Share

Bab 47

Penulis: Sukafiksi02
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-17 23:29:02

Tamparan keras Adiyatma daratkan pada pipi Chakra, membuatnya seketika meringis menahan rasa perihnya dari tamparan keras itu. "APA KAU SUDAH GILA CHAK! MEMBUAT ORANG YANG TELAH MENOLONG ISTRIMU ITU BABAK BELUR!" Suara bariton terdengar penuh kemarahan.

"Apakah Papah tahu dia menolong Alora karna dia ingin mengambilnya dariku Pah!" Jawab Chakra mencoba membela dirinya.

"Apa yang salah jika dia ingin mengambil Alora darimu!? Itu tidak salah Chak, mengingat jika kamu sendiri lah yang membuang Alora, lalu salahnya dimana jika dia ingin mengambil seseorang yang telah kamu buang!" Penuh penekanan Adiyatma mengatakannya, berharap agar putranya dapat menyadari semua kesalahan yang telah dia lakukan.

"Pah! Ketika aku melakukannya semua itu karna kesalah pahaman dimana kalian juga yang menyembunyikan kebenarannya padaku!" Jawab Chakra kembali memberi pembelaan.

"Alasan mu itu tidak menjadikan apa yang kamu lakukan pada Revan itu benar!" Kembali Adiyatma melemparkan jawabannya, ia pun segera me
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 48

    Mirna melemparkan senyumannya saat masuk ke dalam Ruang Rawat yang segera mendapat balasan senyuman dari Alora saat melihat kedatangan sang Mama."Gimana keadaanmu sekarang sayang apa sudah lebih baik?" Tanya Mirna menyeret kursi lalu duduk disana."Syukurnya Alora sudah merasa sangat baik Ma, tinggal melihat perkembangan janin Alora apakah dia kuat jika nanti pulang ke rumah." Jelas Alora pada apa yang tengah ia rasakan, dan membuat Mirna sedikit lega saat mendengarnya."Syukurlah, dan pasti janin kamu kuat sayang dan tidak lama kita pasti akan pulang." Mirna memberikan keyakinan pada putrinya agar lebih semangat untuk cepat pulih."Aku lihat sepertinya Papah dan Revan sudah menyelesaikan masalahnya, karna aku mereka sekarang sudah terlihat baik-baik saja Ma?" Kata Alora yang penasaran tentang hubungan dari Bagas dan Revan."Ya sayang hubungan mereka sudah baik-baik saja, semua kesalahan yang terjadi di masa lalu telah mereka selesaikan, kamu tahu itu bukan hanya karena Papah mu yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 49

    Ketika niat awalnya untuk memberikan kue kesukaan Alora, hal lain di dapat Chakra ketika kini ia mendapat kesempatan untuk memperhatikan Alora yang terlelap cukup lama dan itu membuat perasaannya nyaman.Setelah cukup puas Chakra memutuskan untuk meletakkan kue itu di meja nakas, dan memberikan secarik kertas dengan catatan yang ia tulis, setelah merasa sudah cukup ia pun bergegas bangkit dan keluar."Gimana Chak, berhasil?" Tanya Mirna ketika kembali tanpa sengaja berpapasan dengan sang menantu yang baru keluar dari Ruang Rawat."Alora nya masih tidur Ma, dan kayaknya lelap banget jadi Chakra meletakkan kuenya di meja, biar di makan setelah nanti bangun." Jawab Chakra.Mirna mengangguk-anggukkan kepalanya. "Trus ini kamu mau kemana?" Tanya Mirna."Chakra harus ke kantor dulu Ma untuk mengurus beberapa pekerjaan yang beberapa hari lalu tertinggal." Jawab Chakra mengenai tujuannya setelah ini."Kalau gitu Chakra duluan ya Ma, titip Alora dan kalau ada apa-apa bisa langsung hubungi Chak

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 50

    "Apa kamu akan kembali dengannya?" Tanya Revan wajahnya tidak dapat di bohongi jika ada kekhawatiran yang tergambar disana."Kenapa tiba-tiba Kak Revan tanya seperti itu?" Tidak menjawab Alora berbalik bertanya pada Revan."Sebelum aku menjawabnya, apa kita bisa keluar ke taman untuk mengobrol?" Mendapat kesempatan untuk dapat mengutarakan perasaannya, Revan mengajak Alora untuk mengobrol di luar."Boleh, tapi aku gatau apa aku di perbolehkan keluar dari sini?" Tentu saja Alora menyetujui ajakan Revan, karna ia pun juga merasa bosan jika harus berada di Kamar Rawat."Yaudah, kamu tunggu dulu biar aku tanyakan terlebih dahulu pada suster ya." Kata Revan tampak bersemangat, ia pun bergegas keluar setelah Alora mengangguk sebagai jawaban.Tidak terlalu lama Alora menunggu, akhirnya pintu kembali terbuka dan terlihat Revan datang dengan senyumannya yang mengembang tidak hanya sendiri seorang suster juga masuk dengan membawa kursi roda."Bosan ya di kamar." Kata Suster itu sembari mulai me

