Share

Ketahuan Belangnya

Penulis: Heaven Nur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-22 19:14:04

BAB 30

Ketahuan Belangnya

“Mana menantu cantiknya kok nggak diajak, Bu? Pasti Bu Lastri suruh dia bersih-bersih rumah, ‘kan?” Bu Salma sengaja menyindir mantan mertua putrinya dengan memasang ekspresi menggoda.

“Maksud Bu Salma apa ya?!” Bu Lastri berlagak bod oh.

“Ah, Bu Lastri ini, nggak usah pura-pura polos gitu, Bu. Saya tahu semua yang Bu Lastri lakukan kepada Cahaya selama gadis itu tinggal di rumah Ibu dulu. Ibu menjadikan Cahaya pembantu gratisan kan? Bahkan, saya juga tahu kalau sebenarnya Adam menikahi Nadia, mantu Ibu yang cantik itu lama sebelum dia menceraikan Cahaya. Artinya, Adam berselingkuh dari Cahaya!”

Mendengar ucapan dari Bu Salma, tiba-tiba wajah Bu Lastri memerah seperti kepiting rebus. “Ah, enggak kok! Enggak gitu! Jangan bicara sembarangan ya, Bu! Saya nggak pernah nyuruh Cahaya ngelakuin pekerjaan rumah. Semua dia lakukan dengan senang hati karena dia ingin.” Sebisa mungkin wanita itu mengelak.

Akan tetapi, Bu Salma semakin bersemangat membalikkan keadaan .
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Bertemu Kembali

    “Ma, alhamdulillah ... Aya naik semester dengan nilai terbaik!” seru Cahaya setelah berhasil menutup pintu mobil dan melihat ibunya sedang duduk santai di teras. Bu Salma spontan bangkit dari kursi dan menghampiri putrinya. “Kamu serius?” “Iya, Ma. Aya juga nggak nyangka. Padahal, Aya itu ketinggalan pelajaran lumayan jauh, tapi alhamdulillah Aya bisa dapetin nilai bagus!”“Kamu mirip seperti papamu, Sayang. Papa itu cerdas. Sama seperti kamu saat ini, papa selalu mendapat nilai terbaik di kampusnya. Bahkan, sampai lulus.” Bu Salma kembali menjawab dengan senyuman. Peristiwa yang dialami sang putri mengingatkannya kembali pada kenangan masa lalu.Dokter Hasan memang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Bukan hanya tentang nilai akademis, tetapi juga tentang kepiwaiannya dalam praktik dan berbisnis. Oleh karena itu, Dokter Hasan mulai merintis membangun rumah sakit pribadi mereka sejak masih muda. Kala itu, setelah kedua orang tuanya meninggal, dr. Hasan yang tidak memiliki saudar

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Kebahagiaan Terbesar

    “Cahaya, kamu ingat nggak siapa dia?” tanya dr. Hasan pada Cahaya dengan tersenyum menoleh sekilas kepada pemuda yang duduk di tengah-tengah mereka. Karena desakan dari sang ibu, akhirnya Cahaya menurut dan saat ini empat orang itu sedang duduk di sofa besar ruang tamu.Dengan malu-malu Cahaya menggeleng pelan. “Nggak tahu, Pa.”Gadis itu benar-benar lupa bahwa Farel adalah dokter yang menangani neneknya sebelum meninggal dulu, karena yang memenuhi benaknya saat ini adalah perasaan malu. Ya, beberapa menit yang lalu gadis itu tak sengaja mempermalukan dirinya sendiri di depan tamu ayahnya itu.Dr. Hasan tertawa kecil. “Coba diingat-ingat lagi. Dia ini dokter yang merawat nenekmu sebelum meninggal,” terang dr. Hasan mencoba menggali ingatan putrinya.Namun, sepertinya saat itu pikiran dan hati Cahaya tidak saling menyatu karena kecemasan dan kesedihan membuatnya tidak fokus pada siapa saja yang ditemuinya. Jangankan wajah dokter yang menangani neneknya, jika ditanya wajah Pono, sopir a

