Berlian terbangun saat alarm berbunyi, Ia pun bergegas untuk mempersiapkan diri karena hari ini adalah hari yang paling spesial baginya. sebuah kebahagiaan yang akhirnya muncul di hidupnya, akad nikah yang akan dilangsungkan bersama dengan orang yang selalu ia sebut doanya selama beberapa tahun ini.Berlian menatap Cinta putrinya yang masih tertidur pulas, ia bisa membawa ayahnya ke pelukan mereka. Jika tidak ada halangan hari ini status Berlian akan berubah menjadi seorang istri dari pria bernama Jonathan. kekasih Masa lalu yang selalu ada di ingatannya. Sebuah panggilan masuk berdering di ponsel berlian. nama Jonathan terlihat jelas di layar itu. Berlian pun cepat mengambil ponsel dan menerima panggilan."Pagi Sayang, sudah bangun?" Suara lembut dari ujung telepon membuatnya merasa sangat dicintai. "Baru saja bangun sebentar lagi aku akan bersiap mandi dan mungkin kami semua akan berangkat ke gedung. Bagaimana dengan kamu?" kalian bertanya kembali."insya Allah kami semua sudah si
Mereka sampai di gedung pernikahan, pukul 08.00 acara akan di mulai. 30 menit lagi, Jonathan begitu gugup, tangannya dingin apalagi saat melihat Berlian muncul dengan sangat cantik menggunakan kebaya putih yang membuatnya sangat anggun. Jonathan sampai terpesona melihat calon istrinya yang begitu cantik. Berlian juga tidak kalah gugup, bahkan tubuhnya seketika lemas saat perias berhasil mendandani dirinya. Benar apa yang dikatakan oleh ibunya jika sebelum pernikahan dirinya harus benar-benar sehat dan mengkonsumsi vitamin ternyata ini yang dimaksud.Bu Shafira membantu Berlian untuk duduk di sebelah Jonathan."Jo, awas kalau salah," bisik Arnold.Sebelum pernikahan dan menunggu penghulu untuk datang, Arnold meminta agar Jonathan dan Berlian berfoto terlebih dahulu.Jonathan melirik ke arah sang kakak bisa-bisanya di saat serius seperti ini kakaknya masih membuat lelucon yang sangat menjengkelkan."Jo, jangan lupa nanti malam kau langsung buat adik untuk Cinta," bisik Arnold kembali
Alva harus menuruti Cantika yang mau makan ketan susu. Tak di turuti, kasihan lihat wajah sedihnya lagi pula nanti anaknya ileran. Ia tidak mau jika harus memiliki anak seperti itu."Enak sekali ini. Aku suka," ujar Cantika yang membayangkan makanan tersebut.Dirinya heran Cantika lahir dari keluarga kaya, tetapi wanita yang ada di samping yaitu begitu sangat sederhana. Bahkan menurutnya jika Cantika itu terkesan polos dan juga bodoh tetap saja menganggapnya sebagai pelayan cafe dan tidak menyadari jika dirinya juga sama halnya seperti Jonathan yang memiliki kekuasaan.Akan tetapi Alva lebih menyukai hal ini karena, karena dapat terlihat dengan jelas tentang ketulusan orang tua Cantika yang memperlakukannya seperti apa saat belum mengetahui jika dirinya bukan lah seorang karyawan cafe biasa.Sementara itu acara berlangsung hikmah, setelah akad nikah terbitlah resepsi megah di gedung itu. Walau Berlian meminta pada ayah sambungnya untuk tidak terlalu megah, tetapi nyatanya tetap saja a
Keluarga Cantika memberikan selamat pada Berlian dan Jonathan. Sebagai calon besan, jadi mereka semua menghadiri acara pernikahan itu. Mereka kira jika acaranya akan biasa-biasa saja ternyata acaranya begitu mewah."Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah dan warohmah, semoga selalu diberikan kebahagiaan di pernikahan kalian berdua."Berlian tersenyum, lalu dirinya mengucapkan terima kasih kepada Vera dan juga ibunya."Mereka semua adalah keluarga dari Cantika," bisik Berlian kepada Jonathan.Jonathan mengangguk rasa penasarannya telah sirna, karena sebelumnya ia tidak pernah melihat orang-orang tersebut, mereka juga bukan dari rekan bisnis ayahnya ataupun pak Hardian. Lelaki itu menebar senyum.Vera yang melihat senyum itu malah meleleh dan terpesona. Ia berandai-andai dirinya yang sedang berada di pelaminan itu bersama Jonathan. Pasti dirinya akan menjadi wanita paling bahagia karena mendapatkan suami paket lengkap selain tampan juga kaya raya. Mungkin hidupnya akan berasa di s
