Home / CEO / CANDU CINTA CEO AROGAN / BAB. 63 Seluruh Badan Kesakitan

Share

BAB. 63 Seluruh Badan Kesakitan

last update Last Updated: 2024-01-21 07:43:42

"I ... iya, Mas." Lalu Mitha pun mulai memapah tubuh besar Erlan untuk melangkah menuju ke kamarnya yang berada di lantai atas.

Sementara Arjuna, baru saja sampai di sebuah tempat rahasia di pinggiran Kota Jakarta.

Dia ingin menginterogasi pria yang telah menghadiahi bogem mentah di rahang kokoh milik sang sepupu, Erlan.

"Siapa yang menyuruh Anda menghajar Tuan Erlan?" seru salah satu anak buah Arjuna.

Namun orang itu, tidak mau mengatakan apa pun. Seketika Arjuna geram. Karena hampir sepuluh menit tidak ada jawaban apa pun dari orang tersebut.

"Cepat katakan! Jangan sampai Bos Juna turun tangan menghajar Anda!" ancam anak buah Arjuna lagi.

Namun orang itu, tetap tidak gentar. Dia terus saja diam dan tak bersuara.

Hal tersebut malah membuat Arjuna menjadi geram. Dia terlihat membuka bajunya dan bersiap-siap ingin menghajar orang itu.

Sang pria tiba-tiba gentar melihat Arjuna yang sedang membuka bajunya. Otot-otot tubuhnya yang menonjol mulai terlihat.

Akan tetapi dia juga takut untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 64 Kecurigaan Mami Anisa

    Namun Mitha tetap diam saja dan tidak menjawab perkataan Erlan itu. Dia lalu mengoles tangannya dengan lotion lalu mulai memijit punggung sang calon suami. "Mas ... aku mulai, ya?" "Iya, buruan!" sahut, Erlan. Mitha pun dengan telaten mulai memijit punggung sang calon suami. "Wah, ternyata pijitannya enak juga. Terasa banget dan bikin nyaman." puji Erlan dalam hatinya. "Kamu sudah biasa memijit sebelumnya? Kok sepertinya kamu mahir banget?" tanya Erlan penasaran. "Iya, Mas." jawab Mitha singkat. "Apa? Jadi kamu pernah memijit orang lain selain aku sebelumnya?" "Iya, Mas pernah," jawab Mitha lagi, sambil terus fokus memijit Erlan. "Sial! Ternyata gue pasien yang kedua! Bikin gue jadi bt aja nih, mendengarnya!" tukasnya dalam hati. "Dasar murahan!" Erlan tiba-tiba-tiba mengumpat. "Memangnya Lo memijit siapa sebelumnya, hah! Sudah, cukup! Jangan pijit gue lagi!" kesalnya lalu mulai menjauh dari Mitha. "Mas, aku tanggung banget memijitmu, sebentar lagi juga selesai." sergah M

    Last Updated : 2024-01-26
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 65 Jordan Ingin Balas Dendam

    "Oh ya, ingat nanti siang memasak lah untukku!" seru Erlan mengingatkan Mitha."Kamu mau dimasakin apa, Mas?" tanya Mitha kepadanya."Apa saja, asal kan kamu yang memasak pasti enak!" puji Erlan.Mitha pun tersipu malu mendengarnya."Hei! Kamu jangan geer, begitu. Aku hanya terpaksa memakan hasil masakanmu!" ketusnya kepada gadis itu.Baru saja senyum manis terbit di sudut bibir Mitha. Akan tetapi, dalam hitungan detik. Pria itu mampu membuat wajah sang gadis menjadi sangat cemberut.Karena keenakan dengan pijitan Mitha, membuat Erlan menjadi tertidur. Bunyi dengkuran kecil dari saluran pernapasannya mulai terdengar di dalam kamar itu.Mitha dengan pelan mulai turun dari atas tempat tidur. Setelah itu, dia pun menyelimuti tubuh kekar lelaki itu.Setelah Mitha rasa semua terlihat sempurna, dia pun ke luar dari kamar Erlan dan langsung turun ke lantai bawah untuk mempersiapkan makan siang untuk sang calon suami.Di sebuah gedung tua di pinggiran Kota Jakarta,"Kurang ajar! Berani-berani

