Share

Adzan Pertama

“Bang Andi, nak ke mane?” Suara Nora terdengar dan Emak langsung menghilang. Istriku datang sambil membawa lampu minyak. Kenapa dia tak tidur saja sampai shubuh seperti biasa. Mengganggu saja.

“Tak ade, tangkap ikan,” jawabku asal, kalau aku katakan sejujurnya bisa kena ceramah aku.

“Cari ikan dalam hutan, Bang?” Nora tak percaya denganku.

“Dah siap, dapat untuk makan besok.” Aku menyerahkan ikan ukuran sedang dalam ember pada Nora.

Dia terlihat senang karena tak harus makan ikan asin lagi. Karena Emak sudah hilang, aku pun memutuskan pulang dengan istriku saja.

Sampai di rumah Nora mengasapi ikan di atas bara api. Besok pagi biasanya sudah kering dan menghitam, dan akan awet selama beberapa hari. Setelahnya kami berdua tidur.

Kembali Nora memelukku dan mengatakan rindu. Kasihan rasanya sejak menikah aku selalu mengabaikannya. Entah mengapa rasanya memang tidak terlalu menggebu seperti kami belum menikah dulu. Padahal aku yakin dia pasti tersiksa.

Aku memenuhi permintaannya, t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status