Share

Bab 130

Penulis: Natasha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-19 15:12:56
Jeremy perhatian sekali sehingga tahu dirinya akan sakit perut ketika sedang menstruasi.

Thasia tidak menyangka akan hal ini.

Thasia dulu berpikir bahwa setelah menghabiskan seumur hidup bersama Jeremy, pria ini mungkin tidak akan tahu apa yang dirinya sukai atau bagaimana kondisi fisiknya.

Bahkan saat meninggal karena sakit pun, pria ini akan menjadi orang terakhir yang mengetahuinya.

Sekarang, setelah sekian lama, walau pria itu tidak mau mengingatnya, mau tidak mau tetap akan ingat.

Thasia meniup air jahenya dan meminumnya dalam sekaligus.

"Istirahatlah." Jeremy dengan hati-hati menutupi tubuhnya dengan selimut.

Thasia menatapnya dan bertanya, "Kamu mau ke mana nanti?"

"Di rumah, nggak ke mana-mana," jawab Jeremy.

Thasia berpikir beberapa hari yang lalu Jeremy tidak pulang, mungkin saja hari ini pria itu juga pergi.

Walau punya wanita lain di luar sana, tetap saja dia mesti pulang sesekali.

Jeremy memperhatikan kekecewaan di wajah Thasia, detik berikutnya dia berbaring, masuk ke dal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 131

    Bianca masih memikirkan kondisi Santo, tapi dia malah mendengar orang itu berkata dengan keterlaluan, dia pun berkata dengan tidak senang, "Evelyn, kamu bisa mengatakan apa pun tentang Santo, tapi kamu nggak bisa bilang dia nggak peduli pada Suby! Selama bertahun-tahun ini, kami selalu menolongnya dan membereskan masalah yang dia timbulkan. Kalian nggak bisa kalau ada masalah pergi mencarinya, suruh dia selesaikan sendiri, kenapa malah mencari keluargaku?"Evelyn Lijanto berkata, "Justru karena aku sudah nggak ada jalan keluar lagi, kalau ada jalan keluar untuk apa aku datang mencari kalian?"Saat dia berkata seperti itu, dia mulai menangis."Ibu, jangan menangis, pasti akan ada jalan keluar," hibur Putrinya.Pihak lawan sudah menangis duluan sebelum Bianca menangis, hal ini membuatnya merasa kesal.Selama bertahun-tahun ini, keluarga mereka sudah sangat direpotkan oleh orang-orang ini. Setiap kali ada masalah, mereka selalu datang ke rumah, tapi jika sedang senang, mereka malah menghi

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 132

    "Evelyn, tolong jaga ucapanmu. Sejak kapan aku menghasut suamiku? Suamiku sudah kalian buat sampai berbaring di rumah sakit seperti ini, apa lagi yang kamu inginkan?" Bianca pun tidak bisa menahan amarahnya."Baiklah, aku akan menanyakan satu hal di sini." Evelyn berkata dengan lantang, "Dulu bagaimana kamu bisa membayar utang 20 miliar itu? Kalian waktu itu juga bilang nggak punya uang, jadi kita bekerja sama untuk mencari solusi. Saat itu Suby mencoba segala cara untuk mengumpulkan uang, bahkan hampir menjual ginjalnya, tapi pada akhirnya semuanya terselesaikan, kalian bisa membayar utang 20 miliar itu tanpa bantuan dari kami."Orang tua Thasia bisa membayar kembali 20 miliar itu dengan sangat lancar, meskipun keluarga Suby tidak mengatakan apa pun, mereka tetap curiga.Mereka berpikir orang tua Thasia memiliki uang."Kak, dari mana kamu mendapatkan semua uang itu? Apakah kalian mengambil semua uang orang tua kita? Kamu mengambil semua uang itu untuk diri kalian sendiri!" ujar Evelyn

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 133

    Thasia bertanya, "Kampusmu mendapat akreditasi apa?"Feni berkata, "Akreditasi A.""Perusahaan kami hanya menerima lulusan dari sekolah bergengsi, kamu masih jauh dari kriteria kami." Thasia menolaknya dengan tegas.Feni seketika terlihat tidak senang, tapi dia tetap memaksakan sebuah senyum dan berkata, "Bukankah ada Kakak di sini? Selama ada Kakak di sana, maka masalah sekolah jadi nggak masalah."Thasia berkata dengan nada dingin, "Perusahaan yang bagus itu harus mematuhi aturan. Kalau perusahaan sering menggunakan cara curang, sudah pasti hanya dalam beberapa tahun saja ia sudah bangkrut, mana mungkin kamu bisa masuk."Feni tidak senang setelah dikritik olehnya. "Kak, kamu pasti nggak mau membantuku, jadi kamu berkata seperti itu.""Baguslah kalau sadar, jangan bergantung pada orang lain terus, kalau nggak ada yang membantumu, mungkin keadaanmu akan lebih menyedihkan dari pengemis," ujar Thasia."Nggak masalah kalau kamu nggak mau membantuku, tapi kamu malah mengataiku! Ibu, coba d