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Semakin Glow Up

    “Oh, jadi Raka itu adik Dokter?" tanya Cahaya setelah mendengar nama teman pria sekelasnya yang terkenal dingin dan cuek.“Iya, Raka adik saya. Anaknya ngeselin kan?” Farel kembali menyahut. “Maksudnya ngeselin gimana, Dok? Maaf, soalnya Aya nggak pernah ngobrol sama dia, walaupun kami satu kelas dan setiap hari bertemu.” “Ya gitu, kalau kata orang tua kami bilang, dia itu anak yang super masa bodoh. Cuek, tapi kalau udah ngomong, omongannya ceplas-ceplos,” jelas Farel membogkar aib adiknya. Lha iya, aib adik sendiri kenapa dibongkar pada teman sekelasnya. Entah mengapa, tiba-tiba Farel merasa nyaman berbicara tentang keluarganya pada sosok Cahaya yang baru dia temui dua kali. “Oh, iya. Raka emang jarang ngomong. Terkesan dingin dan cuek sama teman sekelasnya.” Cahaya menyahut lagi dengan diakhiri senyuman.Ketika empat orang ini sibuk makan seraya berbincang di ruang makan, di saat yang bersamaan dua putra dr. Hasan datang. Banyaknya kesibukan dan kegiatan bersama teman-temannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Teman Pria Dingin

    “Pa, nanti kalau acara peresmian rumah sakit, Mama mau undang semua tetangga kita, boleh?” tanya Bu Salma pada suaminya ketika mereka bersiap untuk tidur. Saat ini wanita itu sedang duduk di kursi kecil depan meja rias. Sementara itu, dr. Hasan sedang duduk bersandar di punggung ranjang dengan kedua mata fokus pada tab yang dia pegang.“Rencana Papa emang gitu, Ma. Kan dulu waktu peresmian rumah sakit yang pertama juga seperti itu, kan?” “Iya, Pa. Papa benar.” Mendapat jawaban memuaskan dari sang suami membuat wanita yang sudah menyelesaikan serangkaian skin care malamnya itu tersenyum puas. Akhirnya, ada kesempatan bagi Bu Salma untuk menunjukkan pada keluarga Adam dan ibunya bahwa gadis desa yang dulu dia hina adalah putri seseorang yang terpandang. Bahkan, gadis yang mereka sebut jelek kini telah menjelma menjadi seorang putri kerajaan berparas cantik dan berkulit bersih yang anggun dan menawan.Niat yang terkesan buruk memang, tetapi keluarga mantan suami Cahaya yang sombong d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Diam-Diam Memantau

    “Jawab dengan jujur, lu udah punya cowok belum?” tanya Raka dengan menatap tajam pada Cahaya yang membuat gadis berjilbab itu seketika salang tingkah. “Maksud kamu apa?” Cahaya menunduk dengan malu-malu karena baru kali ini ada pemuda tampan yang berbicara serius dengan menatap matanya. Bahkan, pemuda ini bertanya tentang hal pribadi yang sangat sensitif bagi Cahaya. “Gua tanya, lu udah punya cowok belum?” Raka kembali mengulangi pertanyaannya. “Emmm, pacar, maksud gua pacar. Lu udah punya pacar belum?” Pertanyaan Raka benar-benar mengejutkan Cahaya. ”Pacar?” Dengan alis terangkat dan sebelah mata menyipit, gadis itu ingin memastikan. Pemuda yang duduk di hadapan Cahaya itu kembali merespon dengan penuh antusias. “Iya, pacar. Lu udah punya pacar belum? Ayo, jangan jujur, ya!” Cahaya menunduk, kemudian menggeleng. “Enggak ada. Aya nggak ada pacar,” jawabnya, pelan. “Serius? Mana mungkin putri dari dokter terkenal nggak punya cowok.” “Aya serius, Raka. Udah, ya? Aya mau pulang.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Persiapan Acara Besar