Hari bahagia Berlian dan Jonathan ternoda dengan kehadiran Anggun. Wajah bahagia Berlian sirna seketika ketika melihat kehadiran Anggun, orang yang sama sekali tidak dirinya harapkan untuk datang di dalam pesta pernikahannya.Wanita itu segera menatap sang suami, ia berpikir apakah Anggun datang karena undangan Jonathan, pada hal keduanya sudah sepakat untuk tidak mengundang Anggun.Jonathan yang mengerti arti tatapan dari sang istri, lelaki itu mengangkat bahu jika dirinya tidak tahu menahu perihal itu.Bu Maya yang datang bersama dengan anaknya pun menyapa bu Santi. Sedikit merasa tidak enak dengan Jonathan, ia lupa jika mengundang bu Maya karena mereka saling kenal. "Hai Bu Santi, maaf ya saya dan anggun datangnya terlambat semoga saja pestanya belum selesai," ujar Bu Maya.Dari atas pelaminan, berlian menatap interaksi antara ibu mertuanya dan juga Anggun beserta ibunya. Wajah berlian sudah menunjukkan ketidaksukaan kepada wanita itu, dirinya memiliki sebuah feeling jika Anggun m
Bu Santi langsung menghampiri bu Maya dan Anggun yang sedang mencicipi hidangan. Mendengar apa yang diucapkan oleh besannya membuat dirinya harus waspada.Jika benar apa yang diucapkan oleh bu Shafira tentang perubahan raut wajah berlian karena mereka berdua, dirinya tidak akan memaafkan mereka berdua. Dirinya lah yang bersalah karena dengan ceroboh sudah mengundang mereka berdua untuk datang ke pesta pernikahan ini."Apa kabar Tante?" Anggun langsung menyambut ramah kehadiran bu Santi. Jadinya harus mendapatkan simpati wanita itu agar bisa mempermudah jalannya merebut Jonathan dari sisi Berlian.Bu Santi tidak menanggapinya, ia bahkan tidak membalas senyuman Anggun. Memilih untuk tidak memperhatikannya."Saya harap kedatangan kalian berdua ini hanya untuk memenuhi undangan saya dan tidak memiliki maksud lainnya lagi apalagi berniat untuk membuat masalah dihubungan Berlian dan Jo," ungkap Bu Santi to the point.Melihat gelagat dari kedua orang itu membuat dirinya sadar telah melakuka
Pesta pernikahan mereka membuat keduanya merasakan lelah di tubuh. berlian sejenak merebahkan tubuh di kasur dengan masih mengenakan baju pengantin dan riasan yang melekat di wajah. sudah satu jam ia tertidur saat Jonatan pamit untuk keluar menemui beberapa tamu yang datang ke rumahnya karena tak bisa hadir di pestanya tadi pagi.Jonathan masuk ke kamar setelah para tamunya pulang. ia melihat berlian masih tertidur pulas, Jonathan tak berniat membangunkannya hanya saja saya masih menggunakan baju pengantin.Perlahan ia membangunkannya dengan lembut, lalu berbisik pelan di telinganya. "Sayang ganti bajunya dulu, tidur lagi." Berlian membuka mata perlahan lalu ia terkaget saat melihat Jonathan berada di kamar itu. "Kamu --" "Lupa kalau kita sudah menikah?" tanya Jonathan."Astaga, maaf Jo. Mungkin aku terlalu lelah jadi belum konsen," ucap Berlian."Enggak apa, aku paham. Kalau mau tidur, mandi ganti baju dulu. Masa kamu mau tidur dengan baju kotor dan wajah masih penuh make up. Nant
Jonathan dan juga Berlian melangkah bersama ke arah keluarga yang sudah berkumpul di meja makan. Dari kejauhan nenek Lastri dan juga yang lainnya sudah memperhatikan keduanya yang tengah tertawa bersama. Mereka langsung bergabung dengan keluarga untuk makan pagi."Selamat pagi Mama Papa." Cinta menyapa kedua orang tuanya. Gadis itu langsung mendapatkan sebuah kecupan hangat dari Jonathan. Berlian juga mengelus puncak kepala anaknya, ternyata Cinta bisa menjadi seorang gadis yang mandiri tanpa ada dirinya."Selamat pagi semua," ujar Berlian.Sama halnya dengan berlian dan Jonathan yang menyapa mereka semua. Nenek Lastri, pak Hardian, bu Shafira dan juga Alva tersenyum melihat tingkah kaku berlian, wanita itu beberapa kali membuang muka saat tidak sengaja berpapasan mata dengan keluarganya.Berlian merasa jika tatapan keluarganya tidak sama seperti biasanya tetapan mereka seperti penuh curiga bahkan membuat dirinya sangat malu."Apa kalian berdua semalam bisa tidur nyenyak?" tanya Nene