    Last Updated : 2024-01-29
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 66 Rahasia Arjuna

    Arjuna menegakkan kepalanya lalu berkata,"Uncle, maafkan aku." Hanya kata-kata itu yang mampu Arjuna ucapkan saat ini."Uncle tidak menyangka kamu menutupnya rapat-rapat selama ini. Apa yang kamu cari Arjuna! Apa kurang perlindungan yang Uncle berikan kepadamu selama ini? Jawab!" hardik Tuan Fred, untuk pertama kalinya kepada keponakan yang paling dirinya sayangi itu."Ma ... maaf, Uncle." serunya lagi sambil menundukkan kepalanya."Uncle tidak butuh maaf mu! Uncle hanya ingin penjelasan darimu. Kenapa kamu sampai berani berbuat nekat, masuk ke dalam dunia mafia dan menjadi detektif rahasia?" sergah Tuan Fred lagi.Arjuna diam, namun dia sedang berpikir akan memulai dari mana untuk menjelaskan semuanya kepada sang paman.Setelah mendapatkan jawabannya, Arjuna pun mulai berkata,"Uncle, aku terpaksa masuk ke dunia detektif, untuk mencari tahu kebenaran atas kecelakaan yang menimpa kedua orang tua ku!" tegas Arjuna."Juna, Uncle sudah menyewa detektif ternama untuk menyelidiki semuanya

    Last Updated : 2024-02-01
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 67 Memasak Untuk Erlan

    Di kediaman Levin,Tepatnya di dalam dapur, Mitha sedang berkutat di sana. Dia sedang mencoba memasak makanan kesukaan Erlan.Awalnya, Mitha bingung mau memasak apa untuk sang calon suami. Lelaki itu hanya mengatakan, "Memasaklah untukku." Erlan tidak menentukan jenis masakan apa yang ingin dirinya makan. Untuk itu, Mitha pun berinisiatif untuk menanyakan makanan kesukaan Erlan kepada Bik Mina. Untung saja sang bibi tahu makanan favorit Erlan, dan dia pun memberitahukannya kepada Mitha."Tuan Muda sangat menyukai spaghetti, Nona." tutur Bik Mina."Oh gitu ya, Bi. Jadi Mas Erlan menyukai sphagetti?""Iya, Nona. Apakah Nona bisa memasaknya?" tanya Bik Mina."Sa ... saya belum pernah memasaknya sih, Bik. Tapi saya akan mencobanya." seru Mitha, sambil mulai membuka ponselnya untuk mencari resep cara memasak spaghetti, makanan kesukaan Erlan.Bik Mina lalu menyediakan beberapa bahan yang diperlukan. Yang sebelumnya dirinya ambil dari dalam kulkas."Nona, ini beberapa bahan untuk Anda gun

    Last Updated : 2024-02-03
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 68 Memohon Pengampunan

    "Cih! Dasar murahan! Ngapain kamu senyum-senyum, begitu?" hardiknya.Mitha segera menunduk. Dia kembali sakit hati dengan perkataan Erlan kepadanya.Gadis itu berpikir jika Erlan sudah mulai bersikap lembut kepadanya. Namun kenyataannya tidak.Jadi Mitha memilih menunduk, lalu diam menyembunyikan kesedihannya karena sikap Erlan yang selalu berubah-ubah kepadanya.Kadang Erlan sangat baik kepadanya. Namun detik berikutnya, sikap pria itu bisa berubah kepadanya.Padahal yang sebenarnya terjadi, pria itu sangat menyukai rasa spaghetii buatan Mitha. Sungguh sangat pas di lidahnya.Namun lagi-lagi, Erlan lebih memilih melukai perasaan Mitha dengan kata-katanya yang sangat kasar. Dibandingkan dengan jujur kepada wanita itu, tentang perasaannya yang sesungguhnya kepadanya."Ngapain, dia menunduk begitu? Cih! Baru itu saja sudah tersinggung!" Dasar menyebalkan!" gumam Erlan dalam hatinya.Lalu keduanya pun dipanggil oleh Tuan Fred yang sudah menunggu mereka di ruang keluarga."Papi, ini baru

