Share

Pujian Ardhan untuk Kinanthi

“Entahlah, aku tidak tahu. Mungkin dia merencanakan makan siang denganmu, dia pernah mengatakan hal itu ‘kan?” ujar si Kakek. Ardhan menganggukkan kepalanya, ia ingat ketika Prama mengajaknya makan siang bersama. “Bersikap waspadalah dengan orang itu, Dhan.”

“Aku selalu ingat kata-kata kakek itu,” sahut Ardhan. Mereka melangkah beriringan memasuki ruangan kerja Ardhan. Ia melakukan rutinitasnya seperti biasa, bersih-bersih ruangan tersebut, menghidupkan komputernya dan menyiapkan berkas-berkas yang akan dikerjakan hari ini.

Sebelum memulai pekerjaannya, Ardhan memeriksa kembali ponselnya. “Semalam kamu lupa menghubungi Kinanthi ya,” tanya si Kakek. Ardha menjawab dengan anggukan kepalanya.”Sebentar lagi kamu akan bertemu dengan perempuan itu, bersiaplah.”

“Maksudnya apa Kek?” tanya Ardhan, lelaki itu kebingungan.

Belum sempat Kakek menjawab, terdengar suara ketukan di pintu kerjanya. Tak lama kemudian Pak Bobby masuk ke dalam ruangannya dan memberitahunya jika perusahaan kinanthi meny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status