Share

Pertemuan pertama

Penulis: Aprilia Choi
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-27 03:06:44

Aprilia Alexander adalah seorang CEO dan salah satu calon pewaris perusahaan “Xander Advertising” yang termasuk dalam jajaran perusahaan terbesar di Indonesia. Ia merupakan satu-satunya harapan keluarga karena kakaknya Zachary Alexander atau yang lebih akrab di sapa Zac, lebih memilih menjadi aktor daripada melanjutkan bisnis keluarga mereka.

Hari ini adalah hari yang penting untuk April, karena ia harus berhasil meyakinkan kliennya yang berasal dari London ini agar mau bekerja sama dengan perusahaannya. Gadis berusia 25 tahun itu tergesa-gesa memasuki ruangannya, ia merasa bersalah telah membuat kliennya menunggu karena dirinya baru saja menghadiri meeting dengan para petinggi perusahaan.

Saat memasuki ruangannya, ia terpaku melihat seorang pria yang sedang berdiri membelakanginya sangat mirip dengan pria yang ada dalam setiap mimpinya. Dengan sedikit gugup, April memberanikan dirinya untuk berbicara pada pria tersebut.

“Good afternoon sir, sorry for making you wait too long,” sapa April pada seorang pria yang tengah berdiri membelakangi dirinya.

Lalu pria tersebut membalikkan badannya, betapa terpesonanya April karena pria tersebut sangat tampan. Dunianya terasa berhenti berputar saat pria tersebut tersenyum dan tampaklah lesung pipit di kedua pipinya yang membuat April semakin mengagumi ketampanannya.

“It’s ok miss, I’m Andrew,” kata pria tersebut tersenyum ramah sambil mengulurkan tangannya pada April.

Tanpa ragu April pun menjabat tangan Andrew, “Emm..., I’m Aprilia,” jawab April turut tersenyum.

Sama seperti yang di bayangkan April, Andrew adalah orang yang sangat baik dan ramah. Ia selalu tersenyum membuat mereka langsung akrab meskipun baru pertama kali bertemu. Akhirnya April dan Andrew sepakat untuk menjalin kerja sama perusahaan mereka.

Ternyata Andrew bisa berbahasa Indonesia dengan sangat baik, itu karena orang tuanya ada yang merupakan keturunan asli Indonesia. Ayah Andrew berasal dari London-Inggris, sedangkan ibunya asli dari Indonesia. Hal itulah yang membuatnya mahir berbahasa Indonesia, meskipun tinggal dan besar di London namun sejak kecil orang tuanya mengajarinya dua bahasa untuk komunikasi mereka sehari-hari.

Ini merupakan kunjungan Andrew dan keluarga ke sekian kalinya ke Indonesia, namun kali ini ia dan keluarganya memutuskan untuk pindah dan menetap di tanah air sang ibu karena mereka harus melanjutkan bisnis keluarga sepeninggal kakek dan neneknya.

Setelah selesai menanda tangani kesepakatan antara perusahaan mereka, April dan Andrew memutuskan untuk makan siang bersama. Selain untuk membicarakan bisnis perusahaan, mereka juga mencoba mengenal satu sama lain agar bisnis mereka dapat berjalan dengan lancar ke depannya.

“Ternyata dia orang yang menyenangkan, meski baru pertama bertemu nyaman sekali rasanya berada di sampingnya,” gumam Andrew dalam hatinya.

“Maaf, anda kenapa melamun?” tegur April yang sontak menyadarkan Andrew dari lamunannya.

“Ehm— tidak papa, oh ya bisakah kita berteman?” tanya Andrew dengan sedikit ragu.

“Berteman? Mengapa tidak? Aku akan sangat senang bisa menjadi temanmu,” jawab April dengan senyum yang mengembang.

“Sungguh? Aku juga sangat senang,” kata Andrew dengan salah tingkah.

“Jangan berlebihan Mr.Andrew.”

“Tidak, tolong jangan panggil seperti itu. Cukup Andrew saja, sekarang kita sudah berteman kan?”

“Iya, oke Andrew,” balas April dengan melanjutkan lagi makannya.

Setelah selesai makan siang, Andrew mengantar April kembali ke kantornya.