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 134

    Jeremy berdiri di depan pintu, dia tidak pernah suka mendengar keributan, apalagi ayah mertuanya sedang berada di rumah sakit.Mendengar suara ini, kedua orang yang membuat keributan tadi berhenti menangis dan menoleh ke arah Jeremy.Thasia menoleh pada Jeremy. Dia sedikit terkejut. Dia tidak memberi tahu pria itu ayahnya masuk rumah sakit, jadi dia bertanya, "Kenapa kamu bisa ada di sini?"Jeremy memandangnya. "Kepala rumah sakit yang meneleponku dan bilang Ayah sedang sakit, jadi aku segera datang ke sini dari kantor.""Ayah, Ibu." Jeremy menyapa kedua mertuanya dulu. Saat melihat tangan Santo diperban, dia bertanya, "Bagaimana keadaan Ayah?"Thasia berkata, "Tulang tangannya patah, jadi harus istirahat selama beberapa hari."Melihat betapa ramai dan bisingnya tempat itu, Jeremy mengerutkan kening, lalu berkata, "Di sini terlalu berisik, Ayah nggak akan bisa istirahat di sini. Aku akan meminta orang memindahkan Ayah ke ruang VIP.""Nggak perlu, aku nggak sensitif itu, Jeremy, sudahla

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 135

    "Kak Jeremy."Feni merasa lebih baik bertanya langsung pada Jeremy mengenai masalah magangnya daripada bertanya pada Thasia, jadi dia berkata, "Kak Jeremy, aku akan magang dalam sebulan lagi. Bolehkah aku magang di perusahaanmu? Aku nggak tahu harus magang di mana saat ini. Aku hanya perlu sertifikat magang, aku nggak akan menimbulkan masalah untukmu."Evelyn melanjutkan, "Aku adalah bibinya, dia ini adik sepupunya Thasia. Tolong bantu adikmu ini agar dia bisa mendapatkan pekerjaan yang baik di masa depan."Thasia mengerutkan kening.Mereka ini mencoba memanfaatkan Jeremy saat tahu Jeremy adalah suaminya?Dulu mereka hanya memanfaatkan keluarga Thasia, tapi sekarang mereka malah mengincar Jeremy.Thasia pun segera menoleh pada Jeremy, dia takut pria itu akan berpikir yang tidak-tidak mengenai keluarganya. Baru pertama kali bertemu sudah seperti ini.Selain itu, hubungannya dengan Jeremy tidak begitu dekat, sehingga pria itu harus membantu semua anggota Keluarga Siris.Hal ini sama saja

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 136

    Bianca sedang merasa kesal karena tindakan Evelyn tadi, tapi begitu melihat pasangan muda ini memiliki hubungan yang baik. Selama putrinya baik-baik saja, hal yang lainnya tidak penting.Dia juga ingin melindungi hubungan mereka. "Thasia, Jeremy membantu kita karena menghargai dirimu. Dia baik padamu, jadi kamu juga harus baik padanya."Mendengar ini, Thasia langsung melirik Jeremy.Sejak kapan pria ini memenangkan hati ibunya?Jeremy merasa senang dan berkata kepada Bianca, "Ibu, hanya Ibu yang selalu membelaku."Bianca tersenyum dan berkata, "Tentu saja, aku nggak buta. Aku bisa melihat sebuah kebaikanmu."Bianca memandang Santo.Santo menatap mereka dengan perasaan senang dan khawatir.Dia senang setelah Thasia menikah, putrinya tidak hidup susah.Namun, dia juga khawatir, bertanya-tanya berapa lama mereka bisa bertahan seperti ini, apakah putrinya bahagia atau tidak.Jeremy dan Thasia tinggal sebentar dan menyelesaikan semua prosedur rumah sakit untuk Santo.Ayahnya akan dirawat di

