Share

Mesra

Penulis: willia ds
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Buka mulutmu," ucap Elle dengan sendok teulur membuat Lucas terkesiap. Namun hatinya kembali menghangat.

Rasanya aneh membiarkan seseorang menyuapi dirinya, tapi Lucas memilih diam dan menikmati momen yang ada, membiarkan dirinya dimanja.

Elle dengan telaten memastikan lidah Lucas tidak terbakar dengan meniupi bubur putih dengan kaldu ayam agar lebih dingin dan pria itu asik memperhatikan wajah Elle dari dekat. Sesekali Elle mengambil tisu untuk mengelap sisa nasi yang tersisa di dagu Lucas, hingga akhirnya makanan itu tandas.

Pria itu tersenyum lembut. Sepertinya akan menyenangkan bila waktu-waktu ini terus berlanjut.

Mengamati Mysha yang sibuk membereskan perlengkapan, membuat Lucas membayangkan bagaimana bisa setiap pagi dia melihat wanita itu menyediakan sarapan dan menyambutnya dengan wangi makanan. Mungkin Lucas akan memeluk pinggang ramping itu dari belakang, mengganggunya memasak. Lalu setelah hari yang panjang, alih-alih mengantar Elle untuk berpisah, mereka dapat saling be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Rindu

    Lucas tak mau mengatakan apa-apa meski Elle menanyakan berulang kali untuk apa mereka kembali ke Rose Center for Earth and Space. Sejak terakhir kali mereka ke sana, sejujurnya Elle memang ingin mengajak Lucas untuk pergi menikmati indahnya langit sekali lagi. Namun, wanita itu merasa jengah jika Lucas menyewa seluruh gedung seperti sebelumnya. Rasa-rasanya Lucas terlalu berlebihan.Namun, ia juga tak bisa mengharapkan pria gagah yang kini menyetir di sebelahnya untuk masuk ke planetarium dan berdesakan bersama warga New York lainnya. Ah sudahlah, Elle tak boleh selalu menuntut supaya Lucas mengikuti standar sederhananya. Pria itu terbiasa hidup dalam kemewahan dan melakukan banyak hal penuh dengan privasi.Apakah Lucas tak pernah merasa kesepian?"Kita sudah sampai." Lucas membuyarkan lamunan Elle. Pria itu keluar dan membukakan pintu.Elle menyambut uluran tangan kekasihnya. Genggaman Lucas terasa begitu hangat. Apakah ia masih demam? Sejenak Elle ingin memeriksa kening Lucas, tapi

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Marry

    Sepanjang jalan tertabur kelopak mawar berwarna merah yang terlihat seperti karpet mewah. Aroma khas bunga itu semerbak memenuhi ruangan. Ada lampu hias kecil yang berderet sepanjang jalan menuju dua buah kursi yang sudah dihias dengan pita dan renda.Ya Tuhan, apa Lucas begitu serius merencanakan kencan mereka hari ini? Tanpa sadar air mata Elle nyaris menetes. Ini sungguh luar biasa. Belum pernah seumur hidupnya, ia diperlakukan begini manis. Tak pernah ia memimpikan punya kekasih begitu romantis.Elle mengatur napasnya. Berusaha mengendalikan emosinya agar tidak terkesan cengeng."Ini cantik sekali." Elle menoleh dantersenyum manis. "Aku tak tega harus menginjaknya."Lucas tersenyum penuh arti. "Kalau kau tak tega menginjaknya...." Kalimatnya terhenti.Pekikan Elle terdengar kemudian kala Lucas tiba-tiba menyusurkan lengan kekarnya ke bawah lutut dan menahan punggung Elle sebelum membopong wanita itu dengan penuh kasih."Kalau begini, kau tak perlu menginjaknya bukan?""Lucas apa

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Nyata

    Lucas tertunduk, wajah yang tadi sumringah mendadak datar. Pria yang paling dikagumi para wanita seantero kota New York itu berusaha mencerna jawaban yang terlontar dari bibir Elle. Benaknya berputar memikirkan seribu alasan yang mungkin membuat wanita di hadapannya belum sepenuhnya percaya kepadanya.Ia harus meyakinkan wanita cantik itu. CEO tampan itu tak bisa membayangkan bagaimana ia akan tahan menjalani hidup, jika tanpa Elle lagi di sisinya.Lucas mengangkat wajah, memandang tepat ke bola mata keemasan yang ternyata juga sedang melihat ke arahnya."I can't tell you how happy I'm." Elle lebih dulu berkata saat Lucas baru saja membuka mulutnya. Senyum manis melengkung di wajahnya. Lucas terperangah sekali lagi."Please tell it one more time. Aku ... aku tidak salah dengar, kan?" pinta Lucas yang tidak dapat menutupi kebahagiaannya."Tidak, kau tidak salah." Elle menggeleng lalu tersenyum lebar."Tapi aku ingin kita bertunangan dulu sebelum menikah.""Thanks, Emy. I'll do everyth