“Terima kasih untuk makan siangnya,” kata April tersenyum sambil bersiap turun dari mobil Andrew.

Dengan sigap Andrew langsung menahan lengan April, “Tunggu, bolehkah aku meminta nomor ponselmu?”

“Ah— ya, tentu saja silakan,” sahut April sambil memberikan kartu namanya pada Andrew.

*

Selama bekerja, April selalu memikirkan Andrew. Ia tidak menyangka ternyata Andrew seperti gambaran pria yang selama ini ada dalam mimpinya. Inikah pertanda bahwa Andrew adalah jodoh yang dikirimkan Tuhan untuknya? April sendiri belum berani menyimpulkan, karena mereka baru saja bertemu.

Sama seperti April, Andrew selalu memikirkan April sepanjang hari. Ternyata diam-diam Andrew sangat mengagumi sosok April yang lemah lembut namun sangat berani, pintar, mandiri dan tegas.

Tak ingin terus gelisah, malamnya Andrew memberanikan diri untuk menelepon April.

[“Selamat malam, Aprilia. Aku Andrew, bagaimana kabarmu?”]

sapa Andrew setelah April menjawab teleponnya.

[”Ya aku tahu itu dari suaramu, aku baik. Bagaimana denganmu?”]

tanya balik April.

[”Aku juga baik, oh ya apa yang sedang kamu lakukan?”]

[”Aku baru saja memikirkan kamu, Ehmm... Maksudku, aku hanya sedang berbicara denganmu.”] jawab April dengan sedikit gugup.

[”Oh, sungguh? Hehe… Apakah kamu sibuk besok?”] tanya Andrew dengan terkekeh pelan.

[”Aku rasa tidak, memang kenapa?”]

[”Apa kamu mau… pergi… denganku?”] tanya Andrew hati-hati.

[”Kemana?”]

[”Mungkin… menonton bioskop?”]

[”Oke.”]

Andrew sangat senang sekali mendengar jawaban April yang mau menerima ajakanya untuk pergi menonton bersamanya. Hingga hari yang mereka tentukan pun tiba, Andrew dan April membuat janji untuk bertemu di bioskop.

*

“Kita mau melihat film apa?”

“Terserah kamu saja Andrew.”

“Ok, emm… bagaimana kalau film The Uninvited?” usul Andrew.

“Film horor ya, oke aku setuju denganmu,” sahut April menyetujui.

“Tenang saja, ada aku bersamamu,” kata Andrew sambil menunjukkan dimplenya.

Film pun dimulai, April sangat serius menonton setiap adegan yang menegangkan di film ini. Namun tidak dengan Andrew, ia yang sebenarnya sangat tidak menyukai film horor lebih memilih untuk memandangi April.

Andrew berkata dalam hatinya, “Tuhan, baru kali ini aku bisa sedekat dan seakrab ini dengan seorang wanita yang baru kukenal. Sangat nyaman dan hangat berada di dekatnya mungkinkah dia wanita yang Engkau kirimkan untukku?” batin Andrew, matanya tak beralih sedikitpun dari April.

“Akhirnya, ending yang menyedihkan ya,” kata April sambil menoleh ke Andrew, “Mengapa kamu melamun? Ayo kita pulang,” ajak April seraya bersiap untuk pulang.

"Pulang?" tanya Andrew sambil melihat orang-orang di sekitar yang sudah mulai beranjak meninggalkan bioskop satu persatu, "Oh filmnya sudah habis ternyata, baiklah mari kita pulang."

"Kamu ini aneh sekali, memangnya dari tadi kamu tidak melihat filmnya ya?" tanya April sambil menggeleng heran, lalu beranjak dari duduknya.

"Tentu saja aku melihatnya," sambil mengejar April yang telah berjalan pergi mendahuluinya, "Aku sibuk melihatmu Pril, andai saja kamu tahu itu,” batin Andrew.

Setelah menonton, Andrew mengajak April untuk makan malam di restoran dekat dengan tempat mereka menonton.

"Bisakah aku bertanya sesuatu Pril? Ini agak pribadi,” tanya Andrew.

"Tentu, apa itu?" sahut April.

"Emm... Apakah kamu punya kekasih?" tanya Andrew dengan sedikit ragu.

