“Raja.”
Beberapa wanita cantik menunggu dengan hormat di dalam kamar, memberikan salam kepada Austin Ye.“Kakinya terluka, oleskan obat untuknya, lalu bantu dia mandi dan gantikan pakaiannya, layani dia dengan baik.”Austin Ye akhirnya menurunkanku, dan membiarkanku duduk di atas sebuah kursi sandar yang nyaman, kemudian memberikan perintah kepada beberapa pendamping wanita cantik itu, nada bicaranya terdengar sedikit dingin.“Baiklah, raja.”Beberapa pendamping wanita cantik itu menjawab dengan penuh hormat, meskipun mereka tidak tahu mengapa seorang raja setan bisa membawa pulang seorang wanita seperti ini, dan masih memperlakukannya sebaik itu, para pendamping wanita itu hanya berani mematuhinya, tidak ada satupun yang berani bertanya.“Aku akan menemuimu sebentar lagi, kamu istirahat dulu sebentar dengan baik.”Austin Ye berbicara kepadaku dengan nada bicara yang berbeda, perkataannya menjadi lembut, wajahnya menampakkan sedikit seyum tipis, senyum yang akan menjadikan wanita manapun tergerak hatinya ketika melihatnya, meskipun aku berusaha dengan keras lagi untuk menangkan diriku, tetapi aku juga tidak bisa menahan untuk melirik ke arahnya lagi, siapa yang menyuruh dia setampan itu.“Kamu, kamu mau pergi kemana? Kapan dirimu akan mengantarkanku pulang?”Aku bertanya dengan cepat, mendengar Austin Yer berkata bahwa dirinya ingin pergi, aku panik sekali, tidak ada satupun orang yang aku kenal disini, kalau dirinya pergi, bagaimana denganku? Kalau dia tidak peduli denganku, bagaimana diriku bisa kembali? Memang tempat ini kalau dilihat-lihat tidak begitu buruk, tetapi bukanlah tempat untukku.Autin Ye hanya tertawa, dia pergi tanpa mengucapkan satu patah kata apapun, hanya meninggalkan sebuah bayangan elegan dan tanpa ikatan yang pergi menjauh.“Jangan pergi, kamu, hei……”Dia masih belum memberikanku jawaban, bagaimana bisa dirinya pergi begitu saja?“Nona Isabelle Yao, nona tenang saja tinggal disini, tunggu raja selesai dengan kesibukkannya, dia akan datang kemari untuk melihatmu.“Setelah Austin Ye pergi, Penjaga Bai berkata kepadaku dengan nada bicara yang penuh hormat.“Dia mau pergi kemana?”Setelah Austin Ye pergi, pertanyaanku itu hanya bisa dijawab oleh Penjaga Bai.“Raja setiap harinya sibuk, dia pergi untuk menangani urusan yang ada.“Jawab Penjaga Bai kepadaku, dia menjawab pertanyaan apapun yang aku tanyakan kepadanya, diriku akhirnya menemukan seseorang yang bisa aku ajak berbicara.“Nona Isabelle Yao pasti sangat lelah, hamba pamit duluan, kalau ada sesuatu yang Nona inginkan, jangan ragu-ragu untuk memanggil saya.”“Jaga dengan baik Nona Isabelle Yao.”Sebelum pergi, Penjaga Bai lagi-lagi memberikan perintah kepada beberapa wanita cantik itu, dia adalah wanita yang dibawa pulang oleh Raja Ular, tentu saja harus dilayani dengan baik.“Pembatu mengerti.”Setelah kedua pria itu pergi, hanya ada diriku dengan sekelompok wanita cantik itu.“Nona, kami para pembantu akan membantumu untuk membalut lukamu.”Ucap wanita-wanita cantik itu dengan hormat, kemudian membantuku melepaskan sepatu dan kaos kakiku, lalu ingin membantuku mengoleskan obat.