Share

Chapter 86 : Jebakan

    "Hmm... Kita tidak perlu tempat yang besar kan? Cuma kita berdua, pendeta, dan hakim serta saksi untuk pencatatan sipil," ujar Alex.

    "Sepertinya begitu. Saksinya siapa? Tebakanku Jack."

    "Kita tidak punya teman lain." Alex tergelak.

    "Dia lebih dari cukup." Diana menyetujui.

    Venue yang mereka lihat sore ini berupa taman dengan pepohonan dan banyak sekali tanaman bunga hias yang tidak bergantung pada musim. Diana bisa membayangkan dirinya dan Alex berdiri berhadapan di bawah pohon dengan kain sutra putih menjuntai dari dahannya, saling mengucap janji setia.

    Diana mendekap wajahnya yang memerah. Memalukan sekali. Dilihatnya Alex sedang asyik mengamati pohon angsana yang sedang berbunga.

    "Kamu suka tempat ini? Atau mau lihat yang lain?" tanya Alex.

    "Aku suka."

    "Bisa membayangkan kita berdiri di sini?"

    "Kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status