Beranda / CEO / C E O Dingin itu Mantan - Ku / BAB 14 : Cobaan Di Bulan Pertama

Share

BAB 14 : Cobaan Di Bulan Pertama

Penulis: Parikesit70
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
#FLASH BACK MASA LALU UTOMO/REYNALDI#

Telah satu bulan ini, Utomo yang hanya kerjanya makan dan tidur, sudah merasa tidak betah tinggal di Bali. Terlebih tabungan yang seharusnya untuk melangsungkan pernikahan dengan Meytha, akhirnya terkikis untuk hangout kembali bersama teman-teman barunya usai satu minggu menyatakan tobat untuk tidak ke tempat itu lagi.

Seperti semalam, saat Arta ulang tahun, mereka kembali hangout mencari kesenangan. Dan memang bisa dikatakan, mayoritas lelaki Bali suka ke diskotek dan tempat dugem lainnya. Dari yang tempatnya ala kadarnya dengan musik keras, bangunan tampak dari luar dari batako serta terkadang berada di antara sawah yang membentang di kanan kirinya.

Anehnya lagi, yang namanya Cafe di Bali dan di Jakarta jelas berbeda fungsi. Kalau di Jakarta, Cafe adalah tempat nongkrong anak-anak muda untuk minum kopi dan camilannya. Sementara Cafe di Bali mayoritas dijadikan tempat untuk minum alkohol, di barengi dengan karaoke dan ditemani oleh wanita seksi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 15 : Dompet merah Keberuntungan

    #FLASH BACK MASA LALU UTOMO/REYNALDI#Sudah selama dua minggu ini Utomo menjadi tukang parkir dadakan pada sebuah toko grosir yang lumayan ramai di Jalan Raya Tuban Kuta. Mayoritas penghasilan Utomo setiap hari lima puluh ribu rupiah, jadi terbilang masih ada pemasukan yang di dapat untuk dipakai membeli rokok dan nasi.Untuk kos, Teja teman pertamanya di Bali sudah membebaskannya. Setelah dihitung-hitung setiap bulan Utomo harus menutupi pengeluarannya sebesar lima ratus ribu rupiah. Hal itu berupa pulsa listrik, air mineral galon dan kebutuhan mandinya. Seperti hari ini, di saat jam tidak terlalu ramai menjelang makan siang, ia selalu melihat lowongan kerja pada website. Dan selalu mengirimkan lamarannya untuk bekerja di salah satu perusahaan.Untuk makan siang, Utomo selalu membeli nasi bungkus jingo (nasi yang dibungkus daun pisang berisi mie, ayam sisit, sambal dan kering tempe) seharga lima ribu rupiah. Dan Utomo selalu membeli dua bungkus. Untuk air minum, ia selalu membawa air

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 16 : Ke Rumah Miss Jill

    #FLASH BACK MASA LALU UTOMO/ REYNALDI#Tepat pukul 4.53 Utomo terbangun bersamaan suara azan yang berkumandang lewat ponselnya. Semalam ia d******d aplikasi Alquran lewat ponselnya yang berisi jadwal sholat. Hal itu dilakukan semalam saat ia pulang makan malam bersama Jill, wanita warga negara Australia yang ia temui di restoran milik orang tuanya.“Udah satu bulan lebih gue kagak sholat subuh. Mulai sekarang gue harus bener-bener jalanin sholat 5 waktu. Allah udah sayang banget sama gue. Masa gue jalanin kewajiban aja malas,” Utomo bermonolog seraya masuk ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah itu Utomo pun menjalankan sholat subuh dan dilanjutkan mengaji lewat aplikasi alquran yang telah ia d******d.Hampir selama satu jam Utomo mengaji, setelah itu sekitar jam 6 pagi, ia pun membuka pintu kamarnya. Terlihat Ibunda Teja sedang menyapu halaman dan menegurnya.“Pagi sekali bangunnya Nak Tomo,” sapa Ibunda Teja.“Iya Buu.., saya memang wajib bangun pagi. Karena harus sholat s

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 17 : Hari Pertama Kerja di Bali

