Share

Bab 36

Penulis: Sukafiksi02
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-24 22:50:23

"Seharusnya kamu itu sadar, jika semua masalah yang muncul itu di sebabkan oleh kamu!" Masih belum puas pertengkaran keduanya berlanjut sampai di dalam kamar hotel.

"Kenapa selalu aku yang kamu salahkan Mas, bukankah aku sudah katakan aku pergi kesana karna aku tidak tahu harus kemana, bukan karna aku sengaja ingin bertemu dengan kamu dan teman-temanmu itu!" Timpal Alora sekali lagi mencoba membuat Chakra mengerti.

"Apapun itu intinya kamu adalah perempuan pembawa sial!" Seloroh Chakra tanpa memikirkan ucapannya yang keluar begitu saja.

Alora terkekeh, sesaat kemudian tangannya melayangkan tas yang sedari tadi menggantung di pundaknya ke arah Chakra. "Dan kau adalah lelaki yang sangat brengsek, karna enggan membuang wanita pembawa sial sepertiku!" Jawab Alora sangat kesal.

Tanpa sadar apa yang Alora lakukan membuat emosi Chakra naik, ketika Alora hendak masuk ke dalam kamar mandi dengan niatan menghindari pertengkaran yang mungkin akan kembali terjadi, tiba-tiba saja tangan kekar Chak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 37

    Secara kasar Chakra langsung mengambil Zevanya dalam gendongan Alora yang berusaha untuk menenangkannya, Chakra yang kembali tersulit emosi karna merasa jika Alora tidak bisa menjaga putrinya hingga membuatnya terjatuh.Dengan Zevanya masih dalam gendongannya, Chakra mencengkram rahang Alora dan itu terasa menyakitkan karna tangan kekar itu mencengkram cukup kuat."Setelah ini kamu akan benar-benar merasakan penderitaannya." Ucap Chakra penuh penekanan, setelah mengatakannya Chakra secara kasar melepaskan cengkraman dari tangannya.Kembali meneteskan air matanya dengan rasa sakit di rahangnya yang masih tersisa hingga terlihat bekas kemerahan nampak jelas tercetak disana, kini tidak ada yang bisa ia lakukan kecuali hanya menangis.Entah apa yang Chakra lakukan setelah keluar dengan membawa Zevanya, yang jelas kini laki-laki itu kembali dan membuka pintu kamar secara kasar membuat Alora jelas terkejut.Tanpa berkata apapun tangan kekarnya langsung mencengkram erat rambut Alora, hingga

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 38

    "Aku turut prihatin dengan apa yang menimpa kamu, tapi sekarang kamu tidak perlu mengkhawatirkan apapun karna kamu aman disini." Kata Dara setelah mendengarkan semua cerita dari Alora, tidak dapat di pungkiri ia merasa prihatin dengan apa yang menimpa sahabat masa kecilnya."Terimahkasih Dar udah mau menerima aku disini." Jawab Alora lalu memeluknya."Tapi yang kamu tahu sendiri disini tidak seenak saat kamu tinggal di rumah kamu sendiri, gapapakan?" Kata Dara setelah pelukan di lerai, ia hanya takut jika Alora kurang nyaman dengan keadaan di rumahnya yang serba sederhana."Kamu apaan sih Dar, biasa aja kali lagian aku juga nggak akan menderita meskipun kondisinya berbeda, malahan aku mungkin bisa lebih nyaman di rumah ini daripada di rumah sendiri." Jawab Alora seketika memancing tawa ringan keduanya."Yaudah kalau gitu kita beresin barang-barang kamu yuk, kebetulan ada satu kamar kosong yang bisa kamu tempati." Dara segera mengajak Alora untuk beberes dan segera mendapat persetujua

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 39

    Tengah malam saat tidur lelapnya, tiba-tiba Zevanya menangis cukup kencang seketika Chakra mau tidak mau harus merelakan tidur lelapnya dan melawan kantuk untuk segera menggendong Zevanya dan mencoba menenangkannya.Cukup lama Chakra berusaha untuk menenangkannya, dan membuatkan susu untuk Zevanya. Tapi sepertinya bayi itu masih enggan untuk diam, bahkan tangisannya semakin terdengar nyaring hingga membuat Chakra putus asa karna memang saat itu hanya ada dia dan Zevanya di rumah itu.Merasa jika ia tidak bisa mengatasi Zevanya sendiri, ia pun akhirnya mencoba meletakkan putrinya di box bayi yang masih tetap menangis. Beberapa saat ia terdiam, pikirannya mulai terbang pada Alora yang selama ini merawat Zevanya dengan begitu baik, bahkan putrinya jarang sekali menangis sampai cukup lama seperti saat ini.Segera membuyarkan pikiran dan tetap berpikir denial jika Alora tidak cukup baik dalam merawat Zevanya dan merasa jika ia masih bisa merawat putrinya tanpa Alora.Chakra segera kembali m