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 51

    "Aku mencintaimu Ra." Sepersekian detik dari setelah Revan mengutarakan isi hatinya yang sebenarnya, Alora mematung mencoba mencerna apa yang baru saja ia dengar."Tapi Ra, kamu jangan terlalu memikirkannya karna yang terpenting saat ini aku sudah mengutarakan isi hatiku yang sebenarnya, soal balasannya aku tidak terlalu memikirkannya Ra. Karna aku juga sadar seseorang yang aku cintai adalah milik orang lain." Kata Revan melanjutkan, ia paham jika Alora pasti shock saat mendengar pengakuannya dan Revan tidak mau jika itu menjadikan beban untuk Alora."Kak, aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi untuk pengakuanmu baru saja aku sangat berterimakasih untuk cinta tulus kamu yang kamu sendiri tahu aku tidak bisa membalasnya." Jawab Alora berusaha menjawab dengan halus, karna ia mengerti akan perasaan Revan.Obrolan serius itu membuyar ketika Dara datang dengan membawa sekantong kresek berisi beberapa macam cemilan."Ngobrolin apa sih kok keliatannya serius banget?" Tanya Dara sembari memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 52

    "Ra, coba kamu pikirkan lagi tentang keputusanmu ini." Kata Mirna berharap jika putrinya dapat berubah pikiran."Aku sudah memikirkannya berkali-kali Ma, dan ini sudah menjadi keputusanku aku harap bisa menerimanya, seperti Mama menerima keputusan Kakak saat membuat kebohongan besar yang tanpa Mama pikirkan lagi jika itu benar-benar menghancurkan ku." Jawab Alora tanpa berekspresi dan fokus pada handphonenya.Mendengar jawaban itu membuat Mirna kembali merasa sangat bersalah. "Ra, Mama minta maaf." Ucapnya dengan hati yang teriris."Sudahlah Ma, tidak perlu lagi Mama mengatakan hal itu lagian sudah berlalu juga, saat ini yang terpenting aku ingin berada di lingkungan yang membuatku tenang untuk menjalani kehamilan ini." Jawab Alora menatap ke arah Mirna.Di tengah obrolan menegangkan itu, tiba-tiba pintu di ketuk dan tidak lama terlihat Revan masuk dengan melemparkan senyumannya pada Alora dan Mirna."Apa sudah siap Ra?" Tanya Revan karna semua keperluan Alora sudah ia masukkan ke dal

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 53

    Semua orang yang masih berada di kediaman Revan tampak saling pandang saat melihat kedatangan Chakra yang kini dengan tengah menyeret dua koper besar."Chakra apa yang kamu lakukan!?" Tegur Mirna masih tidak percaya dengan kelakuan dari putranya."Melakukan yang seharusnya aku lakukan Ma, mengingat Alora sangat kekeh ingin tinggal disini dan aku yang juga tidak hisa mencegahnya, jadi aku memutuskan untuk tinggal disini juga." Jawab Chakra santai, membuat Alora jelas terkejut saat mendengarnya."Tapi Mas, kamu nggak bisa seenaknya seperti ini lagi pula kamu harus mendapat izin dari Kak Revan!" Sahut Alora yang tentu sangat tidak setuju dengan ide Chakra."Seharusnya aku bisa tinggal disini tanpa harus izin, karna kamu sudah terlebih dahulu di izinkan untuk tinggal disini jadi aku rasa itu sudah tidak perlu." Jawab Chakra benar-benar melakukan sesuai rencana yang di buatnya.Alora menatap ke arah Revan yang langsung mengerti pada tatapan itu. "Silahkan jika kau ingin tinggal disini, lag