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Tak sabar

    "Jadi, kapan kau akan mengunjungi Ibumu ini, Lucas?"Lucas menyentuh pelipisnya. Ibunya menelpon dan seperti biasa selalu menyuruhnya untuk pulang. Sebenarnya, Lucas ingin, tapi kesibukannya di sini tidak dapat ditinggalkan begitu saja."Aku akan kembali, Bu. Tapi, tidak akhir-akhir ini. Aku sangat sibuk, Bu. Aku memiliki proyek besar yang sedang aku jalani, aku tidak ingin tertinggal satupun.""Yang di kepalamu itu hanya kerja dan uang. Kapan kau akan menikahkan Sharon? Kalian sudah lama bersama. Ingat, kau sebentar lagi akan berusia 30 tahun, aku tidak mau melihatmu belum menikah di usia 20an. Dia juga sedang mengandung anakmu. Kau harus ingat itu."Lucas menghela napas, "Ibu salah. Sharon tidak hamil.""Apa maksudmu? Jelas-jelas, dia mengandung cucuku.""Aku sudah melakukan test kehamilan padanya, Bu. Dan terbukti jika Sharon tidak hamil. Dia berbohong, dia membohongi kita semua. Aku tidak ingin menikah dengannya.""Tidak mungkin. Sharon bukan gadis yang seperti itu. Kau kemakan ra

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Panik

    Saat ini, Sharon sedang melakukan siaran langsung, memvideokan dirinya di depan kaca full body dengan bikini berwarna polkadot merahnya yang baru saja dikirimkan oleh salah satu online shop di marketplace untuk ia review dan mempromosikan barang tersebut pada followersnya. Selain model, Sharon juga merupakan influencer yang terkenal di media sosial. Followersnya hampir 4 juta, itu baru di salah satu media sosial, belum yang lainnya.Sharon memperhatikan layar ponselnya dengan saksama. Menyimak komen-komen di instagram livenya, yang saling berebut untuk dibaca. Sebagain besar dari mereka memuji kemolekan tubuh Sharon juga wajah cantiknya.Komentar-komentar positif itu terus bermunculan. Simbol love yang diberikan orang-orang, sedetik pun tak terjeda. Bak barisan semut yangberebut remah-remah makanan. Puluhan ribu mata menyaksikan bagaimana kecantikan gadis itu benar-benar terpancar.Sharon masih terus berkomat-kamit mempromosikan bikini yang ia pakai hingga suara ceklekan pintu membua

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Goyah

    Sharon memandangi kuku cantiknya yang baru saja manicure tempo hari. Ia tersenyum, tempat langganannya itu memang selalu memberikan hasil yang maksimal untuknya. Namun, begitu mengalihkan perhatian ke luar jendela, ia menyadari jika mobil bergerak begitu lambat. Sharon mendelik tak suka ke arah Mark, "Kau ini apa-apaan! Kenapa jalannya pelan sekali!"Mark berdecak, "Aish, kau ini bawel sekali. Aku tidak ingin mobil mahalku ini berdempetan dengan mobil lain. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada mobilku? Aku tidak bisa menerima itu.""Benar-benar! Mobilmu tidak akan rusak ataupun lecet jika kau tidak dengan sengaja menabraknya bukan karena hanya saling berdempetan.""Otakmu tidak pernah dipakai, ya? Semua hal itu bisa terjadi. Jadi, duduk diam saja, aku yang menyetir.""Jangan membuang-buang waktuku, Mark! Aku ingin bertemu kekasihku.""Kekasih?" Mark menyeringai. "Hanya perjodohan saja bisa membuatmu bangga?""Apa masalahmu memangnya? Aku dan dia saling mencintai, persetan kita dijodoh