“Tidak perlu, biarkan aku melakukannya sendiri.”Ucapku panik ketika melihat begitu banyak orang datang untuk melayaniku seorang, aku benar-benar tidak terbiasa dengan perlakuan istimewa seperti ini.Tetapi para wanita cantik itu tidak mempedulikan keinginanku sama sekali, beberapa dari mereka sudah membawakan sebuah baskom berisi air panas ketempatku, setelah membantuku menyeka bersih bekas darah di atas kakiku itu, mereka mengoleskan obat itu untukku, tidak tahu obat ajaib apa itu, baru saja dioleskan, telapak kakiku langsung terasa sangat dingin, kemudian daerah yang terluka karena tusukkan duri itu, mendadak menjadi jauh lebih baik.“Itu, terima kasih banyak.“Aku mengucapkan terima kasih dengan sedikit perasaan tidak enak, diriku benar-benar merasa tidak nyaman karena membiarkan mereka melayaniku seperti itu.“Nona, kami akan membantumu mandi.”Baru saja obat itu selesai dioleskan, wanita-wanita cantik itu langsung memapahku berdiri dan masuk ke dalam sebuah ruangan, lagi-lagi pergi ke dalam ruangan lainnya.Ruangan ini adalah sebuah kamar mandi, didalamnya ada sebuah kolam mandi yang besar yang sudah terisi penuh dengan air hangat, permukaan air itu dipenuhi dengan kelopak bunga yang mengambang, mengeluarkan aroma yang harum dan hangat.“Biar aku sendiri saja, kalian tunggu saja aku diluar.”Aku masih bisa mentoleransi mereka mencuci kakiku dan mengoleskan obat untukku, tetapi membiarkan mereka untuk melepaskan pakaianku dan membantuku mandi? Begitu benar-benar tidak baik kan? Aku lebih baik memilih untuk tidak mandi.“Nona, biarkan kami, para pembantu, untuk melayanimu, ya? Kalau tidak raja akan menyalahkan kami, nyawa kami sebagai pembantu tidak akan terselamatkan.”Diluar pikiranku, untuk mandi sendiri tanpa dilayani oleh orang lain saja tidak bisa, akibatnya juga masih seserius itu, kelihatannya itu adalah salahku kalau sampai tidak membiarkan mereka membantuku untuk mandi, tidak ada cara lain, aku tidak boleh menjadi orang jahat, karena itu aku hanya bisa membiarkan mereka membantuku melepaskan pakaianku dan menerima perlakuan istimewa seperti ini.Selesai mandi, beberapa wanita itu membawakan satu setel pakaian dan membantuku mengenakannya, kemudian mereka masih membantuku menyisir rambut dan berias, seharusnya aku menikmati seluruh perlakuan itu baru benar, tetapi aku justru tidak terbiasa dilayani seperti itu oleh orang lain, dan merasa terkekang.“Wow, Nona, anda benar-benar cantik.”Ucap wanita-wanita itu memuji kecantikkanku sambil memandangiku setelah semuanya selesai, pandangan mata mereka dipenuhi rasa kagum dan iri.Apa yang harus dihebohkan? Meskipun aku beranggapan bahwa wajahku masih bisa dikatakan lumayan , tetapi kalau harus dibandingkan dengan mereka yang cantik-cantik dan memiliki kulit mulus dan lembut, bagaimana bisa aku menyainginya?Sambil berpikir demikian, diriku sudah berjalan sampai di depan cermin dan duduk dihadapannya, kalau bukan karena wanita cantik dari jaman kuno di dalam cermin itu memiliki ekspresi terkejut yang sama denganku, aku masih tidak bisa mengenali kalau orang itu adalah diriku sendiri.Aku terkejut oleh penampilan cantikku sendiri, alis yang melengkung seperti bulan sabit, rambut panjang hitam pekat yang terurai bebas di atas bahu, bunga-bunga kecil yang tertancap memenuhi sela-sela rambut, tubuh yang dibalut dengan gaun panjang sampai ke lantai yang berwarna hijau muda, ditambah dengan wajah cantik yang meluluhkan hati orang, benar-benar sama seperti wanita cantik yang berjalan keluar dari lukisan kuno, berkilau dan memukau.Aku akhirnya mengerti dengan apa yang di maksud dengan “orang bergantung dari pakaian dan riasan”, mendandani diriku yang merupakan seorang wanita modern menjadi seperti ini, dimana masih ada bau-bau orang modern? Diriku benar-benar menjelma menjadi wanita cantik jaman kuno.