rokok mas, mang Ujang,” tawar lurah tersebut. “Tidak, saya tidak merokok terima kasih,” tolak Aditia, “terus, solusinya bagaimana, Pak. Saya memang tidak memiliki bukti apapun,” lanjut Aditia. Hening, hening membayangi sudut ruangan itu. Hanya kepulan asap yang menggerayangi ruangan itu, sehingga berpadu dengan lampu ruangan yang sedikit meremang. Lampu gantung dengan pengikat tali khas jaman bahela. Namun masih nyentrik di gunakan. Jika dulu menggunakan lilin atau lampu sentir, sekarang sudah di modif menggunakan listrik. “Begini saja. Untuk sementara, kita bawa ke panti asuhan. Jika mas Adit ingin mengadopsinya, langsung ke panti saja dengan surat adopsi secara lengkap,” pungkas pak lurah. “Boleh saya bertemu mereka?” pinta Aditia. “Tentu. Bu ... bu ....” Seorang wanita keluar dari balik pintu. “Aya naon, Pak?” Wanita itu sedikit membungkuk.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08

Bab terbaru

  • CEO Mencari Cinta   Kebahagiaan Yang Tanpa Henti

    “Sepertinya, sudah waktunya.”“Oh, Galih maaf, aku harus membawanya.” Ilham menggendong sang istri untuk keluar dari pesta itu dia sangat panik. Sedangkan orang-orang juga memandang ke arah kepergian mereka. Ada bisik-bisik doa dari mereka, semoga baik-baik saja.***Meyyis_GN***Ilham langsung memasukkan tubuh sang istri ke dalam mobilnya. Keringatnya bercucuran, karena merasa tegang. “Huff … aduhhh ….”“Tahan, Sayang. Kamu kesakitan begitu. Ya Allah, semoga ….”“Mas, konsen nyetir … hufff ….” Tias menarik napas dan mengembuskan dengan berlahan lewat muluah.“Ahh … sabar, Sayang. Papa sedang berusaha, kita ke rumah sakit, ya?” Tias mengelus perutnya dan menahan rasa sakit yang teramat hebat. Dia menggigit bibir bawahnya. Ahirnya, lelaki itu

  • CEO Mencari Cinta   Konteraksi

    “Kamu tidak perlu mengajariku, kamu tahu … Mas Galih tidak akan pernah menyukai gaya itu lagi. Aku akan selalu membuatnya puas, sehingga tidak akan ada waktu lagi untuk memikirkan hal lain selain diriku. Apalagi, memikirkan masa lalu yang menjijikkan.” Mira sepertinya bukan lawan yang sangat tanggung bagi Milea. Dia tersenyum dan mulai berbalik turun. Kepala Milea sudah panas dan berasap. Ingin dia meledak sekarang, tapi tunggu nanti, hingga seluruh orang fokus pada makanannya, itu akan lebih mudah.Milea turun. Dia mengambil gelas dan sendok dan menabuhnya. Mereka semua melihat ke arah Milea. “Mohon perhatiannya, permisi!” Galih sudah tidak tahan lagi, tapi Mira mencegahnya.“Jangan, Mas. Biarkan dia berbuat semaunya. Nanti dia sendiri yang akan malu.” Galih mengangguk.“Kalian tahu, kedua mempelai? Mereka adalah pembatu dan suamiku, ups aku lupa … tepatnya mantan.

  • CEO Mencari Cinta   Tak-Tik Milea

    “Sudahlah, aku siap mendengarmu kapan saja. Tapi tidak sekarang, pengantin priamu sudah menunggu.” Mira bangkit dibantu oleh Tias. Mereka keluar menuju pelaminan. Karpet merah yang membentang menambah suasana dramatis, bagai ratu sejagad. Tias membantu memegang gaunnya, dengan anggun Mira melewati sejegkal demi sejengkal karpet merah itu. Kelopak mawar ditabur dari kanan dan kiri. Di ujung sebelum mencapai puncak Galih sudah siap menyambut pengantinnya dengan stelan jas tuxedo.***Meyyis_GN***Jangan lupa musik pengiring yang membuat suasana semakin sakral. Seluruh pasang mata berpusat ke arah kedatangan pengantin. Bisik-bisik terdengar, sehingga membuat suasana hati Milea semakin panas.“Kalian nora, pengantin ya cantik, tapi tidak alami.” Yang ada di sebelah Milea tersenyum sinis.“Kau iri? Makanya jangan berulah.” Milea yang sedang marah rasanya ingin meledak da

  • CEO Mencari Cinta   Pengantin

    “Tidak ada, hanya sedikit merasa menekan perut.” Ilham menggangguk.“Mau makan apa? Biar aku ambilkan, sebelum pengantin wanita keluar dan kita akan sibuk memandangnya.” Tias mencubit pinggang suaminya.***Meyyis_GN***“Sepertinya aku mau sate saja. Tapi tolong lepaskan dari tusuknya, ya? Kata mama tidak boleh orang hamil makan langsung dari tusuknya.” Ilham tersenyum. Dia meninggalkan sang istri duduk sendiri dan mengambilkan makanannya yang sudah dipesan istrinya. Lelaki itu dengan elegan menuju ke tempat prasmanan.“Oh, mantan istrinya Mas Galih diundang semua ternyata?” Milea mendekati Tias. Tias tersenyum.“Sebagai mantan istri, tentu masih berkewajiban menjaga tali silaturahmi ‘kan? Bagaimana pun, pernah tidur satu ranjang, jadi tidak ada salahnya kalau berbaik hati mengucapkan selamat pada wanita yang menggantikan menemaninya t

