Share

198 - Mengulungnya

Author: Qeqe Sunarya
last update Last Updated: 2023-08-13 20:27:10

Kedua anak kembar itu tengah berjalan beriringan, Andro memperhatikan dari belakang bagaimana saudari kembarnya itu bermain dengan sangat lincah, setiap ada sesuatu yang baru, pasti menarik perhatian Mentari. Bahkan kantong plastic yang berkilauan, yang mana membuat Andro menggelengkan kepalanya, “Dia itu apa? Kenapa selalu penasaran?”

Andro sedikit berlari menyamakan langkahnya dengan Mentari, sementara orangtuanya berjalan di belakang memperhatikan anak anaknya. Mereka dalam perjalanan kaki menuju ke restaurant untuk makan malam sebelum pulang ke rumah. Sementara Oma memilih menghabiskan waktu terakhirnya bersama dengan Jeta untuk makan berdua di tepi pantai, dan tentu saja resto yang mahal.

Alasan Andro tidak bersama dengan Oma, karena Oma sendiri yang melarangnya untuk ikut bersamanya. Yang membuat Andro paham, pasti Oma akan merogoh uangnya cukup dalam. Alhasil dia memilih pindah resto yang masih ada di sekitaran sana.

“Apa? Jangan ganggu.”

“Tunggu sebentar.”

“Ish, ada apa?” tany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   199 - Kuda Kudaan

    “Gala sayang, bereskan mainanmu, Nak,” ucap Raya saat melihat balkon yang begitu berantakan karena Gala yang meninggalkan sisa mainannya di sana. Tapi tidak kunjung ada jawaban, yang membuat Raya mengerutkan keningnya. Dimana sosok putranya itu.“Gala?” panggil Raya sekali lagi. Dia menelusuri ruangan dan hanya mendapati Oma yang sedang menghitung pernak pernik yang dibelinya, Mentari yang sibuk dengan mainannya, juga Andro yang sedang membantunya packing.Dimana anak sulungnya itu, dia selalu saja membuatnya khawatir.Sementara itu, anak yang sedang dicari oleh Raya sedang berada di caffe yang ada di sebelah villa. Dia sedang duduk dengan choco banana milk di hadapannya, jika dilihat dari depan, hanya kepalanya saja yang terlihat mengingat itu tempat duduk untuk orang dewasa.Bukan itu masalahnya, tapi Gala sedang berada di sekeliling wanita wanita bule yang seksi yang sesekali menggodanya.“Kau tidak punya pacar?” tanya salah satu wanita yang sudah dewasa itu.Gala menggelengkan kep

    Last Updated : 2023-08-14
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   200 - Syndrom

    “Mommy, kita serius akan ke Swiss?” “Iya, kita akan merayakan paskah di sana,” jawab Raya yang sedang berkemas, dia tidak sabar bertemu dengan teman temannya yang lain. Sebelum bayinya lahir dan juga membuatnya sibuk kembali, Raya rasa ini adalah waktu yang sangat tepat untuk bisa bertemu mereka dan menghabiskan waktu bersama sama. “Kau mmerindukan Uncle Prabu mu?” “Kami jarang berbicara akhir akhir ini, apa dia sudah tua?” Gala melah tertawa sambil berguling guling di atas ranjang, Mentari tipikal orang yang santai, dia tidak masalah bertemu dengan siapa saja nantinya. Hanya main yang ada dalam pikirannya. “Katanya anak Uncle Prabu itu perempuan ya?” “Heh, kau mau apa?” “Kalau dia seperti Cantika, aku akan menyukainya.” “Kau benar benar menyukai Cantika?” “Mommy aku tidak menyukainya, aku hanya menghargainya sebagai penggemarku.” “Astaga, sudah sana ikut bermain denga Tari dan Oma!” “Malas,” ucap Gala yang menguap dan berguling di atas karpet ke sana kemari mencari kenyamanan