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Masa Lalu

    Sharon dan Mark kembali bertemu di sebuah kafe tak jauh dari tempat Sharon bekerja. Tak jauh-jauh, Mark beralasan ingin menjemputnya lagi. "Kau kelihatan tidak senang menemuiku."Mark berkomentar begitu Sharon sudah duduk dihadapannya. "Sudahlah. Aku tidak ingin berbasa-basi denganmu."Mark berdecih, "Kau selalu saja jual mahal, tapi mematok harga rendah pada Lucas. Dia sama sekali tidak melirikmu.""Jangan memancing emosiku. Aku dan Lucas masih bisa bersama. Tidak akan aku biarkan Lucas bersama wanita itu. Lucas tetap menjadi milikku.""Kau memang tidak pernah berubah. Egomu yang membuatmu menyedihkan seperti ini. Pura-pura hamil? Konyol. Kau sudah gila.""Jangan mencampuri urusanku. Aku sama sekali tidak butuh tanggapan darimu, Mark.""Kau serius?" Mark membenarkan letak kemejanya. "Padahal, aku berniat membantumu."Sharon mulai tertarik. Ia tidak lupa jika Mark memang orang yang sangat bisa diandalkan apalagi dengan hal seperti ini. Koneksinya sangat luas dan dia handal dalam ber

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Desak

    "Kau gila?!"Sharon menggebrak meja hingga membuat keduanya menjadi pusat perhatian. Mark hanya diam menikmati perubahan wajah Sharon yang candu baginya."Jangan memalukan dirimu lagi, Sharon. Kau mendapat banyak atensi hari ini."Menyadari perkataan Mark, Sharon dengan cepat menteralkan emosinya yang meluap-luap. Ia tidak ingin namanya menjadi buruk hingga berimbas pada pekerjaan."Aku tidak setuju.""Maka, perjanjian kita bakal.""Mark, ayolah. Jangan seperti ini."Mark terkekeh, baru kali ini ia melihat Sharon memohon padanya."Aku tidak salah lihat? Kau? Memohon padaku?"Sharon rupanya sudah tidak peduli. Lagi-lagi, ia ingin melakukan segalanya untuk mendapatkan Lucas."Sungguh, aku tidak memiliki cara lain. Ibunya saja tidak bisa meluluhkan hati Lucas. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Jika, kau memang kau saudaraku, kau harus membantuku.""Tentu. Namun, dengan syarat yang aku ajukan tadi. Jika, kau menolak. Maka, semuanya batal.""Apa yang menjadi jaminan jika aku menurutimu,

Bab terbaru

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Hangat

    Nyonya besar keluarga kecil Smith duduk manis di kursi yang berada di depan rumah, ia tengah memperhatikan Ares yang bermain dengan Henry. Tangan kanannya sibuk mengusap perutnya sendiri yang masih rata.Ares yang sudah lelah menghentikan aktivitasnya, ia lalu pamit pada Henry dan berlari menghampiri Elle, langsung mendudukkan diri di samping Elle. Ia menatap sang ibu yang menatapnya itu, lalu kedua matanya tertuju pada perut Elle. "Kapan.. perut ibu besar?" tanyanya.Elle tersenyum tipis. "Mungkin, dua bulan lagi.. sudah mulai terlihat." jawab Lucas, tangan kanannya itu mengusap kepala Ares, merapikan rambutnya yang memang berantakan.Anak kecil bermarga Smith itu mengangguk kecil, ia menghela napasnya panjang. "Ares lelah ibu.." ucapnya lagi dengan rengekan kecil. Tangannya dengan lihai memainkan jari jemari Elle yang menganggur."Itu karena Ares banyak bergerak." balas Elle, ia mengusap wajah Ares dan meniupnya secara perlahan. Banyak sekali keringat yang bercucuran.Ares lalu mend

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Pertemuan Terakhir

    Elle yang setengah sadar melajukan mobil ibu Smith dengan cepat untuk kembali ke rumah sakit. Begitu ia mendengar kalimat dari sekretaris Lucas yang mengatakan bahwa Lucas kecelakaan, Elle langsung bergegas pergi bahkan meninggalkan Ares dan ibu Smith.Air matanya sudah jatuh membasahi wajahnya, belum setengah jam ia merasakan kebahagiaan karena mendapatkan kabar gembira dengan kandungan keduanya, malah mendapat berita yang benar-benar membuat Elle seperti orang yang kehilangan nyawanya sendiri.Ia tak memikirkan dirinya yang tengah hamil muda, Elle terus melaju beberapa kali membunyikan klakson mobil, hingga akhirnya ia sampai di rumah sakit yang sama. ELG Hospital.Elle segera turun dari mobilnya dan berlari masuk, ia menuju meja resepsionis. "Lucas.. dimana Lucas?" tanyanya tanpa peduli sopan santun.Penjaga itu mengerjap. "Tuan Smith di lantai empat, di--" kalimatnya terhenti karena Elle bergegas meninggalkannya begitu saja.Elle segera menuju ke lift, ia memencet tombol berkali-k

