Thasia menggigitnya karena merasa panik, dia ingin Sisilia melangkah mundur sehingga dirinya bisa pergi dari sini, tapi dia berada di pinggir, begitu tangannya ditepis, Thasia langsung jatuh ke dalam laut.Thasia tidak terima mati seperti ini.Jika harus mati dia tidak mau sendirian.Jadi saat Sisilia menepis tangannya, Thasia segera menarik tangan wanita itu.Seketika mereka berdua terjatuh ke dalam laut.Terdengar suara sesuatu terjatuh ke laut, ombak menjadi semakin kencang.Mereka berdua berusaha untuk naik ke permukaan, Sisilia tidak bisa berenang, dia cuma bisa berteriak, "Tolong!"Hanya saja angin hari ini cukup besar, ombak di laut juga cukup kencang, tekanannya sangat kuat.Saat ombak datang, ia bisa menutupi kepala orang.Karena anginnya cukup kencang, suara mereka meminta tolong jadi tidak terdengar.Thasia bisa berenang, tapi tekanan dari laut terus mendorongnya, sehingga dia harus mengeluarkan lebih banyak tenaga untuk bisa berenang maju.Tidak peduli sekuat apa dia berena
Wartawan itu memberikan mikrofonnya pada mereka, terdapat banyak mikrofon, sedang menunggu mereka berbicara. "Pak Jeremy, Nona Lisa adalah artis yang kamu dukung selama ini, hari ini dia mendapat penghargaan artis baru paling terkenal, apakah ada yang ingin kamu sampaikan padanya?"Jeremy menghadap ke kamera, lalu berkata, "Dia bisa menjadi seperti ini semua karena kerja kerasnya, aku merasa senang melihatnya berhasil."Tangan Lisa sedang memegang sebuah penghargaan, dia tersenyum tipis, terlihat sedikit malu.Wartawan itu berkata pada Lisa, "Nona Lisa, hari ini adalah hari yang sangat penting bagimu, film pertama yang kamu mainkan berhasil mendapat penghargaan, kamu seharusnya sangat berterima kasih pada Pak Jeremy, bukan?"Wartawan sengaja menanyakan hal ini, semua masalah di dunia hiburan tidak akan bisa ditutupi.Lisa memegang mikrofonnya, dia berkata dengan lembut. "Hari ini aku sangat senang bisa mendapat penghargaan, hal ini adalah pencapaian pertamaku di dunia akting, tapi aku
Meski Jeremy sempat berkata seperti ini di acara PT Okson waktu itu.Jeremy sudah menikah.Namun, semua orang masih belum tahu.Hari ini pria itu mengumumkan bahwa dia sudah menikah karena tidak ingin media menulis yang tidak-tidak tentang dirinya dan Lisa."Ini bukan lelucon, 'kan? Kalau Pak Jeremy sudah menikah, seharusnya hal ini disiarkan besar-besaran, kenapa nggak ada berita tentang hal ini?""Hari ini bukan April Mop, Pak Jeremy sebaiknya jangan bercanda ....""Aku sudah menikah," kata Jeremy dengan serius. "Aku nggak suka bercanda, istriku sudah bersamaku selama tujuh tahun, kami sudah menikah selama tiga tahun, kami saling mencintai. Aku harap kalian nggak membuat hubungan kami hancur karena berita kalian, sehingga istriku salah paham!"Wajah Lisa menjadi pucat.Jeremy mengumumkan pernikahannya di media!Ada apa ini?Lisa tidak pernah menyangka akan hal ini.Walau hatinya merasa resah, dia tetap menatap kamera dengan tersenyum.Namun, tangannya saling meremas, berusaha menghil
"Kak Angel ....""Aku bisa berdiri di sini hari ini karena sudah melewati berbagai macam cobaan hidup, meski drama yang kumainkan nggak ada yang nonton, lalu aku nggak menjadi terkenal, itu berarti ada yang salah pada diriku. Di dunia hiburan ada banyak saingan, mungkinkah kita harus membenci semua orang yang lebih hebat dariku?""Bukan begitu, tapi Lisa itu mengandalkan orang lain ....""Nggak boleh menghina orang, jangan berkata seperti itu. Memangnya kamu nggak tahu aku orang yang seperti apa? Karena sudah pernah berada di jalan yang salah, maka sekarang aku harus lebih menghargai reputasiku."Angel sangat menghargai masa depannya.Dia paling tidak suka merasa iri pada orang lain, dia akan merasa bangga jika dirinya bisa membuahkan hasil.Dirinya dan Lisa dari awal memang sudah berbeda.Angel merangkak sedikit demi sedikit dari bawah, jadi dia tahu apa itu kesusahan.Sedangkan Lisa dari lahir sudah menjadi nona besar, sejak lahir saja keadaan mereka sudah tidak setara.Karena tidak