"Kenapa? Apakah kamu sungguh ingin tahu?" tanya April balik.

"Jawab saja, kumohon,” pinta Andrew.

"Kamu ini lucu sekali, baiklah akan aku jawab. Emm... aku belum punya. Bagaimana denganmu?" tanya April sambil meminum jusnya.

"Sungguh? Aku juga belum punya," jawab Andrew dengan antusias.

"Apa kamu yakin? Aku tidak percaya itu."

Dan mereka pun tertawa bersama.

*

*

Bab terkait

  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Pria misterius

    Malam telah larut saat Andrew mengantar April pulang ke rumahnya."Terima kasih ya untuk malam ini, aku senang bisa mengenalmu.""Aku juga Pril, kapan-kapan kita bisa pergi bersama lagi kan?""Tentu, aku turun dulu ya. Sampai bertemu besok,” pamit April seraya beranjak turun dari mobil."Tunggu," cegah Andrew sambil menahan lengan April, "Mengapa kamu suka sekali meninggalkanku begitu saja? Aku bahkan belum mengucapkan selamat tidur padamu,” protes Andrew."Maaf Andrew, baiklah katakan sekarang aku sangat lelah dan mengantuk,” kata April lalu menutup mulutnya untuk menguap kecil."Selamat malam, mimpi yang indah, dan..."Tiba-tiba Andrew mengecup kening April tanpa permisi. April yang tadinya mengantuk langsung terbelalak mendapat perlakuan semanis itu dari Andrew. Namun ia tetap bisa menguasai dirinya dan tidak terlarut karena telah dicium keningnya oleh Andrew. Andrew pun pulang dengan hati yang berbunga-bunga tetapi tidak dengan April, mes

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-27
  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Kakak beradik

    April sangat senang dengan kehadiran Andrew di kantornya. Kehadiran pria itu membawa semangat tersendiri untuknya, karena menurut April hanya Andrew-lah sahabat atau orang terdekatnya sekarang yang selalu ada untuknya dan mendengar semua keluh kesahnya. Namun berbeda dengan Andrew yang mengartikan lain dengan kedekatan mereka. Andrew berharap April adalah gadis yang selama ini dicarinya, yang akan menemani hidupnya dalam susah maupun senang. Ia berharap gadis itu dapat menjadi miliknya dan ibu dari anak-anaknya kelak. Jam kantor pun usai, Andrew menawarkan pada April agar mau di antar pulang olehnya.“Hey, kenapa kamu suka sekali melamun sih?” tanya April dengan heran pada Andrew.Andrew pun tersadar dari lamunannya tentang April, “Aah.. tidak, emm.. bolehkah aku mengantarmu pulang?” tawar Andrew.“Tidak perlu Andrew, sudah ada sopir yang mengantarku,” tolak April halus.“Suruh saja sopirmu pulang sendiri, ayolah aku ingin mengantarmu. Kumohon?” pinta Andre

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-27
  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Sepasang kekasih

    Keesokan paginya, Andrew datang ke rumah April untuk menjemputnya. Namun gadis itu belum bangun sehingga papinya yaitu Pak Arsene menyuruh Andrew untuk membangunkannya.“Sepertinya April belum bangun, kamu masuk saja ke kamarnya,” ucap Pak Arsene, papi April sambil menikmati secangkir kopi.Andrew sudah beberapa kali main ke rumah April, sehingga membuatnya sedikit akrab dengan papi April.“Baik om, saya permisi ya,” ujar Andrew dengan sopan.Andrew pun bergegas naik ke lantai atas untuk membangunkan April dikamarnya.Ternyata April masih terlelap dalam mimpi indahnya, hingga Andrew tidak tega untuk membangunkannya. Jadilah dia hanya memandangi gadis itu yang sedang tidur dengan pulasnya.“Damai sekali rasanya melihat wanita yang sangat kucintai sedang terlelap seperti ini,” ujar Andrew sambil mengelus rambut April dengan lembut, “Cantiknya,” ucapnya tak henti-hentinya mengagumi gadis itu.Merasa ada yang mengganggu tidur lelapnya, perlahan April p

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-27
  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Bertepuk sebelah tangan

