Jeremy berdiri di depan pintu, dia tidak pernah suka mendengar keributan, apalagi ayah mertuanya sedang berada di rumah sakit.Mendengar suara ini, kedua orang yang membuat keributan tadi berhenti menangis dan menoleh ke arah Jeremy.Thasia menoleh pada Jeremy. Dia sedikit terkejut. Dia tidak memberi tahu pria itu ayahnya masuk rumah sakit, jadi dia bertanya, "Kenapa kamu bisa ada di sini?"Jeremy memandangnya. "Kepala rumah sakit yang meneleponku dan bilang Ayah sedang sakit, jadi aku segera datang ke sini dari kantor.""Ayah, Ibu." Jeremy menyapa kedua mertuanya dulu. Saat melihat tangan Santo diperban, dia bertanya, "Bagaimana keadaan Ayah?"Thasia berkata, "Tulang tangannya patah, jadi harus istirahat selama beberapa hari."Melihat betapa ramai dan bisingnya tempat itu, Jeremy mengerutkan kening, lalu berkata, "Di sini terlalu berisik, Ayah nggak akan bisa istirahat di sini. Aku akan meminta orang memindahkan Ayah ke ruang VIP.""Nggak perlu, aku nggak sensitif itu, Jeremy, sudahla
"Kak Jeremy."Feni merasa lebih baik bertanya langsung pada Jeremy mengenai masalah magangnya daripada bertanya pada Thasia, jadi dia berkata, "Kak Jeremy, aku akan magang dalam sebulan lagi. Bolehkah aku magang di perusahaanmu? Aku nggak tahu harus magang di mana saat ini. Aku hanya perlu sertifikat magang, aku nggak akan menimbulkan masalah untukmu."Evelyn melanjutkan, "Aku adalah bibinya, dia ini adik sepupunya Thasia. Tolong bantu adikmu ini agar dia bisa mendapatkan pekerjaan yang baik di masa depan."Thasia mengerutkan kening.Mereka ini mencoba memanfaatkan Jeremy saat tahu Jeremy adalah suaminya?Dulu mereka hanya memanfaatkan keluarga Thasia, tapi sekarang mereka malah mengincar Jeremy.Thasia pun segera menoleh pada Jeremy, dia takut pria itu akan berpikir yang tidak-tidak mengenai keluarganya. Baru pertama kali bertemu sudah seperti ini.Selain itu, hubungannya dengan Jeremy tidak begitu dekat, sehingga pria itu harus membantu semua anggota Keluarga Siris.Hal ini sama saja
Bianca sedang merasa kesal karena tindakan Evelyn tadi, tapi begitu melihat pasangan muda ini memiliki hubungan yang baik. Selama putrinya baik-baik saja, hal yang lainnya tidak penting.Dia juga ingin melindungi hubungan mereka. "Thasia, Jeremy membantu kita karena menghargai dirimu. Dia baik padamu, jadi kamu juga harus baik padanya."Mendengar ini, Thasia langsung melirik Jeremy.Sejak kapan pria ini memenangkan hati ibunya?Jeremy merasa senang dan berkata kepada Bianca, "Ibu, hanya Ibu yang selalu membelaku."Bianca tersenyum dan berkata, "Tentu saja, aku nggak buta. Aku bisa melihat sebuah kebaikanmu."Bianca memandang Santo.Santo menatap mereka dengan perasaan senang dan khawatir.Dia senang setelah Thasia menikah, putrinya tidak hidup susah.Namun, dia juga khawatir, bertanya-tanya berapa lama mereka bisa bertahan seperti ini, apakah putrinya bahagia atau tidak.Jeremy dan Thasia tinggal sebentar dan menyelesaikan semua prosedur rumah sakit untuk Santo.Ayahnya akan dirawat di
Karier akting Lisa pada awalnya tidak begitu baik.Selama acara Keluarga Okson, Jeremy memutuskan hubungannya dengan Lisa di depan umum, menyebabkan wanita itu dipermalukan.Di industri hiburan terdapat banyak orang yang saling bersaing, sehingga dia pasti akan dikritik.Lisa juga orang yang cerdas, dia tahu bahwa Jeremy akan melindunginya, pria itu akan menjadi sponsor terbesarnya di masa depan. Setelah mencari Jeremy saat itu, sumber dayanya menjadi kaya.Lisa sedang sibuk syuting, jadi dia tidak punya waktu untuk mencari masalah dengan Thasia.Dunia Thasia menjadi jauh lebih damai.Dia tidak mau memedulikan masalah seperti ini.Semakin dia memikirkannya, dia semakin merasa kesal, jadi sebaiknya dia tidak perlu memikirkannya.Saat ini Rina, yang berada di samping Thasia, melihat ke sekeliling, lalu dia berbisik, "Kak Thasia, kali ini aku yang salah. Aku nggak akan pernah bergosip tentangmu dan Pak Jeremy lagi."Thasia memandangnya. "Apa maksudmu?"Rina mengerutkan kening. "Pak Jeremy