“Nona, Penjaga Bai sedang menunggumu diluar.”Ketika aku sedang mengamati tampilanku di depan cermin itu, salah seorang dari wanita cantik itu masuk dan berkata kepadaku.Apa mungkin Austin Ye menyuruhnya datang untuk mengantarku pulang? Pikirku, kemudian aku berdiri dari hadapan cermin itu dan berjalan kembali ke dalam ruangan tempat diriku datang tadi itu, seperti yang diharapkan, Penjaga Bai sedang duduk meminum teh disana sambil menungguku.“Nona Isabelle Yao sudah siap.”Melihat diriku keluar, Penjaga Bai cepat-cepat meletakkan cangkir teh itu kemudian berdiri dan berbicara dengan nada hormat.“Sudah siap, kalau begitu bukankah aku sudah bisa pergi sekarang?”Aku pikir Austin Ye menyuruh Penjaga Bai untuk mengantarku pulang? Aku dengan cepat berkata diriku sudah siap, mendapat perlakuan yang sangat baik disini, dan dilayani oleh begitu banyak orang, aku juga akan merasa tidak enak kalau tinggal dengan gratis untuk waktu yang lama.“Iya, Nona Isabelle Yao silahkan mengikuti Andrew Bai pergi bersama.”Ucap Penjaga Bai dengan hormat, Raja Ular menyuruhnya untuk membawa orang itu pergi, dirinya juga tidak berani menunda-nunda.“Baiklah.”Aku mengikuti Penjaga Bai dan meninggalkan ruangan itu, mengitari sebuah taman bunga dan sampai dihadapan sebuah istana yang paling besar dan paling megah.“Nona Isabelle Yao, silahkan masuk, raja sudah menunggu anda di dalam.”Ucap Penjaga Bai dengan hormat, sambil mengulurkan tangannya mengisyaratkan silahkan, memberitahuku untuk masuk.Sebegitu lama mendadaniku ternyata bukan untuk mengantarku pulang? Ada masalah apa dia mencariku? Sedikit pertanyaan muncul di dalam hatiku, apa mungkin dia ingin membicarakan masalah mengantar diriku pulang kerumah denganku?“Nona Isabelle Yao.”Ucap Petugas Bai dengan keras ketika melihat diriku yang bengong cukup lama disana.“Baiklah, kali ini aku akan masuk menemui dia.”Dengan berpikir seperti itu, aku berjalan masuk ke dalam.sDi dalam istana yang agung dan luar biasa itu, Austin Ye sudah lama menungguku, sekumpulan wanita cantik sedang sibuk menghidangkan makanan dan menuangkan anggur.“Cepat kemari untuk makan bersama.”Melihat aku datang, Austin Ye langsung melambai-lambaikan tangannya kepadaku, menyuruhku untuk kesana dan makan bersama.Ternyata dia menyuruhku datang untuk makan bersama, melihat berbagai macam hidangan lezat dan beragam jenis sup untuk kesehatan di atas meja besar itu, aku benar-benar merasa sedikit lapar.“Kalian keluar dulu.”Ucap Austin Ye kepada beberapa pendamping wanita itu, kemudian dirinya menarik kursi dan menyuruhku untuk duduk disebelahnya.“Kami permisi dulu.”Para pendamping wanita itu menjawab dengan suara kecil yang merdu, pertama kali melihat Raja Ular makan bersama wanita lain, mereka merasa kagum dan iri.“Kalian jangan pergi, ayo makan bersama.”Teriakku kepada sekumpulan wanita cantik itu, hanya saja mereka tidak ada yang mendengarkan perkataanku, dan dengan patuh pergi meninggalkan tempat itu.“Tidak perlu mengurusi mereka, kita makan saja.”Ucap Austin Ye datar sambil mengambiliku semangkuk sayur.