    #FLASH BACK MASA LALU UTOMO/REYNALDI#Awalnya Jill akan membawa Utomo ke rumah temannya pemilik sebuah perusahaan, namun saat di jalan ia menerima panggilan telepon dari orang tuanya dan Utomo pun diajak ke rumah pamannya, Jill.Akhirnya Utomo diterima bekerja sebagai sopir pada sebuah Travel milik dari adik terkecil ayahnya Jill, yang menikah dengan seorang wanita Bali dan telah cukup lama menetap di Bali. Lelaki warga negara Australia itu bernama Richard yang sejak selesai kuliah memutuskan untuk berlibur di Bali selama tiga bulan.Namun masa liburan selama tiga bulan itu, berakhir dengan menikahi seorang gadis yang kini berusia Empat puluh lima tahun dan kini memiliki sebuah perusahaan Tour and Travel bernama Melbourne T&T. Sebuah perusahaan Tour and Travel yang mayoritas mendatangkan turis dari Australia.Hari ini adalah hari pertama Utomo bekerja jadi sopir Travel dan di pagi ini, dengan setelan batik dan celana berbahab kain berwarna hitam, Utomo diantar ke tempatnya bekerja oleh

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 18 : Tato ditubuh Utomo

    #FLASH BACK MASA LALU UTOMO / REYNALDI#Setelah bekerja selama hampir tiga bulan, Utomo yang awalnya tidak tahu daerah pariwisata Bali, kini telah mengetahui sekitar 70% tempat wisata di Bali, seperti tempat wisata yang ada di Candidasa, Pura agung Besakih di karang asem serta daerah dingin seperti Bedugul dan Kintamani serta istana Presiden yang ada di daerah Tampak siring Gianyar.Namun yang menjadi daerah favorit bagi dirinya, saat ia mengatar tamu untuk menginap di daerah Ubud. Karena Utomo sangat suka melihat hamparan sawah terasering nan indah, hingga membuatnya seolah bersyukur atas luka yang ditorehkan oleh Meytha. Karena tanpa luka itu, Utomo tidak bisa melihat dan melewati momen berbeda serta pengalaman hidupnya yang lebih berwarna.Seperti hari ini. Utomo yang sudah empat kali belajar surfing pada seorang teman yang dikenalnya, saat mengantar tamu untuk surfing, membuatnya tiap libur kerja, belajar surfing pada temannya. Dan pada hari ini, Utomo yang sudah bisa naik di p

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 19 : Turis Jerman Pembuka Takdir

    #FLASH BACK MASA LALU UTOMO/REYNALDI# Tato yang ada di belakang tubuh Utomo, membuat dirinya berikrar dalam hati untuk mengubur dalam nama Meytha Kasturi di dalam hatinya yang telah hancur berkeping-keping. Entah mengapa saat ia merasakan jarum merajah belakang tubuh pada bagian bawah leher belakang dengan nama seorang wanita yang teramat spesial di patri, membuat dirinya mengenang kembali satu persatu momen bahagia dan berakhir kecewa. Di teguknya minuman beralkohol untuk menutupi rasa sakit hatinya. Kini hatinya terasa kembali sakit bersamaan dengan jarum yang tengah merajah tubuhnya. Hingga tanpa bisa ditahan, gemeretak gerahamnya menahan sakit yang demikian sangat dirasa dan meluncur kata-kata dari bibir seorang lelaki dalam rasa sakit di hati dan tubuhnya. “Meytha.., jika kita bertemu, aku pastikan kamu dan keluargamu akan jauh lebih sengsara dari padaku,” gumam Utomo di antara rasa sakitnya. “Hahahaha.., Tomo jangan terlalu cinta sama wanita, karena kita masih bisa beli den

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 20 : Kedua orang tua Utomo

    #FLASH BACK MASA LALU UTOMO/REYNALDI# Pada sebuah Rumah Sakit swasta di ruang perawatan VIP, selama tiga hari Richard di rawat. Hal itu dilakukan untuk memulihkan staminanya pasca tenggelam dan tanpa bisa di hindari, air laut terminum olehnya. Rencananya pada hari ini, Richard akan kembali ke hotel. Dan selama Richard dirawat pada Rumah Sakit tersebut, tugas Utomo hanya mengantar Widyawati bolak-balik ke hotel dan Rumah Sakit, juga mengantar pergi ke restoran ataupun membeli kebutuhan bagi keperluan suami dan dirinya. Seperti saat ini, kala Utomo sedang menunggu Widyawati untuk mengambil dan membawa pakaian kotor suaminya ke hotel, di ruang tamu pada kamar perawatan Richard di kamar VIP, Utomo dipanggil oleh Widyawati. “Utomo.., kami akan pulang ke hotel sore ini. Apa bisa kamu tanyakan bagian administrasi berapa yang harus dibayar. Setelah itu beritahu saya lewat pesan saja,” pinta Widyawati mencari Utomo yang sedang berdiam diri di ruang tamu pada ruang perawatan turis Jerman ter

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 21 : Bersama Meytha ke ruang Meeting

