Share

BAB 48

“Senang bisa bertemu lagi dengan anda, pak” kata Helix yang kini telah berdiri tepat di hadapan Ruben.

Cara pandang Ruben pada Helix telah berubah. Awalnya dia begitu bangga bisa berkenalan langsung dengan pelukis hebat dan berbakat ini, tetapi sekarang malah perasaan bangganya mendadak berubah menjadi kekhawatiran yang tidak terarah. Meski pun begitu, Ruben masih tetap berusaha untuk tersenyum kepada Helix.

“Terima kasih telah menyelamatkan menantu saya” kata Ruben. Helix menepuk bahu Ruben sambil tersenyum.

“Tapi bagaimana bisa, anda berada di sana tepat waktu?” tanya Ruben yang masih penasaran.

“Saya pun tidak mengerti mengapa bisa demikian. Tapi yang lebih membuat saya tidak mengerti yaitu mengapa bapak tidak bertanya pada anak bapak, kemana dia disaat genting seperti ini?” Helix membalikkan situasi. Ruben terdiam, entah apa yang harus dia jawab. Ruben berhenti menatap pria di depannya itu dan melirik plastik belanjaan yang di jinjing Helix. Terli

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status