    Last Updated : 2023-08-16
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   201 - Hanya Dewa Yang Tahu

    Seorang wanita bernama Nina itu menatap sang pengasuh meminta anaknya diawasi saat sedang bermain, dia melangkah ke arah dapur dan melihat istri dari Prabu itu sedang sibuk mempersiapkan makan malam. Baru juga dia akan mengeluarkan kalimat, seseorang lebih dulu membuka pintu dengan keras dan berkata, “Oma datang! Yuhu para wanita cantik, kalian dimana?”BRAK! Rara langsung melempar spatula yang dipegangnya kemudian berlari ke arah Oma sambil merentangkan tangannya. “Omaaaaaa! Aku rinduuuu!”“Astaga, itukah bocah yang ingatannya terjebak dalam usia belasan tahun, Raya?”“Oma jangan mengatakan hal itu,” ucap Raya yang berada di samping Oma.“Astaga, Oma. Oma terlihat lebih muda daripada di ponsel.”“Oh astaga, Oma malu. Bagaimana kabarmu? Oma mau istirahat dulu. Nanti bicaranya ya,” ucap Oma sambil memeluk Rara. Kemudian matanya menatap cicit perempuannya. “Mentari, beri salam pada Aunty Rara.”“Hallo Aunty Lala.”“Haha,” ucap Rara dengan kaku. “Hallo, Tari. Istirahatlah di kamar. Yang

    Last Updated : 2023-08-19
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   202 - Doggy Style

    “Kenapa Dala belum juga kembali, Oma?” Tanya Mentari yang kini sedang bermain dengan Joy, tangannya terangkat untuk menusuk-nusuk pipi bocah berusia tiga tahun yang sangat menggemaskan itu.Sedangkan Oma sedang memangku Lucas yang tidak bisa berhenti membaca, membuat Oma kesulitan dan sesekali harus menyuapinya agar dia tidak kelaparan.“Entahlah, Oma juga penasaran.”“Ini sudah malam, Dala tidak datang saat makan malam.”“Mungkin Daddy nya Joy takit pelut, jadi telambat,” ucap Joy mengingat apa yang selalu dilakukan oleh Prabu jika dia pulang telat. “Daddy nya Kak Tahli dan Lucas mungkin juga tama.”“Daddy nya Lucas selalu pulang,” ucap Lucas yang segera disumpali dengan makanan oleh Oma begitu mulutnya terbuka.Oma menarik napas dalam, dia menrunkan dulu Lucas. “Tunggu di sini sebentar ya, Oma mau menemui Mommy kalian.”“Ote,” ucap Joy mengacungkan jempolnya sebelum kembali bermain dengan yang lain.Oma melangkah menuju ke dapur, dimana cucu menantunya sedang memasak sambil bercengk

    Last Updated : 2023-08-24
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   203 - Minggat

    "Bang.... Kangen Mommy," ucap Gala menatap Michael dengan matanya yang berlinang, dia benar benar merindukan sosok Mommy dan juga adiknya. Oh, ditambah Oma lagi. "Mau ke sana.""Nanti menunggu Daddy mu dan kakakku ya, makannya ayo keluar dari area permainan.""Mau ke sana ah, Gala kangen Mommy," ucap Gala turun dari permainan kuda dan berjalan begitu saja, yang mana membuat Michael kewalahan mengasuh bocah yang tidak pernah mendengarkannya itu.Membuat Michael segera turun dari permainan dan mengikuti Gala yang sudah melangkah jauh di depannya itu. "Gala, tunggu. Jangan berlari."Gala berlari keluar gedung hotel, Michael melihat Gala mendatangi seorang perempuan dewasa yang sedang berjalan di taman hotel.Gala dengan segala kecerdikannya, dia mendatangi wanita itu dengan puppy eyes kemudian bertanya, "Hallo, Nona. Bolehkah aku meminjam ponsel? Aku harus menghubungi Oma ku.""Hai, kau sendirian di sini?""Dengan abangku, tapi dia agak idiot. Ayahku entah dimana, bisa aku meminjam ponse