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Adik Ares

    "unh--akhh Lucas it hurts!" Elle langsung protes begitu merasakan gigitan kuat kedua taring Lucas di perpotongan leher kirinya, air matanya mengalir begitu saja. Ia meremas punggung Lucas dengan kuat, Lucas kembali menandainya setelah sekian lama.Lucas tak menghiraukannya, ia melepas gigitannya dan langsung menjilati bekas gigitannya di leher Elle, menjilat habis darah yang keluar dari sana baru ia berhenti. Mendongak dan menatap Elle yang masih merintih karena kesakitan.Lucas mengecup bibir Elle, lalu mulai mengerakkan pinggulnya. "Ahh fuck!" rahangnya mengeras hingga urat lehernya terlihat begitu jelas.Elle menggigit bibir bawahnya, merasakan hentakan keras yang begitu tiba-tiba di lubang miliknya. Ia menatap Lucas yang berada di atasnya, Lucas sudah keluar-masuk dengan mudah di bawah sana. "ohhh! Lucas aah! aah ! ahh! ahh!" hanya bisa mendesah saat merasakan bagaimana kuatnya sentakan Lucas.Sang suami kembali merendah, ia mengecup bekas gigitan yang ia tinggalkan di perpotongan

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Liburan

    Mulut Elle menganga lebar begitu ia keluar dari vila dan melihat sebuah motor Harley terparkir di samping mobil yang ia biasa gunakan dengan Lucas untuk menuju ke kota. Kedua matanya mengerjap kecil, ia menoleh ke belakang saat mendengar suara langkah kaki Lucas.Melihat sang suami yang memakai celana jeans dengan jaket kulitnya, Elle menutup mulutnya sendiri dengan kedua matanya yang membulat. Menatap sang suami yang mendekat ke arahnya dan memberikan sebuah jaket kulit yang mereka beli kemarin, sebenarnya Lucas yang memaksa untuk membelinya.Ini hari keempat mereka di sana dan Elle tak menyangka bahwa Lucas akan memberikan sebuah kejutan yang tak pernah ia bayangkan akan terjadi. Ia sudah cukup sebenarnya dengan kemarin, Lucas mengajaknya mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di pulau Hawaii.Ia menerima jaket tersebut. "Kau serius Lucas?" tanyanya dan sang suami mengangguk untuk menanggapi. Elle pernah bercerita pada Lucas bahwa ia dulu saat remaja ingin membeli motor Harley

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Surat Terakhir

    Elle memakai kembali bajunya saat dokter telah selesai mengecek luka di punggungnya, lalu sang dokter keluar dari ruang inap tersebut. Ia menatap Lucas yang memasangkan kancing baju yang ia gunakan, melihat wajah sendu sang suami. "Lucas, kenapa wajahmu murung seperti itu hm?" tanyanya."Aku sungguh menyesal karena kemarin aku datang terlambat." jawabnya tanpa mendongak, ia terus memasangkan kancing baju Elle hingga selesai dan dirinya baru mendongak. "Maafkan aku sayang.." ucapnya lirih.Elle menggeleng kecil. "Tidak, masih beruntung kau datang sebelum kapal itu berangkat." jawabnya."Tapi karena aku terlambat, kau mendapat luka itu dan--" "Kau juga.." Elle menyela, ia menunjuk lengan Lucas yang diperban karena goresan pisau yang cukup dalam di sana. "Kau juga punya bekas luka tembak di punggungmu, kita sama-sama punya Lucas."Lucas tersenyum tipis, meskipun terkesan sedih. "Maafkan aku hm?" "Tentu Lucas.." ia meraih tubuh Lucas dan memeluknya dengan erat."Aku memaafkanmu dan berh