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 54

    Pagi hari seperti biasa Alora sudah bangun terlebih dahulu karna gejolak perutnya yang tiba-tiba datang, dan dengan terpaksa ia harus menyingkirkan rasa kantuknya dan menuju wastafel untuk memuntahkan cairan kuning yang terasa sangat pahit di lidahnya.Namun, suasana itu tidak terbiasa untuk Chakra yang langsung menuju ke arah dimana Alora masih merasakan gejolak di perutnya dan saat itu Chakra merasa sangat tidak tega."Apa kamu baik-baik saja Ra?" Tanyanya tiba-tiba mendekat dan tangan kekarnya mengelus punggung Alora."Tidak usah khawatir, mual muntahnya saat pagi hari sudah menjadi hal biasa." Sahut Revan tiba-tiba datang sebelum Alora sempat menjawab Chakra."Minumlah Ra." Ucapnya dengan memberikan segelas air hangat yang segera Alora terima dan ia teguk."Makasih Kak." Ucap Alora dengan memberikan gelas kosongnya, dan kini perutnya sudah lebih baik."Ra, maafkan aku." Ucap Chakra saat ia merasa jika Revan lebih mengerti akan kebutuhannya dari pada dirinya yang dimana adalah suam

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 55

    "Mendengar penjelasan dari Kakak dan Alora, apa yang Kak Chakra lakukan memang sudah keterlaluan dan wajar sekali jika saat ini Alora sangat kecewa dan tidak mudah untuk memaafkan Kak Chakra." Tanggap Dara setelah mendengar Chakra bercerita apa yang sudah terjadi pada dirinya dan Alora."Lalu bagaimana aku bisa menghadapi ini Dar, sedangkan usahaku untuk memperbaiki semuanya seakan terasa sia-sia Dar." Tergambar jelas Chakra sangat frustasi."Tidak ada yang bisa Kakak lakukan lagi selain bersabar dan terus mencoba agar hati Alora kembali luluh, meskipun itu sulit dan entah membutuhkan waktu berapa lama untuk membuat hati Alora kembali luluh." Jawab Dara yang juga bingung harus memberikan Chakra saran apa, karna permasalahannya cukup rumit."Sepertinya memang harus seperti itu Dar jalan satu-satunya. Tapi Dar, aku ingin bertanya apakah Kakak mu menaruh perasaan pada Alora?" Jawabnya, dan secara tiba-tiba Chakra bertanya hal lain yang kini mengganjal di hatinya.Dara tersenyum. "Seperti

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30

Bab terbaru

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 75

    Tangis histeris memenuhi ruang rawat Alora, ketika dia baru mendapatkan kenyataan yang sangat menyakitkan dimana janinnya tidak berhasil di selamatkan dan harus terpaksa di relakan.Tapi perasaan ibu mana yang bisa langsung menerima saat kehilangan anaknya, dan itulah yang membuat Alora tidak bisa tenang meski kedua orang tuanya berusaha untuk menenangkannya.Damian yang mendengar teriakan histeris itu, buru-buru ia menghampiri ruangan Alora dan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ia itu dapat menenangkannya. Tanpa memperdulikan apapun lagi, Damian langsung membawa Alora ke dalam pelukannya."Ra! Tenang Ra!" Ucapnya mencoba menangkan Alora.Alora menggelengkan kepalanya, dan tangannya mencengkram erat lengan kekar Damian. "Bagaimana bisa aku tenang! Sedangkan anakku sudah pergi Dam!" Jawabnya terisak, terdengar sangat menyayat."Aku tau Ra! Aku tau, bagaimana perasaanmu saat ini, karna meski tidak sesakit yang kamu rasakan, aku juga merasakannya Ra! Bagaimana hancurnya kamu aku menge

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 74

    Kekhawatiran kembali di rasakan oleh Mirna dan Bagas ketika mendapat kabar dari Damian, dan kini keduanya tengah berjalan cepat menuju ke ruangan Alora.Damian segera berdiri ketika sudah melihat kehadiran orang tua Alora. "Apa yang sudah terjadi dengan putriku!?" Tanyanya tanpa sadar Mirna menggenggam tangan kekar Damian.Belum sempat Damian menjawab seorang Dokter menghampiri mereka. "Dengan keluarga pasien Alora?" Tanya Dokter itu, secara bersamaan Mirna dan Bagas mengangguk."Boleh ikut dengan saya, karna ada hal penting yang harus saya sampaikan." Pinta Dokter itu dan tanpa berpikir panjang Mirna dan Bagas segera mengiyakan.Dokter itu mempersilahkan kedua orang tua Alora untuk mengikuti langkahnya, dan kembali memperkenalkan mereka untuk duduk setelah berada dalam ruangannya.Sangat fokus Mirna dan Bagas mendengarkan penjelasan dari Dokter, perubahan reaksi Mirna dan Bagas sangat jelas terlihat ketika keduanya mendapati kebenaran tentang kondisi Alora saat ini."Takut kondisi ya

