Share

Jodoh untuk Ardhan

“Harus senang karena ini tugas kantor,” ujar Ardhan, ia mencoba berdamai dengan keadaan.

“Baguslah kalau begitu, itu baru calon orang sukses,” puji si Kakek. Ia membereskan meja kerjanya sebelum pulang ke rumah. Dalam waktu singkat ruangannya sudah rapi dan Ardhan keluar bersama si Kakek menuju lift yang terletak di ujung koridor.

Kebetulan mereka berbarengan dengan Moritz dan Jonas, namun kedua perusuh itu sama sekali tidak berkutik, jangankan berbicara, menolehpun tidak. Kakek tentu saja heran dengan sikap mereka.

“Syukurlah kalau mereka sudah tobat,” kata Kakek., Ardhan meresponnya hanya dengan senyuman.

Setibanya di lantai dasar, Ardhan terus berjalan hingga lobby sedangkan Moritz dan Jonas pergi ke kantin. Kakek bertanya tujuan lelaki itu selanjutnya, apakah pulang atau mampir ke tempat lain.

“Langsung pulang saja, Kek. Aku kangen kasurku,” jawab Ardhan sembari memakai jaketnya. Mesin motornya sudah menyala, kedua tangannya sudah diposisi dan perlahan pedal gas mulai diputar, mer
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status