Share

Perempuan Gila

Penulis: PlutoPen
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-19 11:29:17

Yuri tersudutkan di tembok dengan ada ujung bolpoin yang mengarah pada lehernya. Dan orang yang mendesaknya sampai pada posisi itu adalah Ivona.

"Aku memberikanmu waktu kerja tambahan setiap malam untuk mengajarinya merentas data. Bukan untuk menyentuhnya. Lalu kenapa kamu menyentuhnya?" tanya Ivona semakin mendekatkan ujung bolpoin itu pada leher Yuri.

"Saya tidak menyentuhnya," balas Yuri mencoba mengelak.

"Apakah menurutmu, aku bisa kamu bohongi? Kamu sudah bersamaku sangat lama. Aku tau semua tentangmu. Tato-tatomu itu bukanlah sesuatu yang akan kamu ceritakan pada orang lain begitu saja. Kecuali orang itu melihat secara langsung. Dan Yoshiro menjawab dengan benar tadi. Itu artinya Yoshiro sudah melihatnya. Di mana kalian melakukannya? Dan seberapa jauh kalian melakukannya?"

Ivona sudah tidak mencoba mencari atau mempertanyakan kebenaran yang ada. Karena Ivona sangat yakin bahwa Yuri sudah menyentuh tubuh Yoshiro. Dan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Tidak Suka Mengalah

    Yoshiro dan Ivona sudah berada di Jepang. Mereka sudah sampai pada rumah yang telah Yuri sewa untuk mereka. Namun diluar dugaan Ivona, sebelumnya ia pikir asistennya itu akan menyewakan rumah bertingkat dan kebun yang sangat luas. Namun ternyata tidak. Rumahnya tidak terlalu luas. Dan hanya satu lantai. Ivona sadar bahwa memang itu adalah kesengajaan. Yuri sengaja melakukan itu supaya Ivona merasa tidak betah dan kembali secepatnya.Yoshiro menaruh semua barang bawaannya di ruang tamu. Dan melihat ke segala arah untuk mengingat setiap sudut dari rumah itu."Apakah Anda ingin makan malam di luar atau di rumah?" tanya Yoshiro mengingat bahwa sebentar lagi matahari terbenam."Sepertinya lebih enak jika makan di rumah. Tubuhku masih sangat lelah saat ini. Keluar rumah dalam kondisi tubuh seperti ini hanya akan membuatku merasa kesal," balas Ivona meregangkan tubuh."Kamu bisa masak bukan?" tanya Ivona menatap ke arah Yoshiro."Saya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Bagaimana Kalau Menikah?

    Ivona menghela nafas setelah duduk di kursi meja makan. Menyandarkan punggungnya pada kursi dengan kondisi belum melepaskan setelan jas ataupun sepatu hak tinggi miliknya.Benar-benar melelahkan. Bertemu dengan para beberapa pihak perusahan di tempat yang berbeda untuk membahas tentang perusahaan yang ia akusisi. Pandangannya tertuju pada Yoshiro yang sedang memotong beberapa bahan di meja dapur yang memang jarak dari meja makan sangatlah dekat."Apa kamu tidak memiliki rasa lelah?" tanya Ivona dengan nada lemah."Tubuh saya terlatih. Stamina saya lebih kuat jika dibandingkan dengan kebanyakan orang. Mungkin itu yang membuat saya tidak mudah merasa lelah," balas Yoshiro berniat untuk memasak daging yang kemarin ia beli."Kenapa kamu menggunakan bahasa formal padaku, tapi tidak pada Yuri?""Hmm. Mungkin karena Anda atasan saya. Sedangkan Yuri berstatus sebagai pekerja seperti saya. Itu yang membuat saya secara tidak sadar menggun

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Kembali ke Neon

    Yoshiro memasuki gang sempit di tengah-tengah kota. Gang itu sangat panjang. Untuk beberapa menit perjalanan, Yoshiro benar-benar sendiri. Sampai pada satu titik di mana gang itu benar-benar ramai. Ada perjudian, ada yang bernyanyi, bersenang-senang, dan para pelacur ada di setiap pinggir gang. Yoshiro mengabaikan itu semua. Sampai pada persimpangan. Ia memilih untuk ke kanan. Ia kembali menulusuri gang sempit itu. Sampai ia menemukan sebuah tirai yang terdapat bercak darah. Yoshiro melewati tirai itu dan sampai pada titik tujuannya.Sebuah gubuk tua yang terdapat seorang laki-laki berbadan sangat besar tanpa lengan kanan. Dan di sekeliling gubuk itu berdiri laki-laki badan penuh otot dengan tubuh penuh bekas luka memakai kimono menatap ke arahnya. Di antara semua laki-laki yang ada di sana ada dua orang yang ia kenal. Yang pertama adalah Akashi. Dan yang kedua adalah pemimpin Kelompok Sentinel, Neon Enigma. "Sepertinya kamu sudah lebih kuat dari pertemu