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 73

    Senyuman di bibir Alora seketika sirna ketika tanpa sengaja matanya menangkap sosok Chakra bersama wanita yang pernah ia temui tengah berjalan mendekat ke arahnya, dan perubahan dari ekspresi Alora dapat Damian sadari, membuatnya seketika mengikuti kemana arah fokus mata Alora, dan ia langsung mengetahui alasannya.Tidak lama langkah Chakra dan Anggika berhenti tepat di depan Damian dan Alora duduk. "Apakah kembali bersama mantan saat mempunyai masalah dengan suami itu adalah keputusan yang menurutmu sudah sangat tepat?" Kata Chakra memancing reaksi dari orang-orang yang berada disana.Mendengar itu Alora segera berdiri karna ia tidak bisa membiarkan Chakra melakukan hal lebih jauh lagi, menyadari jika kini mereka tengah menjadi tontonan banyak orang."Mas, bisa kita bicarakan di lain tempat karna disini banyak orang." Ucap Alora menurunkan egonya mengalah agar Chakra dapat mendengarkannya.Chakra terkekeh. "Kenapa? Kamu malu karna banyak orang yang menonton, biarlah Ra biarkan orang

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 72

    Setelah Alora menyetujui untuk tinggal di apartemen Damian, dimana hanya itu pilihan yang menurutnya sangat aman mengingat bagaimana ia sangat mengerti sikap Damian padanya.Di dapur Alora tengah memasak untuk sarapan, di tengah kegiatannya yang tengah fokus pada masakannya tanpa ia sadari Damian memperhatikannya dengan tatapan yang sama seperti tatapannya yang dulu penuh cinta."Kesini lah Dam, aku yakin dengan hanya menatapku tidak akan membuatmu menjadi kenyang." Kata Alora saat mulai sadar akan kehadiran Damian dan juga tatapannya.Damian tersenyum, lalu segera menghampiri Alora yang mulai menata makanan di meja makan. "Aku hanya terlalu rindu dan hanya dengan menatapmu rinduku dapat berkurang." Kata Damian sembari mendudukkan bokongnya di kursi.Alora terkekeh. "Ayolah Dam, pagi-pagi gini lebih enak sarapan dari pada harus menggombal." Jawab Alora mencoba menyembunyikan salah tingkahnya, tapi Damian dapat melihat semu merah di pipi Alora.Merasa gemas Damian meraih tangan Alora m

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 71

    Anggika mengedarkan pandangannya saat memasuki kediaman Chakra, dan tanpa menunggu waktu lama ia seketika jatuh hati pada kediaman Chakra dan tanpa menunggu lama ia masuk lebih dalam mengikuti langkah lelaki di depannya.Tepat di depan pintu kamar langkah Chakra dan Anggika berhenti, lalu Chakra merogoh sakunya dan segera membuka pintu dengan kunci yang telah ia bawa."Ayo masuk Gi." Ajak Chakra mempersilahkan untuk Anggika masuk ke dalam kamar."Kamar ini adalah kamar tamu, dan bisa kamu gunakan dulu karna hanya kamar ini yang terjaga kebersihannya, setelah kamarku dan Alora." Jelas Chakra saat keduanya sudah berada di dalam kamar."Terimahkasih Chak telah mau membantuku." Ucap Anggika, yang beruntung mendapatkan kebaikan dari Chakra."Sama-sama, yaudah sekarang kamu istirahat dulu dan aku akan memanggil pelayan untuk memasakkan makan siang untuk kita." Ujar Chakra tanpa di sadari itu membuat Anggika kagum ketika ia menganggap jika itu adalah perhatian lebih dari Chakra.Setelah di r