    Last Updated : 2024-02-07
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 69 Mengikat Janji Suci

    Lalu Niken pun menceritakan semua hal yang telah menimpanya kepada sahabatnya. Masih dengan posisi sujud. "Mitha, aku terpaksa menjualmu malam itu. Karena saat itu, aku ... aku sedang hamil. Pria yang menghamili ku tidak mau bertanggung jawab, bahkan dia tidak mengakui jika anak ini adalah darah dagingnya. Padahal, dia adalah pria yang telah merenggut kegadisanku! Aku memang bodoh! Aku terlalu percaya dengan segala rayuan dan omong kosongnya kepadaku." Niken pun mulai menangis terisak-isak di hadapan Mitha. "Aku telah mendapatkan karma ku. Karena semua perbuatanku terhadapmu. Aku telah mengalami keguguran dan hampir saja mati. Uang yang ku dapatkan malam itu, habis membiayai pengobatan ku di rumah sakit. Untuk itu hari ini, aku bersujud di hadapanmu untuk memohon belas kasihan darimu. Tolong maafkan aku, Mith?" serunya memelas. Mitha seakan tak percaya dengan semua rentetan kejadian yang menimpa sahabatnya, dengan menghela napas yang panjang. Dia pun berkata lagi, "Niken, bangunla

    Last Updated : 2024-02-13
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 70 Dance Together

    "Sialan! Aku kelepasan!" ujarnya pada dirinya sendiri.Acara kemudian dilanjutkan dengan resepsi pernikahan, banyak dari tamu-tamu undangan mengucapkan selamat kepada kedua mempelai. Semua berbahagia hari itu.Terlebih Keluarga Besar Levin. Mereka sangat senang. Akhirnya penerus pertama dari keluarga itu, bisa melepas masa lajangnya.Tak henti-hentinya kedua wanita beda generasi dari Keluarga Levin, bersyukur kepada Tuhan. Erlan akhirnya mendapatkan jodoh yang terbaik. Yang seolah-olah dikirimkan Tuhan dengan cara yang berbeda.Kilauan cahanya jingga keemasan dari matahari yang mulai terbenam, menghiasi suasana romantis saat itu. Hembusan angin pegunungan yang datang silih berganti laksana nyanyian alam nan syahdu juga ikut mengiringi suksesnya rangkaian acara di sore itu.Konsep pernikahan garden party yang kedua mempelai usung. Akhirnya terlaksana dengan baik.Lalu sang master ceremony, mengajak keduanya untuk berdansa saat ini."Baiklah kita panggilkan, kedua mempelai agar turun k

    Last Updated : 2024-03-20
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 71 Dance Together Part Two

    Mitha menghela napasnya dengan panjang, lalu berkata, "Mas, semua orang sedang menunggu kita untuk berdansa. Pilihan ada di tanganmu kita berdansa atau kamu terus berbicara dan kita tetap berdiri di sini tanpa melakukan apa pun!" "Iya! Cerewet! Berikan tanganmu!" sergahnya lagi.Seiring dengan Niken yang mulai melantunkan lagu, berjudul 'Endless Love' mereka pun mulai berdansa,My love,There's only you in my lifeThe only thing that's brightMy first love,You're every breath that I takeYou're every step I makeAnd II want to shareAll my love with youNo one else will doAnd your eyesYour eyes, your eyesThey tell me how much you careOoh yes, you will always beMy endless love(Sumber google)Entah kenapa keduanya mulai terbawa suasana berdansa dengan penuh kebahagiaan yang terpancar dari wajah keduanya.Tiba-tiba Mitha mengingat impiannya dulu. In