“Kamu terlihat cukup cantik berdandan seperti ini.”Lalu dia lagi-lagi berkata seperti itu sambil memandangku, bibirnya memperlihatkan sebuat senyuman yang memikat orang, bagaikan matahari yang bersinar terang, seperti seorang anak lelaki yang dewasa, menurutku dia seharusnya lebih kecil dariku beberapa tahun.Keringat, wajahku lagi-lagi tiba-tiba memanas, lupakan mengenai pujian itu, tetapi bisa tidak jangan menoleh ke arahku ketika memuji? Dia menangkap aku yang membuang pandanganku dan tidak ada sedikitpun maksud untuk mengembalikan pandanganku.“Sebenarnya, disini bisa sedikit lebih terbuka lagi.”Ucapnya sambil menunjuk ke bagian dari diriku yang penuh itu, tawanya berubah nakal.“Hei, anak kecil tidak boleh asal berbicara.”Tidak peduli seberapa kaya dan tampan dirinya, singkatnya, aku hanya bisa menganggapnya sebagai seorang anak kecil, dengan begitu aku lebih mudah untuk m
“Pilih selir apa, tidak ada yang menarik sama sekali.”Nada bicara Austin Ye datar dengan sedikit sindiran.Dunia ular akan mengadakan pemilihan selir setiap lima ratus tahun sekali, dengan statusnya sebagai raja, dirinya harus memilih dari antara ular-ular cantik yang sudah disediakan itu, melihat pemilihan selir yang akan segera datang, itu jugalah yang membuat Austin Ye menjadi pusing.“Raja tidak suka memilih selir karena ingin memilih orang yang diri sendiri cintai.”Penjaga Bai mengerti kepahitan dengan menyandang status sebagai raja, dirinya mengerti bahwa Raja Ular sama sekali tidak menyukai wanita ular cantik yang telah dipilih itu.“Peraturan untuk memilih selir seperti ini, cepat atau lambat pasti akan ditentang.”Ucap pria cantik itu sambil berjalan ke depan jendela, satu tangannya mengangkat cangkir arak yang cantik itu, dan tangan yang lainnya memegangi bingkai jendela itu, wajah tampan dan cantik itu seperti pemandangan malam saat itu, dingin, dia menatap langit malam, s
"Aku hendak membunuhmu, Siluman Ular, membalaskan dendam Austin."Lalu, aku sudah dililit oleh piton besar ini, seekor piton besar ini sedang memandangku dengan lembut.Pandangan ini sangat familiar."Bukankah aku sudah hidup dengan baik begini."Si ular besar akhirnya angkat bicara, suaranya persis seperti Austin.Mulai mempertanyakan apakah Austin adalah Siluman Ular yang dapat berubah? Bagaimanapun aku tidak berani mempertanyakan dan hanya menebak saja."Benar, ini aku."Ular itu kembali bicara, Tuhanku, lelaki tampan itu dan piton besar ini adalah satu sosok yang sama, aku pingsan seketika."Bertemu dengan Raja Ular."Dia berlutut, suaranya menggetarkan telinga."Berdirilah."Lelaki tampan itu memelukku, suaranya dingin. Selesai bicara, ia meninggalkan ruangan sambil menggendong dengan dinginnya, kembali ke ruangannya."Penjaga Andrew Bai, kelihatan jelas bahwa Raja Ular peduli dengan gadis itu, dia siapanya Raja Ular? "Raja Ular baru saja pergi, beberapa dayang wanita mulai menan
Menyesal sekarang apa gunanya, lebih baik aku di hutan dan terus berjalan.Daun berwarna kuning keemasan gugur ke pundakku, sehelai.. dua helai.. tiga empat helai...Selain suara langkah kakiku sendiri dan suara daun berguguran, aku mendengar suara lain yang membuatku tidak aman, menakutkan."Siapa?"Statis di hutan ini makin lama makin besar, jantungku dibuat berdegup makin kencang, seolah-olah aku merasa ada yang sedang mengepungku dari semua arah.Aku menyapu pandangan ke semua sudut, selain pohon yang tebal, tidak ada lagi yang terlihat.Aku menepuk-nepuk dada, menghela nafas dan melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba, muncul kepala ular di antara dedaunan, mengagetkanku hingga aku tidak berani melanjutkan langkah. Jantungku seolah hendak melompat keluar dari mulutku.Macam-macam ular muncul menengadahkan kepalanya, dari mulutnya memuntahkan suara. Mereka mengerjapkan mata sambil memandangku, pandangan yang dingin itu menusuk ke hatiku. Memang hewan berdarah dingin, membuat siapapun yan