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 70

    Di tengah-tengah Damian dan Alora menikmati baksonya, ketika Alora hendak menyuapkan kembali sendok ke dalam mulutnya tiba-tiba perutnya terasa bergejolak membuatnya reflek meletakkan sendok nya.Melihat ada yang berbeda Damian menatap ke arah Alora yang tiba-tiba diam. "Ra, kamu kenapa?" Tanyanya mulai khawatir.Alora menggeleng, merasa perutnya semakin terasa tidak karuan tanpa berkata apapun Alora segera bangkit dan meninggalkan Damian, melihat sikap aneh Alora membuat Damian segera mengikutinya.Setelah berjalan cukup jauh dan tepat di sebuah pohon besar, Alora yang sudah tidak dapat menahan gejolak di dalam perutnya tanpa bisa di tahan lagi ia langsung memuntahkan semua yang ada dalam perutnya.Damian semakin khawatir ketika melihat Alora terus muntah, bahkan Alora terus muntah meski yang keluar kini hanya cairan saja.Setelah rasa ingin muntahnya telah mereda, Alora kembali menegakkan tubuhnya. Namun, tubuhnya terasa sangat lemah sampai ia hampir kehilangan keseimbangan tubuhnya

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 69

    Tidak membiarkan apa yang Alora lakukan, Chakra cepat-cepat menghampirinya lalu dengan kasar ia melemparkan koper Alora tanpa peduli jika Mirna melihat apa yang ia lakukan."Aku bisa jelasin Ra! Tidak perlu kamu seperti ini." Kata Chakra penuh penekanan.Alora terkekeh. "Jelasin apa? Aku sudah nggak butuh itu, karna yang aku butuhkan saat ini pergi dari hidupmu!" Jawab Alora juga menekankan setiap kata-katanya yang keluar, lalu tanpa peduli ia kembali mengambil koper yang Chakra lemparkan dan kembali mengisinya dengan baju-bajunya."Ra!" Cegah Chakra menghentikan pergerakan tangan Alora."Apa lagi!" Kesal Alora."Jangan buat aku marah." Ancamnya memberi peringatan.Tidak peduli dengan itu Alora tetap memasukkan baju-bajunya ke dalam koper, sampai dimana Chakra hendak kembali meraih koper itu dan Alora segera menghindarkan."Kalau kamu nggak mau aku dan janin dalam kandunganku ini kenapa-napa jangan pernah mencegahku untuk pergi." Ancam balik Alora mulai menggenggam handle kopernya."R

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 68

    Meski awalnya Mirna tidak memberikan izin, pada akhirnya Alora dapat meluluhkan Mirna dan membiarkan dia berangkat sendiri ke Rumah Sakit.Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alora dengan cepat sampai di Rumah Sakit, dan setelah memarkirkan mobilnya ia segera masuk dan menuju poli kandungan.Sesampainya disana Alora menunggu satu orang yang lebih dulu darinya, saat itu di sekelilingnya ia dapat melihat rata-rata Ibu Hamil tengah di temani oleh pasangannya, membuat perasaannya seketika terenyuh mengingat kini dirinya datang kesana hanya sendiri."Bu Alora, silahkan masuk." Ucap seorang perawat dan Alora segera bangkit lalu masuk ke ruangan USG."Sendirian Bu Alora?" Tanya Dokter Ramah.Dengan tersenyum kaku Alora mengangguk, dan segera perawat mengarahkannya ke bad agar berbaring."Maaf ya Bu." Ucap perawat ketika akan menyingkap baju Alora.Segera Dokter menempelkan probe ke perut bagian bawah setelah memberikan gel, dan Dokter mulai menggerakkannya sembari memperhatikan layar di de

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 67

    Ketika Chakra membuka pintu Bagas dan Mirna secara bersamaan menoleh ke arah sumber suara, dan Chakra sedikit terkejut kala melihat Mertuanya."Ma, Pah." Sapanya langsung menjabat dan mencium punggung tangan Mertuanya secara bergantian."Dari mana Chak?" Tanya Mirna dengan dalam dirinya menahan kesal pada Menantunya itu.Sedikit gugup, dan Chakra mencoba menutupinya saat mendapat pertanyaan itu dari Mirna. "Tadi ada urusan Ma di Perusahaan, tapi sudah Chakra selesaikan." Jawab Chakra berbohong."Kalau gitu Chakra nyusul Alora dulu di Kamar Pah, Ma." Ucapnya lagi izin."Silahkan, semoga keberuntungan kembali berada di tangan kamu." Jawab Mirna sedikit menyindir dan membuat Chakra tampak bingung.Tidak terlalu menghiraukan perkataan dari Mertuanya, Chakra segera berlalu menuju kamarnya dan mulai membuka pintu secara perlahan karna ia takut jika istrinya telah tidur."Sebenarnya kamu dari mana sih Mas!?" Tegur Alora ketika mengetahui kehadiran Chakra.Chakra tersenyum, ia mengerti jika A

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status