    Last Updated : 2023-09-04
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   204 - Tuhan Lindungi Kami

    “Hanya bertanya saja, Abang kan sudah dewasa.”“Baru juga 12 tahun.”“Oh....,” ucap Gala kembali fokus pada makanannya.Membuat Michael gregetan. “Sudah jangan makan terlalu banyak, Gala. Nanti perutmu sakit.”“Tapi ini sangat enak.”“Kau makan terlalu banyak.”“Kasihan nanti mereka menangis jika kita tidak memakannya da―uk! Uk!”Gala cegukan, yang mana membuat Michael mengambilkan air dimeja dan menggantikan snack yang ada di tangan Gala dengan gelas itu. “Lihat kau cegukan, minum cepat.”“Cegukan mana bisa dilihat,” gumam anak itu.Sayangnya, setelah Gala habis satu gelaspun, dia masih saja cegukan. Yang mana membuat Gala menatap Michael dengan penuh kesedihan. “Abang masih cegukan, bagaimana ini?”“Coba tahan napasmu.”"Sampai kapan?""Nanti jika abang bilang keluarkan udara, maka lakukan," ucap Michael.Gala yang kini sedang duduk berhadapan dengan anak lebih tua darinya itu hanya mengangguk. Dia mulai menahan napas saat Michael memberi isyarat.Satu detik. Sepuluh detik. Dua pulu

    Last Updated : 2023-09-05
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   205 - Kebakalan!

    "Gala! Bantu Daddy menyusun perhiasan itu di kamar untuk Mommy dan Oma!" Ucap Andro si narsis"Aheng! Bagaimana cara memasak jamur enoki?" Ucap Calon Koki Akhir zaman."Kemana para pelayan itu? Aku tidak bisa memasak seorang diri." Prabu; pria paling normal.Gala melihat kekacauan yang sedang dilakukan oleh para pria dewasa itu, dia hanya menggeleng sambil berkata, "Seharusnya mereka tau diri jika tidak bisa.""Ayo bantu mereka.""Dengan cara apa? Menghanguskan diri?" tanya Gala yang memilih untuk menarik tangan Michael menjauh dari sana, mengajaknya ke taman belakang untuk bermain main, meninggalkan para pria yang sedang memasak.Untuk yang kesekian kalinya, Prabu melihat resep itu. "Oke, masukan kecap," ucapnya mengambil kecap dan memasukannya ke dalam panci berisi selai yang sedang dia buat. Sampai dia tersadar akan sesuatu. "Tunggu, kenapa dimasukan kecap?" gumamnya bingung.Dan ketika Prabu melihat ke buku resep, di sana Andro sedang membuka lembarannya. "Gula bubuk," ucap sedang

    Last Updated : 2023-09-06
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   206 - Kau Jahat

    Akhirnya, mereka makan malam bersama. Diselingi canda tawa dan juga dentingan keramik yang berantakan, khususnya anak anak yang membuat para orangtua emosi. Dimana mereka harus menggantikan dengan peralatan makan plastik. Namun, bukan anak anak namanya kalau tidak berisik. Suara mereka mengalun indah, dimana mereka duduk acak dan menempati kursi mana saja."Gala, jangan ganggu adikmu." Ucap Raya, Ibu Peri di dunia."Berhenti menggigit kukumu, Joy. Uncle Michael sepertinya Joy menganggap tangannya adalah kue. Bantu dia." Ucap Nyonya Sarkas."Lucas, simpan bukunya. Jangan sampai Mommy harus menyuapimu, nanti Mommy kotor dan Daddymu tidak suka lagi bagaimana?" Ucap Bucinnya Tuan Prabu.Begitulah para istri mereka mencoba mengatur anak anak, yang mana membuat Prabu terkekeh. "Gala punya tampang yang luar biasa, dia pasti akan menjadi primadona di sekolahnya nanti."Andro mengangguk setuju. "Ya, dia pintar memilih gen ayahnya.""Hei, Lucas juga tampan.""Dia memakai kacamata, Prabu. Sepert