Penjaga Andrew Bai seperti tidak menyangka aku bisa bertanya seperti ini kepadanya. Dalam sekejap dia tidak tahu harus bagaimana menjawab. Dia hanya bisa menatap Raja Ular.“Mereka pantas mati.”Austin menjawab dengan dingin. Pantas untuk mati jika tidak melakukan sesuatu dengan baik. Dia selalu seperti ini menyelesaikan masalah.“Apa karena aku kabur, makanya kamu membunuh mereka?”Perasaanku tiba-tiba merasa berat. Bagaimanapun juga, beberapa orang itu kehilangan nyawa karenaku.“Benar.”Dia menjawab tanpa ragu. Tidak ada perubahan perasaan karena sudah membunuh beberapa pelayan wanita.“Itu bukan salah mereka. Bagaimana bisa kamu membunuh mereka sesukamu.”Melihat sikpanya yang dingin, ada gejolak besar di dalam perasaanku. Dia membunuh orang dengan sesuka hati. Ini membuatku sangat marah. Terlebih, aku merasakan kesalahan yang mendalam terhadap beberapa pelayan wanita yang meninggal itu.Kalau bukan karena aku, mereka juga tidak akan meninggal.“Mereka pantas mati.”Dia masih menja
Sejak setelah kabur yang gagal, tidak pernah terpikirakan olehku untuk kabur. Pokoknya juga tidak bisa kabur, atau mungkin bisa melibatkan banyak orang lagi. Lagipula, sebutan Nona Kura-Kura yang bagus ini tidak cocok denganku, jadi aku memutuskan untuk tidak kabur lagi.Pemikiran untuk kabur tidak ada lagi, tapi bagaimana mungkin kebencianku terhadap Jason dan Lina hilang.Satunya pacar, satunya sahabat, yang dengan kejam ingin mencelakaiku agar meninggal. Siapa yang tidak akan benci. Tidak hanya aku yang mereka celakai, tapi janin yang tidak bersalah juga meninggal.“Nona Isabelle.”Saat aku sedang bersandar di meja melamun sendirian dan merasa bosan, suara berat seorang pria membuyarkan semua pikiranku.“Penjaga Andrew Bai, apa ada masalah?”Dengan segera aku menegakkan badan dari meja. Melihat orang yang merupakan penjaga di sisi Austin, aku bertanya kepadanya.Hari-hari dimana aku tinggal di istana ular, penjaga Andrew Bai hampir selalu menjagaku dengan baik. Dia mengatakan ini ad
“Ini adalah tempat untuk menguburmu.” Kata pelayan berpakian kuning kepadaku dengan jahat.“Ternyata kalian membohongiku. Penjaga Andrew Bai sama sekali tidak menyuruh kalian membawaku pergi, iya kan.”Aku sudah bisa menebaknya. Kedua pelayan wanita ini membohongiku karena ingin mencelakaiku.“Apa yang kamu katakan itu benar. Hanya saja kamu terlambat mengetahuinya.”Kata kedua pelayan wanita itu dengan kebencian. Susah payah mencari kesempatan seperti ini, mereka tidak akan melepaskannya.“Aku juga tidak berbuat salah pada kalian. Kenapa kalian ingin berbuat seperti ini?”Aku benar-benar tidak mengerti. Ini aneh. Kenapa mereka ingin mencelakaiku, sambil aku memikirkan bagaimana kabur dan terlepas dari mereka.“Kenapa? Orang rendahan sepertimu, kenapa bisa menjadi kesayangan Raja Ular. Kamu tidak cocok. Kamu pantas untuk mati.”Kata pelayan wanita berpakaian biru dengan kebencian. Hanya dengan membunuh orang seperti ini, mereka baru memiliki kesempatan.Ternyata karena alasan ini merek