    Hari ini tepat satu hari sebelum acara besar yang akan diselenggarakan di salah satu aula hotel bintang lima di tengah kota. Hampir seluruh persiapan sudah selesai mulai dari persiapan dekorasi, pembuatan undangan khusus untuk para tamu, hingga pemesanan kue ulang tahun berukuran besar untuk si kembar yang ulang tahun dan pemesanan beberapa menu catering untuk perjamuan tamu. Bukan hanya persiapan tempat dan hidangan acara, tetapi persiapan gaun dan setelan jas dan kemeja untuk keluarga Dokter Hasan ini pun telah siap semua. Tas dan sepatu dari sahabat Bu Salma yang tinggal di Korea pun sudah tiba di rumah beberapa hari yang lalu. Ya, sang perancang sepatu sendiri yang membawakannya sampai rumah karena perempuan bernama Tiara itu juga ingin menghadiri acara besar sahabatnya sekaligus dia ingin bertemu dengan Cahaya, putri sulung dari Bu Salma yang dulu telah dinyatakan meninggal dunia. Hari ini, Cahaya kembali melakukan perawatan kulit seluruh wajah dan tub uhnya di salah satu klin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Kejutan Besar

    Dua jam sebelum menghadiri undangan pesta peresmian rumah sakit baru milik tetangga terkaya di komplek ini, Adam terlihat sudah siap mengenakan setelan jas berwarna hitam mengkilap yang membuatnya tampak lebih gagah dan tampan dari biasanya. Sementara itu, sang ibu juga sudah siap dengan memakai kebaya mewah yang baru dibelinya kemarin. Setelah perdebatan panjang, demi bisa ikut hadir di acara tetangga kayanya, Bu Lastri tidak punya pilihan selain menyetujui keinginan Nadia untuk menyewa baby sitter khusus untuk menjaga putrinya hari ini. Pagi-pagi sekali si penjaga bayi yang dipesan Nadia sudah datang karena kebetulan gadis muda itu tinggal di sekitar rumah mereka. Sama seperti Bu Lastri yang sudah siap dengan kebayanya, Nadia pun sudah siap dengan gaun merah marun indah berbahan satin yang dia beli beberapa hari yang lalu. Keduanya sudah siap dengan pakaian mereka. Akan tetapi, belum dengan riasan wajah dan rambut mereka, karena keduanya akan singgah di salon langganan untuk mempe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Kenyataan yang Mengejutkan

    “Dam, kamu lihat putri Dokter Hasan itu? Kenapa dia mirip sekali dengan Cahaya?” tanya Bu Lastri pada Adam dengan tatapan terus tertuju pada sosok gadis cantik yang berdiri di hadapan mereka. “Kayaknya iya, tapi aku nggak yakin sih, Bu. Karena Ibu kan tahu kalau Cahaya dan neneknya sudah balik ke desa. Dan coba aja perhatikan wajah gadis itu, sangat cantik, Bu. Beda jauh dari Cahaya yang kita kenal dulu.” Adam menjawab, datar. Berusaha menepis kenyataan yang mengejutkan dengan semua hal yang ingin dia yakini selama ini. “Tapi, Dam. Kamu denger sendiri kan tadi Dokter Hasan memperkenalkan putrinya itu dengan nama Cahaya?” Bu Lastri bertanya lagi. Wanita paruh baya dengan dandanan menor itu sangat yakin bahwa gadis yang berdiri di hadapan mereka saat ini adalah menantunya dulu.Akan tetapi, Adam kembali mengelak dan berdalih, “Nama Cahaya bukan cuman punya gadis kampung itu aja, Bu. Adam yakin dia bukan Cahaya yang kita kenal dulu.” “Aku sependapat sama Ibu,” sahut Nadia memberikan k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18