Dia tidak bisa bernapas di dalam air, saat ingin berenang ke atas, ada batu besar yang menimpanya, sehingga dia tidak bisa kabur.Dirinya hanya bisa mati.Saat dia mati, tidak ada seorang pun yang sadar, bahkan mayatnya tidak bisa diangkat."Aku nggak mau mati!" teriak Thasia sambil membuka matanya lebar-lebar."Nona, kamu sudah sadar."Mata Thasia terlihat berkaca-kaca, air sudah jatuh, saat bangun dia baru sadar dirinya tadi mengalami mimpi buruk, bantalnya basah oleh air mata.Thasia dibawa ke rumah sakit oleh seseorang.Dia baru bereaksi dan segera memegang perutnya. "Anakku ....""Nona, anakmu baik-baik saja, dia selamat." Suster memberitahunya, "Saat kamu dibawa ke sini bajumu basah semua, bahkan ada tanda-tanda keguguran, untungnya masih keburu diselamatkan, jadi anaknya baik-baik saja.""Syukurlah." Thasia menghela napas lega, untung anaknya baik-baik saja."Apakah kamu ingin memberi tahu keluargamu?" tanya suster itu lagi.Thasia melihat ke sekeliling, lalu bertanya rumah saki
Mendengar perkataan Thasia ini, mata Sabrina pun memerah, dia tidak pernah merasa sekasihan ini pada Thasia.Thasia harus mengalami semua ini sendirian, suaminya juga tidak peduli. Jika Sabrina jadi Thasia, dia sudah pasti tidak akan kuat.Dosa apa Thasia sehingga bisa mendapatkan pernikahan ini?Sabrina memeluknya, dengan sedih menepuk punggung Thasia. "Ada aku, semuanya akan baik-baik saja."Thasia bersandar di pelukan Sabrina, dia merasa sangat senang.Untung dia tidak benar-benar sendirian.Dia masih memiliki banyak orang.Hanya saja dia tidak memiliki Jeremy lagi.Selesai infus Thasia baru keluar dari rumah sakit.Dokter hanya berpesan dirinya tidak boleh terlalu lelah, juga jangan melakukan aktivitas berlebihan, maka tidak akan ada masalah.Sabrina menemaninya."Kamu mau ... pulang?" tanya Sabrina.Thasia berpikir sebentar, dia merasa harus bersiap-siap. "Pulang saja."Sabrina membantunya naik ke mobil, lalu dia mengemudi sambil berkata, "Baiklah, kalau begitu kamu harus sering m
"Pak Jeremy, kami masih belum menemukan Nona Thasia, hari ini angin sangat kencang, ombaknya juga besar, mungkin dia sudah dibawa pergi oleh ombak, kalau begitu harapannya akan sangat kecil."Setelah mendengar kabari ini, Jeremy merasa tidak tahan lagi, dia merasa seperti ada sebuah pisau yang menusuk hatinya.Dia meraih orang yang berbicara itu, lalu bertanya dengan dingin, "Kamu bilang apa? Nggak mungkin Thasia meninggal!"Orang itu berusaha untuk menenangkannya. "Pak Jeremy, aku tahu kamu merasa sangat cemas, tapi kamu harus tetap tenang, sebenarnya Nona Thasia nggak ditemukan juga merupakan hal baik, mungkin saja dia telah diselamatkan oleh orang lain. Kita hanya bisa berharap seperti itu, kita semua nggak mau terjadi sesuatu pada Nona Thasia.""Benar, dia mungkin telah diselamatkan oleh orang lain."Jeremy tidak berani memikirkan kemungkinan terburuk, dia tidak pernah berpikir Thasia akan meninggalkan dirinya dengan cara seperti ini.Thasia tidak mungkin sudah meninggal."Hari ini
Suami istri itu sedang merasa panik.Yuri menatap wajah putrinya yang pucat dan sedang berbaring di ranjang dengan kondisi pingsan, dia langsung menangis, lalu terjatuh ke lantai. "Putriku, kenapa bisa seperti ini? Putriku yang malang, kalau tahu begini aku nggak akan kasih kamu ke sini, lihatlah kamu malah mengalami kesulitan seperti ini."Anton membantu Yuri untuk berdiri. "Putri kita akan baik-baik saja, jangan sedih. Kita harus membalas orang yang telah menyiksanya, kalau kamu menangis sampai sakit, bagaimana bisa kamu membela putri kita?"Setelah mendengar ucapan Anton, Yuri sudah tidak terlalu menangis lagi, dia berkata dengan tegas, "Putriku bisa jatuh ke laut pasti karena didorong seseorang."Di luar bangsal ada orang-orang PT Sintrom, juga ada Rina.Rina yang menyadari Sisilia jatuh ke laut.Rina awalnya ingin mencari Thasia, dia tahu Sisilia tadi berjalan mengikuti Thasia, dia takut terjadi sesuatu, jadi dia pergi mencari mereka.Pada akhirnya kedua wanita itu tidak ketemu.R