    Last Updated : 2023-09-07

Latest chapter

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   TAMAT

    Arin dan juga Samuel bergegas menuju rumah Cantika begitu pulang sekolah. Suasananya jauh berbeda dari sebelumnya, semua orang di sana terlihat sangat berduka."Nek, Cantika mana ya?" tanya Arin sambil memberi salam."Ada di dalam, sana ke kamarnya ya."Arin langsung menarik tangan Samuel untuk mengikuti langkahnya, mereka memasuki kamar Cantika dimana sosok itu terlihat sedang bersiap. mereka akan pergi ke gereja untuk Misa Arwah."Cantika?"Sosok itu langsung menoleh seketika, air matanya langsung turun begitu dia melihat Arin. Sosok yang lebih kecil itu langsung menangis dengan kuat saat Arin memeluknya. Mengungkapkan perasaanya yang sebenarnya. Cantika benar benar merasa tersakiti, kehilangan sosok yang selalu bersamanya, membesarkannya, dia kehilangannya saat itu juga.Dunianya terasa runtuh, bahkan Cantika tidak yakin dirinya bisa bertahan tanpa sosok itu."Hei, udah.... Inget loh, Mama kamu ada di tempat terbaik bersama dengan Tuhan," ucap Arin mencoba untuk menenagkan sahabatn

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   328 - Pacar Hebat

    Gala kembali ke rumah setelah mengantarkan sang Pujaan Hati. Dia terdiam sejenak di ambang pintu, rasanya sangat sepi tanpa kedua orang tua dan juga adik adiknya yang selalu ribut."Hiks... Aku merindukan kalian," ucapnya dengan Satu Tetes air mata yang tidak sempat jatuh; Gala lebih dulu menyukainya. "Tapi... Rasanya tenang sekali, hehehe."BUK!"Astaga naga!" teriak Gala dengan spontan saat sebuah sendal melayang dan mengenai kepalanya, akan membuatnya kini tengah tertunduk di atas lantai.Belum juga memarahi sosok yang membuatnya terjatuh dia terlebih dulu melihat dua orang yang sedang kejar-kejaran. "Kembali ke sini, Alden, kau harus mandi," teriak Mentari sambil membawa ember dan gayung yang berisi air.Di belakang sana ada pelayan yang berusaha mengeringkan lantai supaya tidak ada yang terjatuh. Gala mengerjapkan matanya. "Apa yang terjadi?" tanya Gala pada sang pelayan."Mari saya bantu Anda berdiri, Tuan muda.""Berapa lama mereka seperti itu?""Sejak Tuan Alden pulang ke ruma

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   327 - Si Ular

    Galuh berjalan begitu saja melewati Gala dan gerombolannya, membuat Mentari menghela napas kemudian mengikuti sosok itu."Heh, kau mau kemana?!" teriak Gala pada sang adik."Masuk kelas.""Kenapa bersama dengannya?!""Kami sekelas!""Iya juga," gumam Gala baru mengingat.Yang mana membuat Cantika speechless dengan. Gala, tapi hal itu tidak mengurangi kekaguman Cantika terhadap sosok di depannya itu."Kapten, bisa kami Kembali ke kelas sekarang?""Ya, kembalilah ke kelas kalian, dan belajarlah dengan giat. Sudah sana.”Mereka yang ikut menghadang Galuh adalah pasukan basket, dimana Samuel yang memanggil mereka semua lewat Group Chat atas perintah Gala. Saat semuanya mulai bubar, di sana mulai tertinggal Gala yang masih menggenggam tangan Cantika, bersama dengan Samuel yang masih menatap heran pada pasangan baru itu."Lu ngapain masih di sana?" tanya Gala menyadari keberadaan Samuel."Lu jangan lupa, Gal, ada PR yang belum kelar. Cantika, bilang sama Gala buat berhenti nyontek sama gue