    Sesampai di sebuah restoran yang jadi tempat favorit Widyawati dan Richard untuk makan siang, Reynaldi berjalan memasuki restoran seafood tersebut dengan langkah panjang. Reynaldi menghampiri meja yang berada di sudut restoran di samping akuarium besar berisi ikan. Dan ia pun mencium punggung tangan kedua orang tuanya dan mencium kedua pipi Richard dan Widyawati. “Mami.., Papi habis kemana..? Tumben kita bisa makan bareng. Ini kok ada dua kursi lagi..?” tanya Reynaldy pada kedua orang tua angkatnya. Dan ia pun melambaikan tangannya pada seorang pramusaji untuk memesan makan siangnya sembari mendengarkan ucapan dari Widyawati. “Barusan Mami bertemu teman lama Mami sewaktu kami terapi kaki dan tangan. Dan tadi itu, teman Mami cerita, kalau dia punya anak gadis yang baru saja lulus Sarjana. Tadi dia kasih lihat photo nya cantik dan lulusan terbaik di Universitasnya.” “Rencananya, dia akan kemari mengajak putrinya untuk makan siang bersama kita. Jadi kamu bisa tunggu yaa..,” imbuh Widya

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 22 : Usai Meeting

    Sekitar dua jam di dalam ruang meeting itu, akhirnya pembahasan yang menyangkut regulasi, kenaikan, dan penurunan ekspor beberapa komoditi yang sebagian besar telah dijawab oleh ketua dari PMI (Pengusaha Muda Indonesia) maka sesi Coffee Break pun dibuka selama satu jam dan meeting pun di tutup. Saat Coffee Break dibuka, Meytha langsung berjalan ke tempat duduk Reynaldi. Namun ketika dilihat Reynaldi dan kedua orang temannya sedang berbicara, maka Meytha pun berdiri sejauh satu meter dari tempat duduk Reynaldi. Reynaldi yang menyadari kehadiran Meytha berdiri sejajar dengan dua orang lelaki teman dari PMI tersenyum ke arah Meytha dan bertanya padanya. “Ya.., ada apa Mey..?” tanya Reynaldi lembut dan tersenyum pada Meytha. “Maaf Pak.., saya akan bawakan kopi hitam atau Cappucino?” tanya Meytha yang tak menyangka Reynaldi akan tersenyum. Dan senyumannya sama seperti dulu, yang membuat perasaannya sangat nyaman dan menyejukkan.“Kopi hitam saja. Apa kamu bisa mengambilkan kedua bapak y

Bab terbaru

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 91 : SAH..! (THE END / TAMAT)

    Tepat pukul delapan pagi suasana rumah Meytha telah ramai. Tenda telah di pasang di depan rumah dan di depan rumah tetangganya. Suasana hari ini berbeda dengan suasana sepuluh tahun lalu, dimana semua serba mendadak. Bahkan beberapa kerabat Wulandari dan almarhum Bimantoro tidak ke Jakarta, karena acara pernikahan Meytha yang dianggap terlalu tergesa-gesa.Hiasan Janur kuning dipasang di depan pintu pagar kanan dan kiri yang dibuka lebar. Ruang tamu disulap dengan sentuhan permadani berwarna biru. Disediakan dua kursi untuk mempelai, dua kursi untuk saksi dan wali serta dua kursi untuk orang tua. Untuk kerabat dekat semua berkumpul di ruang keluarga, dimana seluruh sofa diletakan diluar rumah menyatu dengan kursi plastik yang di pinjam di kantor RW, tempat duduk beberapa tetangga kanan kiri dan samping kanan dan kiri pula. Hari ini, Meytha menggunakan pakaian kebaya putih dan kain batik berwarna coklat dengan rambut disanggul modern. Tampak wajah Meytha sangat cantik, sampai Bula

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 90 : Meytha menikah, Elmira melahirkan

    Satu hari sebelum hari bersejarah bagi Reynaldi dan Meytha akan dilakukan, tampak kesibukan terlihat di rumah Meytha Kasturi. Ibu-ibu pengajian dekat kompleks perumahan tempat tinggal mereka, datang ke rumah, melakukan doa bersama untuk kelancaran ijab kabul yang akan dilakukan esok hari dan atas permintaan Wulandari, pernikahan pun akan dilakukan di rumah itu, karena wanita itu merasa almarhum suaminya akan hadir dan melihat kalau putrinya menikah dengan orang yang dicintainya.Sementara itu, Reynaldi yang mengikuti tradisi dan aturan yang diberlakukan oleh Widyawati, tidak diperbolehkan bertemu dengan mempelai wanita selama tujuh hari sebelum hari pernikahan. Maka, ia pun wajib mengikuti tradisi dari keluarga Widyawati. Bahkan, untuk menanyakan kabar Meytha lewat ponsel saja, dilarang oleh Widyawati dan itu membuat Reynaldi menjadi uring-uringan.“Mami.., boleh ya Rey hubungi Meytha.., juga besok kami udah bertemu.., yaa.., Mii,” rajuk Reynaldi layaknya seorang anak kecil.“Rey..