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Yang Terpenting Hasil

    Neon, Akashi, dan Scars mengamati pertarungan yang terjadi. Yoshiro terlihat kewalahan. Bukan karena kalah jumlah. Melainkan juga karena kemampuan anak buah Neon lebih kuat jika dibandingkan dengan orang-orang yang pernah dilawan oleh Yoshiro. Namun Yoshiro terlihat tidak menyerah. Yoshiro tetap melawan semua orang itu. Mencari celah untuk melakukan serangan. Dan berusaha sebisa mungkin untuk menghindari serangan yang mengarah pada titik vitalnya. "Kenapa dia terlihat lemah?" tanya Scars pada Akashi. "Hmm, dia memang seperti itu. Pada awal pertarungan dia akan bermain-main sembari mengamati dan mempelajari kemampuan beladiri musuh-musuhnya. Dan saat dia sudah tertekan, dia baru mulai serius," balas Akashi melipat kedua tangannya di depan dada. "Kenapa BigBoss terlihat menyukainya?" "Lihatlah dengan baik-baik sekarang. Delapan belas orang melawan satu orang. Mereka lebih kuat dari Yoshiro. Namun dia tidak kab

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Alasan Kedua

    Neon menghilangkan senyuman di bibirnya. Laki-laki yang dulu ia tinggalkan, kini sudah kembali kepadanya sebagai petarung yang kuat.Sedangkan Yoshiro sendiri menyeka darah segar yang keluar dari bibirnya menggunakan tangan. Pertarungan yang cukup sengit. Namun Yoshiro rasa itu belum memuaskannya. Butuh sesuatu yang lebih supaya Yoshiro bisa lebih berkembang setelah keluar dari sana."Hebat, 'ya. Tapi sayang sekali. Aku masih tidak ada niatan untuk bertarung melawanmu," ujar Neon berdiri menghadap Yoshiro."Kenapa?" tanya Yoshiro dengan wajah malas."Kamu sudah berubah. Aku tidak bisa melihat dirimu yang dulu dalam tubuhmu yang sekarang.""Aku rasa kamu benar. Aku yang sekarang memiliki seorang teman. Ada seseorang yang ingin aku lindungi. Tidak seperti dulu lagi."Neon mengangguk kecil. Yoshiro memiliki teman. Itu yang sudah ia ingin lihat dari dulu. Hanya saja karena keterbatasan waktu, ia harus pergi lebih dulu sebelum bisa me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Tetap Bersamamu

    Ivona membuka pintu kamarnya saat mendengar suara dari arah luar. Sudah lewat dari tengah malam dan Yoshiro baru pulang. Ivona ingin marah karena ia sudah lama sekali menunggu laki-laki itu. Namun amarah Ivona tertahan saat melihat wajah laki-laki itu terluka.Ivona mendekat ke arah Yoshiro yang berdiri mematung di dekat sofa. Menyentuh bagian dagu laki-laki itu dan menggerakkannya ke arah kanan lalu kiri untuk memastikan bagian mana saja yang terluka."Kenapa?" tanya Ivona mengamati luka-luka yang ada di wajah Yoshiro."Saya tidak sengaja bertemu dengan preman," balas Yoshiro mencoba menutupi kejadian sebelumnya."Sebelum itu, kamu dari mana saja? Bukankah aku sudah mengatakan bahwa sebelum matahari terbenam kamu harus sudah berada di kamar?" "Saya berlari mengelilingi taman yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sini.""Sudah dua kali kamu mengabaikan perkataanku. Bukankah kamu harus menyesali itu dan meminta maaf kepadaku?"