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 137

    Karier akting Lisa pada awalnya tidak begitu baik.Selama acara Keluarga Okson, Jeremy memutuskan hubungannya dengan Lisa di depan umum, menyebabkan wanita itu dipermalukan.Di industri hiburan terdapat banyak orang yang saling bersaing, sehingga dia pasti akan dikritik.Lisa juga orang yang cerdas, dia tahu bahwa Jeremy akan melindunginya, pria itu akan menjadi sponsor terbesarnya di masa depan. Setelah mencari Jeremy saat itu, sumber dayanya menjadi kaya.Lisa sedang sibuk syuting, jadi dia tidak punya waktu untuk mencari masalah dengan Thasia.Dunia Thasia menjadi jauh lebih damai.Dia tidak mau memedulikan masalah seperti ini.Semakin dia memikirkannya, dia semakin merasa kesal, jadi sebaiknya dia tidak perlu memikirkannya.Saat ini Rina, yang berada di samping Thasia, melihat ke sekeliling, lalu dia berbisik, "Kak Thasia, kali ini aku yang salah. Aku nggak akan pernah bergosip tentangmu dan Pak Jeremy lagi."Thasia memandangnya. "Apa maksudmu?"Rina mengerutkan kening. "Pak Jeremy

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 138

    Orang resepsionis sudah bertemu dengannya selama beberapa hari berturut-turut, wanita ini sangat gigih, jadi dia berkata, "Aku akan menelepon dan bertanya dulu, mohon tunggu sebentar."Selama masih ada harapan, Ella akan menunggu. "Oke, maaf merepotkan."Orang resepsionis menelepon dan mendapatkan jawabannya. Dia pun berkata pada Ella dengan sopan, "Nona, Pak Jeremy nggak ada di kantor. Silakan kembali lagi lain kali."Kebetulan sekali setiap kali dia ke sini pria itu selalu tidak ada.Ella tidak mau mendengarkannya kali ini, dia terus bertanya, "Bisakah kamu menelepon Pak Jeremy? Bilang saja Ella membuatkan beberapa makan untuknya, aku akan pergi setelah dia memakannya."Orang resepsionis sudah pernah bertemu banyak wanita yang ingin mengejar Jeremy, Ella hanyalah salah satu dari mereka. Jadi dia berpikir mengusirnya, "Pak Jeremy sedang sibuk, dia nggak akan bertemu orang luar.""Aku bukan orang luar, aku ...."Ella merasa sangat cemas sehingga dia hampir menangis, tapi dia tidak bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19

Bab terbaru

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 590

    "Oke."Tatapan Kent mengikuti sosok Thasia yang berlalu.Thasia mengendarai sepedanya keluar, dia menuju ke pusat kota.Jaraknya tidak terlalu jauh.Jeremy telah memberinya sebuah vila dengan harga yang sangat mahal.Saat ini jalanan cukup ramai, dia sedang menunggu di lampu merah.Setelah lampu berwarna hijau, dia mendorong sepedanya, tiba-tiba ada orang berkata, "Biar aku bantu."Thasia menoleh ke belakang, dia melihat seorang pria muda sedang mendorong belakang sepedanya.Sepertinya pria itu menyadari Thasia sedang hamil, jadi kesulitan mengendarai sepeda.Hari ini Thasia berpakaian dengan santai. Rambutnya dikepang, memakai sebuah topi dan gaun yang lebar, perutnya sedikit menonjol.Selain ibu hamil yang akan berpakaian seperti ini, yang lainnya tidak mungkin.Thasia merasa dirinya tidak selemah itu, tapi dia juga tidak ingin menolak kebaikannya, jadi dia berkata, "Terima kasih."Dia segera sampai ke seberang, orang itu berjalan ke arah yang berlawanan dengannya.Thasia lanjut meng

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 589

    Sabrina kira dirinya sedang bermimpi, dia merasa kesal, padahal sebelumnya dia melihat mereka saling mencintai, kenapa sekarang malah bercerai. "Apa yang terjadi? Jeremy itu, dasar pria berengsek, dia cepat sekali berubahnya. Nggak bisa, pokoknya aku harus memberinya pelajaran!"Thasia sudah menerima kenyataan ini. "Nggak perlu, ada baiknya kami bercerai, sekarang aku sudah punya rumah dan uang, aku sudah menjadi janda kaya, meski aku nggak bekerja seumur hidup, aku nggak akan mati kelaparan, kamu seharusnya mengucapkan selama padaku.""Keenakan wanita murahan itu!" Sabrina memosisikan dirinya seperti Thasia, mana mungkin dia terima."Biarkan saja." Thasia berkata, "Kamu nggak perlu mengurusi masalah ini, semua sudah berlalu.""Aku mengerti, hanya saja aku khawatir kamu akan merasa sedih, aku ingin bertanya apakah perlu aku temani, tapi kamu nggak menjawab panggilanku, aku juga nggak tahu kamu ada di mana. Membuatku khawatir saja." Sabrina benar-benar khawatir padanya, tapi juga tahu s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 588

