Kepanikan melanda seisi kantor MND TV, mereka kira bakal pulang dengan tenang dari lombok, ternyata oh ternyata bos mereka marah besar. Awalnya mereka mengira alergi yang Amanda alami biasa saja, ternyata kalau lambat ditangani bisa menyebabkan gadis itu pingsan dan dirawat di rumah sakit.Sungguh merepotkan ternyata anak dari sultan yang satu ini, lemah sekali, apa-apa sakit, apa-apa membahayakannya. Tim kembali ke Jakarta dan jelas mereka dipanggil sang pemilik MND TV dan terkena amukannya.“Semuanya kumpul!” teriak salah satu orang yang keluar dari ruangan tuan Gustav. Pokoknya semua tim yang bertugas dalam acara My Roommate harus berkumpul. Yang sedang makan, yang sedang ngemil, yang sedang ke toilet pun ditarik untuk berkumpul membentuk lingkaran bulat.Wajah-wajah mereka tegang karena tahu yang akan memberikan pengumuman ini habis dari ruangan bos mereka. Di ruangan ini seperti habis terkena aingin puting beliung saja, semua panik dan berantakan.“Seperti yang kita tahu, salah s
Suara ketukan pintu terdengar dari luar pintu vila Senja dan Manda. Pagi-pagi sekali tampaknya mereka sedang kedatangan tamu. Siapa yang bertamu sepagi ini? Manda dan Senja sungguh ingin bermalas-malasan karena hari ini tak ada agenda apapun. Lusa baru ada lomba lagi dan entah apa temanya.“Senja …. Kayanya ada tamu.” Amanda menepuk-nepuk pundak Senja yang tidur membelakanginya. Semalaman Senja dan Manda saling memeluk, sudah dini hari mungkin mereka merasa pegal dan saling membelakangi untuk mengubah posisi tidur agar lebih nyaman.Senja tak bergeming, semalaman dia menjaga Amanda dan baru tidur dini hari. “Hmmm …. Tumben aku masih mengantuk.” Tubuh Senja terasa berat dan enggan untuk bangun. Kasur ini seperti mempunyai perekat yang kuat sehingga pemiliknya sulit untuk lepas.“Mungkin karena kelelahan menjagaku.” Manda memeluk Senja dari belakang, dia usap pelan dada pria yang semalaman menjaganya ini. Senja khawatir Manda kenapa-napa karena reaksi obat yang memudar dan Manda harus m
“Kamu mencuri gelangku ya?” tanya seorang gadis berhijab mengenakan pakaian pramuka. Gadis ini terlihat emosi sambil memegang sebuah gelang emas rantai dengan bandul berbentuk hati yang jumlahnya ada lima.“Tidak,” jawab gadis bersurai pendek bertubuh berisi. “Lalu kenapa gelangku ada di tas kamu hah?” tanya gadis ini emosi, dia mendapati gelangnya ada di dalam teman satu tendanya ini. Gelangnya semalam hilang dan pagi ini ada di tas wanita yang ada di hadapannya. Semalam dia berusaha tenang dan mengingat kira-kira ada dimana, ternyata saat pagi diadakan penggeledahan, gelangnya ketemu juga.“Aku sendiri tidak tahu,” jawab gadis ini bohong, dia kira wanita yang gelangnya dia curi tak sadar sampai pulang perkemahan selesai, eh ternyata pagi ini mengadakan penggeledahan bersama teman-temannya.“Ngaku kalau kamu maling hah.” Gadis berhijab ini kembali menekan orang yang sering membuat kegaduhan semenjak perkemahan, dari mulai katanya tak sengaja menyenggol peserta lain yang sedang memba
Bianca pasti sudah sangat jauh karena Amanda terlalu lama bercerita. Akhirnya Senja lari ke luar menyusul Bianca, tak mungkin juga kan jika Amanda yang melakukan adegan mengejar Bianca.“Bianca ….” teriak Senja sambil mengatur napasnya yang memburu. Pria itu berlari kencang pokoknya sampai bisa mengejar Bianca. Untung langkah kaki gadis itu tak besar dan tidak juga cepat, karena masih pagi, Bianca bersantai saja, yang penting kan sampai.“Tunggu Biancaa ….” teriak Senja lagi agar sang gadis mendengar teriakannya.Bianca menoleh karena merasa ada yang memanggilnya. “Ada apa Senja?” tanyanya sambil berdiri menunggu Senja. Bianca kira dia tidak ketinggalan sesuatu. Kenapa disusul?“Kamu tidak boleh pergi seperti ini.” Senja mencekal tangan Bianca.“Jelaskan dulu sesuatu pada kami.” Dengan susah payah Senja berbicara pada Bianca, napas tersengal-sengal dan pipi yang bersemu merah. Masih pagi Senja sudah olahraga jogging dengan mengejar Bianca karena disuruh Amanda.“Tidak ada yang perlu d