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Hampir dipisahkan

    "Henry." Elle yang duduk di belakang memanggil, ia memangku Ares yang terlelap, karena memang sudah jamnya untuk tidur siang. Henry melirik Elle dari spion tengah tersebut. "Iya, Elle?" tanyanya."Apakah aku boleh bertanya sesuatu?" tanya Elle dan Henry mengangguk kecil untuk menanggapi."Apa kau tidak akan menikah?" tanyanya kemudian, ia memang sering berbincang dengan Henry, tapi ia terlalu ragu untuk bertanya mengenai kehidupan pribadi Henry.Pria itu tersenyum. "Tentu saja saya ingin menikah Elle, hanya saja belum menemukan pasangan yang pas untuk saya." jawabnya.Dahi Elle mengernyit bingung. "Lalu bagaimana dengan Olive, bukankah kau dekat dengannya?" tanya Elle penasaran.Wajah Henry langsung berubah bingung. "Bagaimana anda tahu?" tanyanya bingung.Wanita cantik itu terkekeh pelan. "Bagaimana mungkin aku tidak tahu, hubungan kalian begitu jelas, kau juga terlihat begitu semangat ketika kita ke rumah sakit untuk memeriksa bulanan Ares." jawab Elle. Sungguh, Henry rasanya begitu

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Dijual(?)

    Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi dan Elle baru saja selesai memakaikan baju untuk Ares yang sudah selesai mandi pagi. Ia kemudian menitipkan Ares pada baby sitter yang sudah menjaga anaknya itu sejak Ares baru lahir. Elle keluar dari kamar tersebut dan berniat akan menemui Lucas untuk meminta maaf pasal kejadian kemarin.Ia berjalan menuju kamar Lucas di lantai tiga tapi saat masuk, suaminya itu tidak ada. Elle kembali turun menuju lantai pertama dan langsung mengarah pada ruang makan. Tak ada Lucas di sana dan ia berjalan keluar dari rumah tersebut. "Henry." panggilnya pada pria yang berdiri di teras rumah.Henry menoleh. "Iya Elle?" ia berjalan mendekati Elle."Dimana Lucas?" tanya Elle sembari menatap ke arah garasi yang tertutup."Tuan Lucas sudah berangkat, sekitar sepuluh menit lalu." jawabnya sembari menyunggingkan senyum tipisnya.Dahi Elle mengernyit, tidak biasanya Lucas berangkat sepagi ini dan tidak berpamitan kepadanya. Ia menghela napasnya panjang, sepertinya Luc

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Kesalahpahaman

    Kedua mata seorang pria itu terus memperhatikan tuannya yang sedari tadi hanya mondar-mandir di ruang tamu sesekali melihat jam dinding di ruangan tersebut. "Tuan Elle, sebaiknya anda tidur." ucapnya kemudian. Elle menoleh ke arah Henry dengan wajah khawatirnya. "Aku tidak bisa tidur tentu saja. Aku mau menunggu Lucas." balasnya, padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam tapi sang suami belum pulang dan ponselnya tidak aktif. "Mungkin tuan Lucas sedang ke rumah keluarga Smith atau ada urusan penting. Anda harus istirahat." balas Henry.Elle menghela napasnya panjang. "Tidak." jawabnya, ia lalu mendudukkan diri di sofa ruang tamu dengan kedua matanya yang menatap pintu masuk. "Seharusnya kau ikut Lucas, bagaimana jika terjadi sesuatu padanya? Ini sudah malam Henry."lanjutnya dengan panik. Henry terkekeh pelan dan membuat Elle menatapnya dengan bingung. "Anda lupa bahwa suami anda adalah orang yang ahli bertarung, Elle?" balasnya dengan nada bercanda.''Tetap saja dia manusia

  • (Bukan) Wanita Simpanan CEO Arogan   Love, me

    "Show me.. so I can decide to like it or love it."Mendengar ucapan sang suami yang seperti itu, membuat Elle tersenyum senang, ia melepas kemeja Lucas, memperlihatkan otot kekar lengan sang suami. Ia mengusap lengan kiri Lucas dengan gerakan ringan sebelum meremasnya kuat. Ia menatap Lucas dengan intens, menjilat bibir bawahnya sendiri bermaksud menggoda, lalu ia mendekat dan mencium ringan daun telinga kiri Lucas, tapi berkali-kali hingga akhirnya ia mengulumnya.Kedua mata Lucas terpejam, ia menggigit bibir dalamnya untuk menahan diri. Menahan agar tidak seperti beberapa hari lalu yang malah dirinya mengambil alih permainan Elle dan membuat sang istri kesal padanya setelah satu ronde mereka selesai.Elle mengecup leher Lucas. "Bolehkan aku membuat tanda Lucas?" tanya Elle."My body is yours babe." Lucas benar-benar mulai diuji keimanan pria-nya saat Elle terkekeh kecil dan membuat napas hangatnya terasa ke lehernya.Ia menelan ludahnya saat mulai merasakan lidah Elle menyapa lehern

DMCA.com Protection Status