    Last Updated : 2024-06-11

Latest chapter

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 114 Bahagia Selamanya

    Sebulan setelah pulang liburan romantis di Gili Trawangan, Mitha mulai merasakan perubahan pada tubuhnya. Awalnya, dia mengira hanya kelelahan biasa, akan tetapi setelah beberapa hari, gejala yang dirasakan olehnya semakin jelas. Perutnya terasa kembung, mual setiap pagi, dan keinginan makan yang tidak biasanya. Mitha pun memutuskan untuk melakukan tes kehamilan dan hasilnya menunjukkan dua garis merah.Dengan hati berdebar, Mitha memanggil suaminya, Erlan. "Mas, kamu bisa ke sini sebentar?" serunya dari dalam kamar mandi.Erlan yang sedang membaca di dalam kamar segera bergegas menuju kamar mandi. "Ada apa, Sayang?"Mitha, dengan senyum lebar dan mata berbinar, lalu mengangkat tes kehamilan itu."Kita akan punya bayi lagi!"“Apa? Jadi hasil goyangan maut yang kita lakukan saat liburan di Pulau Lombok, berhasil, Sayang?” seru Erlan sambil tersenyum bahagia.Erlan menatap tes kehamilan itu, kemudian wajah Mitha, dan seketika kebahagiaan membanjiri hatinya. "Oh Tuhan, Sayangku Mitha!

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 113 Liburan Bersama

    Pagi itu, mentari baru saja terbit ketika Erlan dan Mitha sedang mempersiapkan keberangkatan mereka ke Gili Trawangan, Lombok. Asher, putra mereka yang baru saja genap berusia dua tahun, sedang asyik bermain dengan mainan favoritnya di ruang keluarga. Wajah mungilnya memancarkan kebahagiaan dan kepolosan masa kanak-kanak. Namun, hari itu berbeda dari biasanya. Erlan dan Mitha berencana akan memberikan adik kepada Asher, dan untuk mewujudkan impian itu, mereka memutuskan untuk pergi berlibur berdua."Sayang, apa sudah siap?" tanya Erlan sembari merapikan koper di depan pintu.Mitha menoleh dan tersenyum, "Sudah, Mas. Kita pamit dulu sama Asher, ya."Mereka berdua lalu berjalan menuju ruang tamu dan mendekati Asher. Mitha mengangkat putra kecilnya dan berkata dengan lembut, "Asher, Mami dan Papi mau pergi sebentar ya. Asher akan main sama Oma Anisa. Janji, kita akan segera kembali."Asher hanya tersenyum dan meraih mainannya. Anisa, ibu dari Erlan, muncul dari dapur dengan senyum ramah

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 112 Welcome My Cute Baby

    Sembilan bulan telah berlalu sejak Mitha mengetahui bahwa dia hamil. Pagi itu, dia dan Erlan berada di sebuah rumah sakit ternama di Jakarta, menunggu momen yang telah dinantikan oleh seluruh anggota keluarga selama berbulan-bulan. Mitha sedang bersiap-siap untuk melahirkan bayi laki-laki mereka yang akan diberi nama Asher Levin. Di ruang bersalin, Erlan dengan setia mendampingi istrinya. "Mas Erlan, aku takut," ucap Mitha dengan suara lemah namun penuh harap. Erlan pun menggenggam tangan Mitha erat-erat dan memandangnya dengan penuh kasih, "Kamu pasti bisa melakukannya, Sayang. Aku ada di sini bersamamu. Kita pasti bisa melewati ini bersama. Percaya kepadaku." Mitha mulai merasakan kontraksi yang semakin kuat dan intens. Erlan tetap berada di sampingnya, memberikan dukungan dan kekuatan yang dibutuhkan oleh istrinya. "Tarik napas dalam-dalam, Sayang. Ingat teknik pernapasan yang kita pelajari," tutur Erlan dengan tenang sambil mengelus rambut Mitha. Dokter dan perawat