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 40

    Pagi hari tidur lelap Revan mulai terganggu saat suara Alora yang tengah muntah terdengar sampai kamarnya, hingga akhirnya membuat laki-laki dewasa itu segera membuka matanya sempurna."Apakah dia pikir ini di rumah ini hanya ada dia!" Gerutu Revan kesal saat paginya merasa terganggu.Segera bangkit Revan melangkah keluar dari kamar menuju ke arah dimana Alora berada, dan ia sedikit terkejut saat melihat keadaan Alora yang ternyata sudah terduduk lemas bersandar di bawah wastafel dengan wajah sangat pucat.Niat hati ingin meluapkan kekesalannya, Revan seketika khawatir dan langsung menghampiri Alora yang masih terpejam. "Alora hei!" Revan mencoba memanggil dengan menepuk pelan pipinya, tapi tidak ada respon sama sekali dan saat itu Revan langsung mengerti jika Alora tengah pingsan.Segera mengangkat tubuh Alora dan membawanya ke kamar lalu membaringkannya, tidak menunggu lama ia berlalu menuju ke kamar Dara."Kakak apain Kak!" Tuduh Dara.Reflek Revan menoyor dahi sang Adik. "Jangan a

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 41

    Hampir seminggu kepergian Alora meninggalkan rumah, dan selama itu Zevanya sering rewel hingga membuat Chakra kewalahan untuk mengatasinya.Kini ia kembali berada di rumah orang tuanya, dan tengah menunggu mereka pulang dengan Zevanya terus menangis dan beberapa pelayan juga tengah mencoba untuk menenangkannya."Ya tuhan Chakra! Kenapa cucuku bisa menangis histeris sampai kayak gini!?" Seru Sarah yang baru masuk ke dalam rumah, langsung menghampirinya dan menggendong Zevanya yang semakin histeris."Chak! Apa kamu masih belum menemukan dimana keberadaan Alora sampai saat ini!?" Tanya Sarah sembari menimang Zevanya yang tangisnya mulai mereda."Belum Ma." Jawab Chakra terdengar nadanya sendu."Kamu itu bagaimana Chak! Nyari istri sendiri kok lama banget nggak ketemunya, apa kamu nggak berpikir dan menyadari Zevanya sering rewel kayak gini itu semenjak kepergian Alora!" Sarah terus memberi teguran berharap itu dapat membuat pikiran Chakra terbuka."Udahlah Ma, jangan mengkait-kaitkan apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 42

    Jam tanpa terasa berjalan begitu cepat, setelah menyelesaikan pekerjaannya Revan bergegas keluar dari perusahaannya untuk segera pulang, entah akhir-akhir ini setelah hatinya luluh pada Alora, ia selalu tidak sabar untuk pulang.Di tengah perjalanan Revan membelokkan mobilnya ke sebuah supermarket, setelah memarkirkan mobilnya ia menyalakan handphone untuk menghubungi Alora.Sembari menunggu panggilannya diterima, Revan berjalan masuk dan bersamaan dengan itu Chakra juga masuk ke supermarket yang sama."Hai Ra." Sapa Revan saat panggilannya di terima oleh Alora, dan reflek Chakra menoleh saat mendengar panggilan seseorang yang sudah lama tidak ia dengar."Sepertinya kita harus melakukan panggilan video Ra, biar aku bisa tahu produk yang kamu maksud." Saran Revan saat ia telah menawarkan Alora ingin menitip, dan Alora mengiyakan namun Revan tidak familiar dengan produk yang Alora mau.Setelah panggilan di alihkan ke video call, tampak senyuman lebar Alora menghiasi hampir seluruh layar