    Matanya menatap ke arah Kent lagi, pria itu menatapnya dengan tatapan seperti biasa.Bagi Kent hal itu sudah biasa.Thasia akhirnya mengerti, pria ini tumbuh besar di lingkungan yang kejam dan selalu bersembunyi.Seperti katanya, Kent memang hidup di dunia yang gelap, tanpa adanya cahaya.Meski begitu Thasia tetap merasa terkejut, dia tidak mengerti padahal sama-sama manusia, kenapa mereka bisa hidup dengan cara yang sangat berbeda."Kenapa kamu memberikan darahmu padaku?" Thasia ingin menolak. "Aku nanti juga akan siuman kalau pingsan, kamu nggak perlu melukai dirimu, nggak baik bagi tubuhmu, aku nggak mau kamu bertindak seperti ini."Kent tersenyum santai, mungkin hal ini hal paling santai yang pernah dia lakukan. "Nggak masalah, hanya mengeluarkan sedikit darah saja, nggak akan mengancam nyawa.""Nggak boleh bilang begitu, lain kali nggak boleh lagi!" Thasia menentangnya dengan tegas. "Saat kamu bersamaku maka kamu juga harus dihargai, bukan barang untuk dikorbankan, kamu juga nggak

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 587

    Kent ingin menghindari, jelas dia tidak ingin Thasia menyentuhnya.Saat ini Thasia merasa lebih curiga, dia bertanya, "Kenapa kamu berdarah?"Padahal Kent sudah terluka cukup lama, meski luka di tubuhnya masih belum sembuh total, tidak seharusnya masih meneteskan darah.Kecuali lukanya bertambah lagi.Kent menarik lengan bajunya, tapi beberapa tetes darah itu tidak bisa ditutupi dengan mudah.Pria itu tersenyum, lalu mencari alasan. "Tadi saat memasak nggak sengaja terluka, bukan masalah besar."Alasan itu tidak bisa mengelabui Thasia."Kamu sudah terbiasa melakukan pembedahan, mana mungkin bisa terluka saat memasak. Kamu nggak akan bisa membohongiku!" Thasia mengerutkan keningnya, dia sama sekali tidak percaya pada penjelasannya ini. "Luka ini sepertinya bukan muncul saat kamu memasak tadi, kenapa kamu bisa terluka?"Kent terdiam.Pria itu tidak mau bilang, Thasia tetap punya mata untuk melihat, dia menarik tangan Kent, ternyata di pergelangan tangannya ada luka yang diperban dengan k

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 586

    "Ini pertama kalinya aku masak."Thasia mengangkat alisnya. "Nggak masalah, aku ingin mencicipi masakanmu, mungkin saja kamu berbakat."Setengah jam kemudian Kent baru berjalan keluar dari dapur.Tidak ada aroma gosong, berarti Kent tidak membuat dapurnya terbakar.Namun, ketika Kent meletakkan masakannya di atas meja, Thasia merasa sangat terkejut.Thasia menatap Kent dengan tatapan ketakutan.Kent pikir Thasia tidak tahu masakan apa ini, jadi dia menjelaskan dengan tenang, "Ini hati ayam, ini ampela ayam ... kedua hal itu termasuk organ dalamnya, ini badan ayam, ini bagian pahanya, ada banyak daging tapi nggak eneg ...."Setelah mendengar penjelasan Kent, dia seakan-akan mendengarkan penjelasan bagian tubuh.Bisa dibayangkan saat Kent memasak, dia membedah ayam itu, begitu melihatnya selera makan Thasia pun menghilang.Sebaliknya malah membuatnya ingin muntah.Melihat Thasia masih belum mulai makan, Kent bertanya, "Kenapa? Kelihatannya nggak enak? Padahal aku sudah berusaha membuatny