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 89 : Gerakan Bayi Elmira

    Kedua anak kembar mereka banyak bertanya tentang rumah yang akan mereka tempati dan Meytha pun menjelaskan hal yang tidak terlalu mendetail pada si kembar yang selalu bertanya banyak hal.Untuk rumah yang pernah ditempati sampai dua puluh lima tahun itu tidak mengalami perubahan, walaupun pada bagian dalamnya, telah banyak yang direnovasi mengikuti gaya dapur atau pun kamar mandi jaman sekarang, namun pada setiap bagian kamarnya tidak diubah oleh Reynaldi. Bulan menempati kamar yang dulu ditempati oleh Meytha, dan Bintang menempati kamar yang di tempati oleh almarhum adiknya Meytha. Kedua kamar itu berada di depan ruang keluarga. Untuk Wulandari menempati kamarnya yang dulu, sedangkan kamar khusua untuk tamu yang berada di depan ruang tamu, menjadi kamar Meytha. Untuk Siti, pembantu rumah tangga yang telah ada di rumah itu, rencananya akan tidur bersama Wulandari. “Buu.., rencananya saya mau buat satu kamar lagi di dekat halaman belakang untuk Siti, hanya saja saya mau minta pendapat

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 88 : Rumah Kenangan untuk Meytha

    Hubungan yang berlanjut antara Meytha dan Reynaldi lewat LDR selama dua bulan ini kian bertambah mesra, hingga akhirnya kenaikan kelas si kembar menjadi satu jalan menuju jarak antara keduanya kian mendekat. Seperti saat ini, Reynaldi datang pada hari kenaikan kelas si kembar. Meytha mengambil rapor Bintang Hutama Putra dan Reynaldi mengambil rapor Bulan Hutami Putri. Selama enam bulan berada dalam lingkungan pedesaan membuat si kembar sangat mengerti, arti sebuah kesederhanaan dari teman-teman sekelasnya yang mayoritas orang tuanya menjadi petani dan pedagang. Reynaldi mengabadikan perpisahan si kembar bersama temen sekelasnya dengan berfoto dan memvideokan kebersamaan mereka. Sementara, Reynaldi sendiri cukup dikenal oleh kepala sekolah dan semua guru, setelah melakukan perbaikan halaman sekolah anaknya, yang awalnya hanya berupa tanah berwarna merahan, kini berisi paving dan di tata juga bagian tamannya.Bukan hanya itu, Reynaldi pun memperbaiki ruang UKS dan tiga kamar mandi untu

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 87 : Cemburu tapi Malu

    Kehamilan Elmira membuat Widyawati dan Richard memiliki rasa kasihan pada gadis muda nan cantik jelita itu. Walaupun Elmira pernah melakukan sebuah kesalahan, namun bagi Richard kesempatan kedua untuk menjadi pribadi yang baik diberikan olehnya. Dan keputusan Reynaldi untuk mengambil bayi yang sedang dikandung oleh Elmira disetujui oleh kedua orang tuanya serta mendapat dukungan penuh dari Meytha. Bagi Meytha keadaan buruk yang dialaminya dulu, lebih buruk yang dialami Elmira, karena itu membuat hati Meytha tergerak untuk mengambil bayi yang dikandung Elmira saat bayi itu dilahirkannya. Dan atas permintaan Elmira, ia ingin Reynaldi bisa mengantarkannya ke dokter kandungan ketika akan memeriksa kehamilannya.Hingga jadwal seminggu sekali Reynaldi untuk menemui kedua anak kembarnya pun pastinya, akan menjadi berubah akibat kewajibannya mengantar Elmira ke dokter kandungan. Seperti pada hari ini, putrinya mengeluh saat Reynaldi membatalkan kepulangannya pada minggu pertama ke Surabaya, s