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Menikmati

    Ivona mencoba duduk setelah terbangun dari tidurnya. Melihat langit dari kaca kamar yang masih gelap. Menandakan bahwa ia terbangun sebelum matahari terbit. Matanya beralih menuju jam dinding. Jam 03.21. Masih terlalu pagi untuk Ivona bangun.Kepalanya terasa sangat pusing. Badannya juga terasa tidak nyaman. Ia merasa sangat ingin muntah. Ivona berniat untuk melaporkan itu pada Yoshiro, namun saat ia melihat ke sisi kasur sebelehnya, ternyata tidak ada siapa pun di sana. Sebelumnya ia masuk kamar dan tidur lebih dulu setelah makan malam. Sehingga ia berpikir bahwa Yoshiro menggunakan kesempatan itu untuk tidur di luar.Namun tidak lama suara gagang pintu terdengar. Pandangan Ivona beralih menuju pintu dan melihat Yoshiro masuk ke dalam kamar dengan membawa sebuah mangkok dan handuk kecil yang telah dilipat."Sepertinya kita harus menunda rencana kita hari ini," ujar Yoshiro menaruh mangkok berisikan air hangat itu di atas nakas dan duduk di sisi sofa."Kamu bekerja terlalu keras akhir

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-03
  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Keistimewaan

    Pesta terjadi di wilayah kekuasaan Sentinel. Karena beberapa waktu lalu, Akashi berhasil menjalankan tugas untuk menyingkirkan Lucas Archine. Dan mereka mendapatkan bayaran yang sangat besar.Neon memandangi semua orang yang sedang berpesta dalam keadaan mabuk di sekitar api unggun. Ditemani oleh Akashi yang berdiri di belakangnya. "Kamu semakin melemah, 'ya," ujar Neon dengan nada halus."Menurut saya tidak demikian," balas Akashi menatap ke arah yang sama dengan Neon."Lalu mengapa kamu tidak berhasil memenangkannya?""Karena saya menahan diri. Saya mengerti bahwa Yoshiro satu-satunya kandidat yang akan memimpin organisasi ini di masa depan menggantikan Anda. Jika saya serius dalam pertarungan itu, maka dia akan terbunuh. Dan ada kemungkinan juga Anda akan membunuh saya, saat Anda melihat Yoshiro terbunuh.""Di mataku, kamu melemah. Kemampuan beladirimu masih sama. Hanya saja keyakinanmu yang lemah. Jika kamu masih sama seperti dulu saat kita bertemu, maka sudah dipastikan Yoshiro

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-03

Bab terbaru

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Melindungi Adik

    Yoshiro terpental setelah mendapatkan tendangan keras dari Aewon. Benar kata Keenan. Secara kekuatan Yoshiro masih jauh di bawah Aewon. Belum saatnya Yoshiro bertarung satu lawan satu melawan iblis itu. Namun inilah yang ditunggu-tunggu oleh Yoshiro selama ini. Yoshiro tidak akan mundur.Ada dua hal yang merepotkan dari diri Yoshiro adalah kemampuannya meniru kemampuan beladiri orang lain dan kecepatan gerakannya. Aewon tidak bisa mengalihkan pandangannya sedikit saja dari tubuh laki-laki itu. Karena dalam sedetik saja laki-laki itu bisa menghilang dan muncul di titik buta Aewon. Akan sangat berbahaya jika itu terjadi.Aewon sendiri pun juga menerima beberapa pukulan dari Yoshiro. Walau sedikit, namun pukulan itu memberikan memar pada tubuh Aewon. Membuktikan bahwa latihan Yoshiro dengan Keenan membuahkan hasil. Tubuh Yoshiro lebih kuat daripada sebelumnya. Walau belum mencapai titik sempurna, tubuh Yoshiro sekarang bisa untuk menopang kemampuannya dalam jangka wak

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Pertarungan Sesuka Hati

    Kazuha dan Keenan bertarung bersama. Kazuha seorang petinggi kepolisian. Dan Keenan seorang pemimpin dari kelompok pembunuh bayaran. Tidak seharusnya mereka bekerja sama. Namun kali ini adalah kasus yang berbeda. Kazuha ingin membalaskan kematian atasannya. Dan Keenan ingin menjalankan tugas dengan imbalan uang sangat banyak. Jika dilihat dari kemampuan Keenan jauh di atas Kazuha. Walau laki-laki itu lebih tua dari Kazuha, laki-laki itu masih bisa bergerak cepat dan memukul dengan sangat keras. Satu pukulan ke dada lawannya saja sudah bisa membuat lawannya jatuh sesak nafas. "Apakah tidak masalah kamu tidak ikut bersamanya ke atas?" tanya Kazuha setelah menendang kepala musuhnya. "Kenapa juga aku harus ikut ke atas dan melawan monster-monster yang ada di sana? Itu bukan tugasku. Lagipula anak kecil itu sudah mengatakan bahwa dia akan melawan ketiga orang itu seorang diri," jawab Keenan menghapuskan darah yang menempel pada jasnya.