Penjaga Andrew Bai tidak peduli kedua pelayan memohon ampun.“Jika dari awal tahu akan seperti ini, Raja ular tidak akan melepaskan kalian, Silahkan kalian memutuskan sendiri."Penjaga Andrew Bai melempar pisau di depan kedua pelayan wanita.“Nona Isabelle, tolong ampuni kami, kami tidak berani, sungguh tidak akan berani lagi.”Kedua pelayan terus meminta maaf, mereka tahu bahwa mereka bersalah, mereka tidak ingin mati.“Nona Isabelle, kami memang sudah melakukan kesalahan, mohon nona Isabelle memaafkan kami, kami pasti akan menuruti dan bekerja keras untuk nona Isabelle.”“Mohon nona Isabelle lepaskanlah kami, kami tidak akan berani lagi.”Kedua pelayan tahu bahwa penjaga Andrew Bai tidak peduli, jadi hanya bisa memohon kepadaku, karena mereka takut dihukum, suara mereka bergetar, tidak sekeras sebelumnya.Mereka ingin membunuhku, lalu memohon ampun kepadaku, aku juga tidak tahu harus berbuat apa, meskipun marah kepada mereka, tetapi mereka sudah tahu bersalah, aku juga tidak ingin me
"Bayi-bayi, dengarkan kata-kata ibu ya, mengerti?"Suara pria itu lembut berpesan kepada bayi-bayi itu."Baik ayah, kami akan menurut pada ibu dan mendengarkan kata-kata ibu."Ketujuh bayi itu menjawab dengan penuh pengertian. Ketika melihat bahwa Ketujuh bayi itu tampak pengertian, Raja ular merasa lega.Dan sudah waktunya kami berpamitan pergi."Isabelle.""Suamiku."Tangannya yang menggenggam erat seakan tidak rela untuk melepaskan tanganku, tetapi secara paksa tanganku ditarik oleh Tentara surga."Raja Ular, Selir Ular, mohon pengertiannya."Tentara surga memberi hormat, mereka juga tidak ingin melakukan hal-hal buruk, memisahkan Raja ular dan Selir Ular, tetapi karena itu adalah tugas mereka, jadi mereka terpaksa melakukannya."Suamiku, aku pasti akan menunggumu.""Isabelle... Isabelle Yao."Hal yang paling menyakitkan bukanlah kematian, tetapi hidup terpisah dengan orang yang paling kita cintai. Pada saat berpisah dari suamiku, hatiku sangat sangat sakit, aku tidak tahu kapan, ka
Ketulusanku kepada Raja Ular, akhirnya membuat Bunda Mo menerimaku.Melihatku begitu bertekad, dia menganggukan kepala."Ini semua salahku, Raja Ular dihukum, aku memang membawa bencana bagi dunia ular, Bunda Mo jangan marah."Aku menyalahkan diriku sendiri, jika bukan karena aku, semua ini tidak akan terjadi."Ini semua sudah takdir, aku tidak akan menyalahkanmu lagi."Bunda Mo menghela nafas, dia sudah berfikir dengan jernih, biar bagaimana pun jika semua sudah di takdirkan, maka jalan satu-satunya adalah menjalaninya, bukan menolak ataupun mengeluh. Perubahan Bunda Mo membuatku merasa lega."Apakah bayimu sudah lahir?"Bunda Mo melihat bentuk tubuhku yang sudah seperti semula, dan bertanya padaku, ketika aku diusir karena amarahnya, dia sedikit menyesalinya, lagi pula, yang aku kandung adalah darah daging dunia ular."Sudah Lahir, aku meninggalkan mereka kepada seseorang untuk dijaga."Aku menjawab, seperti nya Bunda Mo sudah menerimaku sebagai ibu dari anakku dan menantunya."Bisak