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 86 : Solusi untuk Elmira

    Widyawati yang mendengar ucapan Richard jelas sangat terkejut dengan apa yang dikatakan suaminya. Richard pun tersenyum lebar melihat raut wajah Widyawati yang tampak tersenyum kecut. “Emang Papi punya niat untuk nikah lagi?” tanya Widyawati serius. “Sayang.., bukannya kamu ingin kita membantu Elmira untuk mencari ayah dari bayi yang dikandungnya?” tanya Richard masih tersenyum lebar. “Nggak lucu..! Kenapa Papi yang harus maju? Maksud Mami kan.., Rey bisa minta izin sama Meytha.., siapa tahu dia setuju,” ucap Widyawati tetap ada keinginannya karena kasihan pada Elmira. “Sayang.., sekarang coba kamu tempatkan dirimu menjadi Meytha.., kira-kira apa yang akan kamu lakukan? Apa lagi Elmira berperilaku tidak baik. Apa kamu pikir, Meytha akan mau terima usulan itu?” tanya Richard memandang Widyawati yang terlihat baru menyadari kesalahannya. “Hmm.., gimana dong Pii.., aku kasihan sama Elmira. Aku takut dia stress dan akan berpengaruh pada janin yang dikandungnya,” tutur Widyawati dengan

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 85 : Elmira Hamil..?

    Widyawati dan Reynaldi pun menemui Imelda bersama putrinya di ruang tamu. Reynaldi langsung duduk di sofa panjang dan Richard duduk pada sofa tunggal di bagian tengah. Sedangkan Elmira dan Imelda duduk pada sofa tunggal yang berdampingan. Terlihat Widyawati berjalan menuju sofa yang di duduki Imelda dan wanita paruh baya itu mendekati Imelda dan membungkuk untuk melihat kaki palsu Imelda. “Mel.., apa terasa sakit waktu kamu pakai?” tanya Widyawati mengamati kaki palsu yang digunakan Imelda. “Yaa agak sakit. Tapi, hatiku ini lebih sakit.., Wid,” ucapnya dengan kelopak mata yang telah basah. Melihat sahabatnya menangis tanpa bersuara, Widyawati pun terkejut dan memegang tangannya dan berucap, “Ada apa Mel..? Apa ada masalah?” Mendengar pertanyaan sahabatnya, isak tangis Imelda pun semakin kuat. Dan Elmira yang melihat Imelda menangis tanpa mampu mengatakan tujuan mereka ke rumah itu, bersimpuh di hadapan Widyawati. Gadis cantik itu memegang kaki Widyawati dan menangis pula. “Hey..,

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 84 : Kedatangan Imelda & Elmira

    Kepergian Reynaldi kali ini berbeda dari biasanya. Hari ini kedua anaknya melepas kepergian Reynaldi dengan memeluk dan menyampaikan pesan untuk seorang papa yang kini hadir dalam kehidupan mereka. “Papa ingat ya, sampai Jakarta telepon kakak sama adek..,” pinta Bintang saat memeluk Reynaldi. “Iyaa.., nanti sampai di bandara Surabaya aja udah Papa telepon. Gitu juga waktu di Bandara Jakarta Papa akan telepon lagi,” janji Reynaldi dengan mengangkat jari telunjuk dan tengahnya. “Papa.., bisa setiap hari telepon Bulan? Kalau bisa Papa teleponnya pagi sebelum Papa kerja, kalau siangnya waktu Papa makan siang dan malamnya waktu Bulan lagi belajar. Biar Bulan bisa denger suara Papa tiap hari,” tutur putri cantik Reynaldi dengan manjanya. “Yaa, sayang Papa akan telepon setiap nggak sibuk. Papa juga pastinya kangen sama kalian semua,” ucap Reynaldi memandang putri kecilnya, mencium pipinya dan memandang mesra ke arah Meytha. Setelah itu, Meytha mencium punggung tangan Reynaldi. Lalu, tanp

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 83: Lamaran

    Satu hari sebelum acara seserahan, Widyawati yang meminta tolong kakak sepupunya untuk membawakan kebaya berwarna jingga berikut aksesoris serta lengkap dengan selop dan make up yang akan dipakai acara seserahan pun datang. “Widya.., apa cukup ukuran tubuhnya ‘L’? Katamu kan udah pernah punya anak, 2 pula,” tanya Pipit kakak sepupu Widyawati kala ia telah berada di kamar hotel. “Badannya masih bagus.., nggak melar kayak Mbak Pipit.., hehehehe,” canda Widyawati ada saudara sepupunya. Lalu, mereka mengobrol tentang Reynaldi dan kondisi perusahaannya di Jakarta. Kemudian, Pipit pun meminta pada Widyawati untuk memperkenalkan Meytha padanya. “Kenalkan aku sama calon menantumu, sekalian coba kebaya yang aku bawa ini..,” pinta pipit. Sesaat Widyawati melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, ia pun berucap, “Sore aja sekalian liat kedua cucuku. Soalnya kalau gini hari kita kesana.., calon menantuku baru pulang dari pasar. Kasihan kalau kita ganggu. Apa lagi dia tiap ha

DMCA.com Protection Status