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 111 Kehamilan Mitha

    Pagi itu, sinar matahari yang lembut masuk melalui jendela kamar Erlan dan Mitha, membangunkan mereka dengan hangat. Hari dimulai seperti biasa hingga tiba-tiba Mitha berlari ke kamar mandi dan muntah-muntah. Erlan, yang masih setengah mengantuk, segera terbangun dengan panik.“Mitha, kamu kenapa?” Erlan bertanya dengan cemas sambil mengikuti istrinya ke kamar mandi.Mitha terengah-engah, berusaha mengatur napasnya. “Aku tidak tahu, Mas. Tiba-tiba saja aku merasa mual.”Erlan dengan cepat mengambil handuk kecil dan membasahinya dengan air dingin, lalu memberikan kepada Mitha. “Ini, coba lap wajahmu. Kita ke rumah sakit sekarang juga, ya?”Mitha mengangguk lemah. “Baik, Mas.”Dalam perjalanan ke rumah sakit, pikiran Erlan dipenuhi dengan berbagai kekhawatiran. Dia terus memegang tangan Mitha, memberikan kekuatan dan dukungan bagi istrinya.“Mas, aku merasa agak lebih baik sekarang,” ucap Mitha mencoba menenangkan suaminya.“Tetap saja, kita perlu memastikan semuanya baik-baik saja. L

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 110 Acara Wisuda Mitha

    Setelah pulang berbulan madu,Pagi itu, suasana di rumah Erlan dan Mitha dipenuhi oleh kegembiraan dan semangat. Mitha sedang bersiap-siap untuk wisuda yang akan diadakan beberapa jam lagi. Hari yang telah ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Mitha mengenakan kebaya modern berwarna lilac, dipadukan dengan make-up natural yang membuatnya terlihat sangat cantik. Di sebelahnya, Erlan, suaminya, mengenakan setelan jas dengan warna senada, membuat mereka tampak serasi seperti pangeran dan putri kerajaan.“Mitha, Sayangku! Kamu cantik sekali hari ini,” puji Erlan dengan tatapan kagum.Mitha tersenyum,“Terima kasih, Mas. Kamu juga tampan sekali. Terima kasih sudah selalu ada untukku.”“Sudah seharusnya, Sayang. Hari ini adalah hari yang spesial untukmu, aku sangat bangga padamu, Istriku.” jawab Erlan sambil merapikan rambut Mitha yang terurai indah.Di ruang tamu, para orang tua mereka sudah berkumpul. Mami Anisa dan Papi Fred, kedua orang tua Erlan, tampak anggun dan gagah. Kakek dan nenek Erla

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 109 Kejutan Untuk Mitha

    Tengah malam di kabin kayu di Lake Tahoe terasa begitu tenang, dengan hanya suara angin yang berdesir lembut di antara pepohonan pinus di luar. Di dalam kabin, kehangatan dari perapian yang masih menyala menciptakan suasana nyaman dan tenang.Namun tiba-tiba saja Erlan terbangun, merasakan kehangatan tubuh Mitha yang sedang tidur di sebelahnya. Sebuah dorongan tiba-tiba muncul dalam dirinya, kerinduan untuk merasakan kedekatan yang lebih erat dengan istrinya.Erlan menatap wajah damai Mitha yang tertidur, rambutnya terurai di atas bantal. Dengan lembut, Erlan mengusap pipi Mitha, dan membangunkannya perlahan."Mitha, Sayang," bisiknya pelan di telinga istrinya.Mitha membuka matanya perlahan, mencoba mengatasi kantuknya. "Ada apa, Mas Erlan?" tanyanya dengan suara lembut, sedikit bingung karena suaminya tiba-tiba membangunkannya di tengah malam itu.Erlan tersenyum, menatap istrinya dengan penuh kasih."Aku merindukanmu, Sayang. Aku ingin kita menikmati malam ini bersama, dan lebih d

