Share

Dua Perusuh

“Apa untungnya aku memukulmu?” tanya Ardhan.

“Tentu saja hal itu membuatku senang, kami tak perlu melihatmu lagi di kantor ini. Selamanya,” kata Moritz.

Ardhan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Kalian masih saja seperti ini, pergilah!”

“Pak Ardhan sungguh memukul klien kita?” tanya Jonas, sepertinya ia tidak percaya jika Ardhan mampu melakukan hal tersebut.

“Masih tanya lagi, lihatlah wajahnya!” sela Moritz, ia menunjuk ke arah Ardhan. “Dia ini kriminal.”

“Hati-hati kalau bicaranya ya. Turunkan tanganmu!” titah Ardhan, ia mulai meninggikan suaranya. Hal tersebut membuat Moritz dan Jonas terkejut.

“Jaga sikapmu, Ardhan! Mereka mencari kesalahanmu,” kata si Kakek mengingatkannya.

“Minggir, aku mau ke kamar mandi,” ucap Ardhan, ia hendak menerobos kedua orang tersebut.

“Tunggu dulu, kamu tidak bisa pergi begitu saja,” larang Moritz, lelaki itu mendorong Ardhan agar masuk ke dalam ruangannya lagi. Namun Ardhan tak menghiraukannya, ia tetap pergi menuju kamar mandi yang terletak di uj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status