    Malam sudah larut saat Alan mengantar April pulang ke rumahnya. Papi April yang melihat putrinya di antar pulang oleh seorang pria yang belum di kenalnya ada perasaan tidak suka karena ia berharap putrinya bisa menikah dengan lelaki pilihannya, yaitu Andrew.“Siapa lelaki itu?” tanya Pak Arsene saat April baru saja masuk ke dalam rumah.“Emm... papi kenapa belum tidur,” jawab April, seolah tak mendengar pertanyaan papinya.“Jangan mengalihkan pembicaraan, jawab saja pertanyaan papi tadi,” tegas Pak Arsene dengan menatap tajam kepada putrinya.“Baiklah, namanya Alan pi. Dia teman April,” dusta April pada papinya.“Lain kali papi tidak mau melihat kamu pergi dengan lelaki lain kecuali dengan Andrew. Sekarang kamu lekas tidur, sudah malam.” “Selain Andrew? Maksud papi Apa?” tanya April yang tidak mengerti dengan maksud papinya.“Kita bicarakan ini besok pagi, sekarang kamu tidur ya sayang,” perintah Pak Arsene lalu mengecup kening April.“Baik p

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-27
  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Kecewa

    Betapa terkejutnya April saat mengetahui bahwa ternyata adik Andrew adalah Alan, begitu pula dengan Alan yang tidak kalah terkejutnya bahwa wanita yang dicintai dan diceritakan kakaknya selama ini adalah April, kekasihnya.Andrew sangat merasa telah di bohongi oleh mereka, karena ia tidak mengetahui bahwa kekasih adiknya selama ini adalah April wanita yang sangat ia cintai. Merasa kecewa dengan April dan Alan, Andrew memilih pergi untuk menenangkan dirinya. April pun mengejar Andrew untuk menjelaskan semuanya, akhirnya ia ikut pergi bersama pria itu. Tanpa sepengetahuan mereka, Alan mengikuti mobil keduanya dari belakang.“Andrew tolong dengarkan penjelasanku. Aku sama sekali tidak tahu jika Alan adalah adikmu,” ujar April berusaha menjelaskan kepada Andrew.Andrew hanya diam tidak menanggapi, lalu memarkirkan mobilnya di tepi jalan yang sepi dan ia pun turun kemudian berteriak meluapkan semua amarah dan rasa kecewa yang sedang ia rasakan.“ARRRRGH! Mengapa

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Perasaan yang terluka

    Sebelum Andrew melanjutkan perkataannya April segera mematikan laptopnya dan merapikan meja kerjanya bersiap untuk segera pulang. Melihat reaksi April, Andrew merasa senang karena gadis itu mau menerima ajakannya untuk makan bersama. “Permulaan yang bagus,” batin Andrew sambil tersenyum penuh kemenangan.“Ternyata kamu ini cerewet sekali ya,” kata April seraya mengambil tasnya lalu keluar dari ruangannya, di ikuti Andrew di belakangnya.“Hehehe... Jadi kita akan makan di mana?” tanya Andrew antusias.“Terserah kamu saja,” jawab April dengan tidak semangat.Akhirnya mereka makan malam di sebuah restoran khas Indonesia. Andrew yang merasa asing dengan semua makanan yang ada di menu menjadi bingung hingga akhirnya ia mengikuti April yang sama-sama memesan bakso dan memilih waffle kesukaannya sebagai dessert. Tentu saja waffle yang di sajikan ala Indonesia.Selesai makan malam, April meminta Andrew untuk segera mengantarnya pulang. Namun Andrew malah memba

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Menghindar

    Ponsel April berdering, menampilkan panggilan masuk dari Alan namun ia enggan untuk menjawabnya.“Kenapa tidak di jawab? Apa kalian sedang bertengkar?” tanya Andrew ingin tahu.April hanya diam dan menggeleng pelan, ia belum bercerita pada siapa pun termasuk Andrew tentang apa yang di lihatnya tadi siang yang membuatnya sangat terluka.*Keesokan harinya, Alan mendatangi April di kantornya untuk meminta penjelasan mengapa April tidak mau bertemu dan menjawab telepon darinya. Namun April selalu menghindar, beralasan bahwa ia sedang sibuk dan tidak bisa diganggu. Alan menjadi bingung mengapa April tiba-tiba menghindarinya.[To Alan : Pulanglah, aku sedang sibuk dan tidak bisa diganggu.][To April : Aku akan menunggumu.][To Alan : Banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, pulanglah.][To April : Tidak apa, selesaikanlah. Aku akan tetap menunggu di sini sampai kamu pulang.]April merasa kesal karena Alan tidak mau pulang, ia pun memilih me