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 108 Masih Edisi Jalan-jalan

    Pagi berikutnya, sinar matahari yang cerah kembali membangunkan Erlan dan Mitha di kamar suite mewah mereka di The Ritz-Carlton Hotel. Mereka menikmati sarapan ringan di balkon kamar, dengan pemandangan Kota Los Angeles yang mulai sibuk di bawah sana."Sudah siap untuk petualangan hari ini, Sayang?" tanya Erlan sambil menyeruput kopi hangatnya."Tentu saja, Mas. Aku sungguh tidak sabar untuk melihat Napa Valley dan Big Sur," jawab Mitha dengan tersenyum lebar.“Okay, Cintaku!”Setelah sarapan, Mitha dan Erlan segera berkemas dan bersiap-siap untuk perjalanan panjang menuju Napa Valley. Keduanya menyewa mobil dan meninggalkan Los Angeles, menyusuri jalan bebas hambatan dengan pemandangan indah di sekitar mereka. Perjalanan keduanya diwarnai dengan obrolan ringan dan canda tawa, serta sesekali mobil mereka berhenti untuk menikmati pemandangan.Setelah beberapa jam berkendara, akhirnya Mitha dan Erlan tiba di Napa Valley, yang terkenal dengan kebun anggurnya yang luas dan pemandangan ya

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 107 Edisi Jalan-jalan

    Pagi yang cerah di Kota Los Angeles menyambut Erlan dan Mitha dengan sangat hangat. Sinar matahari mulai menyusup melalui tirai jendela di kamar suite mereka di hotel The Ritz-Carlton, yang membangunkan keduanya dari tidur nyenyak. Erlan terbangun terlebih dahulu, tersenyum melihat wajah damai Mitha yang masih tertidur. Pria itu perlahan bangun dan menuju kamar mandi untuk mengisi bathtub dengan air hangat."Mitha, bangun, Sayang. Ada kejutan kecil untukmu," ucap Erlan sambil membangunkan Mitha dengan lembut.Mitha membuka mata dan tersenyum lebar ketika melihat suaminya. "Apa itu, Mas Erlan?" tanyanya dengan suara yang masih mengantuk."Ayo, kita habiskan pagi ini dengan bersantai di bathtub," jawab Erlan sambil membimbing Mitha menuju kamar mandi.“Ih … nggak mau! Nanti Mas aneh-aneh lagi!” protes Mitha.“Ha-ha-ha. Nggak kok, Sayang. Aku janji. Kita hanya menghabiskan waktu berdua saja. I promise you, Baby!” sahut Erlan.“Ya sudah, kalau begitu aku mau. Ingat janjimu ya, Mas?” tut

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 106 Show Time

    Setelah mendapatkan lampu hijau dari istrinya, Erlan pun segera melakukan awal penyerangan di tubuh sang istri.Pria itu mulai mencium dan melahap bibir istrinya dan menikmati manisnya. Mitha juga membalas ciuman dari suaminya walaupun masih terasa kaku.Tangan Erlan sudah tidak tinggal diam, mengelus sekujur tubuh istrinya. Bermain di dua gundukan Mitha yang menjulang tinggi dan terasa kenyal di kedua tangannya.Erlan juga membenamkan bibirnya di leher istrinya dan meninggalkan bekas merah yang banyak di sana.Tubuh Mitha sudah terlihat berantakan saat ini. Akibat ulah Erlan yang ganas. Lidah suaminya terus menjilati area favoritnya di tubuh Mitha.Pria itu pun turut membenamkan bibirnya di puncak gundukan Mitha yang sungguh indah, dan bermain lama dengan lidahnya. Hanya terdengar desahan dari bibir istrinya menahan geli dan hasrat yang semakin membuncah. "Ah ... Mas ... ah!" Tangan Mitha mulai sibuk menarik-narik rambut suaminya dan meremasnya kuat.Dia pun mendesis berkali-kali

DMCA.com Protection Status