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Dia Alasan Untuk Melawan

    Aewon dan Galil berkumpul di lantai tiga saat mendengar ada banyak sekali ledakan di sekitar rumah. Serangan mendadak terjadi. Mereka diserang oleh pasukan dengan jumlah cukup banyak. Lebih banyak dari para pengawal yang dimiliki oleh Keluarga Mcknight.Mereka berdua kini bertugas untuk melindungi Martin dan Keenan yang juga berada di lantai tiga. Berjaga-jaga jika seandainya ada penyusup yang masuk ke dalam dan mengincar nyawa Martin.Mengulur waktu sebisa mungkin sampai pihak keamanan negara datang membantu dan mengamankan mereka."Ada seseorang di luar sana yang menyalakan api di dalam tubuh anak itu," ujar Martin menatap ke arah luar kaca. "Jika memang sejak awal Anda tau bahwa anak kecil itu berbahaya, seharusnya Anda menyingkirkannya saja sejak awal," tegur Aewon malas berhadapan dengan anak kecil itu lagi."Apakah itu mungkin? Mau dilihat dari manapun juga, anak kecil itu dikelilingi oleh orang-orang yang berbahaya. Dari caranya b

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Makanan Tengah Malam

    Ivona mulai tersadar dari tidurnya saat merasa tidak nyaman. Ia sadar bahwa ia tertidur sebelum makan malam. Sehingga perutnya kosong dan membuatnya terbangun di tengah mimpi indahnya. Saat matanya terbuka pandangannya tertuju ke arah wajah Yoshiro. Laki-laki itu masih bangun. Tidur di atas kasur dengan kondisi tubuh miring ke arahnya. Ivona merasa bahwa laki-laki itu sudah menatapnya semenjak ia tertidur. Yoshiro melingkarkan tangannya pada tubuh Ivona. Mengelus bagian punggung perempuan itu dengan lembut. Lalu menutup matanya tanpa mengucapkan sepatah katapun. "Aku mau makan," rengek Ivona. "Bukankah kamu mengatakan ingin mengembalikan berat badanmu ke berat ideal? Badanmu akan semakin melebar jika kamu makan tengah malam," tanya Yoshiro menepuk punggung Ivona perlahan. "Aku mau makan." "Iya, iya. Aku sudah masak tadi. Hanya perlu menghangatkannya saja. Kamu mau makan sekarang atau nanti?"

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Hanya Boleh Satu

    Ivona kembali ke rumah lama Yoshiro. Ia sudah mendapatkan semuanya kembali. Perusahaan, kartu rekening, dan rumah. Namun tetap saja ia merasa bahwa berada di sisi Yoshiro lebih nyaman dibandingkan harus tinggal di rumah bersama penjaga dan asisten rumah tangganya.Ia berjalan menuju dapur. Karena ia sangat yakin pada saat seperti sekarang, Yoshiro sedang berada di dapur. Sedang memasak makanan untuk makan malam. Dan benar. Laki-laki itu sedang berada di dapur. Dengan kompor menyala. Merebus air. Lalu ada beberapa potongan ikan serta sayuran di atas meja dapur."Aku pikir kamu akan mengajakku makan malam di luar," ujar Ivona berjalan menuju kulkas."Aku pikir kamu tidak akan datang," balas Yoshiro melirik ke arah Ivona."Jika aku tidak datang, di mana aku akan tidur?""Bukankah kamu sudah mendapatkan rumahmu kembali?""Ya. Aku mendapatkannya. Tapi aku tidak bisa tidur jika tidak ada yang memelukku."Ivona mengambil susu b