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 585

    Tatapan Kent menjadi rumit, kalau Thasia tahu apa yang telah dirinya lakukan, wanita ini pasti tidak akan berkata seperti itu.Kent saja tidak berani menyentuh tangan Thasia, apalagi melakukan hal jahat padanya.Kent tidak menolak lagi, dia membiarkan Thasia menyentuh tangannya.Mereka berdua terdiam cukup lama, warna darah di gelang mutiara yang dipakai Thasia menjadi lebih pekat, hal ini terlihat oleh wanita itu, dia pun bertanya, "Apakah mutiara di gelang ini bisa berubah warna?"Tatapan Kent menjadi lebih gelap. "Benarkah?"Thasia memosisikan gelang itu di bawah sinar matahari, memang benar warna merahnya jadi lebih pekat. "Aku kira karena ini gelang lama, jadi warnanya bisa lebih gelap, tapi sekarang warna merahnya jadi lebih pekat. Gelang ini biasanya kamu yang pakai, 'kan? Kamu nggak sadar?"Kent tanpa sadar mengelus pergelangan tangannya, tertawa sambil berkata, "Mungkin ini barang palsu, aku nggak tahu, aku nggak pernah tes."Thasia menatap Kent. "Kalau palsu mungkinkah kamu m

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 584

    Bisa dibilang hidupnya cukup beruntung.Lahir di keluarga yang harmonis, banyak orang yang baik padanya.Hanya dalam percintaan saja dia tidak beruntung.Mungkin hidupnya terlalu datar, agar hidupnya lebih berkreasi, dia harus mengalami perasaan kecewa ini.Perkataannya membuat Kent tertawa.Dia duduk di samping Thasia, menjaganya, matanya yang berwarna coklat terlihat sangat lembut."Kamu nggak pernah berkorban untukmu, tapi kamu memberiku kehidupan." Kent tidak menyembunyikan hal ini, ada hal yang harus dihadapi. "Tunggu ingatanmu pulih kamu juga akan tahu."Kent telah beberapa kali menolongnya, Thasia percaya pria ini tidak akan mencelakainya.Meski Kent bukan orang biasa.Sekarang orang yang menemaninya adalah Kent.Thasia tanpa sadar bertanya, "Kamu punya teman?""Nggak punya."Thasia bertanya lagi, "Kamu nggak ada teman?"Kent malah berkata, "Aku nggak perlu teman.""Orang tuamu di mana?""Aku nggak tahu siapa orang tuaku.""Kalau begitu kamu pasti kesepian, nggak ada keluarga da

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 583

    Bagi Lisa, dia hanya punya pilihan ini.--Thasia tidak tahu bagaimana dirinya melewati malam ini, waktu terasa sangat lama.Dia terus terjaga di sofa sepanjang malam.Setelah dia merasa lebih sadar, matahari sudah mulai terbit.Rasanya lelah.Sangat lelah.Thasia menyeret tubuhnya yang lelah ke kamar mandi, dia mencuci muka, saat melihat wajahnya di kaca dia merasa terkejut.Dia kira dirinya melihat hantu.Matanya memerah, wajahnya sangat pucat, tidak ada rona darah sama sekali, dia terlihat seperti wanita sakit parah.Thasia mengelus wajahnya, dia tidak percaya dirinya menjadi seperti ini.Setelah hatinya dilukai apakah dirinya semenyedihkan ini?Tanpa Jeremy, apakah dirinya tidak bisa hidup lagi?Jawabannya tidak.Bukannya dia sempat berpikir putus hubungan dengan pria itu dan ingin bercerai?Bedanya kali ini pria itu yang meminta pisah.Thasia masih bisa hidup, dia bahkan bisa hidup dengan jauh lebih baik.Thasia sudah memutuskan, sudah cukup dia merasa sedih semalaman, hari-hari s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 582

    Lisa sudah membayangkan.Pernikahannya dan Jeremy akan semeriah apa.Dia akan menjadi pengantin paling bahagia di dunia ini.Pada saat ini, Lisa mendengar suara langkah kaki, dia kira pembantu di rumahnya, jadi dia berkata, "Kamu nggak perlu melayaniku, kamu istirahat saja."Namun, suara langkahnya tidak berhenti.Lisa mengerutkan keningnya, dia merasa sedikit kesal, jadi dia melepas maskernya sambil berkata, "Sudah aku bilang ...."Begitu dia menoleh dan melihat dengan lebih jelas siapa yang datang, dia merasa terkejut, dia membuang maskernya dan berkata dengan hormat, "Ayah ....""Lisa." Pria itu menatap Lisa, lalu berkata sambil tersenyum, "Lama nggak bertemu, ternyata kamu sudah besar."Lisa segera berdiri, dia memeluk pria itu. "Ayah, akhirnya kamu dibebaskan, aku sangat rindu padamu!"Pria yang berusia sekitar 50 tahun itu lebih tinggi sedikit dari Lisa, meski sudah tua tubuhnya cukup tegap, dia mengelus kepala Lisa dengan lembut. "Maaf membuatmu sendirian."Lisa berkata, "Nggak

DMCA.com Protection Status