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Berpisah

    “Lalu sampai kapan kamu akan seperti ini? Apakah semua akan selesai dengan kamu berdiam menyimpan semuanya sendiri seperti ini? Mungkin kakak tidak bisa menyelesaikan masalahmu, tapi setidaknya berilah kakak kesempatan untuk membantumu.”Kemudian April menangis dan Zac pun memeluk adiknya dengan penuh kasih sayang, “Menangislah jika itu bisa membuat hatimu lebih baik,” kata Zac sambil mengelus rambut adiknya untuk menenangkannya.Lalu mengalirlah begitu saja cerita April pada Zac tentang apa yang telah ia lihat hingga membuatnya bersedih dan tidak mau bertemu dengan Alan.“Kakak sangat mengerti bagaimana perasaanmu, tapi apa tidak sebaiknya kamu tanyakan pada Alan siapa sebenarnya wanita dan anak kecil yang kamu lihat itu,” kata Zac memberi saran.“Anak kecil itu memanggil Alan dengan sebutan daddy kak, aku tidak siap kalau harus mengetahui kenyataan jika memang benar dia adalah...” April tidak sanggup melanjutkan perkataannya, air mata menetes begitu saja lalu i

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16

Bab terbaru

  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Epilog

    “Uncle, Miq boleh cium adik tidak?” tanya Miquel berjalan mendekat pada Alan. “Tentu saja boleh, pelan-pelan ya biar adiknya tidak terbangun,” jawab Alan seraya menunduk lalu Miquel segera mencium dengan lembut pipi Alana. “Terima kasih ya uncle, dad... mom... tolong buatkan adik juga untuk Miq ya, biar Miq tidak kesepian main sendirian,” pinta Miquel dengan polosnya membuat seluruh anggota keluarga tertawa dengan permintaannya. “Iya sayang,” sahut Zac dan Emily dengan kikuk. “Alan, mama mau gendong cucu mama juga,” pinta Bu Amelia seraya mengambil Alana dari gendongan Alan. “Gantian ma, papa juga ingin gendong,” timpal Pak George tidak sabaran. “Sabar pa, baru juga mama gendong. Halo cantik ini grandma,” sapa Bu Amelia seraya mencium puncak kepala Alana dengan gemas. “Jangan lama-lama ya. Aku pun mau menggendong cucuku,” ujar Pak Arsene tak ingin kalah. “Sabar ya semuanya, nanti pasti dapat giliran gendong Alana. Sekarang kita biarkan April beristira

  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Forever

    BRUM!! BRUM!! “Sayang pelan-pelan, jangan sampai nanti kamu cedera lagi,” ujar April mengingatkan seraya memeluk erat suaminya dari belakang. “Iya oke, maaf ya sayang,” sahut Alan dengan memelankan laju motornya. Kini April dan Alan tengah naik motor berdua keliling kota untuk bernostalgia masa-masa awal mereka saat berpacaran dan Alan masih menjadi seorang pebalap. April selalu setia menemaninya di setiap seri balapan membuat Alan selalu bersemangat hingga ia bisa memenangkan trophy di berbagai kejuaraan. Namun kini semua itu harus Alan kenang saja karena kondisinya pasca operasi yang tidak bisa dipaksakan untuk membalap lagi. “Sayang,” panggil Alan lembut, kini ia melajukan motornya dengan stabil. “Iya,” sahut April singkat. “Mau makan di mana? “Hmmm... aku ingin makan mie ayam yang di pinggir jalan itu. Kita ke sana ya,” ajak April antusias. “Sayang, ingat kamu sedang hamil. Jangan makan pinggir jalan begitu tidak higienis sayang,” tolak Alan denga