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Rencana Gabungan

    Pertemuan diadakan di salah satu gedung kosong yang tak terpakai. Ada tiga kelompok yang berkumpul. Fei sebagai orang yang membentuk kelompok itu. Keenan sebagai pemimpin kelompok White Owl yang akan dibayar oleh Fei untuk melaksanakan tugas. Dan Yoshiro sebagai orang yang akan membantu.Fei membawa Sherly. Keenan membawa salah satu anak buahnya. Dan Yoshiro membawa Kazuha.Siapa sangka bahwa Yoshiro akan membawa dan bekerja sama seorang petinggi dari kepolisian untuk meruntuhkan kejayaan dari Martin Mcknight."Bukankah ini terlalu sedikit jika untuk mengalahkan mereka?" tanya Keenan menatap Fei."Kamu bisa mundur jika memang kamu pecundang," balas Yoshiro tersenyum kecil."Lucu sekali anak kecil ini," balas Keenan menatap sinis Yoshiro."Kenapa kamu membawa pihak kepolisian?" tanya Fei menatap Yoshiro."Ah, dia. Dia bukan polisi yang baik. Dia ini anjing peliharaannya Honpil. Seekor anjing tidak mungkin diam saja saat t

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Saling Mengenal Sebelumnya

    Yoshiro dan Serena duduk di sofa. Menatap ke layar televisi yang sedang menyiarkan sebuah drama. Dengan kondisi lampu ruang tengah mati dan Sheila sudah tertidur di kamarnya. Yoshiro berada di apartemen malam ini hanya untuk makan malam. Itupun karena diundang oleh Sheila. Jika tidak, Yoshiro sudah berada di rumah lama dan tidur. Ia tidak langsung pulang karena memang ingin meluangkan sedikit waktu untuk Serena. Dan tanpa ia mengatakan apapun, Serena pun berpikiran hal yang sama. Mengurangi sedikit waktu tidurnya untuk bisa berbicara dengan Yoshiro. "Bagaimana? Apakah kamu sudah terbiasa?" tanya Yoshiro memecah keheningan yang sudah lama ada. "Belum. Kenapa ada banyak sekali barang tidak terpakai di kamarmu? Bagaimana bisa aku tidur dengan tenang saat ada barang-barang itu?" tanya Serena balik. "Kamu bisa membuangnya jika memang kamu tidak memerlukannya." "Ke

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Berpikir Ulang

    Fei meninggalkan restoran karena memang jadwal kerjanya yang sangat padat. Ia pun sudah menerima penolakan dari Sheila. Sehingga tidak ada alasan lain untuknya tetap bertahan di sana.Sekarang hanya ada Ivona, Yoshiro, dan Sheila di sana. Yoshiro duduk di samping Ivona. Bertatap muka dengan Sheila."Aku ingin memastikan apa yang dikatakan kakaknya Ivona tadi. Apakah kalian benar-benar sedang berpacaran?" tanya Sheila menatap Yoshiro."Tidak," ujar Yoshiro.Dengan cepat Ivona menggerakkan tangannya. Memukul bagian belakang kepala Yoshiro dengan kencang. "Tolong izinkan saya menikahi putra Anda," ujar Ivona dengan badan tegap. "A-apa? Menikah?" tanya Ivona gugup karena terkejut."Kami sudah dekat semenjak Anda dirawat di rumah sakit. Ada banyak hal yang sudah kami lewati bersama. Dan setelah semua itu, saya mulai menaruh rasa padanya. Saya ingin memilikinya sepenuhnya," ujar Ivona."Tidak. Tunggu dulu. Kenapa ti

  • Bukan Pengawal Komisaris Biasa   Dua Kondisi

    Fei, Ivona, Yoshiro, dan Sheila sudah berada di restoran yang sudah dipesan dan dikosongkan oleh Fei supaya tidak ada yang menganggu pertemuan mereka kali ini.Ivona duduk di samping Fei. Dan Yoshiro duduk di samping Sheila. Mereka saling berhadapan."Senang bisa bertemu dengan Anda. Saya berterima kasih karena Anda telah memenuhi undangan saya untuk datang ke mari. Terima kasih," ujar Fei memulai pertemuannya."Saya juga berterima kasih atas undangan yang Anda berikan," balas Sheila."Mungkin ini akan sedikit mendadak. Tetapi adik saya, Ivona akan berangkat ke Jepang untuk mendirikan dan mengembangkan perusahaan di sana. Dan saya ingin Yoshiro ikut bersama dengan Ivona. Sekolah akan kami tanggung. Dia akan bekerja paruh waktu langsung di bawah pengawasan Ivona. Jadi upahnya akan sama seperti yang sekarang," ujar Fei.Sheila melirik ke arah Yoshiro. Anak laki-lakinya itu sudah mengatakan kepadanya bahwa akan pergi ke Jepang dan bersekolah

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status