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   326 - Pangeran Kuda Besi

    "Mommy dan Daddy akan ke Amerika sebentar, untuk menemani Oma sambil mengurus beberapa hal. Jaga baik baik adikmu ya. Dan jika butuh sesuatu, minta saja pada Samuel.""What the....," ucapan Gala terhenti tatkala dia mendapatkan tatapan tajam dari sang Mommy. "Kenapa Samuel?""Dia temanmu 'kan? Daddy tau dia bisa diandalkan, jadi Daddy memberinya upah untuk menjagamu." Andro bicara sambil memakai jasnya."Eoohh, dia itu lelet, Dad. Lagipula aku bisa sendiri.""Jangan seperti itu," ucap Raya dengan lembut, yang sontak membuat Gala bungkam. Mana bisa dia melawan bidadari kesayangannya. Jadi dia merentangkan tangannya dan memeluk sang Mommy. "Apa ini? nanti parfume Mommy menempel.""Hati hati dijalan ya, Mom. Jangan khawatirkan yang lain, adik adik akan aman bersama denganku."PLETAK! Andro melayangkan jitakan di kepala anaknya, membuat Gala mengaduh sambil melepaskan pelukannya. "Daddy ini kenapa?!""Pamitannya nanti, jangan lebay. Kau ini habis nonton apa semalam?""Film India," gumam G

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   325 - Calon CEO

    Kenyataannya, mereka berdua hanya makan saat pulang sekolah saja. Selebihnya Gala kembali mengantarkan Cantika karena dirinya tiba-tiba ditelpon oleh sang pelatih untuk ke sekolah dan melakukan persiapan untuk pertandingan."Maaf ya, aku akan mengajakmu main lagi lain kali.""Jangan khawatir, aku baik baik saja," ucap Cantika yang masih berada di bangku belakang kuda besi tersebut.Sementara Gala tidak bisa menahan kekecewaannya terhadap diri sendiri. "Nanti malam aku akan menghubungimu, mengirimimu pesan. Oke?""Oke," ucap Cantika yang masih sedikit kikuk karena status diantara mereka kini tengah berubah.Yang mana pria yang sedang dia peluk saat ini adalah pacarnya. Astaga, rasanya Cantika ingin mati saja ketika mengingat Gala adalah pacaranya."Dan masalah Laura, jangan biarkan dia menggertakmu oke? Aku akan meminta pengacaraku untuk membereskannya.""Apa yang akan kau lakukan, Gala?" tanya Cantika khawatir."Tidak banyak, hanya membuatnya jera.""Jangan keterlaluan ya, dia bersika

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   324 - Pacar Gala

    Sesuai perkataannya, Cantika tidak bisa berangkat bersama dengan Gala, dia berangkat bersama sang Kakek dimana dia diajak terlebih dahulu untuk makan bubur di tempat kesukaan kakeknya sebelum mereka pergi ke sekolah."Apa kau menyukai Gala?" tanya sang Kakek tiba tiba."Hmm? Ya, aku menyukainya, Kakek.""Jangan setengah-setengah jika suka, gas terus jika memang benar benar suka padanya," ucap sang Kakek saat Cantika sedang memakan bubur.Membuatnya tersedak dan batuk beberapa kali. Cantika menatap ponselnya, dimana Gala terakhir menghubunginya tadi malam, dimana dia mengatakan akan menagih jawaban sepulang sekolah. Dia juga berkata akan terlambat datang ke sekolah karena ada urusan dengan Daddy nya."Sudah makannya?""Sudah, Kek.""Ayo berangkat, anak cantik harus rajin," ucap sang Kakek membayar makanannya sebelum kembali menaiki motor bebek. "Kakek pulangnya nanti agak malam, sampaikan sama Nenek ya. Kakek harus memilah barang barang untuk di museum.""Iya, Kek.""Lumayan, Pak Praka