Bab terbaru

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Bab Ekstra

    Bab EkstraSuara sirine ambulan mendengung sangat keras hingga terdengar sampai rumah Cahaya. Karena memang kejadian kecelakaan yang dialami Bu Lastri tidak jauh dari rumah Cahaya, sehingga kegaduhan yang terjadi bisa terdengar jelas oleh semua orang termasuk Cahaya.“Pa, ada apa rame-rame di depan?” tanya Cahaya dari arah dapur, karena setelah kepergian mantan ibu mertuanya beberapa menit yang lalu, gadis itu berniat menghidangkan makan siang untuk Farel dan ibunya. “Apa mungkin ada kecelakaan?” Dokter Hasan membalas dengan wajah penasaran.Begitu juga dengan Farel dan ibunya yang sama-sama mendengarkan kegaduhan di luar. Keduanya saling pandang dengan wajah penasaran atas apa yang mereka dengar. Dan di saat yang bersamaan, Bu Salma datang dengan memasang wajah panik. “Pa, Bu Lastri kecelakaan!” teriak ibu dari Cahaya itu dengan suara gemetar. “Ya Allah, Pa ... Mama liat sendiri mobil Bu Lastri nabrak pohon besar di pinggir jalan.” “Bu Lastri? Ibunya Adam?’’ Dokter Hasan begitu te

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   The End

    BAB 50The EndBu Lastri melepas kepergian Nadia dengan tangisan pilu. Wanita paruh baya itu tidak pernah menduga bahwa hidupnya akan berada di titik rendah ini. Karena keegoisannya ingin menjadikan Cahaya yang kini telah berubah menjadi kaya membuat putranya terpuruk dalam masalah di penjara. Bu Latri pun tidak pernah menduga bahwa keluarga Cahaya akan melaporkan perbuatan putranya yang mendekati Cahaya. Sebelumnya Adam memang ada bercerita tentang usahanya mendekati Cahaya, hingga terjadi perkelahian dengan dokter muda karena menolong Cahaya. Akan tetapi, Bu Lastri tidak pernah menduga bahwa Dokter hasan melaporkan perbuatan putranya ke kantor polisi. Dalam kebingungan, wanita paruh baya itu menuju ke kantor polisi sendirian. Bu Lastri ingin menemui putranya yang sedang kebingungan di penjara. Wanita paruh baya itu ingin memastikan keadaan Adam di jeruji besi yang menyesakkan dada. Di sepanjang perjalanan, air mata sudah tidak bisa dibendung lagi. Hati Bu Lastri sedang sangat gu

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Sebuah Hukuman

    BAB 49Sebuah HukumanKarena melihat istri dari tersangka yang ditangani olehnya kebingungan, sang polisi yang membawa surat penangkapan itu pun segera mejawab, “Saudara Adam telah melakukan penyerangan dan perbuatan tidak menyenangkan kepada Saudari Cahaya. Di mana dia sekarang? Kami minta Anda dan suami bersikap kooperatif agar kasus ini bisa diselesaikan dengan cepat dan tenang.” “Apa? Suami saya melakukan kesalahan apa? Dan Cahaya?? Kenapa suami saya bermasalah dengan Cahaya??” tanya Nadia ingin memastikan alasan penangkapan suaminya.“Kalau mau jelas, nanti bisa kami terangkan di kantor. Sekarang, panggilkan suami Anda terlebih dahulu dengan cara yang baik, sebelum kami melakukan pemanggilan paksa!” jawab sang polisi yang lain dengan suara lantang, sehingga membuat Adam yang kebetulan berada di rumah segera ke luar karena mendengar suara bising yang mengganggu.Pria itu pun muncul dari balik pintu dan mendapati istrinya tengah memasang wajah bingung di hadapan dua polisi. “Ini a

