Share

Kaki Tangan Atasan

Ardhan menoleh ke arah Kakek karena mendengar suara sosok tua itu. “Kakek bicara dengan siapa?” batinnya. Lelaki itu mengikuti arah pandang Kakek hingga netranya menemukan satu sosok di tengah kerumunan, Moritz.

“Kenapa Dhan? Kamu lihat apa?” tegur Pak Bobby.

“Ah tidak Pak, saya tidak lihat siapa-siapa,” katanya berbohong.

“Ayo kita turun sekarang, Dhan?” ajak Pak Bobby. Ardhan berjalan di belakang boss-nya seolah semakin menegaskan jika dirinya memanglah kaki kanan manajer perusahaan tersebut. Hal tersebut semakin membuat para pembenci Ardhan semakin kepanasan.

Kakek merasa di atas angin saat melihat Ardhan berdiri di samping Pak Bobby ketika di dalam lift. Begitu pun saat mereka keluar dari bujur besi tersebut, Moritz dan Jonas serta beberapa pegawai lainnya memandang ke arahnya dengan tatapan kesal.

“Lihat Dhan, mereka semua memandang ke arahmu. Ada yang kagum, kesal, ada pula yang benci,” kata Kakek. “Hafal satu-satu wajah mereka, Dhan. Mereka berpotensi jadi musuh dalam selimut.”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status