Share

Salah Langkah

“Kamu masih marah, Ni?”

Kata-kata pertama dari bibir David setelah hampir satu jam mereka bersama. Sedang sejak subuh tadi Seruni belum sekali pun mengucapkan kata-kata pada kekasihnya itu. Padahal mereka sudah selesai berbelanja kebutuhan tahlilan nanti malam, dan kini sudah dalam perjalanan pulang. Air muka Seruni memang biasa saja, tapi ia banyak sekali diam.

“Marah? Untuk apa?” Seruni bertanya balik.

“Jadi, nggak marah? Kenapa diem aja?” tanya David lagi di balik kemudi mobilnya.

“Kamu juga, kenapa diem aja? Kan kamu yang buat salah, masa aku yang ngajak ngobrol duluan?” seru Seruni. Ia menutup mulutnya dengan telapak tangan. Namun tawanya tak mampu lagi ia tahan.

“Lah, dia malah ketawa,” protes David. Lelaki itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia tak mengerti apa yang sebenarnya direncanakan Seruni.

“Santai aja, Ud. Namanya juga nggak sengaja. Walaupun kesel juga si

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status