"Ahhhh ... Apa yang terjadi?"Terkejut, Yoyo bergegas ke dalam istana, mengambil cermin dan menatap dirinya sendiri, Yoyo tertegun, wanita di cermin itu penuh dengan rambut putih dan kerutan, seperti nenek tua yang keriput, sangat jelek.Pemandangan ini membuat Yoyo yang awalnya cantik seperti bunga, menjadi marah dan tidak terima akan perubahan seperti ini, ini adalah pukulan besar untuknya."Tidak, ini tidak mungkin! Aku sangat cantik, aku sangat cantik!"Yoyo memegangi kepalanya dan berteriak, saat itu dia tidak bisa memikirkan apapun, sekali pun jika ada musuh di hadapan nya, dia sama sekali tidak memperdulikannya, yang hanya dia perdulikan adalah penampilannya.Penampilannya yang sangat jelek seperti ini, bagaimana mungkin dia akan bisa bertemu orang di masa depan? Yoyo mendongak, melihat ketujuh bayi itu berdiri di depannya tanpa cedera. Ketujuh bayi imut itu, pada saat ini, menatapnya tanpa perasaan.Yoyo yang berambut putih itu adalah keinginannya sendiri, karena dia telah bera
"Diam kamu, jika tidak ada pelacur sepertimu, Austin hanya akan menyukaiku, aku sangat membencimu!"Yoyo menggeram dan menunjuk ke arahku, suasana hatinya sangat buruk."Yoyo.""Diam kamu, aku memintamu tutup mulut, apakah kamu sudah tuli?"Yoyo tiba-tiba menghilang dan muncul di belakangku, lalu sebelah tangannya mencekik leherku, sehingga membuatku terengah-engah."Yoyo, lepaskan kakak!"Karen berteriak sambil berusaha menyelamatkanku, tetapi Mutiara Ular di tangannya terhisap dan ditelan Yoyo lebih dulu."Karen, kamu sungguh bodoh, hahah... Kamu juga sudah bosan hidup rupanya."Yoyo menoleh karen, lalu tangan kirinya mengeluarkan asap putih dan mendorongnya kearah karen, sementara itu Karen sudah tidak memiliki kemampuan apa-apa untuk menyerang balik. Karen terlempar jauh keatas dinding, darah segar pun menyembur dari sudut bibirnya. Sedetik kemudian Karen pingsan.Dan aku, leherku semakin dicekik kuat olehnya, rasanya sudah di ambang kematian, aku lemas, nafasku benar-benar serasa
Di PaviliunPada tempat tertinggi, seorang wanita berbaju merah duduk di atas kursi naga, hanya terlihat jubah merah, yang menutupi tubuhnya."Nona Yoyo, ada dua orang wanita di luar sana untuk membuat masalah, salah satu wanita itu mengatakan dia adalah Selir Ular, dan mereka memiliki mutiara ular yang kuat di tangan mereka."Penjaga melaporkan situasinya kepada Yoyo dengan hormat."Jalang, aku masih berencana untuk mencari mereka, tetapi mereka akhirnya datang sendiri mencari mati."Suara perempuan itu terdengar dingin, dia menghempaskan lengan baju panjangnya, berdiri dan pergi.Berkat mutiara ular sakti itu, aku dan karen berhasil menerobos masuk hingga kedalam, akan tetapi keadaan di istana ini benar-benar berubah seratus persen. Sepi dan sunyi, tak ada tanda-tanda kehidupan, para pelayan dan penjaga yang biasanya berseliweran kesana kemari tak tampak lagi.Saat, hatiku bertanya-tanya, terdengar suara erangan ke telingaku, aku mendengarkan nya dengan seksama, suara itu datang dari
Beberapa hari ini, aku selalu merasa tidak enak, selalu merasa bahwa sesuatu akan terjadi dan semua itu mengingatkanku pada kesulitan di istana ular."Karen, bagaimana jika kita kembali ke istana ular."Di dalam kamar mewah, aku dan karen duduk di depan meja sambil mengasuh ketujuh anakku yang sedang bermain."Kakak. Ada apa?"Mendengar apa yang kukatakan, karen dengan tidak mengerti bertanya, aku mengerti, dia mungkin takut bahwa aku akan terluka lagi."Belakangan ini aku merasa sedikit buruk, tidak tahu, seakan ada sesuatu yang terjadi di istana ular, aku ingin pergi melihatnya, Aku tahu Bunda Mo tidak menyukaiku, tapi biar bagaimana pun dia adalah ibu dari raja ular suamiku, jika benar telah terjadi sesuatu, bagaimana bisa aku hanya duduk diam dan menontonnya." Kataku pada Karen."Baiklah kak, aku akan ikut kembali bersama kakak, sebisaku, aku berjanji akan melindungi kakak.""Terima kasih, Karen."Aku tersenyum tipis dan berterima kasih pada Karen."Sudahlah tidak apa-apa jangan be