Orang resepsionis sudah bertemu dengannya selama beberapa hari berturut-turut, wanita ini sangat gigih, jadi dia berkata, "Aku akan menelepon dan bertanya dulu, mohon tunggu sebentar."Selama masih ada harapan, Ella akan menunggu. "Oke, maaf merepotkan."Orang resepsionis menelepon dan mendapatkan jawabannya. Dia pun berkata pada Ella dengan sopan, "Nona, Pak Jeremy nggak ada di kantor. Silakan kembali lagi lain kali."Kebetulan sekali setiap kali dia ke sini pria itu selalu tidak ada.Ella tidak mau mendengarkannya kali ini, dia terus bertanya, "Bisakah kamu menelepon Pak Jeremy? Bilang saja Ella membuatkan beberapa makan untuknya, aku akan pergi setelah dia memakannya."Orang resepsionis sudah pernah bertemu banyak wanita yang ingin mengejar Jeremy, Ella hanyalah salah satu dari mereka. Jadi dia berpikir mengusirnya, "Pak Jeremy sedang sibuk, dia nggak akan bertemu orang luar.""Aku bukan orang luar, aku ...."Ella merasa sangat cemas sehingga dia hampir menangis, tapi dia tidak bisa
Semakin Thasia mendengarnya, semakin dia merasa tidak masuk akal. "Kamu yang terlalu berlebihan, aku nggak berbohong."Ella menatap mata Thasia dan bertanya, "Coba katakan bahwa kamu nggak menyukai Pak Jeremy?"Karena bilang tidak berbohong, Thasia pun terdiam mendengar kata-kata ini."Kalau kamu diam saja, berarti kamu setuju."Sebagai seorang wanita, indra keenamnya cukup tajam. Thasia pasti menyukai Jeremy.Setelah bertahun-tahun, Jeremy tidak jatuh cinta pada wanita ini, hal itu berarti mereka tidak mungkin bersama.Namun, Thasia tidak mengizinkan wanita lain menyukai Pak Jeremy.Tidak heran Jeremy tidak pernah terjerat gosip, karena di balik hal itu pasti ada campur tangan Thasia."Nona Thasia, kita bisa bersaing secara adil, aku akan terima jika aku kalah." Ella berkata dengan baik-baik, "Kalau Pak Jeremy nggak menyukaiku, maka aku akan berhenti mengganggunya lagi."Thasia hanya menganggapnya konyol. "Kamu kira aku berpikir kamu ini lawanku?"Ella berkata, "Aku tahu kamu telah me
Mobil dengan cepat meninggalkan depan gedung.Thasia melihat bayangan mobil yang pergi, tanpa sadar dia mengepalkan tangannya."Ternyata wanita itu nggak berbohong. Dia benar-benar ada hubungannya dengan Pak Jeremy.""Kita tadi berusaha mengusirnya, ternyata mereka memiliki hubungan yang dekat. Kalau Pak Jeremy menyalahkan kita, maka habis kita."Mendengar ini, Thasia merasa sedikit tertekan. Dia sudah biasa melihat Jeremy bersikap kejam terhadap wanita, juga bersikap peduli pada wanita.Hal ini tergantung apakah Jeremy suka atau tidak.Jeremy menyukai Lisa, sehingga rela membawanya ke rumah sakit hanya karena luka kecil.Jeremy juga khawatir pada Ella, sehingga mengantarnya ke rumah sakit dengan panik.Orang resepsionis juga merasa sedikit panik, dia takut karena telah melarang Ella masuk, sehingga menimbulkan kecelakaan tadi. Melihat Thasia berdiri diam, dia berkata, "Kak Thasia, kalau Pak Jeremy minta tanggung jawab nanti, tolong bantu bela aku, ya."Thasia kembali sadar, dia menena
Pak Victor cukup bersimpati terhadap kehidupan orang-orang itu.Setelah mengalami begitu banyak peperangan, dia tahu betapa sulitnya kehidupan saat itu.Ketika negara menjadi kuat, maka mereka tidak akan ditindas, sehingga mereka harus melindungi tanah air yang telah diperoleh dengan susah payah.Thasia belum pernah mengalami kekejaman pada masa itu, dia tahu bahwa masa paling mulia Pak Victor adalah ketika dia masih muda. Seiring bertambahnya usia, pria itu masih ingin berbuat lebih banyak lagi untuk negara.Pak Victor bercerita panjang lebar hingga matanya memerah.Thasia mendengarkan dengan saksama, dia bisa melihat bekas luka peluru di kakinya, dia pun menyadari kesulitan pria tua ini dulu."Pak Victor, sekarang negaranya sudah kuat, juga banyak orang berbakat, seharusnya nggak akan ada perang lagi." Thasia menghiburnya.Pak Victor berkata, "Jangan terlalu sombong."Tiba-tiba dia teringat sesuatu, lalu berkata sambil tersenyum, "Tapi memang benar sekarang banyak orang berbakat. Jer