Hari ini orangtua, adiknya serta Michael melakukan perjalanan ke Paris, sementara kakek Michael tidak ikut pergi karena ego pria itu yang masih terlalu tinggi.Julian masih memiliki alasan untuk tidak menyukai Scarlett. Wanita itu terlalu arogan dan kasar, tidak tahu cara yang benar untuk bicara dengan orangtua sepertinya. Alanis juga berasal dari keluarga kaya, tapi wanita itu selalu lembut dan sopan, tidak seperti Scarlett.Ia juga tidak ingin terlalu berlebihan terhadap cicitnya, seperti yang Scarlett katakan, ia bisa memiliki cicit lain dari Michael dan wanita lain.Setelah menempuh penerbangan selama delapan jam lebih, keluarga Michael sampai di Paris. Mereka segera dijemput oleh sebuah mobil mewah yang dikirim dari kediaman Parker.Scarlett telah pergi lebih dahulu, wanita itu kembali ke Paris kemarin, tapi Michael tidak bisa datang bersama karena pria itu memiliki pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan.Agatha aktif bertanya mengenai Eilaria pada Michael, wanita itu ingin tahu
“Apa yang sedang kau pikirkan, Scarlett?” Michael membuyarkan lamunan Scarlett. Pasangan suami dan istri itu kini berdiri di balkon kamar Scarlett yang menghadap ke danau.“Aku sedang memikirkan Eilaria. Dia terlihat bahagia hari ini.” Scarlett memiringkan wajahnya menghadap Michael yang saat ini sedang balas menatapnya.“Eilaria akan terus bahagia seperti itu. Dia memang berhak mendapatkannya,” balas Michael.Scarlett menarik napas, tapi terasa sangat berat. “Michael, bagaimana jika kita menjalani bayi tabung?”“Mari kita tunggu satu bulan lagi, jika masih tidak berhasil kita lakukan sesuai keinginanmu.” Michael tahu bahwa orang yang paling tersiksa karena penyakit Eilaria adalah Scarlett. Istrinya ini mungkin tidak pernah bisa benar-benar bernapas dengan lega setelah tahu penyakit yang diderita oleh Eilaria.“Ayo masuk ke dalam, di luar terlalu dingin.”“Aku ingin di sini untuk beberapa saat lagi.” Pikiran Scarlett masih kacau, dia ingin menenangkan dirinya untuk beberapa saat lagi.
Di sore hari, langit berpendar jingga. Michael menemani Scarlett dan Eilaria menikmati senja di taman belakang kediaman keluarga Parker.Saat mereka menikmati senja, ayah, ibu dan adik Michael sedang memperhatikan mereka. Tiga orang itu menghela napas dengan pikiran masing-masing. Alangkah baiknya jika tidak akan ada perpisahan di antara Michael dan Scarlett.Orangtua Michael tidak akan menolak status Scarlett lagi sebagai menantu mereka. Bukan hanya karena status sosial Scarlett yang sudah mereka ketahui saat ini, tapi juga karena Scarlett tidak seburuk yang mereka pikirkan selama ini.Namun, mungkin ini adalah balasan dari mereka yang tidak menyukai Scarlett pada awalnya. Scarlett enggan menjadi bagian dari keluarga mereka.Mereka tidak bisa menyalahkan Scarlett karena pilihan Scarlett itu. Faktanya sejak awal Scarlett hanya mendekati Michael untuk menyelamatkan Eilaria, Scarlett tidak memiliki perasaan apapun terhadap Michael.“Bu.” Eilaria bersuara lemah.Scarlett memiringkan tubu
Kondisi Eilaria kembali membaik, saat ini gadis kecil itu sudah kembali ke kediaman keluarga Parker. Ia sudah terlihat bersemangat seperti biasanya.Scarlett dan Michael kembali ke New York setelah hampir dua minggu berada di Paris.Michael sudah menunda banyak pekerjaan karena ia menjaga Eilaria. Sekarang ia harus kembali bekerja dan menyelesaikan pekerjaan yang sudah menumpuk.Michael berhenti bekerja ketika jam makan siangnya tiba. Ia meraih ponselnya. “Halo, Istriku.”“Ada apa, Suamiku?”“Ayo makan siang bersama.” Michael ingin memastikan Scarlett Aku makan dengan tepat waktu atau tidak melewatkan makan siangnya. Wanita itu sudah kehilangan berat badannya karena terlalu banyak beban pikiran dan kurang makan.“Kau ingin makan di mana?”“Terserah padamu.”“Baiklah, mari bertemu di restoran.”“Biarkan aku menjemputmu.”“Kau akan membuat keributan yang tidak perlu.”“Keributan apa? Kau istriku, apa yang salah dengan menjemput istriku sendiri.”“Michael, apakah sekarang kau sudah berp