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 43

    Bersama dengan mobil Chakra hendak berbelok untuk masuk setelah gerbang yang sudah di buka, dari arah berlawanan ia melihat mobil milik Bagas juga hendak berbelok.Chakra yang sudah menebak jika mertuanya datang hendak menjenguk putri dan cucunya, segera masuk dan memarkirkan mobilnya untuk menyambut kedatangan mereka.Segera setelah mobil keduanya terparkir, Chakra langsung menghampiri Bagas dan Mirna untuk menjabat tangannya."Gimana kabarnya Pah Ma?" Langsung saja ia memulai basa-basi."Alhamdulillah nak, Papah sama Mama sehat-sehat. Oh ya, Alora nya ada di rumah?" Jawab Bagas langsung bertanya tentang putrinya.Mendapat pertanyaan itu perasaan Chakra sedikit merasa bersalah ketika tidak siap akan reaksi mertuanya jika nanti mengetahui apa yang sebenarnya terjadi."Sebelumnya maaf Ma Pa, jika Chakra tidak memberitahu apa yang sebenarnya terjadi." Kata Chakra yang tentu saja memancing kekhawatiran Mirna."Ada apa nak!? Apa kamu sama Alora sedang ada masalah?" Tanyanya langsung, waja

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 44

    Bagas, Mirna, Adiyatma dan Sarah seketika secara hampir bersamaan menoleh ke arah pintu kamar rawat yang tiba-tiba terbuka tanpa di ketuk, dan ternyata Chakra datang masuk ke dalam dengan wajah dinginnya yang kini mendekat ke arah mereka.Chakra seketika meletakkan kotak yang ia bawa secara kasar ke atas meja, membuat semuanya sedikit terkejut. "Chakra! Jangan membuat keributan disini!" Geram Adiyatma geram melihat sikap putranya."Bukalah kotak itu dan jelaskan padaku." Kata Chakra tanpa peduli teguran dari Adiyatma."Chak! Setidaknya jangan kasar seperti itu." Kini bergantian Sarah yang menegurnya."Mama tidak akan berbicara seperti ini setelah membuka kotak itu." Jawab Chakra tetap dingin.Akhirnya Adiyatma mengambil kotak itu, melihat sikap Chakra yang seperti itu menarik rasa penasarannya tentang apa yang berada di dalam kotak.Adiyatma seketika menoleh ke arah Sarah saat melihat isi dari kotak itu, sedangkan Bagas dan Sarah semakin mendekat untuk melihatnya.Akhirnya secara berg

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12

Bab terbaru

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 75

    Tangis histeris memenuhi ruang rawat Alora, ketika dia baru mendapatkan kenyataan yang sangat menyakitkan dimana janinnya tidak berhasil di selamatkan dan harus terpaksa di relakan.Tapi perasaan ibu mana yang bisa langsung menerima saat kehilangan anaknya, dan itulah yang membuat Alora tidak bisa tenang meski kedua orang tuanya berusaha untuk menenangkannya.Damian yang mendengar teriakan histeris itu, buru-buru ia menghampiri ruangan Alora dan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ia itu dapat menenangkannya. Tanpa memperdulikan apapun lagi, Damian langsung membawa Alora ke dalam pelukannya."Ra! Tenang Ra!" Ucapnya mencoba menangkan Alora.Alora menggelengkan kepalanya, dan tangannya mencengkram erat lengan kekar Damian. "Bagaimana bisa aku tenang! Sedangkan anakku sudah pergi Dam!" Jawabnya terisak, terdengar sangat menyayat."Aku tau Ra! Aku tau, bagaimana perasaanmu saat ini, karna meski tidak sesakit yang kamu rasakan, aku juga merasakannya Ra! Bagaimana hancurnya kamu aku menge

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 74

    Kekhawatiran kembali di rasakan oleh Mirna dan Bagas ketika mendapat kabar dari Damian, dan kini keduanya tengah berjalan cepat menuju ke ruangan Alora.Damian segera berdiri ketika sudah melihat kehadiran orang tua Alora. "Apa yang sudah terjadi dengan putriku!?" Tanyanya tanpa sadar Mirna menggenggam tangan kekar Damian.Belum sempat Damian menjawab seorang Dokter menghampiri mereka. "Dengan keluarga pasien Alora?" Tanya Dokter itu, secara bersamaan Mirna dan Bagas mengangguk."Boleh ikut dengan saya, karna ada hal penting yang harus saya sampaikan." Pinta Dokter itu dan tanpa berpikir panjang Mirna dan Bagas segera mengiyakan.Dokter itu mempersilahkan kedua orang tua Alora untuk mengikuti langkahnya, dan kembali memperkenalkan mereka untuk duduk setelah berada dalam ruangannya.Sangat fokus Mirna dan Bagas mendengarkan penjelasan dari Dokter, perubahan reaksi Mirna dan Bagas sangat jelas terlihat ketika keduanya mendapati kebenaran tentang kondisi Alora saat ini."Takut kondisi ya