  • CEO Mencari Cinta   Pernikahan

    “Satu minggu terasa sangat lama. Sabar ya, Sayang. Kamu akan puas setelah ijab-kabul.” Galih menunjuk miliknya dan tersenyum setelah tatanan rambut selesai. Siang ini, dia akan bermanja-manja dengan Mira. Dia memiliki energi baru untuk memulai sebuah kehidupan. Senyumnya merekah membuai siang yang terasa terik, namun baginya berbalut dengan kesejukan. Dia sduah merindukan sentuhan wanita, menyata kulitnya yang begitu sensitif dengan rangsangan.Galih mempersiapkan pernikahan ini dengan sangat baik. Dia menyewa jasa wedding organizer terbaik untuk mempersiapkan pernikahan ini. Di gedung hotel ternama, sudah disusun acara dengan sangat baik. Galih mengenakan stelan jan warna hitam, karena memang konsepnya internasional. Dia mengenakan tuxedo itu dan memandang penampilannya sendiri di depan cermin. “Ini untuk yang ke tiga kalinya aku mengucapkan ijab kabul. Semoga ini yang terakhir.” Galih berdoa salam hati. Dia membetulkan dasi kupu-k

  • CEO Mencari Cinta   Rindu Sentuhan (21+)

    “Aku ingin lihat! Pertontonkan saja!” Galih mengatakannya tanpa menoleh, dia melenggang pergi. Milea terasa meledak. Dia mengumpat sejadi-jadinya dan membuang benda apa saja ke arah kepergian Galih. Galih merasa lega setelah ancaman kepada Milea tersebut terlaksana. Dia menjadi geli sendiri, pernah tergila-gila pada wanita sejenis itu. Galih menyetir mobilnya dengan cepat menuju ke rumah, harus memastikan kekasihnya baik-baik saja.Galih langsung berlari menuju ke dalam rumah. Dia melihat kekasihnya sedang menggendong putranya, membuat dirinya lega. “Ada apa? Ada yang tertinggal?” Galih menggeleng. Dia memeluk sang istri dari belakang.“Aku mengkhawatirkanmu.” Mira mengerutkan keningya.“Mengkhawatirkanku? Kenapa?” Karena Gibran sudah tenang, maka dia menurunkan anak itu ke lantai yang dilapisi karpet tebal.“Milea tadi datang ‘kan?” M

  • CEO Mencari Cinta   Ancaman

    Mira luruh ke kursi. Dia menyadari, bahwa serangan dari Milea itu normal. Namun dia berpikir lagi, apakah yang dikatakan oleh Milea itu benar? Bahwa dirinya merebut Galih dari tangan Milea? Mira mengingat kembali, kapan mulai saling jatuh cinta dan menyesap indahnya ciuman nikmat.Milea pergi dari rumah Galih dengan tersenyum smirk. Dia yakin pasti Mira merasa tertekan. Dia mengenal Mira selama beberapa tahun, wanita itu berhati baik. Dia pasti akan merasa bersalah dengan tekanan yang diberikan oleh Mira.Sementara itu, Galih menyaksikan aksi manatan istrinya lewat CCTV yang memang sengaja dia pasang. Galih pernah menjadi manusia paling brengsek di muka bumi ini, jadi dia sangat hafal dengan trik brengsek yang dimainkan oleh Milea. Dia menarik napas untuk menenangkan syarafnya. Galih menyuruh ajudannya untuk menyiapkan mobil pribadinya. Dia akan mencari MIlea untuk memberinya pelajaran yang akan wanita itu sesali seumur hidupnya.

  • CEO Mencari Cinta   Dasar Gundik

    “Aku mencintaimu, apa pun yang kau inginkan akan aku lakukan. Apalagi hanya menemani tidur,” bisik Ilham. Lelaki itu tidak berapa lama kemudian terlelap ke alam mimpi menyusul sang istri. Terkadang memang bumil akan sedikit manja.***Meyyis_GN***Milea tidak terima dengan penolakan dari Galih. Dia mencari tahu penyebabnya, bahkan menyelidiki. Dia menemukan Mira sebagai pengasuh dari putranya yang dicintai Galih. Dia menunggu Galih pergi kerja. Pagi itu, terlihat Galih sedang berpamitan dengan Mira. Lelaki itu mencium kening Mira. Semakin terbakar hati Milea.“Kamu lihat nanti! Kalian terlalu enak menikmati masa pacaran, hingga lupa dengan aku yang sakit hati.” Milea menggenggam tanggannya dengan erat, hingga kukunya menancap ke telapak tangannya.“Sayang, jangan lupa kunci rumah. Jangan biarkan siapa pun masuk. Kecuali aku meneleponmu dan memperbolehkan dia masuk.

  • CEO Mencari Cinta   Gagal Tidur

    “Kan bisa mengingatkan baik-baik, kenapa harus teriak, sih?” protes Tias.“Aku nggak teriak, Sayang. Maaf, ih jangan nangis, dong!” Tias sudah hampir nangis karena ucapan Ilham yang agak bernada tinggi. Dasar bumil!Ilham meraih tubuh sang istri yang hampir bergoyang karena menangis. “Ah, seperti inikah orang hamil? Kenapa selalu saja sensitif,” batin Ilham.“Aku akan menggendongmu,” ucap Ilham. Lelaki itu memang sangat memanjakan sang istri. Walau Tias begitu sedikit ceroboh dan jorok, namun lelaki itu tidak masalah untuk membereskn kekacauan yang dibuat oleh istrinya. Terkadang, memang kekurangan pasangan kita yang menjadi dasar pemicu pertengkaran. Tapi tidak dengan Ilham. Dia menjadikan kekurang sang istri sebagai semangat. Terkadang, sepulang kerja dia harus rela membereskan beberapa kekacauan istrinya.Sebenarnya, kadang Tias sudah h

DMCA.com Protection Status