Share

Dewa Penolong

“Boleh,” jawabnya. Kakek kaget dengan jawaban Ardhan. Ia pikir lelaki itu tak mau jika diajak kembali ke tempat itu namun yang terjadi justru sebaliknya. Ia tampak menyesal sudah mengajak Ardhan melihat orang tersebut.

“Kamu sungguh ingin melihat orang itu?”

“Kenapa, kakek terlihat takut?” goda Ardhan.

Sosok misterius itu memamerkan senyumannya. “Tidak usah saja ya, Dhan.”

“Kakek takut aku bertengkar ya,” kata Ardhan. “Tenang aja Kek, aku hanya bercanda, siapa juga yang ingin kembali ke sana hanya untuk memastikan orang itu Prama atau bukan. Tidak ada manfaatnya untukku.”

Usai mengatakan hal tersebut, Ardhan kembali menjalankan kendaraannya. Mereka memulai obrolan yang lain, kakek mengatakan dirinya yakin jika suatu hari nanti Ardhan bisa sehebat Pak Bobby bahkan menduduki jabatan lebih tinggi. “Asal kamu konsisten.”

“Benarkah? Tetapi aku lebih suka tugas keluar, bertemu banyak orang, Kek,” timpal Ardhan. Ia tak betah bila harus duduk berlama-lama di kantor, hal itu akan membuatnya me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status