  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Hadiah terindah

    Tok! Tok! Tok!“Ya masuk,” sahut April dari dalam ruangan.Alan segera masuk lalu menutup pintu, “Hai sayang...,” sapanya ketika sudah berada dalam ruangan April.April beranjak dari kursi untuk menyambut suaminya, “Sayang, masih jam 2. Kenapa kamu sudah jemput?”“Pekerjaan kamu bisa ditinggal tidak untuk 1 atau 2 minggu ke depan?” “Lama sekali, memang ada acara apa?”“Aku ingin kita pergi berbulan madu sayang.”“Bisa saja sih aku tinggalkan selama itu, karena Kak Emily sudah bisa aku andalkan untuk menggantikan posisiku sementara.”“Kalau begitu tunggu apa lagi, sekarang juga kita berangkat ya.”“Tapi kan aku belum bersiap-siap.”“Sayang, semuanya sudah aku persiapkan. Percayakan padaku ya,” pinta Alan seraya tersenyum lebar.Melihat keseriusan suaminya, membuat April tak dapat menolaknya, “Baiklah, aku ikut ke mana pun kamu membawaku,” sahutnya kemudian.Semua pekerjaan telah di serah terimakan oleh April kepada Emily, b

  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Happy birthday

    Malamnya dalam kamar pengantin, di rumah baru April dan Alan...“Aku memang telah mengenal banyak wanita sebelum bertemu denganmu, namun sejak pertemuan pertama kita aku tidak pernah bisa melupakanmu dan menghapus dirimu dari isi kepalaku begitu saja. Pertemuan demi pertemuan yang kita lewati membuatku tersadar bahwa aku harus berhenti dalam pencarian cintaku, karena aku telah menemukan sosok yang aku cari selama ini di dalam dirimu. Seorang wanita yang baik hati, mandiri, tegas dan sangat cantik.”“Pernah kehilangan kamu membuatku memahami bahwa kita tak perlu terlalu erat dalam menggenggam sebuah cinta, kita hanya perlu menjaganya dengan sepenuh hati dan keyakinan sampai tiba saatnya Tuhan mempersatukan kita kembali seperti saat ini. Hatiku selalu menghangat saat bersamamu, jantungku selalu berdegup dengan kencang bila di dekatmu, hingga bisa aku yakini bahwa cintaku memanglah kamu,” ujar Alan seraya menggenggam jemari April dengan tatapan penuh cinta.Mendengar per

  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   The wedding

    Bulan April telah tiba, bulan di mana April dan Alan akan melangsungkan pernikahan mereka yang mana hari itu bertepatan dengan hari ulang tahun April. Mereka ingin agar saat merayakannya nanti sekaligus bisa merayakan dua momen penting dalam hidup keduanya, yaitu hari lahir April dan anniversary pernikahan mereka.Acara pernikahan April dan Alan cukup sederhana namun tetap elegan karena di gelar di halaman belakang rumah keluarga Alexander. Menggunakan konsep outdoor dengan hiasan bunga mawar putih yang mendominasi membuat suasana lebih terasa romantis, diiringi pemain band yang siap menyambut para tamu. Mereka ingin acara ini terasa lebih terasa kekeluargaan, untuk itu tamu yang di undang hanya keluarga inti dan teman dekat mereka saja.Para tamu undangan telah menempati kursi mereka masing-masing, bersiap menyambut kedua calon pengantin yang akan segera memasuki ruangan acara. Alan terlebih dahulu masuk dengan di dampingi kedua orang tuanya, kemudian ia segera duduk di t

  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Zac dan Emily X Andrew dan Luna

    Satu bulan kemudian...Hari ini Zac dan Emily telah resmi menikah, tadi pagi keduanya telah mengikat janji untuk hidup bersama hingga akhir hidup mereka. Setelah acara resepsi, mereka segera berpamitan kepada Pak Arsene, April dan Miquel untuk pergi berbulan madu ke luar negeri yaitu New york.“Miquel, benar tidak mau ikut sama mommy dan daddy?” tanya Emily memastikan.Miquel menggeleng cepat, “Tidak mom, nanti kalau Miq ikut kalian tidak bisa buatkan adik buat Miq,” sahutnya dengan polos.“Siapa yang berkata seperti itu sayang?”“Daddy,” sahut Miquel dengan tersenyum polos, kini Zac tengah menjadi pusat perhatian karena semua menatap tajam ke arahnya.April menepuk pelan lengan Zac, “Kamu ini kak, jangan ajari anakmu yang tidak-tidak,” tuturnya.“Ehehe iya maaf, Miquel kalau mau ikut boleh sayang. Nanti bisa sekalian liburan di sana ya,” kata Zac dengan terkekeh pelan.“Tidak dad, Miq kan harus sekolah. Lagi pula di sini sudah ada aunty dan

  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Dia berkata YA!