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 73

    Senyuman di bibir Alora seketika sirna ketika tanpa sengaja matanya menangkap sosok Chakra bersama wanita yang pernah ia temui tengah berjalan mendekat ke arahnya, dan perubahan dari ekspresi Alora dapat Damian sadari, membuatnya seketika mengikuti kemana arah fokus mata Alora, dan ia langsung mengetahui alasannya.Tidak lama langkah Chakra dan Anggika berhenti tepat di depan Damian dan Alora duduk. "Apakah kembali bersama mantan saat mempunyai masalah dengan suami itu adalah keputusan yang menurutmu sudah sangat tepat?" Kata Chakra memancing reaksi dari orang-orang yang berada disana.Mendengar itu Alora segera berdiri karna ia tidak bisa membiarkan Chakra melakukan hal lebih jauh lagi, menyadari jika kini mereka tengah menjadi tontonan banyak orang."Mas, bisa kita bicarakan di lain tempat karna disini banyak orang." Ucap Alora menurunkan egonya mengalah agar Chakra dapat mendengarkannya.Chakra terkekeh. "Kenapa? Kamu malu karna banyak orang yang menonton, biarlah Ra biarkan orang

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 72

    Setelah Alora menyetujui untuk tinggal di apartemen Damian, dimana hanya itu pilihan yang menurutnya sangat aman mengingat bagaimana ia sangat mengerti sikap Damian padanya.Di dapur Alora tengah memasak untuk sarapan, di tengah kegiatannya yang tengah fokus pada masakannya tanpa ia sadari Damian memperhatikannya dengan tatapan yang sama seperti tatapannya yang dulu penuh cinta."Kesini lah Dam, aku yakin dengan hanya menatapku tidak akan membuatmu menjadi kenyang." Kata Alora saat mulai sadar akan kehadiran Damian dan juga tatapannya.Damian tersenyum, lalu segera menghampiri Alora yang mulai menata makanan di meja makan. "Aku hanya terlalu rindu dan hanya dengan menatapmu rinduku dapat berkurang." Kata Damian sembari mendudukkan bokongnya di kursi.Alora terkekeh. "Ayolah Dam, pagi-pagi gini lebih enak sarapan dari pada harus menggombal." Jawab Alora mencoba menyembunyikan salah tingkahnya, tapi Damian dapat melihat semu merah di pipi Alora.Merasa gemas Damian meraih tangan Alora m

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 71

    Anggika mengedarkan pandangannya saat memasuki kediaman Chakra, dan tanpa menunggu waktu lama ia seketika jatuh hati pada kediaman Chakra dan tanpa menunggu lama ia masuk lebih dalam mengikuti langkah lelaki di depannya.Tepat di depan pintu kamar langkah Chakra dan Anggika berhenti, lalu Chakra merogoh sakunya dan segera membuka pintu dengan kunci yang telah ia bawa."Ayo masuk Gi." Ajak Chakra mempersilahkan untuk Anggika masuk ke dalam kamar."Kamar ini adalah kamar tamu, dan bisa kamu gunakan dulu karna hanya kamar ini yang terjaga kebersihannya, setelah kamarku dan Alora." Jelas Chakra saat keduanya sudah berada di dalam kamar."Terimahkasih Chak telah mau membantuku." Ucap Anggika, yang beruntung mendapatkan kebaikan dari Chakra."Sama-sama, yaudah sekarang kamu istirahat dulu dan aku akan memanggil pelayan untuk memasakkan makan siang untuk kita." Ujar Chakra tanpa di sadari itu membuat Anggika kagum ketika ia menganggap jika itu adalah perhatian lebih dari Chakra.Setelah di r

