Share

Pusing, Mual, Muntah

“Cintaaa … sayang, bangun! Mami sama papi mau pergi ke Papua tiga hari, nanti kamu ….” Suara mami mengecil di akhir kalimatnya yang menggantung.

Kening beliau mengkerut melihat anak gadisnya masih meringkuk di atas tempat tidur di saat hari hampir siang.

Hari ini memang hari minggu tapi bukan berarti Cinta bisa bangun siang.

“Kamu sakit?” gumam mami seraya menempelkan telapak tangan di kening Cinta yang matanya masih terpejam.

“Tapi enggak hangat.” Mami bicara sendiri.

“Kamu kenapa?” Mami bertanya menaikkan intonasi suaranya agar terdengar oleh Cinta.

“Emmh ….” Cinta mengerang dengan mata masih tertutup rapat.

“Kamu sakit?” Mami mengulang pertanyaannya.

“Enggak tahu, Cinta lemes banget.”

“Kamu pasti begadang nih,” tuduh mami kesal.

“Enggak ….” Cinta mendudukan tubuhnya dengan sisa tenaga yang dia punya.

“Mi …,” panggil papi bersama suara langkah mendeka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status