“Bersikap seperti biasa saja meski kau membenci wanita bermuka dua itu, Manda.” Senja memperingati Amanda yang bisa saja hilang kendali akibat membenci Marsha, wanita bermuka dua yang lihai sekali menutupi keburukannya. Marsha bak bidadari yang turun dari surga, aslinya Dajjal.Pria ini mengusap pundak Amanda lembut. Kini mereka berada di kediaman Bianca untuk melakukan perlombaan lagi, bedanya sekarang acaranya disiarkan langsung tidak diedit dan diolah dulu, jadi Amanda harus berhati-hati, salah sedikit semua orang yang ada di Indonesia bisa lihat.“Iya, Senja.” Gadis ini mengangguk paham. Acara kali ini harus bisa jadi momen Senja dan Amanda membalikkan posisi, Minggu lalu Marsha yang menang dan Michelle, Minggu ini harus dia dan senja.Mumpung acaranya disiarkan langsung, mereka harus bisa menjadi pusat perhatian kamera, pokoknya jadi yang paling menonjol. Jangan sampai terlihat tidak natural dan penuh adegan yang dibuat-buat.“Ingat untuk selalu berhati-hati. Orang yang baik saja
“Ini mudah!” ujar Marsha sambil tersenyum senang, dia jelas pasti akan memenangkan lomba ini dan yang kalah adalah Amanda. “Hmmm ….” Amanda menggigit bibir bawahnya, dia jelas takut kalah, mana saingannya orang-orang yang biasa masak. Kali ini dia tidak dapat bantuan pula dari Senja, bisa apa Amanda tanpa Senja.“Aku mana bisa masak,” gumam Amanda dengan perasaannya yang suram, sesuram ekspresi wajahnya saat ini. Kemana larinya rasa percaya diri Amanda, sepertinya sudah ketebas oleh angin.“O iya, ini lomba bukan cuma keterampilan tanpa kompor, soal rasa dan kerapihan, kami juga menilai apa makna kalian membuat makanan tersebut.“ Chef Juna ingin makanan ini berkesan dan bermakna, ada cerita di balik makanan yang peserta sajikan.“Lumayan sulit, mikir menu apa dan harus punya makna apa,” gumam Bianca sambil menggigit bibir bawahnya.Tiga pasangan ini diijinkan berdiskusi dulu sebelum memulai pertandingan. Bianca dan Brilian saling berhadapan, sepertinya Brilian tengah memberikan saran
Chef juna memperhatikan bentuk dan komposisi sushi buatan Marsha, ada sushi isi daging dan sayur, ada juga sushi yang di atasnya potongan daging salmon. Dia pun memasukkan satu buah potongan sushi ke dalam mulutnya.“Apa makna dari makanan yang kamu buat ini, Marsha?” tanya Juna sambil merasakan apakah bumbunya pas atau tidak.“Ibu saya senang sekali membuat sushi, karena sushi berasal dari negri asal papanya berada, jadi dengan memasak sushi mengingatkan saya bahwa saya memiliki darah dari Jepang, saya tidak boleh melupakan tempat asal keluarga saya. Sungguh simpel alasannya.“Maaf dari segi rasa, ini biasa saja untuk ukuran gadis yang katanya berketurunan jepang.” Juna memang terkenal pedas dalam mengomentari masakan. Nah kan, kena lo Marsha, so kepedean bagus padahal b aja.Michele pun memastikan apa yang dikatakan Juna benar atau tidak, dia mencoba sushi buatan Marsha. Setelah dia merasakan dan memakan beberapa potong, pendapat Michele juga sama dengan yang dirasakan Juna. Marsha
Netizen indonesia memang paling gerak cepat dalam menyebarkan berita, pasti jadi trending topik di mana-mana. Gambar foto dan potongan video acara live MY ROOMMATE sudah ada di berbagai aplikasi online. Pasangan yang ada di dalam acara itu masing-masing punya fans dan punya potongan videonya, ada yang menghujat ada juga yang menyukai.Nah sekarang yang paling disukai adalah pasangan Amanda dan Senja, mereka berdua banyak membuat netizen terbawa perasaan karena chemistry mereka yang begitu kuat, pokoknya semua tindakan yang tidak sengaja itu berhasil membuat pasang mata terpana.Ada video potongan Amanda sedang minum satu botol bersama dengan Senja, ada juga yang Senja sedang memeluk Amanda, sampai ekspresi mereka yang random. Amanda yang awalnya dibenci sekarang malah dicintai. Gadis ini dipuji karena kulitnya yang mulus, tingkahnya yang polos, sikap manjanya, semangatnya, serta tubuhnya yang model banget, semua ingin mengalami kehidupan seperti Amanda.Postingan akun fans pasangan A