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Sebuah Harapan

    BAB 48Sebuah Harapan“Apa Dokter Farel serius mau melamar Cahaya?” tanya Dokter Hasan pada Farel dengan memasang wajah penuh penasaran. Wajar, karena sebelumnya ayah dari Cahaya itu tidak pernah berpikir bahwa dokter muda kepercayaannya menaruh hati pada putrinya. Sebaliknya, yang di pikiran Dokter Hasan selama ini adalah Farel sudah memiliki kekasih dan calon istri sehingga pria itu sama sekali tidak pernah menyinggung perihal pasangan kepada Farel. Akan tetapi, tiba-tiba saja pemuda mapan itu datang bersama ibunya dan mengungkapkan niat baik untuk melamar Cahaya. Hal itu membuat Dokter tidak bisa berkata apa-apa selain bertanya seriuskah?Dengan penuh keyakinan, Farel pun mengangguk seraya menjawab, “Iya, Dok. Saya sangat serius. Ini buktinya saya bawa Ibu saya ke sini biar Dokter yakin.” Ucapan Farel yang terkesan melucu, tetapi dengan wajah serius membuat Dokter Hasan terkekeh. “Ini beneran enggak sih, Dok? Saya benar-benar masih kurang yakin ini.” Melihat reaksi ayah dari g

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Lamaran Kilat

    BAB 47Lamaran Kilat“Jadi, Abang nggak marah sama apa yang gua sampaikan ke Cahaya?”“Enggak, Dek. Abang malah berterima kasih sama kamu. Dan sesuai dengan permintaan Cahaya, setelah Abang bersaksi di kantor polisi, Abang akan langsung datang ke rumahnya untuk melamar.” “Seriusan, Abang mau melamar Cahaya??” Raka benar-benar tidak percaya jika kakaknya menyambut bahagia atas hasil dari apa yang dia ucapkan kepada Cahaya. Bukan hanya bahagia, tetapi Farel malah berniat melamar Cahaya dengan cepat.Bagi Farel, permintaan Cahaya untuk menghadap kepada orang tuanya langsung adalah bentuk dari penerimaan gadis itu. Karena jika Cahaya menolak, pastilah gadis itu akan menolaknya langsung tanpa menyuruhnya datang ke rumah dan mengatakannya langsung kepada orang tuanya.“Iya, Dek. Abang serius. Nanti Abang akan ajak kamu dan Ibu sekalian. Abang juga akan menyiapkan semuanya secara lengkap. Jadi, Abang akan datang ke rumah Cahaya dan melamarnya secara resmi.”“Melamar Cahaya secara resmi?” ta

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Pernyataan Cinta

    BAB 46Pernyataan Cinta“Gua serius, Cahaya. Lu mau enggak jadi pacar Abang gua?” Raka bertanya pada Cahaya dengan wajah penuh keseriusan.Mendengar apa yang diucapkan Raka berhasil membuat jantung Cahaya berdegup semakin tak beraturan. “Raka, kamu jangan bercanda ya? Mana mungkin Dokter Farel suka sama Aya?”“Lu ini kenapa sih nggak percayaan banget ama gua? Gua nggak lagi becanda, Cahaya. Abang gua beneran suka sama lu.” “Bukannya Aya enggak percaya sama kamu, Raka. tapi kan ... Dokter Farel itu pemuda yang ... tampan, mapan, pastinya Dokter Farel udah punya calon istri kan?”Cahaya tidak memungkiri bahwa hatinya saat ini sedang berbunga-bunga atas ucapan dari Raka. Akan tetapi, dia berusaha keras untuk mencari pembenaran dari ucapan Raka tentang perasaan dokter muda yang mereka bicarakan.“Astagfirullah, Cahaya. Gua beneran serius!” Raka sampai kesal karena Cahaya tidak mempercayai ucapannya. “Lu tenang aja. Abang gua itu masih suci dan murni. Dia enggak pernah pacaran.”“Apa?! D