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   323 - Kami Bersahabat

    Cantika tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi, dimana Gala menjadi diam mematung. Apakah sahabatnya itu sakit? Apakah dia masih marah padanya?Entahlah, Cantika bingung. Dia tidak ingin Gala sakit."Hei," panggil Laura pada Cantika.Membuat perempuan dengan rambut sebahu itu menoleh. "lya?""Nomor lima, bisakah aku melihat jawabanmu?""Um... bukankah ini pendapat masing-masing?""Anggap saja sebagai imbalan karena pacarku Gala telah mengantar jemputmu."Kalimat itu membuat Cantika tidak berdaya, akhirnya dia memberikan bukunya pada Laura saat guru sedang keluar dari kelas.Dia kembali melamun, memikirkan Gala.Sampai seseorang datang ke mejanya."Cantika, maaf aku lupa. Tadi Gala menitipkan ini untukmu," ucap salah satu anak perempuan memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia bilang kau harus tumbuh dengan baik."Sontak, seluruh kelas yang mendengar mengatakan, "Ciiiiieeeeeee.... Cantika Cieeeee..."Kemudian disusul dengan kalimat kal

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   322 - VVIP

    Dalam perjalanan, Laura berusaha menggoda Gala. Dia sesekali bergerak hingga bagian bawah gaunnya sedikit terangkat. Yang mana hal itu membuat Gala mengerutkan keningnya, dia heran Laura yang tidak bisa diam sejak tadi."Apa kau baik baik saja?" Tanya Gala dengan polosnya."Ah iya... aku hanya merasa tidak nyaman dengan pakaian yang aku pakai."Gala mengangguk. "Nah, aku juga akan memberitahumu tadi. Itu terlihat seperti alat memasak nasi milik Oma ku. Wahh..., apalagi suaranya kresek kresek," ungkap Gala mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. "Kau berubah pikiran? Ingin kembali?""Tidak, aku tidak mau kembali. Teman temanku sudah menungguku di sana," ucap Laura yang memilih untuk diam. Dia heran bagaimana bisa Gala berhenti tertarik padanya hanya sampai di titik ini. Pria itu tidak menanyakan sesuatu yang menjadi tanda kalau pria itu ingin memilikinya.Bagaimana Laura tau? Tentu saja dia memiliki banyak pengalaman dengan pria pria di luar sana. Dan pria lebih muda tidak sulit d

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   321 - Mangga Kecil Itu

    Cantika berusaha menahan tawanya ketika melihat Galayang menengadah dengan dokter yang mencoba mengambil mangga mungil itu dari lubang hidungnya. Untuk menahan tawanya, Cantika memalingkan wajahnya, sementara tangannya terus digenggam oleh Galayang sesekali merengek karena rasa pegal dan malu."Tutup tirainya!" teriak Galasaat melihat beberapa pasang mata yang melihat ke arahnya sambil menahan tawa. Yang mana membuat dokter itu memberikan isyarat pada perawat untuk segera menutup tirai.Mereka berada di ruang terbuka yang berada di dekat lobi, kepanikan Galamembuatnya lupa kalau dirinya adalah pemilik rumah sakit ini dan tidak datang ke lantai VVIP. Dia berlari dan langsung duduk di hospital bed yang ada di sana, sementara Cantika sibuk mencari bantuan.Dokter yang mengenali siapa Galalangsung menanganinya di sana, melihat Galayang panic juga membuat dokter itu lupa untuk membawanya ke lantai VVIP di paling atas."Apakah keluar?" tanya Galamasih menengadahkan kepala mengadahkan lubang

DMCA.com Protection Status