    Liburan telah usai, kini semua telah kembali pada rutinitas masing-masing. April tengah sibuk membuat sebuah desain gaun pengantin untuk Emily dan kakaknya, Zac. Kemudian sebuah notif pesan muncul di ponselnya.Ting![To April : Sayang, nanti malam kita makan di luar ya.][To Alan : Kenapa tidak di rumah saja? Memang ada acara apa?][To April : Nanti juga kamu akan tahu. Aku jemput di butik atau rumah?][To Alan : Di butik saja.][To April : Oke sayang, nanti jam 7 malam aku jemput di butik ya. Bersiaplah, i love you.]April hanya tersenyum membaca kalimat terakhir dari pesan yang di kirimkan oleh Alan untuknya. Hubungan mereka kini telah membaik, dengan restu kedua belah pihak keluarga semakin menambah keyakinan cinta mereka akan berlabuh ke arah mana nantinya.*Di sisi lain, Emily dan Zac tengah mempersiapkan acara pernikahan mereka yang akan di gelar bulan depan. Kini mereka dan juga Miquel tengah melihat gedung yang akan di gunakan u

  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Liburan

    Satu bulan berlalu...Hari ini adalah hari yang telah di tentukan untuk berlibur bersama. Sesuai janji April, Alan dan Andrew waktu itu mereka akan liburan bersama dengan pasangan masing-masing. April dan Alan, Clara dan Dafa, Zac dan Emily, serta pasangan baru Andrew dan Luna.Selama satu bulan ini, hubungan Andrew dan Luna semakin dekat. Pria itu kerap mengantar sekretarisnya untuk pulang dan tak jarang ia akan menjemputnya untuk berangkat ke kantor bersama. Di luar pekerjaan, mereka pun sering pergi bersama hal itu membuat hubungan mereka semakin dekat dan perlahan Andrew mulai bisa melupakan cintanya pada April dengan menerima hadirnya Luna untuk mengisi kekosongan di hatinya.Begitu pun Zac dan Emily, hubungan keduanya semakin membaik setelah Pak Arsene merestui hubungan mereka. Ternyata diam-diam Pak Arsene telah menyelidiki latar belakang Emily sejak wanita itu mulai bekerja di rumahnya. Beliau sangat terkejut begitu mengetahui bahwa Emily adalah mantan kekasih

  • CEO Cantik Terjebak Cinta Kakak-Adik   Aku mencintaimu

    Mendengar penuturan Andrew padanya, membuat April tanpa terasa meneteskan air matanya. Merasa terharu dengan cinta yang lelaki itu berikan padanya, begitu besar dan tulus namun tak mengharap balasan darinya. April merasa beruntung bisa mengenal pria sebaik Andrew, ia menyesal telah menyakiti orang sebaik itu. Namun hatinya tak bisa di paksakan, cintanya telah memilih Alan bukan Andrew.“Baiklah Andrew, aku akan memikirkan kembali perkataanmu. Terima kasih banyak ya, maaf karena aku sudah menyakiti pria sebaik kamu,” ujar April penuh penyesalan, kini ia semakin menangis terisak lalu Andrew pun memeluk gadis itu untuk menenangkannya.“Tenanglah, tidak ada yang perlu di maafkan ya. Bukan salahmu karena telah membuatku jatuh cinta, harusnya aku yang sadar diri karena sejak awal cintamu hanya untuk Alan dan bukan diriku,” ucap Andrew seraya tersenyum getir.April semakin terisak dalam pelukan Andrew, tanpa mereka tahu Alan juga berada di kafe itu. Sejak Alan memasuki kafe,

DMCA.com Protection Status