Ketika melihat mereka saling berebut ingin segera mengejar kupu-kupu yang terbang, karen bermaksud hendak membantu mereka untuk menangkap kupu-kupu."Bibi Karen, aku menginginkan itu.""Aku juga menginginkan itu bibi karen."Anak-anak mengedipkan mata dan memandangi kupu-kupu yang berterbangan di sekitar. Mereka mengatakan bahwa penampilan kupu-kupu imut itu sangat memesona."Baiklah, bibi Karen akan menangkap satu untuk setiap anak-anak."Karen segera menggendong anak-anak dari lengan Dewa bumi dan meletakkan mereka di sebuah bangku batu yang bersih untuk duduk dan menunggunya, sementara dia pergi menangkap kupu-kupu itu.Ketujuh anakku melihat Karen tengah berlarian menangkap kupu-kupu, tentu saja mereka sangat senang, merekapun tersenyum sambil melambaikan tangan mereka."Mereka sungguh imut."Dewa bumi memandangi ketujuh anakku, Aku bisa melihat bahwa dia sangat menyukai anak-anakku dan memperlakukan mereka dengan baik."Ya."Aku mengangguk dan menatap ketujuh anak-anak itu dengan
"Kakak, anak-anakmu sangat imut."Karen menyeka air matanya.Aku mengangguk, memang, ketujuh anakku begitu baik serta imut, dan aku merasa sedang bermimpi saat ini."Ngomong-ngomong, apakah kakak terluka?" Karen bertanya padaku."Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu, Karen?""Aku juga baik-baik saja kak."Saat kami sedang asyik berbincang-bincang, tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan menampakkan sesosok Pria Cantik Berbaju Putih masuk kedalam."Kalian sudah bangun?"Dewa Bumi berjalan mendekati ranjang dan bertanya padaku, dan dua pengawalnya berdiri di luar pintu."Yah, terima kasih sudah menyelamatkanku, Karen serta anak-anakku."Aku berterima kasih kepada Pria Cantik Berbaju Putih itu."Sama-sama, anak-anak sudah tidur ya."Mata Pria Cantik Berbaju Putih jatuh pada ketujuh anak-anak yang lucu. Anak-anak semua tertidur, dan mulut kecil mereka mengecap, itu terlihat sangat lucu."Umm."Aku mengangguk dan menatap ketujuh anak yang imut di sampingku dengan penuh kasih sayang."Istiraha
"Kakak, kakak."Ketika Karen melihatku jatuh berguling-guling di lereng bukit, dia sangat cemas dan ingin segera menyelamatkanku, akan tetapi tanpa sengaja kakinya pun ikut tergelincir.Aku pun jatuh terguling, kepalaku mengenai batu, lalu pingsan."Kakak, kakak."Karen merangkak menuju ke arahku dan memanggil namaku berkali-kali, kepalanya pun ikut menabrak batu sedetik kemudian karen pingsan.Sementara itu di dalam istana Dewa Bumi para bayi tampak riang bermain-main."Kakak-kakakku, adik sudah bersembunyi, datang dan carilah."Seorang bayi perempuan berkata bahwa dia bersembunyi dan meminta keenam kakaknya untuk mencarinya.Keenam bayi lelaki itu saling memandang dengan senyum menawan di wajah mereka.Keenam anak turun dari tempat tidur dan mulai mencari adik perempuannya secara terpisah.Ada yang mencari ke bawah tempat tidur, lemari, atau salah satu dari mereka pergi ke meja dan menemukan adik mereka.Setelah bermain, beberapa bayi merangkak ke tempat tidur."Kakak, aku merindukan