Michael menggerutu saat ia mendengarkan ponselnya berdering tanpa henti. Siapa orang yang menelponnya di tengah malam seperti ini.“Jawab teleponmu.” Scarlett yang berada di atas Michael segera menjauh dari tubuh suaminya.Michael bangun dari posisi berbaringnya dengan kesal. Pria itu meraih ponselnya dan menjawab panggilan.“Michael, ini Paman Edward.” “Ada apa, Paman?”“Alanis mengalami kecelakaan.”“Apa?”“Michael, saat ini Paman sedang berada di luar kota. Tolong datang ke rumah sakit dan lihat bagaimana kondisi Alanis saat ini.”“Baik, Paman.” Michael segan pada Edward karena pria itu adalah sahabat ayahnya.Michael segera turun dari ranjang. “Aku akan pergi ke rumah sakit. Alanis mengalami kecelakaan.”“Ya.” Scarlett tidak menghalangi Michael meski dirinya ingin pria itu selalu ada di sampingnya. Saat ini ia menjadi sangat benci sendirian.Michael membersihkan tubuhnya dengan cepat, lalu memakai pakaian dan segera pergi.Ada rasa hampa ketika Scarlett melihat Michael yang tampa
Agatha dan Adaline datang ke kediaman Michael pada sore hari, saat itu Scarlett masih belum pulang bekerja.Pada pukul tujuh malam, Scarlett baru tiba di kediaman Michael. Ia sedikit terkejut melihat Agatha dan Adaline di sana.Ini adalah pertama kalinya mereka bertemu tanpa ada orang lain di sekitar mereka.“Scarlett, kau sudah pulang.” Agatha memulai duluan untuk bicara dengan Scarlett. Ia tahu bahwa menantu perempuannya ini tidak akan pernah memulai pembicaraan duluan dengannya.“Ya, Nyonya Agatha.” Scarlett membalas dengan sopan. Ia tidak akan memperlakukan keluarga Michael dengan buruk jika orang-orang itu tidak memperlakukannya dengan buruk.Ia mengerti kenapa orang-orang ini membencinya, itu adalah perbuatannya sendiri yang memulai dengan cara yang salah.“Kakak, apakah kau sudah makan malam?” tanya Adaline dengan lebih hormat. Biasanya ia akan menatap Scarlett ketus dan ia memanggil Scarlett dengan cara yang tidak sopan.“Belum.”“Ayo makan malam bersama. Bersihkan tubuhmu lal
Saat Michael kembali ke rumahnya, ia masih mendapati Scarlett berada di ruang kerjanya. Istrinya itu sedang serius dengan permata di tangannya.“Kenapa kau masih bekerja di jam seperti ini?” Michael berkata sembari mendekati istri cantiknya.Scarlett memiringkan wajahnya, ia terlalu fokus sampai tidak mendengar Michael masuk ke dalam ruangannya.“Aku tidak memiliki kegiatan lain selain bekerja.” Scarlett membalas seadanya. Wanita itu menghentikan pekerjaannya dan melepas sarung tangan yang ia kenakan.Michael langsung menarik Scarlett ke dalam pelukannya. “Aku sangat merindukanmu.”Tubuh Scarlett membeku mendengar kata-kata Michael.Michael menyadari bahwa apa yang ia katakan membaut Scarlett terkejut. Pria itu sedikit menjauhkan tubuhnya dan menatap mata indah istrinya. “Apakah Ibu dan Adaline ke sini tadi?”“Ya.”“Kau sudah makan malam?”“Sudah.”“Itu bagus,” seru Michael sembari tersenyum ringan.“Apakah kau sudah makan malam?” Gantian Scarlett yang bertanya.“Sudah.”“Aku akan men
“Nona, berhenti!” Edward menghentikan langkah Scarlett. Pria itu beralasan ingin membeli sarapan sehingga dia bisa meninggalkan Michael dan menyusul Scarlett.Scarlett berhenti melangkah lalu memiringkan tubuhnya melihat ke orang yang memanggilnya. Itu adalah pria yang sama yang ia temui saat bersama Michael tadi.“Saya perlu membicarakan beberapa hal dengan Anda. Bisa kita bicara sebentar?” tanya Edward.“Apa yang ingin Anda bicarakan?”“Mari kita cari tempat yang nyaman untuk bicara,” seru Edward.Scarlett tidak menjawab, tapi ia mengikuti ke mana Edward pergi. Itu adalah taman belakang rumah sakit. Di sana sangat sepi, hanya ada beberapa orang saja.“Saya adalah ayah Alanis, Edward Meier.” Edward memperkenalkan dirinya.“Scarlett Lavallea.” Scarlett menerima uluran tangan Edward, ia segera menarik tangannya setelah itu. “Apa yang ingin Anda bicarakan dengan saya?”“Saya ingin Anda menjauh dari Michael.” Edward tidak berbasa-basi, pria itu berkata dengan maksud untuk menekan Scarlet