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 70

    Di tengah-tengah Damian dan Alora menikmati baksonya, ketika Alora hendak menyuapkan kembali sendok ke dalam mulutnya tiba-tiba perutnya terasa bergejolak membuatnya reflek meletakkan sendok nya.Melihat ada yang berbeda Damian menatap ke arah Alora yang tiba-tiba diam. "Ra, kamu kenapa?" Tanyanya mulai khawatir.Alora menggeleng, merasa perutnya semakin terasa tidak karuan tanpa berkata apapun Alora segera bangkit dan meninggalkan Damian, melihat sikap aneh Alora membuat Damian segera mengikutinya.Setelah berjalan cukup jauh dan tepat di sebuah pohon besar, Alora yang sudah tidak dapat menahan gejolak di dalam perutnya tanpa bisa di tahan lagi ia langsung memuntahkan semua yang ada dalam perutnya.Damian semakin khawatir ketika melihat Alora terus muntah, bahkan Alora terus muntah meski yang keluar kini hanya cairan saja.Setelah rasa ingin muntahnya telah mereda, Alora kembali menegakkan tubuhnya. Namun, tubuhnya terasa sangat lemah sampai ia hampir kehilangan keseimbangan tubuhnya

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 69

    Tidak membiarkan apa yang Alora lakukan, Chakra cepat-cepat menghampirinya lalu dengan kasar ia melemparkan koper Alora tanpa peduli jika Mirna melihat apa yang ia lakukan."Aku bisa jelasin Ra! Tidak perlu kamu seperti ini." Kata Chakra penuh penekanan.Alora terkekeh. "Jelasin apa? Aku sudah nggak butuh itu, karna yang aku butuhkan saat ini pergi dari hidupmu!" Jawab Alora juga menekankan setiap kata-katanya yang keluar, lalu tanpa peduli ia kembali mengambil koper yang Chakra lemparkan dan kembali mengisinya dengan baju-bajunya."Ra!" Cegah Chakra menghentikan pergerakan tangan Alora."Apa lagi!" Kesal Alora."Jangan buat aku marah." Ancamnya memberi peringatan.Tidak peduli dengan itu Alora tetap memasukkan baju-bajunya ke dalam koper, sampai dimana Chakra hendak kembali meraih koper itu dan Alora segera menghindarkan."Kalau kamu nggak mau aku dan janin dalam kandunganku ini kenapa-napa jangan pernah mencegahku untuk pergi." Ancam balik Alora mulai menggenggam handle kopernya."R

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 68

    Meski awalnya Mirna tidak memberikan izin, pada akhirnya Alora dapat meluluhkan Mirna dan membiarkan dia berangkat sendiri ke Rumah Sakit.Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alora dengan cepat sampai di Rumah Sakit, dan setelah memarkirkan mobilnya ia segera masuk dan menuju poli kandungan.Sesampainya disana Alora menunggu satu orang yang lebih dulu darinya, saat itu di sekelilingnya ia dapat melihat rata-rata Ibu Hamil tengah di temani oleh pasangannya, membuat perasaannya seketika terenyuh mengingat kini dirinya datang kesana hanya sendiri."Bu Alora, silahkan masuk." Ucap seorang perawat dan Alora segera bangkit lalu masuk ke ruangan USG."Sendirian Bu Alora?" Tanya Dokter Ramah.Dengan tersenyum kaku Alora mengangguk, dan segera perawat mengarahkannya ke bad agar berbaring."Maaf ya Bu." Ucap perawat ketika akan menyingkap baju Alora.Segera Dokter menempelkan probe ke perut bagian bawah setelah memberikan gel, dan Dokter mulai menggerakkannya sembari memperhatikan layar di de

  • Bukan Istri Pengganti Yang Sebenarnya    Bab 67

    Ketika Chakra membuka pintu Bagas dan Mirna secara bersamaan menoleh ke arah sumber suara, dan Chakra sedikit terkejut kala melihat Mertuanya."Ma, Pah." Sapanya langsung menjabat dan mencium punggung tangan Mertuanya secara bergantian."Dari mana Chak?" Tanya Mirna dengan dalam dirinya menahan kesal pada Menantunya itu.Sedikit gugup, dan Chakra mencoba menutupinya saat mendapat pertanyaan itu dari Mirna. "Tadi ada urusan Ma di Perusahaan, tapi sudah Chakra selesaikan." Jawab Chakra berbohong."Kalau gitu Chakra nyusul Alora dulu di Kamar Pah, Ma." Ucapnya lagi izin."Silahkan, semoga keberuntungan kembali berada di tangan kamu." Jawab Mirna sedikit menyindir dan membuat Chakra tampak bingung.Tidak terlalu menghiraukan perkataan dari Mertuanya, Chakra segera berlalu menuju kamarnya dan mulai membuka pintu secara perlahan karna ia takut jika istrinya telah tidur."Sebenarnya kamu dari mana sih Mas!?" Tegur Alora ketika mengetahui kehadiran Chakra.Chakra tersenyum, ia mengerti jika A

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status