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Pelajaran untuk Mantan

    BAB 45Pelajaran untuk Mantan“Apa kita perlu laporkan Adam ke polisi, Pa?” tanya Bu Salma memberikan saran kepada sang suami.“Hmm ....” Dokter Hasan berpikir sejenak, kemudian kembali berucap, “Iya, Papa setuju. Kalau menurutmu gimana, Cahaya?” “Maksudnya Papa sama Mama mau memen jarakan Mas Adam?” Entah mengapa mendengar rencana dari orang tuanya yang akan mereka lakukan kepada Adam membuat Cahaya tiba-tiba merasa kasihan pada pria itu.“Iya, kita harus tegas supaya dia nggak bakalan ganggu kamu lagi,” jawab Dokter Hasan dengan penuh keyakinan. “Tapi, Pa ... Papa kan tahu sendiri kalau Mas Adam punya anak dan istri. Anaknya juga masih bayi. Kasihan kalau Mas Adam dipenjara, nanti siapa yang ngurus mereka?” “Cahaya ....” Bu Salma meraih tangan Cahaya dengan lembut dan membelainya. “Cahaya, dengerin Mama. Kita memang harus bersikap baik kepada orang. Tapi bukan berarti kita diam kalau ada orang yang berbuat tidak baik sama kita. Kamu masih ingat kan bagaimana perlakuan mereka dul

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   PDKT?

    “Maksud Dokter apa?” tanya Cahaya dengan wajah serius. “Jangan bercanda kayak gitulah, Dok. Enggak lucu.” Detik ini, ketika Farel mendapat kesempatan duduk berdua dengan Cahaya, ingin sekali pemuda itu bersorak dan mengungkap isi hatinya. Akan tetapi, entah mengapa nyalinya tiba-tiba menciut. Keberanian untuk berterus terang dan menyatakan cintanya tidak sebesar nyalinya ketika menantang Adam beberapa menit yang lalu.Pemuda itu terkekeh. “Hehe, enggak lucu ya? Padahal itu sudah sangat lucu buat saya.” “Nggak lucu, Dokter.”“Hehehe.” Cahaya tertegun. Dia baru ingat bagaimana bisa dokter muda itu datang tepat di saat dia membutuhkan bantuan. Mengingat jarak rumah sakit tempat bekerja pemuda itu sangat jauh karena berbeda kota. “Dok, tadi kok bisa pas gitu? Bagaimana Dokter tahu kalau Aya sedang dalam masalah karena Mas Adam tadi? Kan rumah sakit tempat Dokter kerja jauh. Apa Dokter Farel pas kebetulan lewat aja atau bagaimana??” tanya Cahaya dengan memberondong pertanyaan demi pert

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Dikejar Mantan

    Setelah hampir 30 menit Cahaya akhirnya memantapkan hati untuk keluar. Sebenarnya dia sangat malas jika harus bertemu lagi dengan mantan suaminya itu, tetapi tidak mungkin juga dia tidak pulang hanya karena menghindari Adam yang saat ini sedang menunggunya di gerbang depan.Benar saja, dengan penuh sabar Adam menunggu Cahaya keluar sejak beberapa jam yang lalu. Setelah dilihatnya mobil mungil milik Cahaya yang perlahan berjalan menuju gerbang, Adam segera menyalakan mesin mobilnya untuk menghadang jalan Cahaya. Cahaya yang melihat kehadiran mobil Adam segera menghentikan mobilnya. Dengan perasaan kesal, wanita muda itu keluar dari mobil seraya memegang satu buket bunga di tangan. Cahaya akan mengembalikan buket itu kepada si pengirim. “Assalamualaikum, Cahaya.” Adam menyapa dengan meyunggingkan senyuman tanpa sedikit pun merasa malu atau merasa sungkan.Bruk!Cahaya melempar satu buket bunga tepat di bawah kaki Adam. “Ini! Ambil kembalikan! Karena aku nggak sudi menerima apa pun da

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status